Apa Itu Psikologi? Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Pembahasan

Tahukah kamu, apa definisi dan pengertian psikologi? Seperti yang kita tahu, psikologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan ilmiah yang populer di dunia. Kepribadian, kecerdasan, dan keadaan mental manusia adalah hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Oleh karena itu, psikologi adalah ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari.

Pengetahuan tentang psikologi juga dapat membantu seseorang untuk hidup sehat, bahagia, dan sejahtera. Tidak hanya untuk diri sendiri, ilmu psikologi juga dapat membantu orang lain agar dapat menjalani hidup dengan lebih sejahtera dan bahagia. Yuk, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui definisi dan pengertian psikologi.

Asal-Usul Definisi dan Pengertian Psikologi

asal-usul definisi dan pengertian psikologi
Sumber: PublicDomainArchive dari Pixabay

Secara epistemologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu psyche dan logos. Menurut arti dan terjemahannya, psyche adalah jiwa dan logos adalah ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia.

Walau demikian, pengertian tersebut tidak selamanya selalu benar. Sejumlah ahli berpendapat bahwa ilmu jiwa dan ilmu psikologi adalah dua hal yang berbeda. Ilmu jiwa mempelajari segala hal tentang jiwa, termasuk khayalan yang belum terbukti secara ilmiah. Sementara itu, ilmu psikologi mempelajari jiwa manusia secara sistematis berdasarkan metode-metode ilmiah tertentu.

Setelah membaca penjelasan di atas, kamu sudah cukup mengerti kan perbedaan di antara keduanya? Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai definisi dan pengertian psikologi, yuk simak pendapat dari beberapa ahli berikut ini.

Pengertian Psikologi Menurut Ahli

definisi dan pengertian psikologi menurut para ahli
Sumber: John Hain dari Pixabay

Menurut Gazzaniga, Heatherton, dan Halpern (2010), psikologi adalah ilmu/kajian yang mempelajari proses mental (mind), otak (brain) dan perilaku (behaviour). Sementara itu, Passer dan Smith (2004) mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran (mind) dan perilaku (behaviour) manusia. Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini.

Proses Mental (Mind)

Proses mental (mind) adalah kegiatan mental yang dikerjakan oleh seseorang yang tidak bisa diamati oleh orang lain. Sebagai contohnya adalah aktivitas saat kita sedang menonton sebuah film. Kita dapat menangkap gambar di dalam film lalu menafsirkan setiap adegan yang terjadi dengan memberi makna. Nah, proses memberi makna yang berbentuk persepsi ini lah yang disebut dengan proses mental.

Otak (Brain)

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa otak (brain) menunjuk pada proses-proses yang terjadi di dalam otak manusia. Nantinya, proses-proses yang terjadi di dalam otak juga akan berhubungan dengan proses mental manusia. Sebagai contoh dan ilustrasi, kita dapat menggunakan aktivitas menonton sebuah film agar lebih mudah untuk dipahami.

Proses persepsi saat kita menonton sebuah film, dihasilkan dari apa yang terjadi di dalam otak. Otak tidak berhenti bekerja saat indera penglihatan kita menangkap gambar-gambar di film. Ketika melihat adegan-adegan yang emosional (menyedihkan atau menakutkan), otak juga merespon dan melakukan sesuatu. Nantinya, respon-respon yang terbentuk di otak dapat berwujud perilaku atau behaviour.

Perilaku (Behaviour)

Berbeda dengan proses mental, perilaku (behaviour) adalah tindakan atau aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain. Misalnya, kita melihat adegan di film yang sangat emosional dan menyedihkan. Masing-masing orang akan menunjukkan perilaku yang berbeda, ada yang meneteskan air mata, ada juga yang menangis hingga tersedu-sedu.

Baca juga: Ruang Lingkup Psikolog

Ketika film menunjukkan adegan yang dapat memancing emosi dan rasa marah, perilaku yang ditimbulkan juga dapat bervariasi. Ada yang mengepalkan tangan, ada yang memaki-maki tokoh, ada juga yang menghela nafas panjang. Jika kita amati, perilaku-perilaku ini adalah aktivitas yang dapat dilihat langsung oleh orang lain di sekitarnya. Tidak lupa, perilaku yang muncul adalah hasil proses mental dan otak yang terjadi di dalam pikiran manusia.

Tujuan dan Fungsi Ilmu Psikologi

definisi dan pengertian psikologi
Sumber: Wokandapix dari Pixabay

Seperti ilmu-ilmu ilmiah lainnya, psikologi juga memiliki tujuan dan fungsinya sendiri. Dalam mengukur perilaku manusia, ilmuwan psikologi perlu melaksanakan prosedur yang objektif dan sistematis. Untuk itu, dibentuklah tujuan dan fungsi ilmu psikologi. Di antaranya adalah describe (what), predict (when), control (what causes), dan explain (why) perilaku dan proses mental.

Menurut Passer & Smith (2004), describe adalah menggambarkan perilaku dan proses mental. Explain adalah menjelaskan perilaku dan proses mental. Predict adalah memprediksi perilaku dan proses mental. Control adalah mengendalikan perilaku dan proses mental. Sebagai tambahan yang tidak kalah pentingnya, enhance human welfare, untuk menyejahterakan kehidupan orang lain.

Selain yang sudah dijelaskan di atas, ada tujuan dan fungsi lainnya dari ilmu psikologi. Pertama, untuk memprediksi bagaimana manusia akan bertindak saat berada dalam situasi dan kondisi tertentu. Kedua, untuk mempengaruhi perilaku manusia dengan cara mengontrol dan mengendalikannya. Ketiga, untuk mengaplikasikan ilmu kesehatan jiwa demi kesejahteraan banyak orang.

Tema Besar dalam Ilmu Psikologi

Tema Besar dalam Ilmu Psikologi
Sumber: Gino Crescoli dari Pixabay

Definisi dan pengertian psikologi adalah ilmu sistematis yang mempelajari perilaku dan pengalaman manusia. Ilmuwan psikologi menggunakan metode-metode ilmiah dalam mempelajari perilaku. Tujuan utama dari para ilmuwan psikologi adalah untuk memahami perilaku manusia dan mengetahui faktor-faktor pembentuk perilaku tersebut. Gazzaniga, Heatherton, dan Halpern (2010) menyebutkan ada 7 tema besar dalam ilmu psikologi, yaitu:

Psikologi Adalah Ilmu Empiris

Psikologi adalah ilmu empiris, yaitu menggunakan metode ilmiah untuk memahami bagaimana manusia merasakan sesuatu, berpikir, dan bertindak. Dengan menggunakan prosedur yang sistematis, prediksi terhadap pikiran dan perilaku manusia menjadi lebih akurat. Selain menggunakan metode ilmiah, psikologi juga melibatkan proses observasi yang natural pada kehidupan manusia.

Nature vs Nurture

Dari waktu ke waktu, perdebatan mengenai nature dan nurture pada manusia tidak pernah selesai. Apakah manusia secara biologis dan natural akan bertindak secara alamiah. Atau apakah manusia dipengaruhi budaya (kepercayaan, norma, nilai, dan aturan) dalam bertindak dan berperilaku. Bagaimana menurut pendapatmu?

Saat ini, banyak ilmuwan sepakat bahwa nature dan nurture berjalan beriringan dan saling melengkapi. Nature dan nurture secara bersama-sama akan saling mempengaruhi pembentukan otak, pikiran, dan perilaku manusia. Pikiran, perasaan, dan perilaku dipengaruhi oleh dua hal yang berbeda, yaitu genetik dan budaya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.

Proses Mental dan Otak Tidak Terpisahkan

Cobalah untuk menutup mata dan pikirkanlah satu hal dalam beberapa detik. Menurut kamu, di manakah letak pikiran itu berada? Apakah pikiran melayang pada suatu tempat di dekat otak? Misalnya, di dalam tengkorak atau beberapa cm di depan kepala? Jawaban kita tentu dapat bervariasi. Yang pasti, proses mental dan otak tidak dapat terpisahkan.

Revolusi Ilmu Biologi dan Psikologi

Revolusi baru dalam bidang psikologi mendorong munculnya penelitian psikologi. Sebenarnya, ilmu biologi dan psikologi memang tidak dapat terpisahkan dan saling melengkapi. Misalnya, sama-sama meneliti proses kimiawi otak seperti sistem saraf dan neurotransmitter. Selanjutnya, meneliti tentang genetik manusia dan pengaruhnya pada perbedaan perilaku dan kepribadian manusia.

Mind is Adaptive

Pikiran manusia terbentuk dari proses evolusi. Menurut teori evolusi, otak manusia semakin berkembang ke arah yang lebih sempurna dari waktu ke waktu untuk memecahkan masalah. Contoh sederhananya adalah berkembangnya otak manusia dalam menghadapi survival. Hidup dari jaman batu, jaman logam, hingga jaman modern seperti ini, otak manusia telah berkembang menjadi lebih baik.

Tingkatan dan Level Analisis Psikologi

Dalam prakteknya, ilmu psikologi menggunakan beberapa tingkatan dan level analisis tertentu saat menilai proses mental dan perilaku manusia. Pada dasarnya, level dan tingkatan yang paling bawah perlu dipenuhi terlebih dahulu sebelum menuju tingkatan selanjutnya. Tiga level analisis tersebut adalah level biologis, level fisiologis, dan level lingkungan.

Level biologis terdiri dari proses otak dan pengaruh genetik. Selanjutnya, level fisiologis terdiri dari pikiran, perasaan, dan motivasi dalam melakukan sesuatu. Terakhir, level lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan sosial yang berada di sekitarnya. Ketiga level analisis ini digunakan bersama-sama untuk mengetahui proses mental dan pikiran manusia dalam bertindak.

Banyak Faktor Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku

Banyak orang belum menyadari bahwa terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku manusia. Berbagai peristiwa dan pengalaman hidup dapat mempengaruhi bagaimana cara kita merasa, berpikir, dan berperilaku ke depannya. Meski demikian, terkadang manusia tidak menyadari, merasakan, dan mengingat proses perubahan pikiran dan perilaku tersebut.

Baca juga: Pengertian Kepribadian dalam Perspektif Psikologi

Pemahaman Akhir

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Dalam penjelasan di atas, psikologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli mengenai perbedaan antara ilmu jiwa dan ilmu psikologi. Ilmu jiwa cenderung mempelajari aspek-aspek yang belum terbukti secara ilmiah, sedangkan ilmu psikologi lebih berfokus pada pemahaman yang didasarkan pada metode-metode ilmiah.

Beberapa ahli seperti Gazzaniga, Heatherton, dan Halpern menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental, otak, dan perilaku manusia. Sedangkan Passer dan Smith mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari pikiran dan perilaku manusia.

Psikologi memiliki beberapa tujuan dan fungsi, antara lain:

  • Mendeskripsikan perilaku dan proses mental manusia.
  • Menjelaskan perilaku dan proses mental tersebut.
  • Memprediksi perilaku dan proses mental manusia.
  • Mengendalikan perilaku dan proses mental.
  • Meningkatkan kesejahteraan manusia.

Dalam ilmu psikologi, terdapat beberapa tema besar, di antaranya:

  • Psikologi adalah ilmu empiris, yang menggunakan metode ilmiah untuk memahami pikiran, perasaan, dan perilaku manusia.
  • Perdebatan mengenai peran nature (sifat bawaan) dan nurture (pengaruh lingkungan) dalam membentuk perilaku dan proses mental manusia.
  • Keterkaitan antara proses mental dan otak, di mana proses mental terjadi dalam interaksi dengan fungsi otak.
  • Keterkaitan antara ilmu biologi dan psikologi dalam mempelajari proses kimiawi otak, genetik, dan pengaruhnya terhadap perilaku dan kepribadian manusia.
  • Pikiran manusia merupakan hasil evolusi dan berkembang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
  • Penggunaan tingkatan dan level analisis dalam memahami proses mental dan perilaku manusia, seperti level biologis, fisiologis, dan lingkungan.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pikiran dan perilaku manusia, termasuk peristiwa dan pengalaman hidup.

Dengan pemahaman mengenai psikologi, seseorang dapat memperoleh pengetahuan yang dapat membantu dalam menjalani kehidupan yang sehat, bahagia, dan sejahtera. Ilmu psikologi juga dapat digunakan untuk membantu orang lain dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.

Itulah penjelasan mengenai definisi dan pengertian psikologi, baik secara epistemologis maupun dari pendapat para ahli psikologi. Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental, otak, dan perilaku manusia. Di samping itu, ternyata, psikologi memiliki tujuan, fungsi, dan level analisisnya sendiri. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai, semoga dapat memberikan manfaat untukmu.


Sumber:

Gazzaniga, M. S., Heatherton, T. F., & Halpern, D. F. (2010). Psychological Science (3rd ed). New York: W. W. Norton.

Passer, M. W., & Smith, R. E. (2004). Psychology: The Science of Mind and Behavior. New York: McGraw Hill Inc.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Salma

Lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.Mengerjakan skripsi dengan metode kuantitatif.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *