Ketika kita masih berada di bangku SMP, kita telah mengenal bilangan berpangkat. Bilangan berpangkat yang sering kita gunakan adalah pangkat 2 dan pangkat 3. Nah, kali ini kita akan belajar mengenai bilangan yang memiliki pangkat yang banyak atau polinomial. Sehingga pangkatnya tidak hanya sampai pangkat 3, bisa pangkat 10, 100 bahkan 1000. Wah penasaran dengan materinya? Yuk mari kita pelajari bersama materi polinomial secara lengkap di sini.
Daftar Isi
- 1 Pengertian, Penyelesaian dan Penerapan Polinomial
- 2 Operasi Aljabar pada Polinomial
- 3 Sifat Keterbagian dan Faktorisasi Polinomial
- 4 Teorema Sisa
- 5 Kesamaan Dua Pilonom
- 6 Menentukan Hasil Bagi dan Sisa Suatu Polinom dengan Cara Bersusun dan Horner
- 7 Menentukan Sisa Suatu Polinom oleh (ax + b)
- 8 Menentukan Sisa Pembagian oleh (x – a) (x – b)
- 9 Memahami Teorema Faktor
- 10 Hasil Bagi dan Sisanya Polinom Jika Dibagi dengan Suku Banyak Berderajat Dua
- 11 Menentukan Operasi Aljabar Akar-akar Polinom
- 12 Contoh Soal dan Pembahasan Polinomial
- 13 Pemahaman Akhir
Pengertian, Penyelesaian dan Penerapan Polinomial
Pengertian
Polinomial atau suku banyak adalah suatu bentuk bilangan yang memuat variabel berpangkat minimal satu. Suku banyak dalam koefisien a, variabel x berderajat n dinyatakan dengan :
an xn + an – 1 xn – 1 + an – 2 xn – 2 + … + a1 x + a0
Dengan syarat :
n merupakan bilangan cacah
an , an – 1, … , a0 merupakan koefisien – koefisien suku banyak,
a0 merupakan suku tetap dan an ≠ 0.
Baca juga: Turunan Fungsi Aljabar
Cara Penyelesaian
Suatu suku banyak dengan derajat n dapat dituliskan ke dalam bentuk fungsi f(x) seperti berikut ini.
f(x) = an xn + an – 1 xn – 1 + an – 2 xn – 2 + … + a1 x + a0 ,di mana n ∈ bilangan cacah dan an ≠ 0.
Dengan syarat :
n merupakan bilangan cacah
dan an ≠ 0.
Nilai fungsi f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Penentuan nilai suku banyak dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu subtitusi dan horner / bangun / skema / sintetik.
Cara substitusi
Suatu suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika nilai x diganti k, maka nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah f(k) = ak3 + bk2 + ck + d.
Cara horner / bangun / skema / sintetik
Suatu suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan ditentukan nilai suku banyak x = k, maka :
f(x) = ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2 + bx + c) x + d
f(x) = ((ax + b) x + c) x + d
Sehingga f(x) = ((ak + b) k + c) k + d.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini
Penerapan Polinomial
a. Polinomial untuk Pemodelan atau Fisika
Polinomial digunakan untuk mengetahui lintasan proyektil dalam fisika. Integral polinomial (penjumlahan polinomial banyak) digunakan untuk mengekspresikan energi, perbedaan tegangan dan inersia.
b. Polinomial dalam Industri
Polinomial dalam Industri berkaitan dengan fenomena fisik atau situasi pemodelan untuk masa depan, polinomial berguna setiap hari. Orang yang berprofesi sebagai insinyur dan pengusaha menggunakan polinomial untuk memprediksi bagaimana perubahan salah satu faktor dalam hidup manusia dapat mempengaruhi hal lain, bahkan tidak menyadarinya.
c. Penerbangan Pesawat
Polinomial dalam penerbangan pesawat digunakan pada analisa jatuhnya pesawat terbang. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengudaranya pesawat terbang adalah juga faktor-faktor penyebab dalam jatuhnya pesawat terbang. Faktor-faktor ini adalah kelalaian SDM, kinerja mesin pesawat terbang, kondisi badan pesawat terbang yang tidak layak, cuaca yang tidak mendukung, dan kondisi yang tidak terduga. Dibutuhkan solusi untuk masalah tersebut yang inisiatif yaitu untuk menerapkan polinomial sebagai faktor, jika faktor diberi nama suku x1, x2, x3, …., xn maka terdapat banyak suku dalam satu kesatuan.
d. Jarak Sepeda Motor
Polinomial dalam perhitungan jarak sepeda motor dapat dinyatakan hubungan antara jarak yang dilalui itu adalah s(t), waktu tempuh adalah (t). Gerak sebuah sepeda motor dinyatakan dengan persamaan s(t) = 48t2 – 3t. Dalam hal ini, s(t) dalam meter dan t dalam menit. Sehingga dengan persamaan tersebut kita dapat menerapkan polinomial dalam menghitung misalnya jarak sepeda motor setelah 5 menit, 10 menit, maupun 1 jam (60 menit).
e. bidang bisnis
Polinomial dalam pemodelan digunakan untuk mengetahui harga akan berubah dari waktu ke waktu di pasar saham. Seorang pebisnis menggunakan polinomial untuk memprediksi pengaruh penurunan atau kenaikan harga suatu barang pada hasil penjualan suatu barang di pasar model.
Operasi Aljabar pada Polinomial
1. Penjumlahan
Penjumlahan polinomial f(x) dan polinomial h(x) adalah dengan cara menjumlahkan suku yang sejenis. Contohnya suku sejenis 5x3 dan 7x3 dapat ditambahkan menjadi 12x3. Namun suku yang berlainan jenis 5x4 dan 7x3 bila ditambahkan menjadi 5x4 + 7x3. Jadi, dalam menjumlahkan polinomial perlu memperhatikan pangkatnya.
2. Pengurangan
Pengurangan polinomial f(x) dan polinomial h(x) adalah dengan cara mengurangkan suku yang sejenisnya. Contohnya suku sejenis 9x2 dan 2x2 dapat dikurangkan menjadi 7x2. Namun jika suku berlainan jenis 9x3 dan 2x2 bila dikurangkan menjadi 9x3 – 2x2. Jadi, dalam mengurangkan polinomial perlu memperhatikan pangkatnya.
3. Perkalian
polinomial f(x) dengan polinomial h(x) adalah dengan cara saling mengalikan suku-suku dari kedua polinomial menggunakan sifat distributif perkalian. Sifat ini berlaku pada distributif perkalian terhadap operasi penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap operasi pengurangan.
f(x) ⦁ g(x) = (ax3 + bx2 + cx + d) (ex3 + fx2 + gx + h)
= aex6 + (af + be) x5 + (ag + bf + ce) x4 + (ah + bg + cf + de) x3 + (bh + cg + df) x2 + (ch + dg) x + dh
4. Pembagian
Pada pembagian polinomial terdapat beberapa metode seperi cara bersususn dan horner yang akan dibahas pada subab “Menentukan Hasil Bagi dan Sisa Suatu Polinom dengan Cara Bersusun dan Horner”. Sebelumnya akan dibahas tentang dasar dari hasil bagi dan sisa dari pembagian polinom. Pembagian dengan cara koefisien tak tentu mengikuti definisi pembagian polinomial p(x) = q(x) • h(x) + s(x).
p(x) = q(x) • h(x) + s(x)
Keterangan :
p(x) = yang dibagi
q(x) = pembagi
h(x) = hasil bagi
s(x) = sisa pembagian
Sifat Keterbagian dan Faktorisasi Polinomial
1. Sifat Keterbagian Polinomial
Jika suatu polinomial berbentuk pecahan dengan derajat pembilang tidak lebih kecil dari penyebut, maka polinomial dapat disederhanakan dengan keduanya dibagi dengan bilangan yang sama besar. Suatu polinom p(x) dapat dibagi dengan polinom lainnya q(x) dengan derajat lebih kecil dan hasilnya h(x) serta sisa pembagian adalah s(x), yaitu :
2. Faktorisasi Polinomial
Faktor dari suatu ekspresi matematika adalah bilangan, variabel, konstata, suku, dan koefisien yang membagi habis ekspresi matematika tersebut. Perhatikan bahwa setiap bentuk atau ekspresi matematika memiliki paling sedikit dua faktor yaitu bilangan 1 dan dirinya sendiri.
Teorema Sisa
1. Penggunaan Teorema Sisa
Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear, kita dapat menggunakan teorema sisa.
- Teorema Sisa 1 :
Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya adalah f(k).
- Teorema Sisa 2 :
Menentukan Sisa Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat, kita dapat menggunakan teorema sisa berikut ini.
- Teorema Sisa 3
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (ax + b) (x – b), maka sisanya adalah px + q di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q.
Pembuktian Teorema Sisa
- Pembuktian teorema sisa 1
Teorema sisa 1 menyatakan bahwa jika suatu polinomial f(x) dibagi dengan bentuk linier (x – m), maka sisa pembagiannya adalah f(m). Diketahui bahwa polinomial f(x) = (x – m) h(x) + S. Derajat S lebih rendah satu daripada derajat (x – m), sehingga S merupakan suatu konstanta. Karena polinomial f(x) = (x – m) h(x) + S berlaku untuk semua x, maka jika x diganti m akan menjadi :
f (k) = (k – k) h(k) + S
= 0 ⋅ h(k) + S
= 0 + S
= S
Jadi, f (k) = S → S merupakan sisa pembagian (terbukti).
- Pembuktian teorema sisa 2
Baca juga: Integral: Pembahasan Serta Contoh Soal
Kesamaan Dua Pilonom
Dua polinomial dinyatakan sama jika memenuhi syarat yaitu terdapat kesamaan pada derajat beserta suku yang bersesuaian. Contohnya adalah dua polinom f(x) dan h(x) yang berderajat n dinyatakan sebagai berikut ini.
f(x) = an xn + an – 1 xn – 1 + an – 2 xn – 2 + … + a1 x + a0
g(x) = bn xn + bn – 1 xn – 1 + bn – 2 xn – 2 + … + b1 x + b0
Jika f(x) ≡ g(x) maka haruslah an = bn, an-1 = bn-1, ……… a1 = b1
f(x) ≡ g(x) disebut dengan kesamaan polinomial.
Dua buah persamaan polinomial dinyatakan memiliki kesamaan jika keduanya polinomial memenuhi syarat yaitu memiliki derajat yang sama, variabel dan koefisien seletak yang sama antara polinomial ruas kiri dengan ruas kanan. Untuk menyelesaikan persoalan kesamaan polinomial adalah dengan menyamakan polinomial yang sudah diketahui koefisiennya dengan polinomial yang belum diketahui koefisiennya. Selanjutnya samakan koefisien suku yang bersesuaian, selesaikan bentuk persamaan yang didapat dari hasil menyamakan koefisien suku yang bersesuaian. Penyelesaiannya didapatkan secara langsung atau perlu menggunakan eliminasi dan subtitusi.
Menentukan Hasil Bagi dan Sisa Suatu Polinom dengan Cara Bersusun dan Horner
Derajat adalah pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu polinomial. Jika suatu polinomial an xn + an – 1 xn – 1 + … + a1 x + a0 , maka derajat dari polinomial tersebut adalah n. Suatu polinomial ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh bentuk linier (x – k). Untuk mengetahui derajat polinomial pada hasil bagi dengan pembagian cara susun dilakukan perhitungan sebagai berikut.
Dari cara susun tersebut diperoleh ax2 + (ak + b) x + (ak2 + b + c) adalah hasil bagi. Suatu polinomial berderajat 3, ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh suatu bentuk linier (x – k) hasil baginya adalah berderajat 2 dan ak3 + bk2 + ck + d adalah sisa pembagian. Suatu polinomial f(x) dibagi bentuk linier (x – k) menghasilkan h(x) adalah hasil bagi dan f(k) adalah sisa pembagian, sehingga polinomial f(x) = (x – k) h(x) + f(k). Perhatikanlah penentuan nilai polinomial dengan cara Horner berikut ini.
Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
- ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi.
- a, ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi berderajat 2.
Dalam mencari nilai polinomial dapat digunakan dengan cara Horner untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan pembagi bentuk linier (x – k). Jika polinomial f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu akan menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian berbentuk konstanta.
Menentukan Sisa Suatu Polinom oleh (ax + b)
Pembagian polinomial dengan pembagi bentuk linier (x – m) merupakan dasar perhitungan pembagian polinomial dengan pembagi bentuk linier (ax + b). Polinomial f(x) dibagi bentuk linier (x – m) menghasilkan hasil bagi h(x) dan sisa pembagian f(m), sehingga polinomial f(x) = (x – m) h(x) + f(m). Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b),
Sehingga pada pembagian suku banyak f(x) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
Menentukan Sisa Pembagian oleh (x – a) (x – b)
Dalam menentukan sisa pembagian polinomial oleh bentuk kuadrat, penyelesaiannya bisa menggunakan teroma sisa berikut ini. Jika suatu polinomial f(x) dibagi bentuk kuadrat (x – a) (x – b) maka sisanya adalah px + q dengan :
f(a) = pa + q
f(b) = pb + q
Memahami Teorema Faktor
Penggunaan Teorema Faktor Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor linear dari suku banyak. Perhatikan teorema faktor berikut ini.
Penggunaan Teorema Faktor
Teorema faktor digunakan untuk menentukan faktor linear dari polinomial. Jika suatu polinomial f(x), maka (x – m) merupakan faktor dari polinomial f(x) jika dan hanya jika f(x) = 0. Mencari penyelesaian persamaan polinomial sama halnya dengan menentukan akar-akar persamaan yang memenuhi f(x) = 0. Kita dapat menyelesaikan persamaan polinomial dengan menentukan faktor linear. Jika f(x) suatu polinomial, maka (x – m) merupakan faktor dari polinomial f(x) jika dan hanya jika m akar persamaan f(x) = 0.
Pembuktian Teorema Faktor
Teorema faktor menyatakan bahwa jika f(x) merupakan suatu polinomial, maka x – n merupakan faktor dari polinomial f(x) jika dan hanya jika polinomial f(n) = 0. Menurut teorema sisa polinomial f(x) = (x – m)⋅ h(x) + f(m). Jika polinomial f(m) = 0, maka f(x) = (x – m)⋅ h(x). Sehingga x – m merupakan faktor dari polinomial f(x). Sebaliknya, jika x – m merupakan faktor dari polinomial f(x), maka polinomial f(x) = (x – m) ⋅ h(x).
Jika x = m, maka :
f (m) = (m – m)⋅ h(m)
f (m) = 0⋅ h(m)
f (m) = 0
Jadi, f (m) = 0 jika dan hanya jika (x – m) merupakan faktor dari polinomial f(x) telah terbukti.
Hasil Bagi dan Sisanya Polinom Jika Dibagi dengan Suku Banyak Berderajat Dua
Pembagian polinomial dengan suku banyak berderajat dua ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat dilakukan dengan cara susun bila suku banyak berderajat dua ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika suku banyak berderajat dua ax2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Contohnya suatu polinomial f(x) dibagi suku banyak berderajat dua ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (ax – p1) (x – p2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Menentukan Operasi Aljabar Akar-akar Polinom
Menentukan Akar Rasional
Jika diketahui suatu suku banyak f(x) dan (x – a) adalah faktor dari f(x), maka a adalah akar dari persamaan f(x) atau f(a) = 0.
Sifat-Sifat Akar Persamaan Suku Banyak
Untuk Suku Banyak Berderajat Dua : ax2 + bx + c = 0 Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, maka :
Contoh Soal dan Pembahasan Polinomial
Untuk lebih memahami polinomial mari kita pelajari contoh soal dan pembahasan polinomial berikut ini :
1. Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut !
3x3 + x2 – 9 dibagi x – 2.
Pembahasan:
Cara Susun
Dari penyelesaian tersebut diperoleh 3x3 + x2 – 9 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 21 sebagai sisa pembagian.
2. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika :
5x3 + x2 + 2x – 1 dibagi (x2 + 5x +6)
Pembahasan:
Cara Horner
(x2 + 5x +6) difaktorkan menjadi (x + 3) (x + 2)
3. Jika f(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10 dibagi (x – 2) (x – 5), tentukan sisa pembagiannya !
Pembahasan:
f(x) dibagi (x – a) (x – b) maka sisanya adalah px + q dengan :
f(a) = pa + q
f(b) = pb + q
f(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10 dibagi (x – 2) (x – 5), maka sisanya adalah px + q dengan :
f(2) = (2)3 + 5(2)2 – 3(2) + 10 = 32 = 2p + q à q = 32 – 2p
f(5) = (5)3 + 5(5)2 – 3(5) + 10 = 245 = 5p + q à q = 245 – 5p
q = q
245 – 5p = 32 – 2p
213 = 3p
p = 71
q = 32 – 2p
q = 32 – 2(71) = 32 – 142 = – 110
px + q = 71x -110
Jadi sisa pembagian dari f(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10 dibagi (x – 2) (x – 5) adalah 71x -110.
Baca juga: Jumlah dan Selisih Sinus
Pemahaman Akhir
- Polinomial adalah bentuk bilangan yang memuat variabel berpangkat minimal satu.
- Polinomial terdiri dari koefisien, variabel, dan pangkat yang membentuk suku-suku.
- Polinomial dapat dituliskan dalam bentuk fungsi f(x) dengan derajat tertentu, di mana derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel x.
- Penyelesaian polinomial dapat dilakukan dengan cara substitusi atau menggunakan metode Horner/skema/sintetik.
- Polinomial memiliki berbagai penerapan dalam berbagai bidang, seperti pemodelan fisika, industri, penerbangan pesawat, perhitungan jarak sepeda motor, dan bisnis.
- Operasi aljabar pada polinomial meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Penjumlahan dan pengurangan dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan suku yang sejenis. Perkalian polinomial dilakukan dengan mengalikan suku-suku dari kedua polinomial menggunakan sifat distributif perkalian. Pembagian polinomial memiliki metode seperti cara bersusun dan metode Horner.
- Polinomial dapat difaktorisasi menjadi faktor-faktor yang membagi habis ekspresi matematika tersebut.
- Teorema Sisa digunakan untuk menentukan sisa pembagian polinomial oleh bentuk linear atau bentuk kuadrat.
- Kesamaan dua polinomial terjadi ketika koefisien dan derajat suku yang bersesuaian pada kedua polinomial sama.
- Untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suatu polinom, dapat menggunakan metode pembagian cara bersusun atau metode Horner.
Materi polinomial memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang dan operasi aljabar pada polinomial memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan dan penyelesaian masalah yang melibatkan polinomial.
Daftar Pustaka
Iskandar, Haris. 2017. Penerapan Polinomial dalam Pengembangan Ilmu dan Teknologi Sehari-hari. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kanginan, M., Hidayah, N.H, Akhmad. G. 2016. Matematika untuk siswa SMA/MA kelas XI Kelompok Peminatan dan Ilmu-ilmu Alam. Jakarta: Yrama Widya.
Soedyarto, Nugroho dan Maryanto. 2008. Matematika 2 untuk SMA Kelas XI IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.