Makroekonomi: Pengantar Ilmu Ekonomi

Dalam kehidupan perekonomian, suatu negara bisa mengalami pertumbuhan yang cepat, tetapi justru yang lainnya terpuruk dalam kemiskinan. Kemudian, ada pula negara yang sedang mengalami inflasi tinggi, tetapi yang lainnya masih dalam keadaan stabil. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

Dalam hal ini, makroekonomi akan membahas mengenai hal-hal tersebut yang terjadi dalam kehidupan perekonomian secara menyeluruh. Seperti apa saja cakupan dari makroekonomi? Berikut penjelasannya.

Pengertian dan Ruang Lingkup Makroekonomi

Dalam ilmu ekonomi, makroekonomi adalah suatu ilmu yang membahas mengenai perekonomian secara menyeluruh. Cakupan pembahasannya dimulai dari pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, hingga tingkat pengangguran.

Peristiwa makroekonomi bisa terjadi akibat adanya interaksi mikroekonomi—studi yang membahas bagaimana individu dan perusahaan membuat keputusan dan saling berinteraksi—sehingga model makroekonomi harus konsisten dengan dasar-dasar mikroekonomi, terlepas itu hanya bersifat implisit.

Metode Perhitungan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi

Metode Perhitungan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Freepik.com

Produk domestik bruto (PDB) adalah salah satu ukuran dari kinerja perekonomian suatu negara. PDB bertujuan untuk meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode waktu terntentu. PDB bermakna sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam suatu perekonomian atau dapat pula bermakna sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa perkonomian.

Dalam kata lain, PDB disebut sebagai cerminan perekonomian suatu negara karena mengukur sesuatu yang dipedulikan banyak orang, yaitu pendapatan mereka. Disamping itu, perekonomian dengan output barang dan jasa yang besar dapat memenuhi permintaan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.

PDB fungsi pengeluaran (Y) = Konsumsi (C) +  Investasi  (I)+ Belanja Pemerintah (G) + Net Ekspor (NX)

PDB nominal adalah nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga berlaku. Sementara itu, PDB riil adalah nilai barang dan jasa diukur dengan harga konstan. PDB riil menunjukkan apa yang terjadi pada pengeluaran jika jumlah barang dan jasa berubah namun harga tetap.

Dari PDB riil dan PDB nominal dapat digunakan untuk menghitung PDB deflator. PDB deflator adalah rasio PDB nominal berbanding PDB riil. PDB deflator mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian.

Metode Pehitungan Indeks Harga dan Inflasi

Saat ini, uang nominal Rp1.000 tidak dapat dibelanjakan sebanyak dua puluh tahun yang lalu. Harga dari sebagian besar barang telah naik dan peningkatan dalam seluruh tingkat harga ini disebut dengan inflasi. Inflasi menjadi salah satu perhatian utama ekonom dalam membuat kebijakan.

Ukuran mengenai tingkat harga yang paling banyak digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK). IHK memang indeks harga yang paling sering dipakai, namun bukan satu-satunya indeks harga.

Terdapat pula indeks harga produsen yang mengukur harga sekelompok barang yang dibeli perusahaan, bukan konsumen. IHK dan PDB deflator—yang telah dibahas pada subtopik sebelumnya—memberikan informasi yang berbeda mengenai apa yang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian:

  1. PDB deflator mengukur harga seluruh barang dan jasa yang diproduksi, sedangkan IHK hanya mengukur harga barang dan jasa yang dibeli konsumen.
  2. PDB deflator hanya mencakup barang dan jasa yang diproduksi secara domestik. Barang-barang impor bukan merupakan bagian dari PDB sehingga tidak meningkatkan PDB deflator.
  3. PDB deflator dan IHK mengagregatkan berbagai tingkat harga dalam perekonomian. IHK menggunakan timbangan tetap terhadap harga barang-barang yang berbeda, sedangkan PDB deflator menggunakan timbangan tidak tetap.

Banyak ekonom percaya bahwa IHK terlalu melebihkan nilai inflasi. IHK yang mengukur harga dari sekumpulan barang tetap, tidak mencerminkan kemampuan konsumen melakukan subtitusi ke barang-barang yang harganya relatif lebih rendah. Jadi, saat harga berubah, biaya hidup yang sebenarnya tidak meningkat secepat IHK.

Metode Perhitungan Pengangguran

Metode Perhitungan Pengangguran
Sumber: pvproductions on Freepik

Satu aspek dalam kinerja ekonomi adalah seberapa efektif suatu perekonomian menggunakan sumber daya dengan baik. Tingkat pengangguran adalah statistik yang mengukur presentasi orang-orang yang ingin bekerja namun tidak memiliki pekerjaan.

Angkatan kerja merupakan jumlah orang yang sedang bekerja dan orang yang sedang menganggur sementara tingkat pengangguran adalah presentasi angkatan kerja yang tidak bekerja.

Angkatan Kerja = Jumlah Orang yang Bekerja + Jumlah Penganggur

Selain itu, terdapat pula tingkat partisipasi angkatan kerja yang berarti presentasi dari populasi orang dewasa yang ada dalam angkatan kerja.

Demikian penjelasan pengantar mengenai makroekonomi yang memiliki cakupan menyeluruh. Penjelasan di atas diharapkan bisa membantu kamu dalam memahami seperti apa dasar-dasar dalam makroekonomi yang nantinya juga berkaitan dengan mikroekonomi.


Sumber

Mankiw, N. Gregory. (2007). Macroeconomics 6th Edition. New York: Worth Publishers, hlm 2-35.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *