Mengenal Lebih Jauh Jatinangor: Kota Kecil Penuh Mahasiswa

Apakah kamu pernah mendengar Jatinangor? Hmm mungkin banyak dari kita akan bingung dan asing dengan kata tersebut apabila tidak ada perguruan tinggi negeri ternama di sana. Misalnya, sebut saja Unpad. HAH?!? Unpad bukannya di Bandung ya? Okay, kita tahan dulu ya pembahasan tentang ini haha. Yaa walaupun jarang terlintas dan terdengar oleh banyak orang, siapa sangka Jatinangor, si “kota kecil” ini, punya banyak cerita bagi siapa pun yang pernah mampir dihatinya eh maksudnya tinggal dan menetap di sana.

Dimana itu Jatinangor?

jatinangor
Sumber: Dokumentasi TambahPinter

Jatinangor merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang. Iya kecamatan yah bukan kota. Namun, banyak yang menyebutnya sebagai “kota kecil”.

Dulu, pada saat era Tanam Paksa, Jatinangor merupakan daerah perkebunan teh dan karet. Kemudian, sejak tahun 1979, Universitas Padjadjaran membangun kampus di Jatinangor dan merubah segalanya. Akhirnya, kawasan di kaki Gunung Manglayang ini berubah wajah menjadi pusat pendidikan hingga sekarang.

Nah, bagi kamu yang mau masuk Unpad karena mau menikmati indah dan sejuknya Kota Bandung dan malah berakhir di wilayah kecil yang ya.. suasananya sih mirip Bandung ya, tapi kok… hmmm yaa gapapa kamu tidak sendirian ges. Kamu bukanlah satu-satunya calon mahasiswa yang memiliki harapan dan pikiran seperti itu.

Banyak dari kami yang juga kurang lebih mengalami pengalaman serupa ketika pertama kali menginjakan kaki di Jatinangor; “Ehh ini Bandung bukan sih?” saat seketika disambut oleh gapura bertuliskan “Selamat Datang di Kecamatan Jatinangor” (yang tentunya dalam bahasa Sunda).

Kejadian di atas sangat normal dan wajar terjadi bahkan bagi penulis yang sudah lebih dulu mengetahui hal ini jauh-jauh hari sebelum akhirnya berkuliah di Unpad. Namun, ya tetap saja waktu itu penulis masih menyimpan harapan kecil bahwa informasi yang didapatkan bisa saja salah haha. Meskipun begitu, Jatinangor berhasil mengejutkan penulis dengan segala kesederhanaannya.

Jatinangor dan Sekitarnya

Unpad
Sumber: Dokumentasi TambahPinter

Baiklah, agar semakin kenal dan dekat, penulis mau berbagi sedikit cerita mengenai Jatinangor, wilayah kecil, yang dipenuhi mahasiswa.

Jatinangor merupakan wilayah dengan luas 262 kilometer persegi yang memiliki 4 perguruan tinggi di dalamnya, yaitu IPDN, IKOPIN, Unpad, dan ITB Jatinangor. Oh iya, sedikit informasi untuk meluruskan, beberapa perguruan tinggi seperti ITB dan Unpad memang juga memiliki kampus di Bandung, namun, untuk Unpad sendiri, kampus Jatinangor bisa dibilang sebagai kampus utama terutama untuk Program Studi Sarjana.

Dari penjelasan di atas, tidak heran jika akhirnya wilayah kecil ini dipenuhi dan dipadati oleh manusia bernama mahasiswa. Bahkan bisa dibilang para mahasiswa inilah yang membuat Jatinangor ini terkesan “hidup”.

Di momen-momen seperti liburan semester, lebaran, atau tahun baru, di mana banyak mahasiswa yang pulang, Jatinangor hampir sama sekali tidak memiliki kehidupan; terasa sepi dan mati. Warnet, warung kopi, tempat makan, dll yang mungkin biasanya bisa beroperasi hingga malam hari, bisa hanya beroperasi setengah hari atau bahkan tidak beroperasi sama sekali. Kalau lagi di momen-momen kayak gini nih entah kenapa udara di Jatinangor pun jadi terasa semakin dingin seperti seolah-olah Jatinangor kehingalan jantung hatinya (baca: kami para mahasiswa).

Momen-momen seperti di atas jugalah yang kadang agak menyulitkan beberapa mahasiswa yang memilih untuk tidak pulang karena harus memenuhi panggilan UKM, organisasi, atapun dosen.

Oiya Jatinangor juga punya mall loh, yaitu Jatinangor Town Square atau yang biasa disingkat Jatos.

Suasana Jatinangor tentu berbanding terbalik 180’ saat kegiatan perkuliahan berjalan normal. Bahkan jika ada momen-momen seperti wisuda dan puasa, macetnya Jatinangor bisa nandingin macet-macet di kota besar lho! Selain wisuda dan puasa, terdapat dua peristiwa ikonik yang cukup membuat Jatinangor macet gak ketolongan yaitu, banjir dan truk kebalik.

Banjir biasanya terjadi di sekitar daerah tol Cileunyi. Fyi, tol Cileunyi itu merupakan tol arah ke Jakarta. Biasanya, beberapa mahasiswa dari Jakarta yang menggunakan bus Primajasa, akan turun dan naik bus Primajasa di terminal bayangan di daerah Cileunyi. Jadi, kebayangkan kan kalau di sana banjir? Iya benar, macet parah yang gak ketolongan.

Nah, kalau banjir membuat macet jalan Jatinangor arah Jakarta, maka truk kebalik itu biasanya membuat kemacetan di arah Sumedang. Penulisi tidak pernah langsung menyaksikan peristiwa truk kebalik ini. Namun, setiap kali arah Sumedang macet dan penulis coba bertanya ke tukang ojek atau warga sekitar, jawabanya kurang lebih bisa diprediksi seperti ini “itu ada truk kepeleset neng…”. Pokoknya, kalau sudah ada truk kebalik, jalanan arah Sumedang bisa macet parah.

Di momen seperti ini, kamu tidak perlu khawatir soal urusan perut karena Jatinangor menyediakan segala kebutuh dan kepentingan perut kamu itu. Mulai dari street food (baca: telor gulung dkk), warung kopi, warung makan, hingga rumah makan padang pun ada. Harganya pun beragam jadi kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perut kamu hehe.

Kalau lagi momen-momen puasa, biasanya mahasiswa bakalan ngabuburit di Bale Pabukon. Tempat ini terletak pas di depan halte damri dan  gerlam (gerbang lama) Unpad. Bale Pabukon itu surganya takjil. Jadi, kalau kamu mau hunting takjil di Jatinangor, Bale Pabukon jawabannya.

Jatinangor Selalu di Hati

Wilayah Jatinangor yang cukup kecil tentu penuh dengan keterbatasan. Misalnya, kalau mau nongkrong fancy atau berwisata, kedua hal tersebut agak tidak memungkinkan kamu dapatkan di Jatinangor. Kamu perlu naik damri atau travel dulu untuk sampai ke Kota Bandung dan mendapatkan itu semua. Oh iya, jangan heran juga sesampainya di Bandung, apabila ada seseorang bertanya dari mana dan kamu jawab dari Jatinangor, respon mereka adalah “wah jauh ya”. Kesannya kita datang dari planet lain yang cukup membutuhkan usaha untuk sampai Bandung.

Walaupun begitu, meski harus ke Cibiru untuk bisa makan es krim Mekdi atau ke Bandung untuk bisa makan makanan enak nan fancy, Jatinangor tetap di hati para mahasiswa. Keintiman dan kehangatan yang ada di Jatinangor sulit tergantikan dan didapatkan di tempat lain. Kecilnya Jatinangor menjadi sebuah kunci mudah dan ‘murahnya’ mendapatkan kedekatan antar sesama.

Penulis yang dulu sering homesick dan bersumpahserapah tidak akan merindukan tapi Jatinangor meninggalkan banyak cerita yang bakal susah dilupakan di hati para mahasiswa yang pernah menginjakan kaki dan menetap di sana.

Penutup

Dengan demikian, Jatinangor memiliki cerita dan pengalaman yang unik bagi para mahasiswa yang tinggal di sana, dan meskipun terkadang ada keterbatasan, kawasan ini tetap dihati mereka dan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Dhea

Lulusan Fikom Unpad

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *