Penyeteraan Reaksi Redoks Serta Penjelasannya

Reaksi redoks merupakan persamaan reaksi kimia yang dalam reaksinya terjadi perubahan bilangan oksidasi diantara zat-zatnya sehingga ada yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi (reaksi oksidasi) dan ada juga yang mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi).

Untuk menentukan suatu reaksi apakah mengelami oksidasi atau reduksi, maka setiap zat yang terlibat dalam reaksi tersebut harus diketahui bilangan oksidasinya sehingga terlihat penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi. Lalu seperti apa cara penentuan bilangan oksidasi? Mari ingat kembali aturannya.

Aturan Penentuan Biloks (Bilangan Oksidasi)

reaksi redoks
Sumber: PublicDomainPictures dari Pixabay

Untuk menentukan biloks (bilangan oksidasi) terdapat beberapa aturan yang bisa menjadi acuan. Aturan penentuan biloks adalah sebagai berikut:

  • Bilangan oksidasi unsur F adalah (-1), begitupun unsur halogen lainnya seperti Cl, Br, dan I secara umum bilangan oksidasinya (-1).
  • Bilangan oksidasi unsur O adalah (-2).
  • Bilangan oksidasi unsur H adalah (+1).
  • Bilangan oksidasi unsur golongan IA (Li, Na, K, Rb) adalah (+), bilangan oksidasi unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) adalah (+2), dan bilangan oksidasi unsur golongan 3 (B, Al) adalah (+3).
  • Bilangan oksidasi unsur bebas atau unsur tunggal adalah 0 (nol), contoh unsur tunggal atau unsur bebas yang memiliki biloks nol adalah N2, H2, O2, F2, Cl2, Ca, Na, K, Mg.
  • Bilangan oksidasi ion atomik atau ion poliatomik adalah sama dengan muatannya. Contoh ion Mg2+ biloksnya (+2), PO432- biloksnya (-2).
  • Biangan oksidasi senyawa netral adalah nol, contoh biloks total pada NaCl adalah nol, atau biloks total H2SO4 adalah nol.

Baca juga: Materi Korosi

Untuk lebih memahaminya, mari kita terapkan aturan-aturan tersebut dalam contoh soal berikut ini:

Contoh soal

Tentukan biloks N pada HNO3

Jawaban:

Untuk menentukan biloks N pada HNO3 dapat dilakukan dengan cara berikut:

Biloks H + Biloks N + 3 (biloks O) = 0 (karena HNO3 senyawa netral, maka total biloksnya nol).

(+1) + Biloks N + 3 (-2) = 0

(+1) + Biloks N + (-6) = 0

Biloks N = +6 – 1

Biloks N = +5

Jadi Biloks N pada HNO3 adalah +5

Contoh Soal

Tentukan biloks Mn dalam MnO4

Jawaban:

Jika diuraikan, maka dalam MnO4 akan diperoleh sebagai berikut:

Biloks Mn + 4 (Biloks O) = -1 (karena MnO4memiliki muatan -1. Maka total bilangan oksidasinya -1)

Biloks Mn + 4 (-2) = -1

Biloks Mn – 8 = – 1

Biloks Mn = -1 + 8

Biloks Mn = +7

Jadi biloks Mn dalam MnO4 adalah +7

Contoh Soal

Tentukan biloks Cr pada K2Cr2O7

Jawaban:

Untuk menentukan biloks Cr, maka harus menguraikan dulu K2Cr2O7 sebagai berikut:

2 (biloks K) + 2 (biloks Cr) + 7 (biloks O) = 0 (karena senyawa netral)

2 (+1) + 2 (biloks Cr) + 7 (-2) = 0

+2 + 2 Biloks Cr – 14 = 0

-12 + 2 biloks Cr = 0

2 biloks Cr = +12

Biloks Cr = +12 : 2 = +6

biloks Cr pada K2Cr2O7 adalah +6

Menentukan Reaksi Oksidasi dan Reduksi

Untuk menentukan apakah suatu reaksi termasuk reaksi redoks atau bukan, berikut langkah-langkah penentuannnya:

  • Tentukan biloks masing—masing zat dalam reaksi tersebut.
  • Bandingkan biloks zat yang sama.
  • Jika mengalami kenaikan biloks, maka dinamakan reaksi oksidasi. Zat yang mengalami oksidasi dinamakan reduktor.
  • Jika mengalami penurunan biloks, maka dinamakan reaksi reduksi. Zat yang mengalami reduksi dinamakan oksidator.

Contoh Soal

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

Zn  +  2HCl  →  ZnCl2  +  H2

Tentukan:

  1. Apakah reaksi tersebut termasuk reaksi redoks atau bukan.
  2. Jika reaksi redoks, sebutkan zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.
  3. Zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor.

Jawaban:

Langkah 1: menentukan biloks masing-masing zat yang terlibat dalam reaksi.

Zn  +  2HCl  →  ZnCl2  +  H2

Biloks Zn pada reaktan = 0

Biloks H pada reakstan = +1

Biloks Cl pada reaktan = -1

Biloks Zn pada produk = +2

Biloks Cl pada reaktan = -1

Biloks H pada produk = 0

Langkah 2: bandingkan biloks zat yang sama dan tentukan apakah mengalami oksidasi atau reduksi.

Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa Zn mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2 sehingga mengalami reaksi oksidasi. Sementara H mengelami penurunan biloks dari +1 menjadi 0 sehingga mengalami reduksi.

Jawaban untuk contoh soal tersebut:

  1. Reaksi: Zn +  2HCl  →  ZnCl2  +  H2 termasuk reaksi redoks, karena terjadi kenaikan dan penurunan biloks.
  2. Zn mengalami oksidasi, dan unsur H mengalami reduksi.
  3. Zn bertindak sebagai reduktor, dan HCl bertindak sebagai oksidator.

Baca juga: Materi Elektrolisis

Cara Menyetarakan Reaksi Redoks

Untuk menyetarakan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi. Kedua cara tersebut dapat dilakukan dalam suasana asam dan suasana basa. Seperti apa langkah penyetaraannya? Berikut penjelasannya.

Cara Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)

Berikut ini langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan menggunakan cara perubahan bilangan oksdasi (PBO):

  • Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H.
  • Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.
  • Menentukan nilai perubahan biloks dan menyetarakan jumlah elektron yang terlibat dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan bilangan tertentu.
  • Menyetarakan jumlah atom O dengan cara menambahkan H2O, untuk penyetaraan atom O ini terdapat dua cara bergantung pada suasana yang digunakan apakah asam atau basa. Jika suasana asam, maka penambahan H2O pada sisi yang kekurangan atom O. Jika suasana basa, maka penambahan H2O dilakukan pada sisi yang kelebihan atom O.
  • Untuk memastikan persamaan reaksi sudah setara atau belum, periksa jumlah atom yang terlibat dan muatan yang terdapat dalam reaksi. Jumlah atom dan muatan di reaktan dan produk harus setara.

Contoh Soal

Setarakan persamaan reaksi berikut dengan cara PBO pada suasana asam dan basa:

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Jawaban:

Langkah 1: Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Langkah 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi atom Mn  dari +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penurunan 2 (reaksi reduksi).

Langkah 3: Menentukan nilai perubahan biloks dan menyetarakan jumlah elektron yang terlibat dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan bilangan tertentu.

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut jumlah elektron yang terlibat sudah sama, yaitu 10 elektron baik pada reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi. Hasil dari perkalian silang tersebut menyebabkan perubahan koefisien pada reaksi tersebut. Sehingga persamaan reaksinya menjadi:

2MnO + 5PbO2 → 2MnO4 + 5Pb2+

Langkah 4: menyetarakan jumlah atom O dengan penambahan H2O pada sisi yang kekurangan O (suasana asam).

Pada reaksi 2MnO + 5PbO2 → 2MnO4 + 5Pb2+, jumlah O pada reaktan (kiri) sebanyak 12 atom O dan pada sisi produk (kanan) jumlah atom O sebanyak 8. Berdasarkan hal itu, maka penambahan H2O pada sisi produk (kanan) sebanyak kurangnya atom O yaitu sebanyak 4 atom O (12 – 8). Penambahan H2O ini harus diimbangi dengan penambahan H+ (suasana asam) sebanyak atom H pada H2O yang ditambahkan.

2MnO + 5PbO2 + 8H+   →  2MnO4 + 5Pb2+ + 4H2O

Langkah 5: memastikan jumlah atom dan muatan setara

  • Atom Mn di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 2 atom.
  • Atom Pb di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 5 atom.
  • Atom O di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 12 atom.
  • Atom H di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 8 atom.
  • Muatan di kiri (+8) sudah sama dengan muatan di kanan (-2 + 10 = +8)

Semuanya sudah setara sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan reaksi redoks yang sudah setara pada suasana asam adalah : 2MnO + 5PbO2 + 8H+   →  2MnO4 + 5Pb2+ + 4H2O

Untuk suasana basa, langkah 1 sampai 4 sama seperti pengerjaan untuk penentuan pada suasana asam. Perbedaan mendasarnya terdapat pada langkah 4. Adapun penjabarannya adalah:

Langkah 1: Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Langkah 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi atom Mn  dari +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penurunan 2 (reaksi reduksi).

Langkah 3: Menentukan nilai perubahan biloks dan menyetarakan jumlah elektron yang terlibat dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan bilangan tertentu

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut jumlah elektron yang terlibat sudah sama, yaitu 10 elektron baik pada reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi. Hasil dari perkalian silang tersebut menyebabkan perubahan koefisien pada reaksi tersebut. Sehingga persamaan reaksinya menjadi:

2MnO + 5PbO2 → 2MnO4 + 5Pb2+

Langkah 4: menyetarakan jumlah atom O dengan penambahan H2O pada sisi yang kelebihan O (suasana basa).

Pada reaksi 2MnO + 5PbO2 → 2MnO4 + 5Pb2+, jumlah O pada reaktan (kiri) sebanyak 12 atom O dan pada sisi produk (kanan) jumlah atom O sebanyak 8. Berdasarkan hal itu, maka penambahan H2O dilakukan pada sisi kiri sebanyak 4 buah dan pada sisi lawannya ditambahkan OH sebanyak jumlah atom H pada H2O yang ditambahkan. Adapun persamaan reaksinya:

2MnO + 5PbO2 + 4H2O  →  2MnO4 + 5Pb2+ + 8OH

Langkah 5: memastikan jumlah atom dan muatan sudah setara

  • Atom Mn di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 2 atom
  • Atom Pb di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 5 atom
  • Atom O di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 12 atom
  • Atom H di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 8 atom
  • Muatan di kiri (0) sudah sama dengan muatan di kanan (- 2 + 10 – 8 = 0)

Berdasarkan hal tersebut, maka persamaan reaksi redoks yang sudah setara pada suasana basa adalah: 2MnO + 5PbO2 + 4H2O  →  2MnO4 + 5Pb2+ + 8OH

Cara Setengah Reaksi

Berikut langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi:

  • Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H.
  • Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.
  • Memisahkan persamaan reaksi utuh menjadi setengah reaksi oksidasi dan reduksi.
  • Setarakan jumlah atom O dengan penambahan H2 Suasana asam: penambahan H2O pada sisi yang kekurangan atom O. Suasana basa: penambahan H2O pada sisi yang kelebihan atom O.
  • Setarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron sesuai muatan yang diperlukan.
  • Menyetarakan jumlah elektron dengan cara melakukan kali silang.
  • Tuliskan persamaan total dari setengah reaksi oksidasi dan reduksi.

Baca juga: Satuan Konsentrasi Larutan Serta Contoh Soal

Contoh Soal

Setarakan persamaan reaksi berikut dengan cara setengah reaksi pada suasana asam dan basa:

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Jawaban:

Langkah 1: Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Langkah 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi atom Mn  dari +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penurunan 2 (reaksi reduksi).

Langkah 3: menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi

Reaksi oksidasi: MnO  →  MnO4

Reaksi reduksi: PbO2  →  Pb2+

Langkah 4: menyetarakan jumlah atom O dengan penambahan H2O pada sisi yang kekurangan atom O (suasana asam)

Pada reaksi oksidasi jumlah atom di kiri terdapat 1 atom O dan kanan 4 atom O, maka ditambahkan H2O pada sisi kiri sebanyak 3 buah H2O dan pada sisi kanan ditambahkan 6 buah ion H+, maka reaksinya:

Reaksi oksidasi: MnO + 3H2O  →  MnO4 + 6H+

Pada reaksi reduksi jumlah atom di kiri terdapat 2 atom O dan kanan tidak terdapat atom O, maka ditambahkan H2O pada sisi kanan sebanyak 2 buah H2O dan pada sisi kiri ditambahkan 2 buah ion H+ sehingga reaksinya menjadi sebagai berikut:

Reaksi reduksi: PbO2 + 4H+  →  Pb2+ + 2H2O

Langkah 5: menyetarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron

Pada reaksi oksidasi muatan di kiri nol, dan di kanan (-1 + 6 = +5) sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 5 elektron pada sisi kanan.

Reaksi oksidasi: MnO + 3H2O  →  MnO4 + 6H+  + 5e

Pada reaksi reduksi muatan di kiri +4, dan di kanan +2 sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 2 elektron pada sisi kiri.

Reaksi reduksi: PbO2 + 4H+ + 2e  →  Pb2+ + 2H2O

Langkah 6: menyetarakan atau menyamakan jumlah elektron dengan cara kali silang sesuai jumlah elektron.

Reaksi oksidasi: MnO + 3H2O  →  MnO4 + 6H+  + 5e  (reaksi ini dikali 2)

Reaksi reduksi: PbO2 + 4H+ + 2e  →  Pb2+ + 2H2O  (reaksi ini dikali 5)

Sehingga hasil reaksinya:

Reaksi oksidasi:  2MnO + 6H2O  →  2MnO4 + 12H+  + 10e

Reaksi reduksi:  5PbO2 + 20H+ + 10e  →  5Pb2+ + 10H2O

Langkah 7: menuliskan reaksi total

Reaksi oksidasi: 2MnO + 6H2O  →  2MnO4 + 12H+  + 10e

Reaksi reduksi: 5PbO2 + 20H+ + 10e → 5Pb2+ + 10H2O

Reaksi total: 2MnO + 5PbO2 + 8H+ → 2MnO4  +  5Pb2+ + 4H2O

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka persamaan redoks yang sudah disetarakan dengan cara setengah reaksi pada suasana asam hasilnya : 2MnO + 5PbO2 + 8H+ → 2MnO4  +  5Pb2+ + 4H2O

Untuk suasana basa, penyetaraan reaksi dengan cara setengah reaksi untuk langkah 1 sampai 3 sama dengan suasana asam. Berikut penjelasan cara contoh pengerjaan cara setengah reaksi pada suasana basa.

Langkah 1: Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H.

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

Langkah 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.

MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+

penentuan biloks
sumber: dokumentasi pribadi

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi atom Mn  dari +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penurunan 2 (reaksi reduksi).

Langkah 3: menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi

Reaksi oksidasi: MnO  →  MnO4

Reaksi reduksi: PbO2  →  Pb2+

Langkah 4: menyetarakan jumlah atom O dengan penambahan H2O pada sisi yang kelebihan atom O (suasana basa).

Pada reaksi oksidasi jumlah atom di kiri terdapat 1 atom O dan kanan 4 atom O, maka ditambahkan H2O pada sisi kiri sebanyak 3 buah H2O dan pada sisi kanan ditambahkan 6 buah ion H+, maka reaksinya:

Reaksi oksidasi:  MnO + 6OH  →  MnO4 + 3H2O

Pada reaksi reduksi jumlah atom di kiri terdapat 2 atom O dan kanan tidak terdapat atom O, maka ditambahkan H2O pada sisi kanan sebanyak 2 buah H2O dan pada sisi kiri ditambahkan 2 buah ion H+ sehingga reaksinya menjadi sebagai berikut:

Reaksi reduksi:   PbO2 + 2H2O  →  Pb2+ + 4OH

Langkah 5: menyetarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron.

Pada reaksi oksidasi muatan di kiri adalah -6, dan di kanan -1 sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 5 elektron pada sisi kanan.

Reaksi oksidasi: MnO + 6OH  →  MnO4 + 3H2O + 5e

Pada reaksi reduksi muatan di kiri adalah nol, dan di kanan (+2–4 = -2) sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 2 elektron pada sisi kiri.

Reaksi reduksi: PbO2 + 2H2O + 2e  →  Pb2+ + 4OH

Langkah 6: menyetarakan atau menyamakan jumlah elektron dengan cara kali silang sesuai jumlah elektron.

Reaksi oksidasi: MnO + 6OH →  MnO4 + 3H2O + 5e (reaksi ini dikali 2)

Reaksi reduksi: PbO2 + 2H2O + 2e  →  Pb2+ + 4OH (reaksi ini dikali 5)

Sehingga hasil reaksinya:

Reaksi oksidasi: 2MnO + 12OH  →  2MnO4 + 6H2O + 10e

Reaksi reduksi: 5PbO2 + 10H2O + 10e  →  5Pb2+ + 20OH

Langkah 7: menuliskan reaksi total.

Reaksi oksidasi: 2MnO + 12OH  →  2MnO4 + 6H2O + 10e

Reaksi reduksi: 5PbO2 + 10H2O + 10e  →  5Pb2+ + 20OH

Reaksi total: 2MnO + 5PbO2 + 4H2O → 2MnO4  +  5Pb2+ + 8OH

Berdasarkan langkah-langkah cara setengah reaksi tersebut, maka persamaan reaksi redoks yang sudah setara pada suasana basa adalah: 2MnO + 5PbO2 + 4H2O → 2MnO4  +  5Pb2+ + 8OH

Baca juga: Sifat Koligatif Larutan

Pemahaman Akhir

Reaksi redoks adalah persamaan reaksi kimia yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Dalam reaksi redoks, ada zat-zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi (reaksi oksidasi) dan ada pula yang mengalami penurunan bilangan oksidasi (reaksi reduksi).

Untuk menentukan apakah suatu reaksi merupakan reaksi oksidasi atau reduksi, kita perlu mengetahui bilangan oksidasi dari setiap zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Aturan penentuan bilangan oksidasi memberikan panduan untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa atau ion.

Aturan penentuan bilangan oksidasi mencakup beberapa poin penting, seperti:

  • Bilangan oksidasi unsur F adalah -1, begitu pula dengan unsur halogen lainnya seperti Cl, Br, dan I secara umum bilangan oksidasinya adalah -1.
  • Bilangan oksidasi unsur O adalah -2.
  • Bilangan oksidasi unsur H adalah +1.
  • Bilangan oksidasi unsur golongan IA (Li, Na, K, Rb) adalah +1, golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) adalah +2, dan golongan 3 (B, Al) adalah +3.
  • Bilangan oksidasi unsur bebas atau unsur tunggal adalah 0 (nol), seperti N2, H2, O2, F2, Cl2, Ca, Na, K, Mg.
  • Bilangan oksidasi ion atomik atau ion poliatomik sama dengan muatannya, misalnya Mg2+ bilangan oksidasinya adalah +2, PO43- bilangan oksidasinya adalah -2.
  • Bilangan oksidasi senyawa netral adalah nol, contohnya NaCl memiliki total bilangan oksidasi nol, begitu pula dengan H2SO4.

Dengan mengetahui aturan-aturan tersebut, kita dapat menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa atau reaksi redoks.

Selain itu, untuk menentukan apakah suatu reaksi merupakan reaksi oksidasi atau reduksi, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

  • Tentukan bilangan oksidasi masing-masing zat dalam reaksi tersebut.
  • Bandingkan bilangan oksidasi zat yang sama pada reaktan dan produk.
  • Jika ada zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi, maka itu merupakan reaksi oksidasi dan zat tersebut berperan sebagai reduktor.
  • Jika ada zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, maka itu merupakan reaksi reduksi dan zat tersebut berperan sebagai oksidator.

Untuk menyetarakan reaksi redoks, terdapat dua cara yang umum digunakan, yaitu cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) dan cara setengah reaksi. Kedua cara tersebut dapat dilakukan dalam suasana asam dan basa.

Dalam cara perubahan bilangan oksidasi (PBO), langkah-langkahnya adalah:

  • Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H.
  • Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan identifikasi spesi yang mengalami oksidasi dan reduksi.
  • Tentukan nilai perubahan bilangan oksidasi dan menyetarakan jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan bilangan tertentu.
  • Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O pada sisi yang kekurangan atom O jika dalam suasana asam, dan pada sisi yang kelebihan atom O jika dalam suasana basa.
  • Pastikan jumlah atom dan muatan sudah setara pada reaktan dan produk.

Sedangkan dalam cara setengah reaksi, langkah-langkahnya adalah:

  • Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H.
  • Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam reaksi dan identifikasi spesi yang mengalami oksidasi dan reduksi.
  • Pisahkan persamaan reaksi utuh menjadi setengah reaksi oksidasi dan reduksi.
  • Setarakan jumlah atom O dengan penambahan H2O pada sisi yang kekurangan atom O jika dalam suasana asam, dan pada sisi yang kelebihan atom O jika dalam suasana basa.
  • Setarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron sesuai muatan yang diperlukan.
  • Menyetarakan jumlah elektron dengan cara melakukan perkalian silang.
  • Tuliskan persamaan total dari setengah reaksi oksidasi dan reduksi.

Dengan menggunakan kedua cara tersebut, reaksi redoks dapat disetarakan dengan baik, baik pada suasana asam maupun basa.

Penting bagi seorang guru kimia untuk mengajarkan aturan penentuan bilangan oksidasi dan metode penyetaraan reaksi redoks kepada siswa agar mereka dapat memahami konsep reaksi redoks secara mendalam. Dengan pemahaman ini, siswa akan dapat menganalisis dan menyelesaikan berbagai jenis masalah reaksi redoks dengan tepat.

Kesimpulan untuk pembahasan pada materi ini adalah dalam menyetarakan reaksi redoks berikut beberapa point yang harus diperhatikan:

  • Pastikan unsur atau atom yang mengalami kenaikan dan penurunan biloks dengan cara menentukan terlebih dahulu biloks masing-masing unsur atau atom.
  • Gunakan cara penyetaraan yang paling mudah digunakan (cara perubahan bilangan oksidasi atau cara setengah reaksi).
  • Pastikan suasana yang diminta oleh soal (asam atau basa).
  • Pastikan kembali semuanya setara baik jumlah atom maupun muatan

Referensi:

Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia Kelas XII SMA. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Abelatif

Seorang pendidik, pengajar sekaligus pembelajar.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *