Mengenal Suku Banjar

Pulau Kalimantan menjadi salah satu wilayah dengan yang terkenal dengan kekayaannya, baik itu kekayaan alam serta kekayaan budaya. Bagaimana tidak, pulau satu ini tergolong wilayah yang mempunyai banyak keberagaman hayati, serta ditempati oleh berbagai suku mulai dari suku Dayak hingga suku Banjar.

Suku Banjar atau disebut juga dengan urang banjar merupakan suku yang mendominasi wilayah Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur. Tidak kalah unik dengan beberapa suku di Kalimantan lainnya, suku Banjar juga menyimpan sejarahnya sendiri  dan kebudayaan yang masih belum banyak diketahui oleh banyak masyarakat. Untuk lebih dekat mengenal bagaimana fakta-fakta menarik dari sejarah hingga kebudayaan suku Banjar, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Sejarah Islam di Suku Banjar

Sejarah Islam di Suku Banjar
Sumber: id.wikipedia.org

Membahas mengenai sejarah suku Banjar nampaknya tidak akan cukup hanya dengan sekali duduk, mengingat sejarah dari suku ini terbilang cukup panjang dan terbagi dalam beberapa aspek. Namun, salah satu sejarah yang paling identik dengan suku Banjar tidak lain adalah berkembangnya agama Islam di suku tersebut. Nama Banjar sendiri juga diambil saat berkembangnya Kesultanan Banjarmasin yang kemudian disingkat menjadi Banjar.

Dalam masyarakat Banjar sendiri, juga berkembang istilah Islam Banjar yang mana diartikan sebagai Islam di Tanah Banjar. Arti tersebut menjelaskan jika Islam begitu berperan dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat suku Banjar. Disamping itu, juga berarti jika Islam dimaknai sesuai dengan pemahaman dan pengalaman suku Banjar.

Sesuai dengan arti tersebut, Islam Banjar sebenarnya juga menyimpan ciri khas tersendiri yang ditunjukkan dalam sejarahnya yang menunjukkan campuran kepercayaan Islam, lingkungan dan bubuhan. Kepercayaan lingkungan dalam Islam Banjar dianggap sebagai kepercayaan yang paling tua dan merujuk pada pola agama pribumi pra-Hindu.

Menurut beberapa penjelasan sejarah yang ada, Islam di tanah Banjar telah berkembang jauh sebelum Kesultanan Banjarmasin ada. Hanya saja, memang perkembangannya tidak begitu pesat sebelum Kesultanan Banjar benar-benar ada dan belum adanya kekuatan sosio-politik yang mendukung Islam untuk berkembang pesat saat itu.

Baru pada saat adanya Syekh Muhammad Arsyad al-Banjar, sejarah Islam di tanah Banjar pun berkembang semakin cepat dan pesat. Dengan demikian, bisa dikatakan jika Islam di tanah menjadi tonggak berkembangnya Islam di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.

Kebudayaan Suku Banjar

Kebudayaan Suku Banjar
Sumber: kumparan.com

Setelah mengetahui sekilas mengenai perkembangan Islam di tanah Banjar, tidak lengkap rasanya jika tidak mengupas mengenai kebudayaan dari suku Banjar itu sendiri. Beberapa kebudayaan dari suku Banjar yang patut untuk kamu ketahui diantaranya adalah rumah adat, tradisi lisan yang disebut dengan madihin dan lamut, tari-tarian, dan musik.

Rumah Adat

Suku Banjar mempunyai rumah tradisional atau rumah adat yang mempunyai julukan berbeda-beda seperti Rumah Baanjung, Rumah Bahari, dan Rumah Banjar. Ketiga istilah tersebut merujuk pada jenis bangunan yang sama yang mana ciri khasnya ada pada baanjung atau sayap bangunan yang menjorok di samping kanan dan kiri rumah.

Disamping bagian samping rumah, bagian atap juga menjadi bagian lain yang begitu menonjol dengan berbagai ornamen dan bentuknya simetris. Saat ini, terdapat banyak jenis rumah Banjar dengan berbagai bentuk, namun rumah dengan jenis Bubungan Tinggi menjadi salah satu jenis rumah yang paling terkenal dan menunjukkan kekhasan dari suku Banjar.

Madihin dan Lamut

Pernahkah kamu mendengar tentang istilah Madihin dan Lamut? Dua istilah tersebut adalah bentuk tradisi lisan yang berkembang di masyarakat suku Banjar. Madihin merupakan istilah yang diambil dari bahasa Arab berarti pujian. Bila diartikan lebih lanjut, Madihin puisi rakyat yang berguna sebagai hiburan yang dituliskan atau disampaikan secara lisan sesuai dengan bahasa Banjar.

Sementara itu, Lamut adalah istilah tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Banjar berisikan mengenai kisah sosial, budaya, dan keagamaan. Jika Madihin diambil dari bahasa Arab, maka Lamut berasal dari Cina dan awalnya disampaikan dalam bahasa Tionghoa.

Tari-Tarian

Dalam masyarakat Banjar, berkembang 2 jenis tarian yaitu tari yang dikembangkan di lingkungan istana dan tari yang dikembangkan di lingkungan rakyat. Kedua jenis tari itu sudah ada sejak bertahun-tahun lalu dan saat ini telah mengalami perubahan gerakan dikarenakan adanya beberapa gerakan tarian yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran dari agama Islam.

Musik

Alat musik yang cukup terkenal bagi masyarakat Banjar dikenal dengan nama Panting. Alat musik tersebut berjenis seperti gambus. Diketahui Panting berasal dari wilayah Tapin, Kalimantan Selatan dan dimainkan secara sendiri, akan tetapi saat ini alat musik panting juga kerap dimainkan dengan alat musik lain seperti gong, babun, dan biola. Tentu hal tersebut membuat alat musik tradisional khas Banjar ini menjadi lebih menarik.

Pedoman Hidup Suku Banjar

Pedoman Hidup Suku Banjar
Sumber: sejutalangkahkita.blogspot.com

Salah satu bentuk keunikan lain yang dimiliki oleh suku Banjar ada pada nilai-nilai filosofis yang diyakininya. Beberapa diantaranya juga berhubungan dengan ajaran agama Islam, seperti dalam penjelasan berikut.

Baiman

Setiap dari masyarakat suku Banjar meyakini dan mempercayai adanya Tuhan atau Allah, serta diwajibkan untuk mempelajari dan memahami 5 rukun Islam.

Bauntung

Setiap orang Banjar harus mempunyai keterampilan hidup tertentu, dan hal tersebut telah dibuktikan dengan beberapa kalangan masyarakat yang mempunyai keahlian khusus. Contohnya, orang Alabio mempunyai keterampilan di bidang pembuatan anyaman, orang Kelua mempunyai keahlian dalam hal menjahit, dan orang Martapura mempunyai keahlian dibidang batu-batuan.

Batuah

Orang Banjar harus memegang teguh nilai kebermanfaatan bagi orang lain. Nilai ini sesuai dengan ajaran agama Islam yang mengajarkan supaya umat Islam saling membantu dan menyebarkan kebermanfaatan di dunia ini.

Cangkal

Cangkal adalah pedoman hidup suku Banjar untuk hidup secara ulet dalam berbagai aktivitas. Sikap ini dianggap sebagai ciri khas yang paling menonjol dalam masyarakat suku Banjar yang tercermin dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.

Baca juga: Rumah Adat Kalimantan Barat

Pemahaman Akhir

Pulau Kalimantan menjadi wilayah yang terkenal dengan kekayaannya, baik alam maupun budaya. Keberagaman hayati serta beragam suku seperti suku Dayak dan suku Banjar mendiami pulau ini.

Suku Banjar, juga dikenal sebagai urang Banjar, mendominasi wilayah Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur. Mereka memiliki sejarah yang panjang, terutama dalam berkembangnya agama Islam di tanah Banjar. Islam Banjar merupakan perpaduan antara kepercayaan Islam, lingkungan, dan kepercayaan pra-Hindu yang khas bagi masyarakat suku Banjar.

Kebudayaan suku Banjar juga sangat menarik. Rumah adat dengan jenis Bubungan Tinggi menjadi salah satu ikon rumah tradisional mereka. Selain itu, terdapat tradisi lisan seperti Madihin dan Lamut yang mengandung nilai-nilai sosial, budaya, dan keagamaan. Tari-tarian juga menjadi bagian penting dalam kebudayaan mereka, meskipun beberapa gerakan tari telah mengalami perubahan karena pertimbangan ajaran agama Islam. Musik tradisional khas Banjar, yaitu alat musik Panting, juga memiliki daya tarik tersendiri.

Suku Banjar juga memiliki nilai-nilai filosofis dalam pedoman hidup mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka meyakini Tuhan, memegang keterampilan hidup tertentu, mengutamakan kebermanfaatan bagi orang lain, dan menjalani aktivitas dengan sikap ulet.

Keseluruhan, kekayaan alam dan budaya Pulau Kalimantan, khususnya suku Banjar, menjadikan pulau ini sebagai salah satu daerah yang menarik untuk dipelajari dan dijelajahi. Semoga dengan memahami sejarah dan kebudayaan suku Banjar, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia.

Nah, itulah dia seluruh fakta-fakta menarik dari suku Banjar mulai dari sejarah berkembangnya Islam di tanah Banjar hingga pedoman hidup yang diyakini. Penjelasan tersebut menunjukkan jika masyarakat suku Banjar memang begitu berpegang teguh pada ajaran agama Islam sebagai agama mayoritas di kalangan masyarakat tersebut, dan hal itu begitu tercermin dalam pedoman hidup yang mereka pegang.


Sumber:

Suku Banjar. (2021). Diakses pada 20 Juni 2021, dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.

Wahyudin, W. (2014). MERAJUT DUNIA ISLAM DUNIA MELAYU: Sosok Orang Melayu Banjar di Tanah Leluhur. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 6(1), 48-58.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *