Standar Akuntansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki peran yang sangat penting ketika menilai kinerja sebuah perusahaan. Melihat pentingnya peran laporan keuangan maka diperlukan suatu standar yang baik bagi laporan keuangan. Nah, lantas bagaimana sebenarnya standar akuntansi yang benar dalam penyusunan laporan keuangan? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Organisasi Internasional Pembuat Standar Akuntansi

Organisai Internasional Pembuat Standar Akuntansi
Sumber: Mikhail Nilov on Pexels

Setiap negara pada dasarnya bisa membuat standar pelaporan keuangannya sendiri. Akan tetapi, karena adanya globalisasi, secara tidak langsung ada tuntutan untuk membuat suatu standar akuntansi internasional yang punya kualitas tinggi. Oleh karena itu, badan pembuat standar akuntansi di tingkat internasional pun mulai dibuat dengan nama International Accounting Standards Board (IASB).

Dilihat dari struktur organisasinya, IASB mencakup empat badan internasional pembuat kebijakan akuntansi yang memiliki peranan berbeda. Keempat badan itu adalah IFRS Foundation, International Accounting Standards Board (IASB), IFRS Advisory Council, dan IFRS Interpretations Committee yang bisa dilihat dalam gambar bagan berikut.

Bagan IASB

IASB bertugas untuk menyusun standar akuntansi internasional yang memiliki kualitas tinggi. Standar yang dimaksud adalah International Financial Reporting Standards (IFRS). Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi dalam IFRS, IASB menyusunnya dengan mengacu kepada kerangka konseptual (conceptual framework).

Selain itu, terkait dengan IFRS, IASB juga mengeluarkan International Financial Reporting Standards Interpretations. Sehingga, secara umum pernyataan yang dibuat oleh organisasi internasional pembuat standar akuntansi terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • International Financial Reporting Standards
  • Conceptual Framework for Financial Reporting
  • International Financial Reporting Standards Interpretations

Lingkup Standar Akuntansi

International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan suatu standar akuntansi yang diterbitkan oleh badan penyusun standar akuntansi internasional, yaitu IASB. Saat ini, IFRS telah digunakan oleh sebagian besar bursa asing dan mencakup 115 negara.

Selain IASB, terdapat juga suatu organisasi lain yang bernama International Organization of Securities Commissions (IOSCO). Namun, IOSCO tidak menyusun standar akuntansi, melainkan bertugas memastikan bahwa pasar global dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, badan ini juga mendukung penggunaan IFRS sebagai standar internasional.

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aset, liabilitas, modal, pendapatan dan biaya.

Kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.

IFRS inilah yang dianggap sebagai standar akuntansi berkualitas tinggi yang dapat diterapkan oleh seluruh perusahaan global di dunia agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat memasuki pasar modal di seluruh dunia. Namun, seperti yang telah disinggung sebelumnya, standar akuntansi dapat disusun oleh suatu badan di suatu negara, contohnya standar US GAAP di Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri, terdapat pula dewan penyusun standar akuntansi, yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk perusahaan Indonesia yang bernama PSAK. Namun, sejak tahun 2008, usaha konvergensi PSAK terhadap IFRS telah dilakukan.

Proses konvergensi yang dipilih oleh DSAK adalah menjadikan IFRS sebagai referensi untuk PSAK, standar yang dibuat hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh DSAK.

Konvergensi IFRS ini diharapkan dapat membuat laporan keuangan yang menggunakan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan yang menggunakan IFRS sehingga diharapkan investasi secara global meningkat, biaya modal menjadi lebih kecil, serta mengurangi beban penyusunan laporan keuangan.

Etika dalam Akuntansi Keuangan

Etika dalam Akuntansi Keuangan
Sumber: Mikhail Nilov on Pexels

IASB diisi oleh individu-individu dari berbagai latar belakang, termasuk entitas bisnis, kantor akuntan publik, akademisi, investor publik, komunitas keuangan (seperti analis, bankir, dan lain-lain), pemimpin perusahaan (CEO, CFO), pemerintah, dan asosiasi industri.

Keanekaragaman latar belakang anggota IASB ini tentu saja mengimplikasikan kepentingan yang berbeda-beda pula. Namun, hal ini perlu diwaspadai karena setiap golongan rentan untuk memprioritaskan kepentingan kelompoknya sendiri.

Untuk mencegah hal tersebut, para anggota IASB harus menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas mereka. Etika yang ditekankan akan memungkinkan anggota IASB untuk menjaga independensinya dalam menyusun standar akuntansi yang berlaku.

Etika yang dimaksud dalam penggunaan standar akuntansi dapat diamati melalui beberapa poin berikut:

  1. Perusahaan yang fokus pada memaksimalkan keuntungan, persaingan, dan hasil jangka pendek dapat menempatkan akuntan dalam konflik dan tekanan.
  2. IFRS (Standar Pelaporan Keuangan Internasional) tidak selalu memberikan jawaban yang jelas dalam setiap situasi.
  3. Kompetensi teknis saja tidaklah cukup ketika dihadapkan pada keputusan etis yang kompleks.

Dengan mengedepankan etika, para anggota IASB dapat mengatasi potensi konflik kepentingan dan menjalankan tugas mereka dengan integritas serta mempertimbangkan kepentingan umum dalam pengembangan standar akuntansi yang tepat.

Kesimpulan

Perkembangan pasar global telah mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk bersaing secara global dalam memperoleh modal. Para pemberi modal, baik kreditur maupun investor, tertarik untuk memberikan modal kepada perusahaan berdasarkan kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.

Dalam konteks pasar modal yang semakin global, standar akuntansi dan pelaporan keuangan dituntut untuk seragam di setiap negara. Oleh karena itu, IASB sebagai badan penyusun standar akuntansi internasional mengembangkan standar akuntansi yang dikenal sebagai IFRS.

IFRS diakui sebagai standar akuntansi berkualitas tinggi yang dapat digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia. Setiap individu yang terlibat dalam proses penyusunan dan penggunaan standar akuntansi, termasuk IFRS, perlu menjunjung tinggi etika.

Demikianlah ulasan tentang pentingnya standar akuntansi yang tepat dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan memahami standar akuntansi yang benar, diharapkan penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan akurat sehingga dapat menarik minat lebih banyak investor.


Sumber:

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., Warfield, T. D., Wiecek, I. M., & McConomy, B. J. (2019). Intermediate Accounting, Volume 1. John Wiley & Sons.

Nurhayati, I. Dampak Konvergensi Standar Akuntansi Keuangan terhadap International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur).

Siregar, R. F., & SYAFRUDDIN, M. (2012). Reaksi pasar terhadap penerapan Standar Akuntansi Internasional (IFRS) pada perusahaan yang go public di BEI (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *