Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat, Faktor, Hambatan, Teori dan Kebijakan

Halo teman-teman!

Kali ini kita akan membahas materi perdagangan internasional. Adanya perdagangan internasional karena hubungan antarnegara yang semakin luas. Bahkan, dunia seakan menjadi tanpa batas karena adanya globalisasi pada masa kini.

Pengertian Perdagangan Internasional

perdagangan internasional
sumber: https://www.freepik.com/free-vector/

Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua negara yang berbeda berdasarkan perjanjian yang sudah dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak. Adapun pihak-pihak yang melakukan perdagangan antara lain individu, perusahaan, atau pemerintah. Hal yang perlu diketahui adalah keberadaan barang-barang impor yang berasal dari luar negeri disebabkan oleh perdagangan internasional.

Baca juga: Materi APBD: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Sumber, Jenis dan Pengaruh

Manfaat Perdagangan Internasional

  • Mampu memenuhi barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Misalnya, Indonesia tidak memproduksi kurma, tetapi rakyatnya bisa mengonsumsi kurma karena diimpor dari Arab Saudi dan sekitarnya.
  • Meningkatkan efisiensi produksi karena pasar yang semakin luas cakupan dan wilayahnya. Adanya perdagangan internasional membuat pasar menjual lebih banyak barang karena ada kebutuhan dari luar negeri yang harus dipenuhi sehingga biaya produksi semakin murah dan skala ekonomis bisa tercapai.
  • Mendapatkan keuntungan besar dari spesialisasi. Misalnya, negara X bisa memproduksi barang A yang juga diproduksi di negara Y, tetapi negara X bisa melakukan spesialisasi pada barang lain yang lebih efisien dan mengimpor barang A dari negara Y saja.
  • Mengumpulkan devisa negara. Manfaat perdagangan internasional berupa devisa bisa dipakai untuk membeli barang dari luar negeri demi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
  • Menciptakan alih teknologi. Manfaat perdagangan internasional ini diperoleh karena negara berkembang bisa mempelajari teknologi yang digunakan oleh negara maju sehingga pengetahuan tentang teknologi di negara berkembang semakin meningkat.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional terjadi karena ada banyak faktor pendorong, berikut ini ulasannya.

Ketersediaan Sumber Daya Alam

Tidak semua negara bisa menghasilkan barang tambang atau barang berharga lainnya sehingga perdagangan internasional sangat dibutuhkan.

Perbedaan Faktor Produksi

Tidak semua negara mempunyai modal dan pengetahuan untuk mengelola sumber daya alam, walaupun negara tersebut mempunyai sumber daya yang melimpah,

Kebutuhan dalam Negeri yang Harus Dipenuhi

Produksi dalam negeri tidak selalu dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri dan tidak semua barang bisa diproduksi di dalam negeri.

Mendapatkan Keuntungan dari Perdagangan Antarnegara

Keuntungan yang didapatkan bertambah karena pangsa pasar dari barang yang diproduksi semakin besar.

Keinginan untuk Maksimisasi Pasar

Perluasan pasar dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi barang.

Keinginan untuk Bekerjasama dengan Negara Lain

Perdagangan internasional adalah salah satu cara untuk menjalin hubungan yang akrab dengan negara lain sehingga ada banyak kesempatan untuk bekerjasama di bidang lain.

Hambatan Perdagangan Internasional

Tidak hanya ada faktor pendorongnya, perdagangan internasional juga memiliki hambatan-hambatan yang tidak sedikit jumlahnya. Simak hambatannya berikut ini:

  1. Regulasi atau Kebijakan Pemerintah

Setiap negara pasti melindungi industri di dalam negeri dengan membuat regulasi atau kebijakan untuk membatasi jumlah produk asing di dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga memberikan hambatan-hambatan bagi perdagangan internasional antara lain tarif atau bea cukai, nontariff seperti penentuan standar produk dan aturan yang ketat tentang isu lingkungan, pembatasan jumlah barang yang bisa diimpor, serta mata uang (kurs).

  1. Perbedaan Bahasa

Sebelum adanya kesepakatan untuk melakukan perdagangan internasional, bahasa bisa menjadi hambatan karena hal ini memungkinkan terjadinya kesalahpahaman.

  1. Perbedaan Budaya dan Peraturan

Setiap negara mempunyai kebudayaan atau kebiasaan masing-masing. Bahkan, peraturan yang ditetapkan juga berbeda-beda untuk kegiatan ekspor dan impor. Perbedaan aturan ini menyebabkan kendala yang dapat menghambat. Misalnya, negara pengimpor harus mematuhi peraturan negara tujuan impor.

  1. Proses yang Cukup Lama

Proses ekspor dan impor barang membutuhkan waktu yang lama karena setiap negara harus melalui persyaratan yang cukup rumit. Birokrasi di setiap negara juga bisa memperlambat kedatangan barang/produk yang diperdagangkan antarnegara.

  1. Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi biasanya lebih mementingkan anggotanya sehingga negara lain yang bukan anggota bisa dipersulit dalam kegiatan perdagangan internasional. Misalnya, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) memberikan kemudahan kepada para anggota organisasi dengan menetapkan tarif impor yang lebih murah daripada negara-negara yang bukan anggotanya.

Teori Perdagangan Internasional

Secara umum, ada dua teori perdagangan internasional. Pembahasannya sebagai berikut.

Teori Keunggulan Mutlak

Menurut teori keunggulan mutlak ini, perdagangan internasional dapat memberikan keuntungan ke negara yang memang bisa memproduksi dengan harga yang relatif lebih rendah daripada negara lain. Perhatikan ilustrasi berikut!

Negara A memproduksi 2 buku/jam dan 4 pulpen/jam.

Negara B memproduksi 5 buku/jam dan 2 pulpen/jam.

Negara A berspesialisasi dalam produksi pulpen, sedangkan negara B berspesialisasi dalam produksi buku. Maka perdagangan antara negara A dan B akan memberikan keuntungan ketika A menjual pulpen dan B menjual buku.

Teori Keunggulan Komparatif

Menurut teori ini, negara yang tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam produksi barang tetap bisa melakukan perdagangan internasional pada barang yang paling produktif dan efisien untuk diproduksi. Perhatikan ilustrasi berikut!

Negara A memproduksi 6 buku/jam dan 3 pulpen/jam

Negara B memproduksi 2 buku/jam dan 2 pulpen/jam

Negara A mempunyai keunggulan dalam produksi pensil dan buku. Namun, biaya relatif pulpen yang diproduksi di negara A lebih besar daripada negara B (1 pulpen = 2 buku di negara A, sedangkan 1 pulpen = 1 buku di negara B). Dengan demikian, negara A dan B bisa melakukan perdagangan, yaitu A memproduksi buku dan B memproduksi pensil.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional antara lain tarif, larangan impor, kuota, dumping, dan berbagai kebijakan lainnya. Penjelasannya sebagai berikut.

  1. Penetapan Tarif

Tarif adalah pembebanan biaya terhadap barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Kebijakan tarif berupa penetapan pajak impor dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dari penetapan tarif adalah harga barang impor menjadi lebih mahal sehingga barang di area domestik tidak kalah saing.

  1. Kuota Impor

Kuota adalah pembatasan barang-barang yang masuk dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota impor adalah jumlah barang berkurang di pasar, harga barang melonjak tinggi, produksi dalam negeri bertambah, dan impor barang turun.

  1. Larangan Ekspor Impor

Kebijakan ini diterapkan karena alasan politik dan ekonomi untuk mencegah masuknya produk-produk asing ke pasar dalam negeri. Akibatnya, produksi dalam negeri meningkat.

  1. Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pengurangan biaya produksi per unit barang kepada para produsen dalam negeri. Akibatnya, harga produk-produk dalam negeri lebih murah sehingga bisa bersaing dengan barang impor.

  1. Premi

Premi adalah kebijakan pemerintah untuk mendorong para produsen lokal dengan memberi tambahan dana jika mereka berhasil mencapai target produksi yang sudah ditetapkan.

  1. Dumping

Dumping adalah kebijakan diskriminasi harga antara barang yang dijual di dalam negeri dengan barang ekspor. Para produsen diimbau untuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah daripada di dalam negeri, bahkan bisa di bawah biaya produksi.

Kebijakan ini bisa menambah volume perdagangan sehingga menguntungkan negara yang melakukan impor dan para konsumen barang tersebut. Namun, politik ini tergolong tindakan tidak terpuji (unfair trade) karena benar-benar merugikan negara lain.

  1. Devaluasi

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri secara sengaja terhadap uang asing. Akibat devaluasi adalah barang-barang impor menjadi mahal, sedangkan barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah di pasaran luar negeri sehingga ekspor meningkat dan devisa negara bertambah.

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Berdasarkan teori perdagangan internasional, tujuan kebijakan perdagangan internasional yaitu:

Menambah Devisa

Setiap negara berusaha untuk mengekspor barang ke negara lain tentunya untuk menambah devisa negara. Bertambahnya devisa negara bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga barang ekspor, dan eksistensi tenaga kerja.

Mempererat Hubungan dengan Negara Lain

Perbedaan spesialisasi produk antara negara satu dengan negara lainnya menyebabkan perdagangan internasional harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di negara lain dan negara sendiri. Akibatnya, hubungan antarnegara menjadi lebih erat karena adanya ketergantungan.

Mendapatkan Keuntungan Internal dan Eksternal

Keuntungan internal adalah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan sebagai produsen karena adanya pesanan dari luar negeri. Keuntungan eksternal adalah keuntungan spesialisasi sebagai akibat fungsi dari efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi.

Mendapatkan Pasar yang Lebih Luas

Adanya perdagangan internasional membuang segala kekhawatiran akan kelebihan produksi karena kelebihan ini bisa dijual keluar negeri.

Adanya Transfer Teknologi Modern

Adanya perdagangan internasional akan memberikan keuntungan berupa penguasaan teknologi modern. Negara-negara maju akan berinovasi dengan menciptakan regenerasi teknologi lama untuk menambah efektivitas dan efisiensi dalam proses produksi.

Alat Pembayaran Internasional

Tunai (Cash)

Pembayaran secara tunai biasanya dilakukan dengan memakai uang US Dollar sebagai mata uang internasional atau mata uang negara setempat. Hal ini dilakukan jika seseorang berada di luar negeri.

Cek atau Bilyet Giro

Cek atau Bilyet Giro adalah surat perintah bersyarat yang dibuat oleh nasabah bank untuk membayar atau mentransfer uang kepada orang lain. Dana bisa dicairkan jika cek sudah tervalidasi oleh tanda tangan atau cap resmi pemberi kuasa.

Wesel

Wesel (Bill of Exchange) bisa memudahkan pengiriman uang dari dalam maupun luar negeri. Caranya adalah mengisi formulir pengiriman uang di penyedia jasa wesel seperti Pos Indonesia, BNI Wesel PIN, lalu masukkan rekening bank dan nama penerima dana yang dituju.

Letter of Credit

Letter of credit adalah alat pembayaran secara kredit. Jika ada keterlambatan dalam pembayaran, pihak bank akan membayarkan ke pihak penjual. Dengan demikian, talangan tersebut menjadi hutang si pembeli kepada pihak bank.

Emas

Emas adalah alat pembayaran internasional yang fungsinya sama dengan uang tunai. Nilai emas mampu melindungi nilai barang tersebut karena tidak terganggu oleh inflasi.

Kompensasi Pribadi

Kompensasi pribadi adalah pembayaran secara menyilang dalam satu negara. Contohnya, Alan (Indonesia) membeli barang dari Drew (Amerika) seharga US$ 1000, lalu James (Amerika) membeli barang dari Banu (Indonesia) seharga US$ 1000 juga.

Jika 4 orang tersebut akrab, mereka bisa memakai kompensasi pribadi sebagai alat pembayaran internasional. Jadi, Alan akan memberikan uang kepada Banu sebesar US$ 1000 yang dikonversi menjadi Rupiah, lalu Drew memberi uang kepada James karena keduanya tinggal di Amerika.

Valuta Asing

Valuta asing adalah alat pembayaran internasional melalui kurs mata uang. Mata uang valuta asing adalah dollar Amerika Serikat atau USD.

Kartu Kredit

Kartu kredit menjadi pilihan dalam pembayaran internasional karena tidak perlu repot menghitung kurs mata uang yang berlaku. Limit kartu kredit akan berkurang secara otomatis setelah pembayaran dilakukan.

Escrow Account

Escrow account adalah rekening bersama antara dua pihak yang melakukan transaksi internasional. Dibutuhkan rasa saling percaya ketika memakai alat ini. Jika ada masalah, pembeli bisa menarik uangnya kembali asalkan uang tersebut belum ditarik oleh penjual.

Dompet Digital (E-Wallet)

Dompet digital (e-wallet) yang biasa digunakan secara internasional adalah PayPal dan Payoneer. Bahkan, e-wallet Indonesia seperti Jenius dapat dipakai untuk membayar tiket MRT di Singapura dan beberapa negara lainnya.

Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah catatan tentang seluruh transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lainnya dalam satu tahun. Sistem pencatatan pada neraca pembayaran, yaitu debet dan kredit.

Debet adalah kolom pencatatan tentang penambahan kewajiban atau utang penduduk di suatu negara. Kredit adalah kolom pencatatan tentang penambahan hak penduduk di suatu negara. Adapun komponen utama neraca pembayaran internasional yang harus kamu ketahui, antara lain:

  1. Neraca Berjalan(Current Account)

Neraca berjalan terdiri dari:

  • Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan adalah catatan transaksi ekspor dan impor antara dua negara atau lebih. Tiga kemungkinan kondisi pada neraca perdagangan, yaitu surplus, defisit, atau seimbang.

  • Neraca Jasa

Neraca jasa adalah catatan transaksi jasa dari atau ke negara lain. Transaksi-transaksi yang termasuk neraca jasa adalah semua transaksi ekspor dan impor jasa seperti tenaga kerja, pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi, dan pariwisata.

  • Neraca Transaksi Sepihak/Unilateral

Neraca unilateral adalah catatan transaksi sepihak berupa hadiah atau bantuan sosial yang didapat dari atau dikirim ke luar negeri tanpa adanya kewajiban untuk membalas.

  1. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal adalah catatan transaksi pendapatan atau pengeluaran yang berhubungan dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan impor modal) yang terjadi di antara dua negara atau lebih baik sebagai investasi jangka pendek seperti obligasi atau jangka panjang seperti saham.

  1. Neraca Moneter (Monetary Account)

Neraca moneter adalah catatan mutasi yang berhubungan dengan IMF dan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara berupa emas atau valuta asing lainnya.

Baca juga: Pendapatan Nasional: Contoh Soal Serta Pembahasan

Devisa

Devisa adalah emas atau valuta asing yang dipakai oleh suatu negara untuk membayar ke luar negeri. Devisa bisa diterima dan diakui secara luas oleh dunia internasional. Devisa diperoleh berkat adanya perdagangan antarnegara. Devisa ini bisa dipakai untuk membeli barang dari luar negeri demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca juga: Materi APBN: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Sumber, Jenis dan Pengaruh

Pemahaman Akhir

Perdagangan internasional merupakan suatu fenomena penting dalam hubungan antarnegara yang semakin meluas berkat adanya globalisasi. Perdagangan ini melibatkan individu, perusahaan, dan pemerintah dari berbagai negara yang saling berdagang berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Manfaat dari perdagangan internasional sangatlah besar. Selain dapat memenuhi kebutuhan barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, perdagangan juga meningkatkan efisiensi produksi dengan cakupan pasar yang lebih luas. Spesialisasi dalam produksi juga membawa keuntungan, sementara devisa yang diperoleh dari perdagangan dapat digunakan untuk pembelian barang dari luar negeri dan menciptakan alih teknologi.

Terdapat berbagai faktor pendorong perdagangan internasional, seperti ketersediaan sumber daya alam yang berbeda, perbedaan faktor produksi, dan keinginan untuk memaksimalkan pasar. Namun, ada juga hambatan dalam perdagangan internasional, termasuk regulasi atau kebijakan pemerintah, perbedaan bahasa dan budaya, serta proses yang memerlukan waktu yang lama.

Dua teori perdagangan internasional yang penting adalah keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif. Kebijakan perdagangan internasional mencakup berbagai bentuk seperti tarif, kuota, subsidi, dumping, dan devaluasi. Tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan devisa, mempererat hubungan dengan negara lain, mendapatkan keuntungan internal dan eksternal, mendapatkan pasar yang lebih luas, dan mendapatkan transfer teknologi modern.

Dalam transaksi perdagangan internasional, terdapat berbagai alat pembayaran, seperti tunai, cek atau bilyet giro, wesel, letter of credit, emas, kartu kredit, escrow account, dan dompet digital. Selain itu, neraca pembayaran internasional mencatat seluruh transaksi ekonomi antara negara dalam satu tahun, termasuk neraca berjalan, neraca modal, dan neraca moneter.

Perdagangan internasional memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antarnegara dan mendorong pertumbuhan ekonomi global. Namun, setiap negara perlu mempertimbangkan dengan cermat kebijakan dan regulasi yang diterapkan untuk memastikan manfaat yang seimbang dan adil bagi semua pihak yang terlibat.

Materi tentang perdagangan internasional sudah selesai. Semoga kamu memahaminya dengan baik. Baca ulasan artikel ini sesering mungkin jika belum paham. Semangat belajar ya!


Sumber:

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Artikel Terbaru

Avatar photo

Ayu Retno

Hello, Saya adalah seorang guru ekonomi SMA dan IPS di SMP. Kenapa dua job? Karena saya mengajar di Secondary School, yaitu SMP dan SMA berkelanjutan. Guru-gurunya bisa mengajar di dua jenjang sekaligus. Selamat membaca tulisan saya.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *