Definisi dan Tingkat Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Saat kamu mengamati sebuah ekosistem seperti danau, kamu pastinya akan menemukan banyak makhluk hidup yang ada dalam ekosistem tersebut. Bukan hanya berupa tumbuhan saja, tetapi dalam ekosistem juga akan terdapat hewan atau fauna.

Inilah yang menunjukkan keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem. Diketahui keanekaragaman hayati terbagi menjadi beberapa tingkatan. Apa sajakah tingkatan dari keanekaragaman tersebut? Yuk cari tahu lewat uraian penjelasan di bawah ini.

Definisi Keanekaragaman Hayati

Definisi Keanekaragaman Hayati
Sumber: Saad Alaiyadhi on Pexels

Keanekaragaman hayati dapat didefinisikan secara sederhana sebagai kekayaan hidup yang ada di bumi. Kekayaan tersebut dipengaruhi oleh ragam tumbuhan, hewan, mikroorganisme, ragam susunan genetika, dan ekosistem yang dibangun menjadi sebuah lingkungan hidup.

Keanekaragaman hayati di suatu habitat memiliki peran besar dalam  menjaga kelestarian hidup organisme serta kelangsungan daur materi.  Terbentuknya keanekaragaman hayati didukung oleh adanya keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri makhluk hidup.

Dalam penjelasan lain, keanekaragaman hayati disebut juga dengan biodiversitas. Kata tersebut diambil dari kata serapan biodiversity (Biological Diversity). Biodiversitas terbagi atas tiga tingkat hirarki dasar organisasi biologis, yaitu genetik, spesies (taksonomi), dan ekosistem. Tidak hanya mencakup keragaman di tingkat genetik, spesies, dan ekosistem, biodiversitas juga meliputi interaksi antar tingkatan tersebut.

Skala Organisasi dan Tingkat Interaksi Biodiversitas
Skala Organisasi dan Tingkat Interaksi Biodiversitas

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi tingkat, yaitu keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Ketiganya akan dikupas lebih lanjut berikut ini.

Tingkat Keanekaragaman Hayati
Sumber: Irina Iriser on Pexels

1. Keanekaragaman Tingkat Genetik

Gen adalah materi warisan yang terdapat di dalam kromosom dan mengontrol sifat-sifat organisme hidup. Keanekaragaman genetik merujuk pada variasi susunan gen dalam individu-individu dari spesies yang sama. Sebuah organisme dianggap sebagai spesies yang sama jika dapat dikawinkan dan menghasilkan keturunan yang subur (dapat berkembang biak).

Perbedaan dalam jumlah dan susunan faktor-faktor (sifat-sifat) yang diturunkan dari kedua induk (jantan dan betina) menghasilkan susunan baru yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Keanekaragaman gen dapat meningkat melalui hibridisasi (persilangan antarindividu) atau melalui proses domestikasi (pengembangbiakan terencana).

Variasi yang terjadi pada makhluk hidup adalah hasil dari kombinasi yang beragam dari empat molekul dasar DNA (guanin, sitosin, timin, dan adenin) dan jumlah kombinasi yang mungkin terbentuk dari pasangan molekul tersebut dalam untaian DNA. Jumlah kombinasi ini jauh lebih banyak daripada jumlah atom di alam semesta.

Akibatnya, makhluk hidup memiliki fenotipe (sifat-sifat yang diekspresikan) dan genotipe (susunan gen) yang berbeda-beda. Keanekaragaman genetik dapat terjadi pada tiga tingkat yang berbeda, yaitu:

  • Keanekaragaman Genetik dalam Individu (Genotip)

Terjadi pada dua atau lebih individu yang memiliki fenotip sama tetapi belum tentu genotipnya sama. Contoh: Kacang polong menunjukkan sifat berupa warna, “H” untuk hijau (dominan) dan “h” untuk kuning (resesif).

Dua jenis kacang polong, polong A dan polong B, memiliki fenotip yang sama yaitu berwarna hijau, tapi belum tentu ekspresi tersebut merupakan hasil dari genotip yang sama. Polong A bisa saja memiliki genotip homozigot (HH) dan polong B memiliki genotip heterozigot (Hh).

  • Keanekaragaman Genetik Antar Individu dalam Satu Populasi

Terjadi pada dua atau lebih individu dalam satu populasi, yang memiliki fenotip dan genotip yang berbeda. Keanekaragaman gen dalam satu spesies disebut varietas atau ras. Contoh: ras pada anjing atau kucing.

Keanekaragaman Genetik pada Anjing
Keanekaragaman Genetik pada Anjing
  • Keanekaragaman genetik antara populasi satu dan lainnya

Keanekaragaman ini umumnya terjadi akibat bentuk adaptasi (menyesuaikan diri) dan isolasi. Contoh, Gajah Asia dan Gajah Afrika memiliki perbedaan yang menonjol pada bentuk kepala, belalai, dan telinga. Meskipun terlihat mirip, keduanya merupakan spesies yang berbeda.

Habitat (lingkungan) tempat ia berkembang hingga berevolusi memiliki sifat yang berbeda, maka hal tersebut akan memengaruhi variasi gen. Hal ini dapat menjadi asal mula terbentuknya keragaman spesies.

Perbedaan Gajah Asia dan Afrika
Perbedaan Gajah Asia dan Afrika

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies

Keanekaragaman tingkat spesies atau jenis adalah keanekaragaman pada individu yang berbeda jenis. Contohnya ialah seperti yang telah dijelaskan di paragraf pertama, keanekaragaman spesies yang menyusun ekosistem danau.

Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati karena adanya perbedaan yang lebih mencolok, dan apabila terjadi perkawinan dengan anggota spesies yang berbeda maka tidak dapat menghasilkan keturunan, atau apabila berhasil menghasilkan keturunan, maka sifatnya akan steril (tidak dapat meneruskan keturunan).

Begitu beragam jenis makhluk hidup di dunia, saat ini  terdapat lebih dari 325.000 spesies tumbuhan, 1.600.000 spesies hewan, dan 160.000 spesies mikroorganisme, yang bahkan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman Spesies

3. Kanekaragaman Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem terbentuk akibat adanya beberapa makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan dan beradaptasi, melakukan interaksi dengan sesama makhluk hidup (faktor biotik) dan unsur lingkungannya (faktor abiotik).

Faktor abiotik yang dapat memengaruhi faktor biotik diantaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Ekosistem yang beragam disebabkan karena tiap ekosistem memiliki ciri yang berbeda tergantung pada faktor biotik dan abiotik ekosistem tersebut.

Berdasarkan tempatnya, ekosistem dibagi menjadi dua tipe, yaitu ekosistem darat (terrestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem darat meliputi wilayah yang luas disebut Bioma. Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut.

Contohnya adalah hutan hujan tropis, gurun, savanna, dan masih banyak lagi. Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang sebagian besar komponen abiotiknya adalah air dan komponen biotiknya hidup di dalam atau bergantung pada air, seperti sungai dan laut. Ekosistem tidak hanya terbentuk secara alami (hutan dan gurun), tapi juga dapat dibentuk oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya, contohnya ialah sawah, kebun, dan waduk.

Kesimpulan

Keanekaragaman hayati adalah variabilitas yang dibentuk oleh seluruh makhluk hidup yang ada pada suatu wilayah tertentu, yang mana variasi tersebut kemudian memberikan ciri yang khas pada wilayah tersebut. Keanekaragaman dapat dilihat dari perbedaan bentuk, ukuran, sifat, dan variasi lainnya yang bermacam-macam. Namun, pada dasarnya makhluk hidup beraneka ragam pada tingkatan yang pasti, yaitu pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem.

Sekian penjelasan mengenai apa itu keanekaragaman hayati dan tingkatannya yang terdiri dari genetik, spesies, dan ekosistem. Perbedaan tingkatan ini menunjukkan ciri khas yang berbeda dalam suatu wilayah tertentu yang patut untuk dijaga kelestariannya.


Sumber:

Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Krishnamurthy, K. V. (2003). Textbook of Biodiversity. Science Publishers.

Rahmah, A., Khairunnisa, A., Nestiyanto, Y. S., & Kholifah, S. N. (2015). Big Book Biologi. Jakarta: Penerbit Cmedia Imprint Kawan Pustaka.

Supriatna, J. (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *