Kalimat Tidak Padu dan Contohnya: Ketika Bahasa Berjalan dengan Langkah yang Tak Seirama

Kalimat tidak padu adalah tantangan yang sering dihadapi oleh penulis, terlepas dari pengalaman dan keahlian. Ketika sebuah kalimat tidak memiliki kesinambungan dan koherensi, pesan yang ingin disampaikan menjadi samar dan sulit dipahami. Di tengah kekayaan bahasa yang tersedia, terkadang bahasa kita malah berjalan dengan langkah yang tak seirama. Nah, agar tidak terperangkap dalam labirin kalimat tidak padu, mari kita telaah lebih lanjut dengan beberapa contoh berikut:

1. Penerobosan Kalimat:
“Buah semangka itu menghasilkan rasa manis segar dan menyegarkan saat makan. Kita dapat memotong melon dengan mudah menggunakan pisau tajam.”
Contoh ini jelas mengalami penerobosan kalimat, di mana kalimat kedua seharusnya menjadi kalimat pemisah. Ada sedikit kebingungan apakah yang dimaksud adalah semangka atau melon.

2. Konjungsi yang Tidak Sesuai:
“Dia menjelaskan tentang produk barunya, kemudian menceraikan pakaian dengan garis desain yang elegan.”
Konjungsi “kemudian” digunakan di tengah kalimat, mengganggu alur bahasa dan kesinambungan ide. Yang seharusnya digunakan adalah konjungsi “dan” atau “serta” untuk memperbaiki kepaduan kalimat.

3. Tidak Konsisten dalam Gaya Bahasa:
“Saya tiba di stasiun dan melihat kereta api yang telah berangkat. Rencanaku terpaksa ditunda.”
Contoh ini menghadirkan ketidaksesuaian gaya bahasa, dengan penggunaan kata kereta api yang telah berangkat dan rencana yang terpaksa ditunda. Menggunakan kata kereta api yang telah pergi akan lebih konsisten dengan konteks serta memberikan keluwesan dalam gaya bahasa.

4. Perulangan Kata yang Berlebihan:
“Mereka berlarian dengan cepat ke arah tempat kejadian, berlarian sangat kencang dan cepat, tanpa pikir panjang.”
Contoh ini menunjukkan perulangan kata yang berlebihan, yang tidak hanya membuat kalimat menjadi panjang dan membingungkan, tapi juga mengurangi daya tarik pembaca. Menggunakan variasi kata yang tepat akan memberikan kejelasan dan kekuatan pesan yang lebih baik.

Dalam menulis, penting untuk selalu memperhatikan kepaduan dalam kalimat agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan efektif sampai kepada pembaca. Dengan memerhatikan contoh-contoh kalimat tidak padu di atas, kita dapat menghindari jebakan-jebakan kecil tersebut dan mempertajam gaya penulisan dalam bahasa Indonesian.

Sebagai penulis, cobalah untuk menghindari kalimat tidak padu yang dapat mengurangi kualitas tulisan. Selain itu, pastikan bahwa kalimat yang kita tulis mengikuti aturan gramatikal dan konvensional yang berlaku. Dengan gaya penulisan jurnalistik yang santai tapi tetap profesional, artikel Anda akan mampu mendapatkan peringkat yang baik di mesin pencari Google. Selamat menulis dan semoga sukses!

Parameter dalam Pemrograman

Pada pemrograman, parameter merupakan nilai yang digunakan sebagai input saat pemanggilan fungsi atau metode. Parameter sangat penting dalam mempengaruhi bagaimana sebuah fungsi atau metode akan berperilaku dan menghasilkan output. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penggunaan parameter dalam pemrograman dan pentingnya parameter dalam memanipulasi data.

Apa Itu Parameter dalam Pemrograman?

Dalam pemrograman, parameter adalah nilai yang diterima oleh fungsi atau metode saat dipanggil. Parameter digunakan untuk memberikan nilai input kepada fungsi atau metode sehingga mereka dapat melakukan tugas tertentu berdasarkan nilai yang diberikan. Parameter juga dapat digunakan untuk mengirim data antara fungsi atau metode yang berbeda dalam program.

Pemanggilan Fungsi dengan Parameter

Dalam pemrograman, kita dapat memanggil fungsi dengan menyertakan parameter yang sesuai. Contoh berikut akan menunjukkan bagaimana cara memanggil fungsi dengan parameter:


// Fungsi penjumlahan dengan parameter
function tambah(a, b) {
return a + b;
}

// Memanggil fungsi dengan parameter
var hasil = tambah(5, 3);

console.log(hasil); // Output: 8

Pada contoh di atas, kita memiliki sebuah fungsi tambah yang menerima dua parameter, yaitu a dan b. Ketika fungsi tersebut dipanggil dengan menyertakan nilai 5 dan 3 sebagai parameter, maka fungsi akan menjumlahkan kedua nilai tersebut dan mengembalikan hasilnya. Hasil penjumlahan, yaitu 8, kemudian ditampilkan pada output console.

Tipe-tipe Parameter

Parameter dalam pemrograman dapat memiliki tipe data yang berbeda-beda, tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan. Beberapa tipe parameter umum dalam pemrograman adalah sebagai berikut:

1. Parameter dengan Tipe Data Primitif

Tipe data primitif seperti angka, string, boolean, dan sebagainya dapat digunakan sebagai parameter dalam pemrograman. Misalnya:


function greeting(name) {
console.log("Halo, " + name + "!");
}

greeting("John"); // Output: Halo, John!

Pada contoh di atas, parameter name memiliki tipe data string. Ketika fungsi greeting dipanggil dengan menyertakan nilai “John” sebagai parameter, maka fungsi akan mencetak pesan “Halo, John!” pada output console.

2. Parameter dengan Tipe Data Objek

Selain tipe data primitif, parameter juga dapat berupa objek dalam pemrograman. Objek dapat memiliki properti dan metode yang digunakan dalam pemrosesan data. Contoh penggunaan parameter dengan tipe data objek adalah sebagai berikut:


function tambahSiswa(siswa) {
// Melakukan sesuatu dengan objek siswa
}

var dataSiswa = {
nama: "John Doe",
usia: 17
};

tambahSiswa(dataSiswa);

Pada contoh di atas, parameter siswa adalah sebuah objek dengan properti nama dan usia. Ketika fungsi tambahSiswa dipanggil dengan menyertakan objek dataSiswa sebagai parameter, maka fungsi tersebut dapat memanipulasi data pada objek tersebut sesuai keperluan.

Kesimpulan

Parameter merupakan nilai yang digunakan sebagai input saat pemanggilan fungsi atau metode dalam pemrograman. Dengan menggunakan parameter, kita dapat mempengaruhi perilaku fungsi atau metode serta mengirim dan memanipulasi data. Penting bagi seorang pemrogram untuk memahami konsep dan penggunaan parameter dalam membuat program yang efektif dan fleksibel.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah parameter dalam pemrograman bersifat opsional?

Tidak semua parameter dalam pemrograman bersifat opsional. Beberapa parameter bisa jadi wajib untuk diberikan saat pemanggilan fungsi atau metode, sementara yang lain dapat diabaikan. Pada umumnya, jika sebuah fungsi memiliki parameter yang wajib, maka nilai parameter harus disertakan saat pemanggilan fungsi. Namun, beberapa bahasa pemrograman menyediakan mekanisme untuk membuat parameter bersifat opsional dengan memberikan nilai default pada parameter tersebut.

2. Apakah fungsi dapat memiliki banyak parameter?

Ya, sebuah fungsi dapat memiliki banyak parameter tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas tugas yang harus dilakukan oleh fungsi tersebut. Dalam pemrograman, parameter dapat berjumlah satu atau lebih, dan kita dapat memanggil fungsi dengan memberikan nilai untuk setiap parameter. Namun, penting untuk memperhatikan jumlah parameter yang digunakan agar fungsi tetap mudah dimengerti dan tidak terlalu kompleks.

Pertanyaan Umum Lainnya (FAQ)

1. Bagaimana cara menggunakan parameter dalam URL?

Parameter dalam URL sering digunakan untuk mengirim data antara halaman web. Contohnya adalah https://www.example.com?name=John&age=25, di mana name dan age merupakan parameter yang mengirimkan nilai John dan 25 ke halaman web tersebut. Dalam pemrograman web, biasanya kita menggunakan JavaScript untuk mengambil nilai parameter dari URL dan melakukan tindakan berdasarkan nilai tersebut.

2. Apakah parameter hanya berlaku dalam pemrograman fungsional?

Tidak, parameter berlaku dalam berbagai paradigma pemrograman, termasuk pemrograman fungsional, pemrograman berorientasi objek, dan pemrograman berbasis prosedural. Dalam setiap paradigma, penggunaan parameter dapat bervariasi dan memiliki sintaks yang berbeda. Parameter digunakan untuk mengirim dan memanipulasi data dalam berbagai metode atau fungsi yang ada dalam program. Oleh karena itu, pemahaman parameter sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak.

Kesimpulan

Parameter dalam pemrograman adalah nilai yang diterima oleh fungsi atau metode saat dipanggil dan digunakan sebagai input untuk melakukan tugas tertentu. Parameter dapat memiliki tipe data yang berbeda-beda dan bisa menjadi opsional atau wajib tergantung pada kebutuhan program. Dalam pemrograman, parameter berguna untuk mempengaruhi perilaku fungsi atau metode serta mengirim dan memanipulasi data antar fungsi atau metode. Memahami konsep dan penggunaan parameter sangat penting bagi seorang pemrogram untuk membuat program yang efektif dan fleksibel.

Jadi, sekarang kamu sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang parameter dalam pemrograman. Mulailah menggunakan parameter secara efektif dalam kode-kode pemrogramanmu untuk membuat program yang lebih kuat dan efisien!

Artikel Terbaru

Joko Surya S.Pd.

Dalam papan ini, Anda akan menemukan koleksi buku-buku favorit saya, kutipan inspiratif, dan ide-ide untuk mengajar. Ayo bersama-sama menjelajahi dunia literasi dan ilmu pengetahuan!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *