Macam-Macam Struktur Pasar

Pasar menjadi tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli. Penjual akan memengaruhi permintaan, sementara penjual akan memengaruhi penawaran. Bentuk atau struktur pasar cukup bervariasi yang dipengaruhi oleh jumlah penjual dan pembeli. Lalu, apa saja macam-macam struktur pasar sebenarnya? Yuk cari tahu lewat penjelasan di bawah ini.

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Sumber: Freepik.com

Pasar persaingan sempurna memiliki beberapa ciri utama, yaitu terdiri dari banyak penjual dan pembeli, tidak adanya batasan untuk memasuki pasar, penjual dan pembeli sama-sama memiliki informasi yang jelas dan utuh mengenai pasar (perfect information), serta barang yang diperjualbelikan sama (homogen).

Semua ciri-ciri tersebut menyebabkan tingkat persaingan di pasar persaingan sempurna sangat tinggi sekali. Karena tingginya persaingan tersebut, tidak ada satu pihak pun, baik penjual ataupun pembeli yang bisa memengaruhi harga di pasar.

Oleh karena itu, proses pembentukan harga di pasar persaingan sempurna hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawarannya atau dengan kata lain, hal ini disebut juga dengan price taker.

Dalam jangka pendek, penjual atau produsen mungkin saja bisa mendapatkan laba atau kerugian yang besar, namun dalam jangka panjang, perusahaan hanya akan mendapatkan laba yang normal atau economic profit. Hal ini dikarenkana tidak adanya hambatan bagi produsen lain untuk masuk kedalam pasar ataupun keluar.

Sehingga ketika perusahaan A mendapatkan laba yang besar, maka ini akan menjadi insentif bagi perusahaan lain untuk masuk ke pasar. Begitu juga jika si perusahaan A mendapatkan kerugian, dalam jangka pendek si perusahaan mungkin bisa mengatasinya, namun dalam jangka panjang tidak akan mungkin terus menerus merugi sehingga ia akan keluar dari pasar, dan persaingan berkurang.

Gambar 1

Mari perhatikan kurva diatas, pada pasar persaingan sempurna, kurva permintaan (D) akan sama dengan kurva average revenue (AR), marginal revenue (MR) dan harga. Hal ini terjadi karena perusahaan bertindak sebagai price taker sehingga harga yang ada juga merupakan cerminan dari besarnya permintaan di pasar dan tambahan revenue yang bisa diperoleh oleh perusahaan.

Oleh karena itulah, struk pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang paling effisien. Karena harga yang ada mencerminkan informasi yang sebenarnya tentang permintaan dan penawaran di pasar sehingga tidak ada sumber daya yang dialokasikan yang tidak tercermin dari harga yang ada.

Pasar Monopolistik (Monopolistic Market)

Pasar monopolistik memiliki kesamaan dengan pasar persaingan sempurna, namun perbedaannya terletak pada karakteristik barang yang diperdagangkan, yaitu adanya differensiasi produk atau perbedaan yang identik antara satu produk dengan produk lainnya.

Sebagai contoh, terdapat banyak perusahaan yang memproduksi air mineral dengan ukuran dan bentuk botol yang relatif sama, tetapi merek air mineral tersebut berbeda-beda, sehingga merek tersebut menjadi faktor pembeda antara produk-produk tersebut.

Dengan adanya perbedaan tersebut, setiap perusahaan memiliki sedikit market power yang berbeda satu sama lain, sehingga kompetisi tidak lagi sempurna atau merata secara keseluruhan.

Dalam penetapan harga, perusahaan memiliki sedikit kekuasaan, tetapi tidak terlalu signifikan karena masih banyak perusahaan pesaing atau yang disebut sebagai price taker. Selain itu, periklanan juga menjadi faktor penting dalam struktur pasar monopolistik. Perusahaan perlu membuat iklan untuk menonjolkan perbedaan dari masing-masing produk yang mereka tawarkan.

Pasar Oligopoli (Oligopoly Market)

Pasar Oligopoli (Oligopoly Market)
Sumber: pikisuperstar on Freepik

Macam-macam struktur pasar selanjutnya dari struktur pasar adalah oligopoli, yaitu pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli. Produk yang diperjual belikan bisa homogen ataupun identik seperti pada pasar monopolistik.

Kenapa hanya ada sedikit produsen di pasar oligopoli, hal ini disebabkan adanya hambatan atau barriers untuk memasukinya, seperti hambatan natural ataupun hambatan legal.

Natural dimaksudkan sebagai produk yang ada di pasar tidak bisa diproduksi oleh sembarangan perusahaan karena membutuhkan modal dan teknologi tinggi. Contoh pasar oligopoli adalah pasar motor, mobil, atapun alat telekomunikasi.

Meskipun hanya ada sedikit perusahaan di pasar oligopoli, kompetisi tetap ada di dalam struktur pasar ini. Namun, bentuknya unik dan kompleks, apalagi jika menyangkut penentuan harga.

Hal ini dikarenakan keputusan perusahaan yang satu akan memengaruhi perusahaan yang lain atau saling ketergantungan (interdependence). Biasanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak perusahaan-perusahaan yang ada cenderung untuk membuat kartel, namun ini dilarang karena dapat merugikan konsumen.

Hal yang dilakukan oleh perusahaan lain akan memengaruhi keputusan suatu perusahaan. Inilah yang kemudian membuat setiap perusahaan akan berusaha memberikan yang terbaik sebagai respon dari setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan lain.

Akibat dari hal ini akan tercipta keseimbangan yang disebut dengan Nash equilibrium, diambil dari nama seorang matematikawan John Nash. Kurva permintaan pada pasar oligopoli juga unik karena berbentuk patah (kinked demand) berkat adanya sifat ketergantungan di antara perusahaan-perusahaan tadi.

Pasar Monopoli (Monopoly Market)

Materi macam-macam struktur pasar selanjutnya adalah pasar monopoli. Pasar monopoli termasuk jenis struktur pasar yang ekstrim dari macam-macam struktur pasar lainnya. Hanya ada satu penjual atau produsen yang akan memenuhi permintaan dari banyak pembeli atau konsumen. Hal ini disebabkan dikarenakan adanya hambatan yang tinggi sekali.

Bisa karena hambatan legal atau ada hukum yang mengaturnya. Contoh, listrik di Indonesia hanya disediakan oleh PLN. Bisa juga karena hambatan natural atau hanya memang perusahaan tersebut yang mampu memproduksi produk tersebut.

Dikarenakan hanya ada satu produsen di dalam pasar, maka si produsen akan memilki market power yang sangat besar. Sehingga produsen itu bisa menetapkan harga pasar sesuai dengan keinginannya atau bisa dikatakan jika produsen itu bersifat price maker.

Gambar 2

Karena bersifat price maker, perusahaan monopoli akan menetapkan harga lebih tinggi daripada harga yang ada di pasar persaingan sempurna atau harga di pasar dengan adanya pesaing. Pada pasar persiangan sempurna berlaku P=D=AR=MR, dengan S akan sama dengan MC.

Namun, pada perusahaan monopoli tidaklah sama. Jadi, seperti yang terlihat pada kurva harga monopoli, PM akan lebih tinggi dari harga di pasar persaingan sempurna PC. Akbatnya, produk di pasar monopoli akan lebih sedikit dan mahal jika dibandingkan dengan yang ada di pasar persainga sempurna.

Kesimpulan

Pasar merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran, pembentukan keseimbangan di pasar bisa berbeda-beda tergantung bentuk struktur pasarnya. Bentuk struktur pasar dipengaruhi oleh tingkat kompetisi yang ada di pasar tersebut.

Pasar dengan banyak penjual atau produsen akan memilki tingkat kompetisi yang tinggi dan produsennya hanya memilki market power yang kecil. Dengan begitu, harga hanya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawarannya (price taker).

Sebaliknya, pasar dengan sedikit atau hanya ada satu penjual akan memilki tingkat kompetisi yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali dan produsennya akan memiliki market power yang sangat besar. Sehingga harga bisa mereka tetapkan sendiri sesuai dengan keinginannya (price maker).

Penyebab berbedanya jumlah produsen di setiap pasar dikarenkan adanya hambatan untuk memasukinnya, hambatannya bisa dikarenkan hukum yang berlaku (legal) ataupun memang karena produk tersebut membutuhkan modal dan teknologi tinggi untuk di produksi (natural).

Sekian uraian penjelasan tentang macam-macam struktur pasar. Dengan mengetahui berbagai macam tersebut, ini akan membantu kamu lebih mengenali ragam jenis pasar berdasarkan jumlah pembeli dan penjualnya.


Sumber:

Mankiw, N. G. (2008). Essentials of Economics 5th ed. Mason, Ohio: South-Western Cengage Learning.

Parkin, M. (2012). Economics 10th ed. Boston : Pearson.

Pindyck, R. S. (2013). Microeconomics 8th ed. New Jersey: Pearson.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *