Ruang Lingkup Kepemimpinan dalam Organisasi

Dalam buku The Leadership Challenge dijelaskan jika kepemimpinan dapat dimulai di mana saja, di fungsi apa pun, dan bisa terjadi kapan saja. Ada yang mengatakan bahwa kepemimpinan adalah cerminan dari kepribadian seseorang. Namun sebenarnya kepemimpinan adalah perilaku bukan kepribadian. Perilaku seperti kepemimpinan ini sangat dibutuhkan dalam lingkup organisasi.

Ruang lingkup kpemimpinan dalam organisasi juga menjadi alat vital yang akan menentukan berkembangnya suatu organisasi tersebut. Melihat pentingnya kepemimpinan dalam lingkup organisasi, di bawah ini akan ada penjelasan yang secara khusus akan membahas ruang lingkup kepemimpinan dalam organisasi.

Praktik Kepemimpinan Teladan

Praktik Kepemimpinan Teladan
Sumber: fauxels on Pexels

Pada tahun 1983, James Kouzes dan Barry Posner melakukan penelitian mengenai karakteristik seorang pemimpin. Penelitian tersebut dilakukan di berbagai bidang di industri Amerika, khususnya yang memiliki kepemimpinan yang baik.

Hasil dari penelitian itu kemudian dirangkum dalam buku yang berjudul The Leadership Challenge. Dari penelitian tersebut, didapat lima praktik kepemimpinan teladan, yaitu Model the Way, Inspire a Shared Vision, Challenge the Process, Enable Others to Act dan Encourage the Heart.

1. Model the Way

Pemimpin teladan mengetahui jika mereka ingin mendapatkan komitmen dan meraih standar tinggi, mereka harus menjadi role model untuk yang lain. Tom Brack mengatakan, “Memimpin berarti harus menjadi contoh yang baik dan konsisten dengan apa yang dikatakan.”

Untuk menjadi role model yang baik, seorang pemimpin harus memberikan penjelasan secara jelas mengenai prisip dan value yang diusungnya. Selain itu, pemimpin juga harus bisa menjembatani antara prinsipnya dengan prinsip orang yang mengikutinya sehingga tercipta harmoni yang selaras.

2. Inspire a Shared Vision

Pemimpin harus memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan sesuatu, untuk mengubah pemikiran dan hal-hal yang sudah ada, dan menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka mampu membayangkan masa depan yang menarik dan membuka semua kemungkinan untuk meraihnya.

Intinya, pemimpin harus memiliki visi yang didukung dan menjadi cita-cita bersama satu perusahaan. Evelia Davis mengatakan, “Jika Anda tidak cukup percaya untuk membaginya, membicarakan tentangnya, dan membuat orang lain kagum dengannya maka itu tidak cukup untuk menjadi visi!”

3. Challenge the Process

Pemimpin yang baik tidak berhenti saat keaadaan berada di area status quo (stabil). Pemimpin teladan akan menantang keadaan status quo dan menerima tantangan untuk menjadi lebih baik. Tantangan dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk berinovasi dan berkembang juga sarana untuk meningkatkan kemampuan anggota tim.

4. Enable Others to Act

Mimpi yang besar tidak akan berpengaruh signifikan dalam kenyataannya jika hanya ditopang oleh aksi individu. Karena itulah pemimpin teladan harus dapat memberdayakan orang lain untuk ikut bergabung mewujudkan mimpi itu. Pemimpin yang baik akan mementuk kolaborasi dan kepercayaan dalam teamwork.

5. Encourage the Heart

Jalan menuju puncak adalah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Disinilah dibutuhkan peran pemimpin yang dapat memberi semangat untuk tetap berjalan. Salah satu cara termudah melakukannya adalah dengan menyadari kontribusi masing-masing individu dan memujinya. Abraham Kuruvilla mengatakan, “Orang akan peduli dan bangga apabila dipuji oleh pemimpin mereka.”

Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan
Sumber: Tima Miroshnichenko on Pexels

Diketahui ada tiga jenis teori kepemimpinan, yaitu Great Man, Big Bang dan Trait. Apa maksud dari ketiga teori kepemimpinan tersebut? Mari simak uraian penjelasannya di bawah ini agar mengetahui ruang lingkup kepemimpinan dalam organisasi

1. Great Man Theory

Teori ini percaya bahwa seorang pemimpin adalah bawaan genetik. Dalam kata lain, pemimpin itu dilahirkan bukan diciptakan. Inti dari teori ini adalah pemimpin akan mendapat kekuasaan melalui proses pewarisan atau karena memiliki bakat dan keberuntungan/kharisma untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Contoh pemimpin yang termasuk dalam definisi teori ini adalah Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln dan Napoleon Bonaparte.

2. Big Bang Theory

Dalam big bang theory, seorang pemimpin muncul saat terjadi sebuah peristiwa besar. Pemimpin ini adalah orang yang mampu mengendalikan situasi di antara revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan atau reformasi. Orang ini dianggap mampu sebagai pemimpin dan diakui oleh pengikut yang menokohkannya.

3. Trait Theory

Teori ini berkebalikan dari teori Great Man, yakni teori ini percaya bahwa seorang pemimpin ditentukan dari sifat, kepribadian yang bukan hanya dari bakat, tetapi juga dari pengalaman dan hasil belajar. Jadi, semua orang bisa menjadi pemimpin asal memenuhi sifat yang dibutuhkan.

Tipe-Tipe Kepemimpinan

Tipe-Tipe Kepemimpinan
Sumber: August de Richelieu on Pexels

Ada banyak macam tipologi (tipe-tipe) kepemimpinan. Secara umum disebutkan ada lima tipe kepemimpinan. Lima tipe ini didasarkan pada orientasi pemimpin pada manusia atau pengikut dan orientasi pada tugas.

1. Tipe Avoid/Cuek

Pemimpin cenderung mengambil keputusan seorang diri tanpa melibatkan bawahan/pengikutnya. Pemimpin tipe ini memiliki tingkat yang rendah baik dalam orientasi pada manusia maupun orientasi pada tugas.

2. Tipe Otoriter

Pemimpin tipe ini mengambil keputusan lalu menyerahkannya pada bawahan untuk eksekusinya. Tipe otoriter hanya fokus pada orientasi tugas yang tinggi sedangkan orientasi pada manusia rendah. Pemimpin tipe ini banyak melibatkan bawahan hanya sebagai alat mencapai tujuan.

3. Tipe Laize Faire/Akomodatif

Pada tipe ini, pemimpin fokus menjaga hubungan baik pada bawahannya, namun sedikit mengabaikan tugas sehingga hasilnya kurang maksimal.

4. Tipe Team Management/Kolaborasi

Ini merupakan tipe kepemimpinan yang paling didambakan namun jarang maupun susah terwujud. Tipe ini menggambarkan kondisi sempurna ketika seorang pemimpin memiliki tingkat yang tinggi di kedua kuadran, berorientasi pada manusia dan juga pada tugas.

5. Tipe Demokratik

Tipe kepemimpinan ini sering disebut sebagai pemimpin tengah-tengah. Dalam kuadran, tipe ini berada di tengah-tengah dengan tingkat orientasi pada manusia dan orientasi pada tugas yang moderat. Tipe kepemimpinan ini dianggap sebagai tipe ideal yang sering digunakan.

Namun, terlepas dari sifat dan tipenya, seorang pemimpin yang baik harus mampu mengakomodasi beberapa fungsi penting dari kepemimpinan. Menurut Hadari Nawawi, kepemimpinan memiliki dua dimensi utama, yaitu mengarahkan dan melibatkan. Di setiap dimensi tersebut, ada dua fungsi pokok yang penting.

Fungsi-fungsi tersebut adalah:

  • Fungsi instruktif: Pemimpin menjadi komunikator yang memberikan instruksi jelas kepada bawahan. Fungsi ini mengarah pada pengarahan dan pemantauan kinerja agar sesuai dengan visi dan tujuan organisasi.
  • Fungsi konsultatif: Pemimpin mampu membangun komunikasi dua arah dengan bawahan untuk mengambil keputusan yang memerlukan pertimbangan dari berbagai pihak. Fungsi ini melibatkan partisipasi dan keterlibatan bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Inilah ruang lingkup kepemimpinan dalam organisasi yang memiliki peran penting dalam pengembangan perusahaan dan pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda memahami pembagian kepemimpinan dan penerapannya dalam lingkungan perusahaan.


Sumber:         

Kouzes, J. M., & Posner, B. Z. (2007). The Leadership Challenge (4 ed.). San Fransisco: Jossey Bass.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *