Dalam menjalankan perusahaan, tentu harus ada orang – orang yang mengatur berjalannya kegiatan di perusahaan. Yang dimana, setiap orang memiliki peran sendiri – sendiri dalam menjalankan organisasi atau perusahaan. Dan peran tersebut dijelaskan dalam suatu bagan yang bernama struktur organisasi.
Struktur organisasi secara singkat adalah sebuah hierarki, yang tersusun dari atas hingga bawah. Dimana, setiap orang yang menduduki suatu posisi memiliki role masing – masing. Agar perusahaan berjalan dengan lancar, maka setiap orang harus melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan sesuai.
Untuk lebih memahami mengenai struktur organisasi, yuk simak pembahasan berikut:
Daftar Isi
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi tentunya tidak lepas dari keberadaan organisasi. Organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang secara formal disatukan dalam sebuah kerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Struktur organisasi juga dapat didefinisikan sebagai susunan berbagai komponen atau unit – unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat.
Adanya struktur organisasi bertujuan untuk menjadi pemisah kegiatan pekerjaan antara satu orang dengan orang lainnya. Selain itu, dapat menjelaskan hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Dalam organisasi juga harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih fungsi, jabatan, atau kewenangan.
Dalam struktur organisasi, hubungan antar komponen dan posisi di dalamnya mengalami saling ketergantungan. Artinya, setiap posisi di dalamnya akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi.
Adanya struktur organisasi penting bagi suatu perusahaan atau organisasi agar pembagian tugas dan wewenang individu menjadi lebih jelas.
Baca juga: Contoh Slip Gaji
Hasibuan
Menurut Hasibuan, struktur organisasi adalah sesuatu yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
Renard Kasali
Pengertian struktur organisasi menurut Renard Kasali, adalah interaksi berupa hubungan yang lebih kompleks antar individu dalam organisasi. Berdasarkan teori manajemen, dalam struktur organisasi terdapat pembagian tugas yang disesuaikan dengan fungsi yang dibutuhkan organisasi.
James A.F. Stoner
Menurut Profesor Sistem Manajemen, James A.F. Stoner, mendefinisikan struktur organisasi sebagai suatu bentuk hubungan yang diikuti oleh orang – orang yang memiliki tujuan bersama.
Stephen P. Robbinss
Stephen P. Robbinss mendefinisikan bahwa struktur organisasi adalah bentuk kesatuan sosial yang dibentuk secara sadar dan batasan yang relatif untuk diidentifikasi secara bersama, yang berjalan dengan suatu dasar relatif secara rutin dalam mencapai suatu tujuan bersama.
W.J.S Poerwadarminta
Tokoh sastra asal Indonesia, W.J.S Poerwadarminta, juga mengemukakan definisi struktur organisasi. Dimana, beliau mendefinisikan bahwa struktur organisasi adalah suatu susunan dan aturan dari sebuah bagian yang dapat menjadi sebuah kesatuan yang teratur.
Aryo Handoko
Menurut Aryo Handoko, struktur organisasi adalah rangkaian hubungan koordinasi kesamping dengan badan – badan lainnya. Misalnya, dalam struktur organisasi mahasiswa, terdapat dewan – dewan yang memiliki fungsi mengawasi kinerja para anggotanya serta mewadahi beragam kebutuhan para anggota yang tidak masuk ke dalam struktur organisasi pengurus tersebut.
Wright
Menurut Wright, struktur organisasi adalah suatu cara dimana tanggungjawab dan tugas didelegasikan kepada individu. Individu tersebut dikelompokkan berdasarkan tugas yang dibebankan. Supaya terwujud kinerja organisasi dengan proses kerja yang cepat dan efektif, struktur organisasi sebaiknya dapat menyesuaikan dengan hal – hal apa saja yang dibutuhkan lingkungan dan publik.
Steers
Struktur organisasi menurut Steers adalah cara organisasi mengelola sumber daya manusia sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Struktur organisasi adalah cara yang sesuai dalam memposisikan manusia pada hubungan yang relatif tetap.
Reksohadiprodjo dan Handoko
Berdasarkan Reksohadiprodjo dan Handoko, struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan semua kegiatan pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, wewenang, dan juga tanggung jawabnya.
The Liang Gie
Struktur organisasi menurut The Liang Gie, adalah kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan – hubungan diantara bidang – bidang kerja, maupun orang – orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing – masing dalam kebutuhan kerjasama.
Teori Organisasi
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari mengenai kinerja dalam sebuah organisasi. Hal ini berhubungan dengan adanya struktur organisasi dan pembagian peran – peran kepada setiap individu. Salah satu kajian dalam teori organisasi adalah membahas mengenai bagaimana suatu organisasi dapat menjalankan fungsi serta mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Serta bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang di dalamnya maupun di lingkungan kerja.
Teori organisasi ini telah ada sejak abad ke-19, yang dilatarbelakangi oleh revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa yang ada di Amerika Serikat. Teori organisasi sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi modern.
Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik biasa juga disebut dengan teori organisasi tradisional. Konsep – konsep yang di dalamnya yaitu mengenai organisasi yang dimulai pada tahun 1800-an. Dimana pada masa itu, organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, dan komunikasi dan faktor lain yang terjadi ketika orang lain bekerja sama.
Teori klasik menggambarkan bahwa struktur organisasi tersentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku. Teori organisasi klasik ini dibagi menjadi tiga aliran, diantaranya teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori Organisasi Neoklasik
Teori organisasi neoklasik dikenal juga sebagai teori hubungan manusiawi. Yang merupakan perkembangan dari teori klasik. Teori neoklasik ini menganggap bahwa aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu atau kelompok sangatlah penting. Maka dari itu, organisasi menurut teori neoklasik merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Dalam pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan beberapa poin penting, diantaranya:
1. Partisipasi, yaitu melibatkan semua orang dalam pengambilan keputusan.
2. Perluasan kerja, sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
3. Manajemen bottom-up, yang akan memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam keputusan manajemen puncak.
Teori Organisasi Modern
Teori organisasi modern ini dimulai dengan adanya gerakan contingency yang dipelopori oleh Herbert Simon. Yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip – prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang di bawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Teori organisasi modern adalah teori yang merupakan perkembangan dari teori klasik dan neoklasik. Dimana, teori organisasi modern lebih terbuka dan menganggap bahwa organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan.
Tujuan Struktur Organisasi
Dibentuknya struktur organisasi tentu bukan tanpa alasan. Ada tujuan penting dibalik pembentukannya. Dan individu yang menduduki jabatan dalam struktur pun dipilih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak asal pilih.
Tujuan dibentuknya dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang akan dicapai, seperti dalam kurun waktu satu tahun mencapai omzet 50%.
2. Tujuan jangka menengah, seperti yang akan dicapai dalam waktu antara 1 – 3 tahun, yaitu mencapai break even point dalam waktu 1,5 tahun.
3. Tujuan jangka panjang, seperti memiliki market share di atas 50%.
Selain itu juga ada tujuan lain, diantaranya:
1. Kejelasan Kedudukan dan Koordinasi: Dimana, dengan adanya struktur organisasi diharapkan posisi masing – masing anggota dapat lebih jelas. Tidak ada lagi miss-communication yang dapat memberikan dampak negatif dalam bisnis.
2. Kejelasan dalam Jalur Hubungan: Tujuan selanjutnya adalah untuk menentukan kejelasan dalam jalur hubungan. Dimana dalam melakukan tugas dan tanggung jawab, setiap anggota harus terlihat jelas sehingga proses pekerjaan lebih efisien dan saling memberikan keuntungan.
3. Kejelasan Tanggung Jawab: Struktur organisasi memberikan kejelasan terhadap tanggung jawab tiap individu. Supaya tidak terjadi tumpang tindih wewenang, yang mana hal ini dapat menjadi masalah serius dalam organisasi.
4. Pengendalian dan Pengawasan: Karena tanggung jawab sudah jelas kepada tiap individu, maka pengendalian pengawasan pun akan lebih jelas. Supaya evaluasi kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing – masing individu.
Ciri – Ciri Struktur Organisasi
Sebagai suatu hal yang memegang peran penting dalam perusahaan, struktur organisasi memiliki ciri – ciri tertentu. Yang mana, dibagi dalam beberapa jenis. Seperti struktur organisasi garis atau lini, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi fungsional dan staf, dan struktur organisasi garis dan staf.
Ciri – ciri struktur organisasi garis diantaranya:
1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan bersifat langsung, yaitu melalui satu garis wewenang.
2. Selain top manajer, di bawahnya hanya sebagai pelaksana.
3. Jumlah karyawan relatif sedikit.
4. Sarana dan alat yang dimiliki terbatas.
5. Bentuk lini pada pemilik perusahaan, perusahaan perseorangan, adalah sebagai top manajer.
6. Organisasi relatif kecil.
Ciri – ciri struktur organisasi fungsional:
1. Organisasi masih tergolong kecil.
2. Di dalamnya terdapat kelompok – kelompok kerja staf ahli.
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
4. Target yang hendak dicapai sudah jelas dan pasti.
5. Pengawasan sudah dilakukan secara ketat.
Ciri – ciri struktur organisasi fungsional dan staf:
1. Memiliki tujuan dan sasaran untuk dicapai.
2. Memiliki aturan yang jelas dan harus ditaati oleh anggota organisasi.
3. Memiliki pembagian kerja atau dapat digolongkan dalam kerjasama, namun dengan tanggung jawab masing – masing.
4. Ada koordinator yang mengkoordinasikan tugas dan wewenang.
Ciri – ciri struktur organisasi garis dan staf:
1. Hubungan bawahan dan atasan tidak sepenuhnya secara langsung.
2. Karyawan berjumlah banyak.
3. Organisasi relatif besar.
4. Terdapat dua kelompok kerja pada organisasi sehingga menekankan adanya spesialisasi.
Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia
Unsur Struktur Organisasi
Anggota
Dalam suatu struktur organisasi, tentu akan ada anggota yang memegang peran penting dalam organisasi tersebut. Anggota ini adalah orang – orang yang melakukan pekerjaan, memecahkan masalah, memberikan ide, dan semua yang terlibat dalam kegiatan organisasi.
Pekerjaan dalam Organisasi
Dalam organisasi, terdapat tugas – tugas atau pekerjaan baik formal maupun informal. Dimana ditandai dengan adanya tiga dimensi universal yaitu isi, keperluan, konteks, dan praktik pengolahan.
Orang yang Terlibat
Dalam organisasi, terdapat orang – orang yang terlibat dan menjadi pelaku dalam kegiatan organisasi. Di perusahaan, yang termasuk di dalamnya adalah karyawan, dan semua yang bekerja di perusahaan.
Kerjasama
Dalam organisasi, kerjasama sangatlah dibutuhkan. Karena dengan kerjasama, tujuan yang sudah ditetapkan akan lebih mudah dicapai.
Tujuan Bersama
Tujuan bersama adalah sasaran yang diraih oleh suatu organisasi. Di sinilah kerjasama dibutuhkan supaya dapat mencapai tujuan bersama.
Peralatan
Peralatan adalah sarana yang digunakan dalam mencapai tujuan, dapat berupa uang, mesin, gedung, dan hal lainnya.
Lingkungan
Lingkungan berkaitan dengan tempat di sekitar, seperti kehidupan sosial dan budaya, teknologi, serta kondisi ekonomi.
Spesialisasi Aktivitas
Yaitu mengacu pada spesialisasi tugas – tugas individu dan kelompok dalam organisasi. Serta pengaturan tugas – tugas menjadi satuan kerja.
Standarisasi Aktivitas
Standarisasi aktivitas adalah prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayakan aktivitas. Supaya para anggota taat pada aturan dalam pelaksanaan aktivitas.
Koordinasi Aktivitas
Koordinasi aktivitas adalah proses dalam integrasi seluruh aktivitas dan fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Sentralisasi dan Desentralisasi Pengambilan Keputusan
Poin ini mengacu pada lokasi otoritas pengambilan keputusan. Dimana, dalam struktur organisasi ini dipegang oleh tingkat tinggi, seperti manajer puncak.
Bentuk Struktur Organisasi
Secara umum, struktur organisasi memiliki 6 bentuk yqng biasanya digunakan oleh perusahaan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional adalah struktur yang biasa diterapkan dalam struktur organisasi perusahaan. Dimana, pembagian kerja dilakukan berdasarkan fungsi masing – masing manajemen. Diantaranya seperti manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen operasional, dan lainnya.
Setiap individu yang memiliki keterampilan yang sama akan ditempatkan dalam satu unit atau divisi yang sama. Hal inilah yang menjadikan bentuk struktur organisasi ini sangat tepat diterapkan oleh perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk, baik barang ataupun jasa.
Kelebihan dari bentuk struktur organisasi fungsional adalah, dapat menekan biaya operasional perusahaan. Selain itu, dapat memudahkan tim manajerial untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pada kinerja karyawan.
Kekurangan dari bentuk struktur organisasi fungsional adalah sulitnya berdiskusi dan berkomunikasi antar unit kerja. Ditambah lagi, pelatihan manajemen umum bagi karyawan juga cukup terbatas.
Struktur Organisasi Divisional
Struktur organisasi divisional adalah bentuk struktur organisasi yang melakukan pengelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar, serta letak geografis. Jenis struktur organisasi ini biasa diterapkan pada perusahaan berskala menengah hingga perusahaan besar. Karena, biasanya operasional yang dikeluarkan juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.
Keuntungan menerapkan stuktur organisasi divisional ini adalah perusahaan lebih mudah dalam mengelola, karena memecah divisi dalam perusahaan menjadi bagian yang lebih kecil. Sementara kelemahannya adalah alokasi sumber daya, serta distribusi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Struktur Organisasi Lini
Stuktur organisasi lini adalah bentuk struktur organisasi dimana hubungan antara atasan dengan bawahan terjadi secara langsung dan vertikal. Dari pemimpin tertinggi hingga karyawan dengan jabatan terendah, dihubungkan dengan garis komando. Dimana, struktur organisasi lini ini dikenal juga dengan struktur organisasi militer.
Kelebihan penerapan struktur organisasi ini adalah kesatuan pimpinan terletak pada satu orang. Sementara kekurangan penerapan struktur organisasi ini adalah ketergantungan pada satu orang dalam struktur hierarkinya. Bentuk struktur organisasi ini lebih tepat diterapkan di organisasi kecil, karena bentuknya yang sederhana.
Struktur Organisasi Lini dan Staff
Struktur Organisasi lini dan staff adalah penggabungan beberapa bentuk struktur organisasi. Dimana menggunakan struktur organisasi lini namun tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff. Setiap staff memiliki peran dalam memberikan saran, masukan, ide, gagasan, dan informasi yang dibutuhkan oleh pemimpin.
Struktur organisasi ini tepat diterapkan pada perusahaan berskala kecil. Kelebihannya adalah tingginya disiplin moral pada karyawan sesuai dengan deskripsi tugasnya masing – masing. Sementara kelemahannya adalah solidaritas para karyawan masih kurang, karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks adalah bentuk struktur organisasi yang merupakan penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan divisional. Tujuannya adalah untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dimana, struktur organisasi ini sering dikenal dengan struktur organisasi proyek. Hal ini dikarenakan setiap karyawan mengerjakan proyek – proyek organisasi yang diberikan kepadanya.
Penerapan struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando. Dimana, seorang karyawan harus memberikan laporan pada dua orang pemimpin, yaitu pimpinan pada unit kerja divisional dan fungsional. Bentuk struktur organisasi ini tepat diterapkan pada perusahaan berskala besar hingga perusahaan tingkat multinasional. Karena tingkat koordinasinya dianggap sangat diperlukan untuk menjawab tuntutan ganda pada lingkungan perusahaan.
Seolah struktur organisasi ini begitu sempurna. Namun, ada satu kelemahan dimana terkadang karena adanya tuntutan ganda tersebut, justru menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman.
Struktur Organisasi Komite / Proyek
Struktur organisasi komite adalah bentuk struktur organisasi yang tepat digunakan oleh perusahaan yang menerapkan struktur komite. Dimana, tugas kepemimpinan dan tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau komite.
Biasanya, dipimpin oleh pimpinan komite yang merupakan pemimpin dengan kewenangan lini. Serta staff komite yang merupakan karyawan dengan kewenangan staff.
Kelebihan struktur organisasi komite adalah pelaksanaan pengambilan keputusan yang berlangsung dengan baik karena melalui musyawarah bersama, yaitu antara pemegang saham dengan dewan. Sementara kelemahannya adalah penghindaran tanggung jawab jika terjadi masalah.
Contoh Struktur Organisasi
Organisasi dapat berada di setiap tempat, bahkan di dalam keluarga pun secara tidak langsung merupakan suatu contoh bentuk organisasi. Umumnya, organisasi ini diterapkan di perusahaan, kelas, serta sekolah. Berikut contoh – contohnya:
Contoh Struktur Organisasi Perusahaan
Jika membicarakan perusahaan, tentu struktur organisasinya sudah lebih kompleks. Namun kembali lagi, disesuaikan dengan ukuran perusahaan. Dimana, tidak semua bentuk struktur perusahaan dapat diterapkan di semua jenis perusahaan. Contoh struktur perusahaan pada perusahaan yang berskala kecil, umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional.
Contoh struktur organisasi perusahaan dari atas ke bawah biasanya terdiri dari direksi, direktur utama, direktur, direktur keuangan, direktur personalia, manajer, manajer personalia, manajer pemasaran, manajer pabrik, ADM & pergudangan, divisi regional, serta staf di setiap divisi.
Contoh struktur organisasi perusahaan ini biasanya digunakan untuk perusahaan berskala menengah hingga besar. Dimana, sudah banyak divisi yang ditentukan berdasarkan tugas – tugasnya. Ini menjadi contoh struktur organisasi perusahaan yang kompleks, dan mencakup berbagai divisi.
Contoh Struktur Organisasi Kelas
Kelas adalah salah satu lingkup organisasi, dimana tentunya di sini juga menjadi contoh struktur organisasi kelas. Contoh struktur organisasi kelas yang biasa kita temui adalah kepengurusan kelas. Dimana terdapat ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara, sekretaris, dan seksi – seksi seperti seksi kebersihan, dan seksi keamanan kelas.
Contoh struktur organisasi kelas ini menerapkan bentuk struktur organisasi lini. Dimana tiap pemegang jabatan bertanggung jawab langsung kepada ketua kelas. Dan ini merupakan contoh struktur organisasi kelas yang sederhana, serta tepat diterapkan pada organisasi yang berskala kecil.
Contoh Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah dapat digolongkan pada struktur organisasi menengah. Dimana, struktur organisasi sekolah tidak kecil lagi dan tidak juga sederhana. Garis struktur organisasi tidak hanya satu secara vertikal, namun juga melibatkan pihak lain, yaitu komite sekolah.
Inilah mengapa, struktur organisasi sekolah lebih tepat menerapkan bentuk struktur organisasi komite. Jabatan tertinggi di sekolah dipegang oleh kepala sekolah, namun komite sekolah juga bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi sekolah.
Baca juga: Cara Membuat Peraturan Perusahaan
Pemahaman Akhir
Struktur organisasi adalah suatu hierarki yang terdiri dari berbagai posisi dan peran yang ditentukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tujuan dari struktur organisasi adalah untuk membagi tugas dan wewenang secara jelas, mengatur hubungan antarposisi, dan memastikan koordinasi yang efektif dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Struktur organisasi memiliki beberapa ciri-ciri, seperti struktur garis (lini), fungsional, fungsional dan staf, serta garis dan staf. Setiap jenis struktur memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri tergantung pada kebutuhan dan karakteristik perusahaan.
Dalam struktur organisasi, terdapat unsur-unsur penting, seperti anggota organisasi yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Selain itu, terdapat pembagian kerja yang jelas, koordinasi antarbagian, dan mekanisme pengawasan yang tepat. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif.
Pemahaman tentang struktur organisasi sangat penting bagi manajemen perusahaan untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia dengan baik. Dengan struktur organisasi yang jelas dan efektif, perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dan mengoptimalkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Nah itulah contoh serta penjelasannya, semoga dapat membantu ya!
Sumber artikel:
https://www.academia.edu/9181489/A_Pengertian_Arti_Definisi_Struktur Organisasi