Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8

Makan adalah salah satu ciri makhluk hidup. Ketika lapar kamu akan makan untuk menghilangkan rasa lapar itu. Kenapa yah, makanan yang kamu makan bisa mengatasi lapar ? Apa yang terkandung dalam makanan sehingga kamu bisa melakukan aktivitas. Untuk mengetahui jawaban tersebut, mari kita pelajari bersama materi Sistem Pencernaan Manusia.

Nutrisi

Sistem Pencernaan MAnusia
Sumber: Clker-Free-Vector-Images from Pixabay

Makanan memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Makanan adalah sumber energi utama bagi makhluk hidup. Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, manusia akan kehilangan energi. Tubuh memerlukan cukup energi untuk melakukan aktivitas dan memilih makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat sangat penting untuk diketahui.

Kebutuhan Energi

Tubuh menggunakan energi untuk mempertahankan suhu normal tubuh sekitar 37°C. Energi tersebut berasal dari makanan yang kamu makan. Jumlah energi yang dibutuhkan dinyatakan dalam satuan kalori. Satu satuan kalori (kal) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Konversi 1 kilokalori (kkal) = 1.000 kalori (kal) = 4.200 joule (J). Jumlah kalori yang terkandung dalam makanan dapat dihitung menggunakan alat bernama kalorimeter.

Kalorimeter
Sumber: Dokumentasi Penulis

Energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas metabolisme setiap orang berbeda-berbeda. Faktor yang memengaruhi kebutuhan energi seseorang, diantaranya jenis kelamin, usia, dan aktivitas yang dilakukannya. Contohnya setelah berolahraga kamu akan cepat merasa lapar, dibandingkan ketika kamu beristirahat.

Ketika kalori yang masuk dalam tubuh sama dengan kalori yang dikeluarkan melalui metabolisme tubuh dan aktivitas otot maka akan terjadi keseimbangan energi. Keseimbangan energi positif terjadi jika kalori yang masuk dalam tubuh melebihi kalori yang dikeluarkan. Jaringan tubuh akan menyimpan kelebihan nutrisi tersebut. Kenaikan berat badan dapat terjadi jika sekitar 3.500 kkal disimpan dalam bentuk lemak pada jaringan tubuh.

Sebaliknya, keseimbangan energi negatif terjadi jika kalori yang dikeluarkan tubuh melalui aktivitas lebih besar dibandingkan dengan kalori yang masuk dalam tubuh. Tubuh akan melakukan pembakaran simpanan nutrisi yang tersimpan dalam tubuh untuk memenuhi kalori yang dibutuhkan tubuh. Sehingga ini dapat menurunkan berat badan.

Jenis Nutrisi

Makanan yang dikonsumsi bukan hanya sekedar mengenyangkan, tetapi haruslah mengandung gizi (nutrisi). Nutrisi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk berlangsungnya fungsi normal pada setiap jaringan dan organ tubuh. Enam jenis nutrisi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air harus terkandung dalam makanan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

Karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein perlu dicerna atau dipecah terlebih dahulu oleh tubuh. Sedangkan air, vitamin, dan mineral dapat diserap langsung oleh sel-sel tubuh.

Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Satu gram karbohidrat mengandung 4,1 kilokalori (kkal). Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu gula, pati, dan serat. Gula termasuk kedalam karbohidrat sederhana, sedangkan pati dan serat termasuk karbohidrat kompleks. Gula terdapat pada buah-buahan, madu, maupun susu. Pati terkandung pada umbi-umbian dan biji-bijian. Sedangkan serat dapat terkandung pada roti gandum atau sereal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan. buahan merupakan sumber serat yang baik. Serat tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan makanan manusia, sehingga dikeluarkan sebagai feses. Dengan demikian, serat bukan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Konsumsi karbohidrat terlalu berlebihan dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes.

Lemak

Lemak atau lipid memberikan peran pula dalam pemenuhan energi. Satu gram lemak mengandung 9,3 kkal. Lemak berfungsi melarutkan vitamin A, D, E, K dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol dalam proses pencernaan.

Berdasarkan struktur kimianya, terbagi menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Sedangkan, lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Contohnya ditemukan pada minyak nabati serta lemak yang ditemukan dalam biji.

Protein

Protein tersusun dari sejumlah asam amino yang berfungsi sebagai penghasil energi,  untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormon, dan pembentuk antibodi (sistem kekebalan tubuh).  Setiap satu gram protein menyumbangkan 4,1 kilokalori (kkal).

Protein dibagi menjadi protein yang berasal dari hewan (protein hewani) dan yang berasal dari tumbuhan (protein nabati). Ikan, telur, daging, susu termasuk kedalam protein hewani, sedangkan tahu, tempe, oncom dan bahan makanan lainnya yang berasal dari kacang-kacangan termasuk kedalam protein nabati.

Kandungan nutrisi dalam makanan dapat diketahui melalui pengujian dengan jenis reagen di bawah ini:

BahanReagenIndikator Positif
Amilum Lugol/ Kalium IodidaLarutan berwarna biru tua
GulaBenedict/Fehling A dan
Fehling B
Larutan berwarna biru kehijauan, kuning sampai merah bata
Protein
Millon/ Biuret
Larutan berwarna merah muda sampai ungu

Vitamin

Kenutuhan vitamin dalam tubuh sangatlah sedikit namun harus ada, karena diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).

Mineral

Mineral adalah nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon. Ada sekitar 14 jenis mineral yang diperlukan tubuh, contohnya kalsium, fosfor, kalium, natrium, besi, iodium, dan seng. Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, dan pembentukan dan pemeliharaan tulang.

Air

Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan, pelumas dan bantalan, media transportasi, dan media pengeluaran sisa metabolisme.

Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Makanan diproses dalam tubuh melalui empat tahap yaitu: ingesti (proses memasukkan makanan ke dalam mulut), digesti (pencernaan), absorpsi (penyerapan), dan defekasi (pengeluaran).

Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ aksesori (tambahan). Saluran pencernaan adalah saluran yang dilalui bahan makanan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Sedangkan organ aksesori adalah organ yang membantu pencernaan mekanis dan kimiawi, seperti  lidah, gigi, kelenjar air ludah,(kelenjar saliva), hati, kantung empedu, dan pankreas.

Mulut

Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis oleh gigi dan lidah, sedangkan secara kimiawi oleh enzim seperti enzim ptialin. Enzim ini berfungsi memecah molekul amilum menjadi molekul maltosa.

Kerongkongan

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Setelah melalui faring, bolus menuju ke kerongkongan. Disini terjadi gerakan peristaltik, yaitu otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung.

Lambung

Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, sedangkan secara kimiawi dengan bantuan getah lambung, terdiri dari asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin. HCl menyebabkan suasana asam (pH 1-3) di lambung, sehingga dapat membunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin memecah protein menjadi pepton. Enzim renin mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.

Proses pencernaan di lambung ini selama 2-4 jam, kemudian bolus menjadi bahan
kekuningan yang disebut kimus. Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas jari.

Usus Halus

Dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang usus halus sekitar 8,25 meter yang terdiri dari, usus dua belas jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,25 meter, usus tengah (jejunum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter.

Di duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Getah empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni membuat lemak agar larut dalam air. Getah pankreas mengandung tiga enzim:
– Lipase: mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
– Tripsin: mencerna protein menjadi polipeptida.
– Amilase: mencerna amilum menjadi maltosa.

Di jejenum adalah pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Selanjutnya proses penyerapan di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju hati dan diedarkan ke seluruh tubuh. Glukosa dalam hati selanjutnya disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati, kemudian disimpan dalam jaringan lemak.

Usus Besar

Panjang usus besar/ kolon sekitar 1 meter dan terdiri atas kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), dan kolon desendens (menurun) dan berakhir pada anus. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Bahan makanan yang sampai pada usus besar berupa zat-zat sisa, berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak bakteri Escherichia coli
yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Bakteri Escherichia coli mampu membentuk vitamin K dan B12. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya

Mag (Gastritis)

Sakit Mag (gastritis) adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan pada lapisan lambung. Mag dapat diakibatkan peningkatan asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, peningkatan asam lambung, stres, makan tidak teratur, dan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam.

Karies Gigi

Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan gigi sehingga merusak struktur gigi.

Obesitas

Obesitas adalah kandungan lemak berlebih pada tubuh, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Diare

Diare adalah penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan Protozoa, seperti Entamoeba coli. Ketika terjadi infeksi, dinding usus besar teriritasi, gerakan peristaltik meningkat, serta air tidak dapat diserap. Akibatnya terjadi dehidrasi karena air dalam usus terus menerus dikeluarkan. Penderita  juga akan mengalami mulas di perut karena kontraksi otot pada usus besar terjadi terus menerus.

Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi feses keras atau kering sehingga sulit dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum.

Gejala Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin pada tubuh disebut dengan istilah avitaminosis.

Jenis VitaminGangguan
APenglihatan kabur, kerusakan hati dan tulang, rambut rontok.
BPenyakit beri-beri, gangguan saraf, kehilangan berat badan berlebih, dan anemia.
CSkorbut (degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah), sariawan, lemas, luka yang lambat sembuh, dan gangguan kekebalan tubuh.
DRiket (cacat tulang) pada anak-anak, pelunakan tulang pada orang dewasa, kerusakan otak, kardiovaskular, dan ginjal.
EDegenerasi sistem saraf.
KKelainan penggumpalan darah, kerusakan hati dan anemia.

Gejala Kekurangan Mineral

Kekurangan beberapa mineral di bawah ini menyebabkan beberapa gangguan:
– Kalsium (Ca): Keterlambatan pertumbuhan dan kehilangan massa tulang.
– Magnesium (Mg): Gangguan sistem saraf.
– Fosfor (P): Lemas, kehilangan mineral dari tulang, dan kehilangan kalsium.
– Iodium (I): Gondok (pembengkakan kelenjar tiroid).
– Besi (Fe): Anemia dan kelainan kekebalan tubuh.

Untuk mencegah kekurangan gizi dan terus menjaga kesehatan, maka kamu perlu menerapkan kebiasaan yang sehat pula. Pola makan yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.


Referensi:

Zubaidah S, Mahanal S, Yuliati L, dkk. 2017. IPA Kelas VIII Semester I Kurikulum 2013. Jakarta(ID): Kemendikbud.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Dianur

Hallo Saya Dianur, pengajar les MIPA untuk SD dan SMP berpengalaman sejak tahun 2019.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *