Indonesia identik dengan kebudayaan yang bermacam-macam dari Sabang – Merauke. Kalian bisa tidak menyebutkan kebudayaan daerah masing-masing Indonesia dengan lengkap? Wah, pasti lagi mikir nih. Pertanyaannya, apakah kebudayaan kita tidak berkembang? Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini ya!
Daftar Isi
Pengertian Perkembangan Kebudayaan
Indonesia tidak hanya memiliki satu identitas budaya saja. Kebudayaan merupakan ciri suatu bangsa yang dapat membedakannya dengan bangsa lain. Identitas budaya mencakup konsep dan nilai yang mengatur hubungan antara manusia dan Pencipta, antara sesama manusia, serta antara manusia dan alam semesta. Kebudayaan sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan adanya interaksi lintas budaya dalam proses globalisasi dunia.
Keanekaragaman kebudayaan itu sebenarnya datang dari mana? Tentu saja dari kebiasaan hidup manusia. Keanekaragaman budaya yang melimpah ini membuktikan bahwa manusia memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa. Di era 4.0 ini IPTEK adalah sebuah budaya yang melekat oleh seluruh bangsa di Indonesia.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, WhatsApp-an bersama teman menjadi sebuah kebiasaan baru. Jadi, kalau orang di zaman dulu mengalami fenomena hidup seperti apa ya sampai dapat mengembangkan kebudayaan baru? Kamu akan menemukan jawabannya di bawah ini.
Baca juga: Perkembangan Politik Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Kebudayaan pada Awal Kemerdekaan
Sejak tahun 1945, Indonesia dan seluruh penduduknya telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan diakui oleh hampir semua negara di dunia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Untuk mencapai kemerdekaan di tahun 1945, ada banyak hal yang harus dilakukan.
Hal ini dimulai pada tahun 1928 dengan adanya berbagai pemikiran dan gerakan pemuda yang secara resmi mendeklarasikan seluruh masyarakat adat Indonesia sebagai satu negara: satu tanah air: tanah air Indonesia; satu bahasa: Indonesia.
Pada saat itu, para pemuda Indonesia menetapkan perjanjian yang dinamakan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menjadi sebuah konsep awal kebudayaan Indonesia.
Lalu, dilanjutkan pada tahun 1930. Yang dimana para intelektual dan pemerhati sosial di Indonesia mulai mempertimbangkan dan juga berusaha agar dapat menemukan konsep yang paling permanen dari kebudayaan nasional. Kesinambungan konsep budaya bangsa dianggap penting. Bukan hanya banyaknya budaya yang kita miliki, tetapi nilai apa yang nantinya akan mencerminkan lambang jati diri bangsa.
Dilanjutkan lagi setelah pemberlakuan Proklamasi Kemerdekaan, perkembangan budaya dan sastra mulai muncul satu persatu! Perkembangan budaya yang paling menonjol adalah sastra dan lukisan.
Banyak sastrawan yang muncul saat itu dan kita kenal hingga sekarang. Seperti Ismail Marzuki, C.Simanjuntak, Chairil Anwar dan Idrus. Seniman lukis juga mulai banyak dan tampil di Indonesia. Contohnya adalah Basuki Abdullah, Affandi dan Usman Ismail. Mereka tampil dengan karya-karya yang menggambarkan kemerdekaan Indonesia dan masa depan kejayaan bangsa Indonesia. Coba deh kalian cek sekarang, apa saja karya mereka!
Perkembangan Kebudayaan pada Masa Orde Baru dan Orde Lama
Di era orde baru, perkembangan budaya dan seni ternyata memiliki dampak untuk memperkuat kepribadian sosial, kebanggaan, dan persatuan bangsa. Oleh karena itu Indonesia mengenalkan kebudayaan setempat melalui sekolah, kursus seni, organisasi seni, dan kegiatan seni lainnya di masyarakat, dan dipromosikan dengan berbagai cara. Selain itu, pemerintah juga mulai berkomitmen untuk melindungi kesenian dengan menjamin dan menyebarkan warisan budaya dan seni masing-masing daerah.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga kebudayaannya yaitu dengan cara mengupayakan inventarisasi, pencatatan dan pengkajian warisan budaya bangsa, serta pembudidayaan dan pemeliharaan peninggalan budaya purbakala. Upaya lain yang paling penting pada masa orde baru yaitu pelestarian peninggalan budaya kuno dengan dilaksanakan kegiatan pemugaran museum dan diperluas.
Berbicara mengenai orde baru, ada satu hal unik yang baru dimulai disini. Salah satunya adalah Keluarga Berencana (KB). KB ini ternyata mendapat tantangan besar bagi beberapa pemikiran baik agama dan budaya.
Salah satunya ide islam mengenai adanya keluarga besar (memiliki anak yang banyak artinya banyak rezeki). Sebenarnya KB tidak menyalahi budaya banyak anak banyak rezeki, tapi pada saat itu memang perlu diberlakukan keluarga berencana dua anak lebih baik.
Selanjutnya kebudayaan juga diatur pada Pedoman Kebijakan Nasional (GBHN) 1993. Hal ini berisi mengenai bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan berbagai bahasa dan latar belakang budaya daerah serta didukung dan dipercayai dalam berbagai agama dan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan pengertian yang seluas-luasnya.
Disamping itu juga mesyaratkan bahwa kebudayaan nasional pada hakikatnya merupakan kekayaan budaya bangsa. Pengembangan kebudayaan nasional ini tidak serta merta bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa. Hal ini dikarenakan kebudayaan Indonesia yang dinamis yang berkembang sepanjang sejarah negara bercirikan keanekaragaman dan keragaman negara dan merupakan modal dasar pembangunan negara.
Baca juga: Mobilitas Penduduk Indonesia
Perkembangan Kebudayaan pada saat Peformasi
Perkembangan kebudayaan pada reformasi diawali dari momentum 1998. Kejadian reformasi ini telah membuka kebebasan bagi masyarakat. Namun, hubungan antar beragama dan etnis di Indonesia memasuki fase baru dengan adanya konflik skala besar didalamnya.
Kekerasan terjadi secara beruntun tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah yang kurang tegas dalam penegakan hukum. Oleh karena itu dibentuklah Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama (FKUB). Namun kenyataannya peraturan dari forum tersebut belum sepenuhnya efektif, bahkan dalam beberapa kasus lain justru membuat konflik yang baru. Konflik yang terjadi yaitu diskriminasi.
Namun, dengan adanya budaya reformasi ini ternyata memberikan kemajuan pada sistem hukum di Indonesia, salah satunya adalah dimasukkannya pasal-pasal HAM dalam UUD hasil amandemen yang mempertegas jaminan dalam kebebasan beragama, walaupun masih ada sedikit perlakuan diskriminasi terhadap beberapa agama non-resmi dan minoritas.
Selain adanya perubahan dalam sistem hukum, sistem politik Indonesia juga mulai berubah. Sistem politik Indonesia pada tahun 1999 menganut sistem desentralisasi dan demokratisasi. Desentralisasi ini memfokuskan pengembangan dari daerah-daerah. Akibatnya, ruang politik di daerah menjadi down to top. Apakah ini hal yang bagus? Tentu saja!
Daerah masing-masing yang sangat tahu apa saja yang diperlukan oleh daerah dan warganya bukan? Selain itu, adanya keterbukaan pada ruang politik ini memungkinkan adanya kegiatan berbagai keragaman organisasi yang selama masa Orba tidak mendapatkan saluran untuk berkembang.
Pada masa reformasi ini usaha pelestarian budaya Indonesia masih gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Salah satu pelestarian budaya terkenal yaitu dengan mendaftarkan budaya-budaya asli Indonesia ke UNESCO agar tidak diklaim oleh negara lain. Banyak sekali budaya yang didaftarkan di UNESCO ini coba kalian cari! Apa saja ya?
Cara selanjutnya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu merumuskan kebudayaan nasional dengan dikelompokan dalam konsep-konsep yang lebih sederhana. Hal ini didasari bentuk substansi, orientasi, dan fungsi kebudayaan.
Nah, di masa ini seiring dengan berjalannya era globalisasi yang luas dan bercirikan keterbukaan akses terhadap informasi, rasa ingin tahu dunia luar akan negara Indonesia semakin meluas.
Warga dunia tertarik dengan Indonesia pada segala aspek baik aspek manusia dan kebudayaan. Hal ini bisa terpenuhi melalui media massa baik instagram/twitter. Melalui berbagai bentuk media massa inilah Indonesia sedikit demi sedikit mengenalkan dirinya mengenai keindahan budaya dan sosial yang tentu saja nantinya akan menjadi sumbangan pada peradaban dunia.
Baca juga: Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Pemahaman Akhir
Indonesia memiliki kebudayaan yang bermacam-macam dari Sabang hingga Merauke. Kebudayaan merupakan ciri khas suatu bangsa yang mencakup konsep, nilai, dan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Kebudayaan Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, terutama melalui interaksi lintas budaya dalam proses globalisasi dunia.
Sejak deklarasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah mengalami perkembangan kebudayaan yang signifikan. Sastra dan seni, seperti lukisan, menjadi bagian penting dalam mewujudkan identitas dan semangat kemerdekaan. Pada masa orde baru, pemerintah mengedepankan kebudayaan setempat dan melestarikan warisan budaya dengan mengupayakan pemugaran museum dan peninggalan budaya kuno.
Pada era reformasi, kebebasan berbudaya semakin terbuka, namun ada juga tantangan dalam menjaga kerukunan antar beragama dan etnis. Sistem hukum mengalami kemajuan dengan memperkuat jaminan kebebasan beragama, meskipun masih ada sedikit diskriminasi terhadap agama non-resmi dan minoritas.
Sistem politik berubah menjadi lebih desentralisasi dan demokratis, memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengembangkan budaya sesuai kebutuhan lokal. Pelestarian budaya juga menjadi perhatian utama dengan mendaftarkan budaya Indonesia ke UNESCO agar tidak diklaim oleh negara lain.
Era globalisasi dan keterbukaan akses terhadap informasi melalui media massa membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan keindahan budaya dan sosialnya kepada dunia. Melalui perkembangan kebudayaan, Indonesia terus menjaga identitasnya sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, dan melibatkan masyarakat dalam menghargai dan melestarikan warisan budayanya.
Yah, itulah dia perkembangan kebudayaan di Indonesia. Ternyata kebudayaan ini tuh juga dipengaruhi banyak hal, baik dari ekonomi, sosial dan politik. Untuk tau perkembangan ekonomi, sosial dan politik bisa langsung cek laman berikutnya ya!
SUMBER:
Bauto, L. M. (2014). Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosia, 23.
Jones, T. (2015). Kebudayaan dan kekuasaan di Indonesia: Kebijakan budaya selama abad ke 20 hingga Era Reformasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Yadnya, I. P., & Ardika, I. W. (Eds.). (2017). Dinamika manusia dan kebudayaan Indonesia dari masa ke masa. Pustaka Larasan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.