Teks tersusun dari paragraf dan kalimat. Tanpa kita sadari, ketika kita membaca, kita menemukan berbagai macam kalimat. Ada kalimat tunggal dan juga kalimat majemuk. Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa. Lalu apa itu kalimat majemuk? Baca artikelnya sampai habis ya.
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih (Valin:2005). Ciri kalimat majemuk ialah terdapat konjungsi atau kata penghubung. Misalnya karena, setelah, Ketika, kalau, daripada, dll.
Baca juga: Bentuk Kalimat SPOK
Pada umumnya, ahli bahasa membagi kalimat majemuk menjadi dua jenis, yaitu majemuk setara (koodinasi) dan majemuk bertingkat (subordinasi).
Majemuk setara adalah jenis kalimat yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang masing-masing mempunyai kedudukan setara dalam kalimat. Maksudnya, semua klausa di kalimat tersebut adalah klausa inti, tidak membentuk hierarki.
Majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang menggabungkan dua klausa atau lebih secara bertingkat. Artinya ada klausa yang berfungsi sebagai klausa utama/ klausa inti, ada juga yang berfungsi sebagai klausa bawahan.
Seperti apa klausa inti dan klausa bawahan? Lihatlah contoh berikut!
Bupati Kab.Bogor memberi peringatan supaya warga mewaspadai angin kencang dan curah hujan yang tinggi.
Dari contoh kalimat di atas, kita bisa menemukan dua klausa, yaitu klausa inti dan klausa bawahan. Klausa inti berada di depan kalimat sebelum konjungsi, sementara klausa bawahan berada di setelah konjungsi. Simak perbedaan berikut!
- Klausa inti:
Bupati Kab.Bogor memberi peringatan
(S) (P) (O)
- Klausa bawahan:
supaya warga mewaspadai angin kencang dan curah hujan yang tinggi.
(Konj) (S) (P) (Ket)
Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Beserta SPOK
Biar kamu makin paham tentang majemuk bertingkat, lihat contoh-contoh berikut ini ya.
- Candi Borobudur merupakan mutiara kehidupan karena candi borobudur menjadi sumber nafkah bagi masyarakat di sekitarnya.
(S: Candi Borobudur; P: merupakan; Pel: mutiara kehidupan; Konj: karena, S; Candi Borobudur; P: menjadi; Pel: sumber nafkah; Ket: bagi masyarakat di sekitarnya)
- Supir bus itu mengantuk sehingga ia tidak bisa mengerem dan mengakibatkan kecelakaan di persimpangan jalan
(S: Supir bus itu; P: mengantuk; Konj: sehingga; S: Ia; P: tidak bisa mengerem dan mengakibatkan, O: kecelekaan; Ket: di persimpangan)
- Badan Narkotika Nasional melarang para remaja Indonesia untuk memakai dan menyalahgunakan narkoba di kehidupan sehari-hari.
(S: Badan Narkotika Nasional; P: melarang; O: para remaja Indonesia; Konj: untuk; S: (para remaja); P: memakai dan menyalahgunakan; O: narkoba; Ket: di kehidupan sehari-hari)
- Kepala BPB daerah Riau memberi peringatan agar warga berhati-hati dan mewaspadai awan panas serta gas beracun
(S: Kepala BPB daerah Riau; P: memberi; O: peringatan; Konj: agar; S: warga; P: berhati-hati dan mewaspadai; Ket: awan panas serta gas beracun)
- Menteri Pendidikan Nasional mengatakan bahwa pelaksanaan UN harus berlangsung dengan tertib
(S: Menteri Pendidikan Nasional; P: mengatakan; Konj: bahwa; S: pelaksanaan UN; P: harus berlangsung; K: dengan tertib)
- Ibunya Tari mengajukan cerai di pengadilan agama Bekasi sebab Ayahnya tari melakukan KDRT selama tiga tahun.
(S: Ibunya Tari; P: mengajukan; O: cerai; Ket: di pengadilan agama Bekasi; Konj: sebab; S: Ayahnya Tari; P: melakukan; O: KDRT; Ket: selama tiga tahun)
- Presiden Soeharto menjabat lebih lama daripada Presiden Joko Widodo menjabat di Indonesia
(S: Presiden Soeharto; P: menjabat; K: lebih lama; Konj: daripada; S: Presiden Joko Widodo; P: menjabat; Ket: di Indonesia)
- Aku mendapatkan pekerjaan sebagai Content Writer di Jakarta setelah aku menganggur beberapa bulan
(S: Aku; P: mendapatkan; O: pekerjaan; Pel: sebagai Content Writer; Ket: di Jakarta; Konj: setelah; S: aku; P: menganggur; Ket: beberapa bulan)
- Rani akan menjuarai Lomba Cipta Cerpen se-DKI Jakarta andaikan ia rajin berlatih menulis dengan para penulis hebat
(S: Rani; P: akan menjuarai; O: Lomba Cipta cerpen; Ket: se-DKI Jakarta; Konj: andaikan; S: ia; P: berlatih menulis; Pel: dengan para penulis hebat)L
- Tania merasakan cemas yang berlebihan karena ia harus mengikuti ujian susulan di kelas sendirian
(S: Tania; P: merasakan; Pel: cemas yang berlebihan; Konj: karena; S: ia; P: harus mengikuti; O: ujian susulan; Ket: di kelas sendirian)
- Boneka Hani hanyut di aliran Sungai Ciliwung sebab Hani tak sengaja menjatuhkan boneka kesayangannya
(S: Boneka Hani; P: hanyut; Ket: di aliran Sungai Ciliwung; Konj: sebab; S: Hani; P: tak sengaja menjatuhkan; O: boneka kesayangannya)
- Bu Guru mengumumkan bahwa akan mengadakan ulangan harian dadakan hari ini
(S: Bu Guru; P: mengumumkan; Konj: bahwa S: (ia); P: akan mengadakan; O: ulangan harian dadakan; Ket: hari ini)
- Aku yakin tidak akan ada hasilnya, jika kita menanam kurma di pegunungan.
(S: Aku; P: yakin tidan aka ada; O: hasilnya; Konj: jika; S: kita; P: menanam; O: Kurma; Ket: di pegunungan)
- Bu Hera menulis buku materi tentang Bahasa Indonesia sebelum ia meraih gelar margister tiga tahun lalu.
(S: Bu Hera; P: menulis; O: buku materi; Pel: tentang Bahasa Indonesia; Konj: sebelum; S: ia; P: meraih; O: gelar margister; Ket: tiga tahun lalu)
- Ketua PBSI mengimbau ke para atlet bahwa perlombaan bulu tangkis bisa berlangsung dengan suportif .
(S: Ketua PMBSI; P: mengimbau, O: ke para atlet; Konj: bahwa; S: perlombaan bulu tangkis; P: bisa berlasung Ket: dengan suportif)
Pemahaman Akhir
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih dan memiliki konjungsi atau kata penghubung yang menghubungkan klausa-klausa tersebut. Kalimat majemuk bertingkat terbagi menjadi dua jenis, yaitu majemuk setara (koodinasi) dan majemuk bertingkat (subordinasi).
Majemuk setara adalah jenis kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki kedudukan yang setara dan tidak membentuk hierarki. Semua klausa dalam kalimat ini adalah klausa inti. Sementara itu, majemuk bertingkat adalah jenis kalimat majemuk yang mengandung klausa inti dan klausa bawahan. Klausa inti berfungsi sebagai klausa utama, sedangkan klausa bawahan memiliki peran tambahan.
Penting untuk memahami perbedaan antara klausa inti dan klausa bawahan dalam kalimat majemuk bertingkat. Klausa inti biasanya terletak sebelum konjungsi, sementara klausa bawahan terletak setelah konjungsi. Klausa inti merupakan komponen utama yang memiliki arti utama dalam kalimat, sedangkan klausa bawahan memberikan informasi tambahan.
Contoh-contoh kalimat majemuk bertingkat dengan pola SPOK memberikan gambaran bagaimana klausa inti dan klausa bawahan dapat berperan dalam menyampaikan informasi secara lengkap dan terstruktur. Dengan memahami jenis-jenis kalimat dan struktur kalimat majemuk, kita dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan informasi dalam komunikasi sehari-hari.
Itulah pengertian kalimat majemuk bertingkat dan contoh kalimat majemuk bertingkat. Gimana? Kamu bisa membuat contohnya juga nggak? Semoga artikel ini membantumu ya. Semangat mencoba!
Referensi:
Khairah, Miftahul dan Sakura Ridwan. 2015. Sintaksis (Memahami Satuan Kalimat Persfektif Fungsi). Jakarta: Bumi Aksara.