Konsep Biaya Dalam Akuntansi

Konsep biaya dalam akuntansi merupakan semua proses akuisisi aset yang terkait dengan pengeluaran perusahaan dan dicatat sebagai biaya dalam pembukuan. Informasi biaya ini menjadi hal penting bagi perusahaan guna memproses input dan menghasilkan output. Untuk mengetahui lebih detail seperti apa konsep biaya dalam akuntansi, kamu bisa ikuti penjelasannya secara runtut di bawah ini.

Definisi Biaya

Definisi Biaya
Sumber: Freepik.com

Secara umum, biaya adalah bentuk pengeluaran atau nilai yang dikorbankan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang berguna serta memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Namun, perlu digarisbawahi jika biaya tidak sama dengan beban dan kerugian.

Beban merupakan biaya yang telah memberikan manfaat, termasuk kenaikan dan penurunan dalam aset dan liabilitas. Kemudian, kerugian adalah biaya yang timbul akibat jasa atau barang yang tidak memberikan manfaat karena suatu kondisi tertentu.

Klasifikasi Biaya

Klasifikasi Biaya
Sumber: Freepik.com

Materi konsep biaya dalam akuntansi yang selanjutnya adalah klasifikasi biaya. Biaya terbagi menjadi beberapa klasifikasi seperti objek biaya, perilaku biaya, dan periode akuntansi yang akan dijabarkan lebih lanjut berikut ini.

Objek Biaya

Objek biaya adalah dasar untuk menghitung biaya. Secara umum, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan objek biaya, namun yang paling umum adalah berdasarkan produk, departemen, dan aktivitas.

Berdasarkan Produk

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi dalam proses transformasi bahan baku menjadi barang dengan menggunakan tenaga kerja dan fasilitas perusahaan. Dalam klasifikasi biaya produksi dapat dibagi menjadi beberapa elemen yaitu:

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung pada dasarnya terdiri dari biaya bahan langsung (direct material cost) dan biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya bahan langsung mencakup biaya perolehan bahan langsung yang memainkan peran penting dalam pembentukan barang jadi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung mencakup upah dari semua tenaga kerja langsung yang secara fisik terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang jadi.

b. Biaya tidak langsung (Indirect cost)

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung secara mudah dan ekonomis atas suatu objek biaya. Biaya ini dapat terdiri atas biaya bahan tidak langsung serta biaya tenaga kerja tidak langsung.

Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan upah dari semua tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam produksi suatu produk. Contohnya adalah upah penjaga malam, mandor, dan upah karyawan pemeliharaan. Biaya- biaya ini merupakan biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead pabrik (factory overhead cost).

Berdasarkan Departemen

Dalam perusahaan manufaktur terdapat dua jenis departemen atau bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Departemen Produksi

Departemen satu ini berupa unit yang proses produksi dilaksanakan secara langsung atas suatu produk. Biaya yang timbul secara langsung dibebankan pada produk yang bersangkutan.

b. Departemen Pendukung

Departemen pendukung adalah unit organisasi yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contohnya adalah departemen pemeliharaan, utilitas, perencanaan dan pengendalian, dan lain sebagainya. Semua biaya yang terlibat, dimasukkan dalam kategori biaya overhead pabrik (factory overhead).

Perilaku Biaya

Materi konsep biaya dalam akuntansi selanjutnya adalah perilaku biaya. Berdasarkan perilaku biaya, biaya dapat dikategorkan dalam tiga jenis biaya, yaitu:

Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variable yaitu biaya-biaya yang berubah seiring terdapat perubahan pada tingkat kegiatan, volume produksi ataupun volume penjualan. Contohnya adalah biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, serta beberapa elemen biaya overhead pabrik.

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap yaitu biaya-biaya yang secara total tidak mengalami perubahan seiring dengan perubahan tingkat kegiata atau volume dalam batas kegiatan yang spesifik atau periode waktu tertentu. Biaya tetap per unit akan berubah dengan adanya perubahan volume produksi, contohnya adalah biaya sewa.

Periode Akuntansi

Berdasarkan pemikiran ini, biaya diklasifikasikan atas waktu biaya-biaya tersebut dibebankan terhadap pendapatan. Hal ini berguna bagi manajemen untuk membandingkan beban dengan pendapatan dalam penyusunan laporan keuangan. Pada dasarnya, terdapat dua kategori biaya, diantaranya adalah:

Biaya Produk

Biaya ini sama dengan biaya produksi, yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini pada saat terjadinya akan dicatat sebagai aset, tetapi pada saat terjadi penjualan maka biaya tersebut akan menjadi beban pokok penjualan yang dibandingkan dengan pendapatan yang terealisir.

Biaya Periode

Biaya ini merupakan biaya yang memiliki hubungan dengan periode akuntansi namun tidak terkait dengan persediaan. Biaya periode dapat berkontribusi dalam perolehan pendapatan dalam periode akuntansi yang sedang berjalan.

Contohnya adalah biaya pemasaran dan biaya administrasi. Penyesuaian dari biaya periode ini dari aset (capital expenditure) menjadi beban (revenue expenditure) karena berlalunya waktu, pada umumnya terdapat biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi.

Siklus Akuntansi Biaya

Siklus Akuntansi Biaya
Contoh Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Materi konsep biaya dalam akuntansi selanjutnya adalah siklus akuntansi biaya. Akuntansi biaya dalam menyajikan akun persediaan dikelompokkan menjadi tiga, diantaranya: 1) Persediaan bahan baku, yaitu persediaan bahan baku yang belum diolah dalam proses produksi; 2) Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan barang setengah jadi dalam proses produksi; 3) Persediaan barang jadi merupakan persediaan atas barang yang siap untuk dijual.

Kesimpulan

Biaya merupakan nilai pengorbanan dalam memperoleh barang atau jasa. Biaya dibedakan berdasarkan objek biaya, perilaku biaya, dan periode akuntansi. Pada dasarnya, dalam akuntansi biaya, biaya yang ditanggung oleh perusahaan adalah biaya yang berkaitan dengan proses produksi.

Secara garis besar siklus akuntansi biaya memiliki persamaan dengan siklus akuntansi pada umumnya, tetapi terdapat rincian pada proses persediaan produk yang mana terdapat biaya yang harus ditanggung perusahaan dalam setiap prosesnya.

Demikian sekilas penjelasan mengenai konsep biaya dalam akuntansi. Konsep biaya dalam akuntansi ini sangat penting untuk dipelajari, terlebih supaya konsepnya tidak disalahpahami sebagai kerugian atau beban dalam kegiatan bisnis perusahaan. Nah, semoga bermanfaat ya!


Sumber:

Dunia, F. A., Abdullah, W., & Sasongko, C. (2012). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, C. T., Datar, S. M., Foster, G., Rajan, M. V., & Ittner, C. (2009). Cost accounting: a managerial emphasis. Pearson Education India.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *