600++ Judul Skripsi Kedokteran Gigi: Solusi Keren untuk Senyum Cerah!

Selamat datang di artikel jurnal ini, teman-teman! Kali ini, kita akan membahas satu hal yang tak bisa diabaikan dalam dunia kedokteran gigi: judul skripsi. Meskipun terdengar serius, tapi jangan khawatir, kita akan menghadirkannya dengan gaya jurnalistik yang santai.

Jadi, kita semua tahu bahwa judul skripsi adalah kunci untuk meraih gelar sarjana kedokteran gigi yang kita dambakan. Karena inilah, kita harus menemukan judul yang keren dan unik untuk menarik perhatian pembaca, dosen, serta para ilmuwan gigi lainnya. Jadi, tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai dengan beberapa contoh judul gigi yang menjanjikan!

Pulihkan Senyummu dengan Restorasi Gigi yang Memukau

Ketika kita melihat senyum yang indah, kita seringkali tak sadar bahwa di baliknya ada restorasi gigi yang hebat. Artikel jurnal ini akan membahas tentang penggunaan teknologi terkini dalam restorasi gigi, sehingga kita dapat memperbaiki kerusakan gigi dengan lebih efisien dan estetis. Siapa bilang pemulihan gigi harus membosankan? Mari kita buktikan dengan panduan lengkap ini!

Mendinginkan Rasa Sakit dengan Metode Endodonasi yang Terkini

Sakiti, tambal, atau cabut? Pilihan ini selalu menghantui ketika kita mengalami rasa sakit gigi yang tak tertahankan. Tapi, tunggu dulu! Apa jadinya jika kita diberikan pilihan ketiga: endodonasi? Artikel jurnal ini akan mengulas teknik terbaru dalam endodonasi untuk menghilangkan rasa sakit gigi dengan lebih efektif. Jadikan denyutan gigi menjadi kenangan masa lalu!

Penemuan Gigi Gantung: Game Changer dalam Implan Gigi

Mimpi punya gigi palsu yang tampak seperti aslinya tak lagi jadi mimpi! Dalam artikel jurnal ini, akan dibahas penemuan terbaru mengenai gigi gantung yang revolusioner. Dengan teknologi canggih ini, kita dapat mencapai hasil implan gigi yang lebih nyaman dan alami. Jadikan gigi palsu bukan sekadar pengganti, tapi juga karya seni dalam dirimu!

Pesan di Balik Senyuman: Kepujaan Orthodonti yang Terselubung

Sangat sedikit yang tahu bahwa di balik sebuah senyuman yang sempurna, ada proses orthodonti yang terselubung. Melalui artikel jurnal ini, kita akan mengungkap rahasia dibalik pergeseran gigi yang menentukan senyum ideal. Dari pemakaian kawat gigi metal hingga Invisalign, semuanya akan kita bahas dengan gaya jurnalistik yang keren!

Jadi, teman-teman, itu dia beberapa contoh judul skripsi kedokteran gigi yang mengagumkan dan menarik perhatian. Ingatlah, judul skripsi adalah awal dari perjalananmu menjadi dokter gigi keren dan berkualitas. Jangan ragu untuk menemukan judul yang sesuai dengan minatmu, dan pastikan judulmu bisa membuat senyum terang dalam napas para pembaca! Semoga berhasil!

Judul Skripsi Kedokteran Gigi: Peran Pemberian Fluoride dalam Pencegahan Karies Gigi

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran fluoride dalam pencegahan karies gigi. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang umum terjadi pada masyarakat. Karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, dan bahkan kerusakan permanen pada gigi. Oleh karena itu, pencegahannya sangat penting.

Pemberian fluoride merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pencegahan karies gigi. Fluoride bekerja dengan memperkuat lapisan email gigi dan melindungi dari serangan asam yang dapat menyebabkan pembusukan. Selain itu, fluoride juga dapat meningkatkan remineralisasi gigi yang telah rusak akibat asam.

Penelitian ini akan melibatkan partisipan dengan rentang usia yang berbeda. Partisipan akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan fluoride secara rutin dan kelompok kontrol yang tidak diberikan fluoride. Setelah periode tertentu, kondisi gigi partisipan akan dievaluasi, termasuk tingkat keparahan karies gigi, kerusakan gigi, dan kekuatan gigi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai efektivitas pemberian fluoride dalam pencegahan karies gigi. Jika penelitian ini membuktikan bahwa pemberian fluoride efektif, maka hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kebijakan kesehatan gigi yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi mereka.

Judul Skripsi Kedokteran Gigi: Pengaruh Penggunaan Sikat Gigi Elektrik terhadap Kebersihan Gigi dan Gusi

Penggunaan sikat gigi elektrik telah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini. Namun, masih sedikit penelitian yang mengkaji pengaruh penggunaan sikat gigi elektrik terhadap kebersihan gigi dan gusi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah penggunaan sikat gigi elektrik lebih efektif dalam membersihkan gigi dan gusi dibandingkan dengan sikat gigi manual.

Penelitian ini akan melibatkan partisipan dengan kondisi mulut yang sehat dan tidak ada riwayat penyakit gusi yang serius. Partisipan akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan sikat gigi elektrik dan kelompok yang menggunakan sikat gigi manual. Pengukuran kebersihan gigi dan gusi akan dilakukan sebelum dan setelah penggunaan sikat gigi selama periode tertentu.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas penggunaan sikat gigi elektrik dalam membersihkan gigi dan gusi. Jika penelitian ini membuktikan bahwa sikat gigi elektrik lebih efektif, maka hal ini dapat menjadi rekomendasi bagi masyarakat untuk menggunakan sikat gigi elektrik dalam rutinitas kebersihan gigi mereka.

Judul Skripsi Kedokteran Gigi

  1. Pengaruh aplikasi fluoride topikal berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap resistensi enamel gigi pada pasien dengan risiko karies tinggi.
  2. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-1β pada pasien dengan gingivitis.
  3. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak nanas dan ekstrak strawberry dalam mengurangi plak pada remaja.
  4. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien osteoporosis.
  5. Evaluasi efektivitas metode penggunaan alat scaler ultrasonik dan hand scaler dalam menghilangkan plak pada pasien dengan braces.
  6. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien periodontitis.
  7. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dewasa.
  8. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  9. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan berbagai tingkat keparahan periodontitis.
  10. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar prostaglandin E2 pada pasien dengan gingivitis.
  11. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada remaja.
  12. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak nanas dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien gingivitis.
  13. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan risiko karies tinggi.
  14. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar tumor necrosis factor-α pada pasien dengan periodontitis.
  15. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak mint dalam mengurangi plak pada orang dewasa.
  16. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan penurunan tulang periodontal.
  17. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi sensitif.
  18. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien periodontitis kronis.
  19. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dewasa muda.
  20. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan hipersensitivitas dentin.
  21. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan berbagai tingkat keparahan gingivitis.
  22. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-6 pada pasien dengan periodontitis.
  23. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada dewasa muda.
  24. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak jeruk dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien gingivitis.
  25. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan predisposisi karies tinggi.
  26. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-8 pada pasien dengan periodontitis.
  27. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak mint dalam mengurangi plak pada populasi lanjut usia.
  28. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan resorpsi tulang periodontal.
  29. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi tumbuh impaksi.
  30. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit periodontal lanjut.
  31. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.
  32. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan erosi email.
  33. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan gigi yang ditanamkan implan.
  34. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-10 pada pasien dengan periodontitis.
  35. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan diabetes.
  36. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lemon dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan penyakit sistemik.
  37. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kekurangan fluorosis.
  38. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-12 pada pasien dengan periodontitis.
  39. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak jeruk dalam mengurangi plak pada pasien dewasa dengan riwayat karies tinggi.
  40. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan defisiensi mineral.
  41. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi berlubang.
  42. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit periodontal agresif.
  43. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan kondisi medis kronis.
  44. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan pemanfaatan orthodontic.
  45. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan kelebihan gigi yang parah.
  46. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-4 pada pasien dengan periodontitis.
  47. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan penyakit autoimun.
  48. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak manggis dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit hati.
  49. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kondisi sistemik.
  50. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-13 pada pasien dengan periodontitis.
  51. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak apel dalam mengurangi plak pada populasi dewasa muda.
  52. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal.
  53. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan kebutuhan khusus.
  54. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit jantung.
  55. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan kondisi imunodefisiensi.
  56. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan penyakit radang mulut.
  57. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan kekurangan ruang antar gigi.
  58. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-17 pada pasien dengan periodontitis.
  59. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan masalah pernapasan.
  60. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lidah buaya dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit diabetes.
  61. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kelainan genetik.
  62. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-18 pada pasien dengan periodontitis.
  63. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak jeruk dalam mengurangi plak pada pasien dengan penyakit kardiovaskular.
  64. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan riwayat penyakit tiroid.
  65. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gangguan psikologis.
  66. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan diabetes melitus.
  67. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan gangguan metabolisme.
  68. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan malnutrisi.
  69. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan riwayat radioterapi kepala leher.
  70. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-23 pada pasien dengan periodontitis.
  71. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan penyakit Alzheimer.
  72. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lidah buaya dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan penyakit autoimun.
  73. Pengaruh aplikasi fluoride topikal berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap resistensi enamel gigi pada pasien dengan risiko karies tinggi.
  74. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-1β pada pasien dengan gingivitis.
  75. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak nanas dan ekstrak strawberry dalam mengurangi plak pada remaja.
  76. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien osteoporosis.
  77. Evaluasi efektivitas metode penggunaan alat scaler ultrasonik dan hand scaler dalam menghilangkan plak pada pasien dengan braces.
  78. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien periodontitis.
  79. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dewasa.
  80. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  81. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan berbagai tingkat keparahan periodontitis.
  82. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar prostaglandin E2 pada pasien dengan gingivitis.
  83. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada remaja.
  84. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak nanas dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien gingivitis.
  85. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan risiko karies tinggi.
  86. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar tumor necrosis factor-α pada pasien dengan periodontitis.
  87. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak mint dalam mengurangi plak pada orang dewasa.
  88. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan penurunan tulang periodontal.
  89. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi sensitif.
  90. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien periodontitis kronis.
  91. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dewasa muda.
  92. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan hipersensitivitas dentin.
  93. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan berbagai tingkat keparahan gingivitis.
  94. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-6 pada pasien dengan periodontitis.
  95. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada dewasa muda.
  96. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak jeruk dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien gingivitis.
  97. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan predisposisi karies tinggi.
  98. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-8 pada pasien dengan periodontitis.
  99. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak mint dalam mengurangi plak pada populasi lanjut usia.
  100. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan resorpsi tulang periodontal.
  101. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi tumbuh impaksi.
  102. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit periodontal lanjut.
  103. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.
  104. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan erosi email.
  105. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan gigi yang ditanamkan implan.
  106. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-10 pada pasien dengan periodontitis.
  107. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan diabetes.
  108. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lemon dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan penyakit sistemik.
  109. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kekurangan fluorosis.
  110. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-12 pada pasien dengan periodontitis.
  111. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak jeruk dalam mengurangi plak pada pasien dewasa dengan riwayat karies tinggi.
  112. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan defisiensi mineral.
  113. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gigi berlubang.
  114. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit periodontal agresif.
  115. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan kondisi medis kronis.
  116. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan pemanfaatan orthodontic.
  117. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan kelebihan gigi yang parah.
  118. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-4 pada pasien dengan periodontitis.
  119. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan penyakit autoimun.
  120. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak manggis dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit hati.
  121. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kondisi sistemik.
  122. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-13 pada pasien dengan periodontitis.
  123. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak apel dalam mengurangi plak pada populasi dewasa muda.
  124. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal.
  125. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan kebutuhan khusus.
  126. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan penyakit jantung.
  127. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan kondisi imunodefisiensi.
  128. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan penyakit radang mulut.
  129. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan kekurangan ruang antar gigi.
  130. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-17 pada pasien dengan periodontitis.
  131. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan masalah pernapasan.
  132. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lidah buaya dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan riwayat penyakit diabetes.
  133. Pengaruh aplikasi topikal fluoride berbahan dasar ekstrak teh hijau terhadap kekuatan enamel gigi pada anak-anak dengan kelainan genetik.
  134. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-18 pada pasien dengan periodontitis.
  135. Perbandingan efektivitas pasta gigi berbahan dasar ekstrak strawberi dan ekstrak jeruk dalam mengurangi plak pada pasien dengan penyakit kardiovaskular.
  136. Pengaruh pemberian suplemen kalsium dan vitamin D terhadap kepadatan tulang alveolar pada pasien dengan riwayat penyakit tiroid.
  137. Evaluasi efektivitas metode penggunaan scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dengan gangguan psikologis.
  138. Perbandingan keefektifan teknik pembersihan gigi berbasis laser dan hand scaling dalam mengurangi kedalaman kantong periodontal pada pasien dengan diabetes melitus.
  139. Pengaruh penggunaan dental floss yang diperkaya ekstrak teh hijau terhadap peningkatan kesehatan gusi pada pasien dengan gangguan metabolisme.
  140. Evaluasi efek pasta gigi berbahan dasar ekstrak lidah buaya dalam mengurangi sensitivitas gigi pada pasien dengan malnutrisi.
  141. Perbandingan efektivitas pembersihan plak menggunakan alat scaler ultrasonik dan hand scaler pada pasien dengan riwayat radioterapi kepala leher.
  142. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya dalam mouthwash terhadap penurunan kadar interleukin-23 pada pasien dengan periodontitis.
  143. Evaluasi efektivitas metode penggunaan air flosser dan dental floss dalam membersihkan sisa makanan di antara gigi pada pasien dengan penyakit Alzheimer.
  144. Perbandingan keefektifan pasta gigi berbahan dasar ekstrak propolis dan ekstrak lidah buaya dalam mengurangi perdarahan gusi pada pasien dengan penyakit autoimun.
  145. Evaluasi efektivitas penggunaan minyak kelapa dalam pengurangan plak gigi pada pasien periodontitis.
  146. Analisis perbandingan antara penggunaan laser diode dan elektrokauter dalam pengobatan lesi gingiva.
  147. Studi tentang efek antibakteri ekstrak lidah buaya terhadap bakteri penyebab karies gigi.
  148. Peran teknik pencetakan digital dalam pembuatan gigi tiruan untuk pasien dengan kerusakan struktural gigi.
  149. Pengaruh aplikasi fluor gel berbeda konsentrasi dalam meningkatkan ketebalan enamel gigi.
  150. Investigasi tentang efektivitas penggunaan teknik air abrasion dalam menghilangkan noda gigi pada pasien perokok.
  151. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak bawang putih pada pasien dengan radang gingiva.
  152. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca pembedahan gigi antara penggunaan sutur resorbable dan non-resorbable.
  153. Studi tentang efektivitas penggunaan xylitol dalam mengurangi pembentukan plak pada anak-anak.
  154. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam meningkatkan kepadatan tulang alveolar pada pasien osteoporosis.
  155. Analisis perbandingan antara penggunaan teknik pengisian gigi resin komposit bulk-fill dan lapis demi lapis.
  156. Evaluasi keamanan penggunaan obat kumur beralkohol pada pasien dengan riwayat alkoholisme.
  157. Studi tentang efek penggunaan pasta gigi berbahan dasar nanohydroxyapatite dalam mengurangi sensitivitas gigi.
  158. Peran penggunaan kumur berkumur herbal dalam mengurangi pembentukan plak dan gingivitis.
  159. Pengaruh frekuensi pemeriksaan gigi terhadap kesehatan gigi dan gusi pada populasi lanjut usia.
  160. Evaluasi efektivitas penggunaan teknik autotransplantasi dalam perawatan gigi susu yang terinfeksi.
  161. Studi tentang efek penggunaan ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan karang gigi.
  162. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca operasi bedah gigi antara penggunaan laser diode dan scalpel.
  163. Analisis efek penggunaan pasta gigi dengan fluoride tinggi pada pencegahan karies gigi pada anak-anak.
  164. Evaluasi efektivitas penggunaan teknologi pencitraan CBCT dalam diagnosa fraktur mandibula.
  165. Studi tentang perbandingan biokompatibilitas antara bahan pengisi gigi resin komposit dan amalgam.
  166. Pengaruh penggunaan teknik pola resin dalam memperbaiki estetika gigi depan yang rusak.
  167. Analisis perbandingan antara teknik pencabutan gigi konvensional dan teknik minimal invasif.
  168. Evaluasi efektivitas penggunaan minyak cengkeh sebagai obat kumur dalam mengurangi infeksi bakteri mulut.
  169. Studi tentang efek penggunaan fluoride topikal pada pencegahan karies gigi pada populasi remaja.
  170. Peran aplikasi desensitisasi gigi pada pasien yang mengalami sensitivitas gigi akibat abrasi gigi.
  171. Pengaruh penggunaan teknik pencabutan gigi tanpa jahitan terhadap nyeri pasca operasi.
  172. Analisis efektivitas penggunaan sistem pencitraan intraoral dalam deteksi lesi karsinoma mulut.
  173. Evaluasi keamanan penggunaan bahan pengisi gigi berbasis komposit pada pasien alergi resin.
  174. Studi tentang perbandingan keberhasilan implan gigi antara penggunaan metode flapless dan flap.
  175. Pengaruh frekuensi pemeriksaan gigi pada tingkat keparahan penyakit periodontal pada wanita hamil.
  176. Analisis perbandingan antara teknik pemutihan gigi di rumah dan pemutihan gigi di klinik.
  177. Evaluasi efektivitas penggunaan teknologi CAD/CAM dalam pembuatan mahkota gigi.
  178. Studi tentang efek pemberian antibiotik dalam terapi periodontitis agresif pada pasien perokok.
  179. Peran penggunaan material restorasi giomer dalam memperbaiki kekuatan gigi posterior.
  180. Pengaruh aplikasi teknologi laser dalam pengobatan lekukan gusi pada pasien dengan tekanan darah tinggi.
  181. Analisis perbandingan antara teknik pengobatan root canal dengan alat rotary dan manual.
  182. Evaluasi efektivitas penggunaan teknik pencabutan gigi dengan anestesi lokal pada pasien dengan kondisi medis tertentu.
  183. Studi tentang efek penggunaan gel antiseptik pada luka pasca bedah ekstraksi gigi.
  184. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca bedah oral antara penggunaan benang absorbable dan non-absorbable.
  185. Pengaruh penggunaan teknologi pencitraan 3D dalam perencanaan bedah ortognatik.
  186. Analisis efektivitas penggunaan teknik “guided bone regeneration” dalam meningkatkan keberhasilan implan gigi.
  187. Evaluasi keamanan penggunaan bahan restorasi berbasis resin pada pasien dengan riwayat alergi resin.
  188. Studi tentang perbandingan kekuatan retensi antara mahkota gigi penuh keramik dan mahkota gigi penuh logam.
  189. Evaluasi efektivitas penggunaan minyak kelapa dalam pengurangan plak gigi pada pasien periodontitis.
  190. Analisis perbandingan antara penggunaan laser diode dan elektrokauter dalam pengobatan lesi gingiva.
  191. Studi tentang efek antibakteri ekstrak lidah buaya terhadap bakteri penyebab karies gigi.
  192. Peran teknik pencetakan digital dalam pembuatan gigi tiruan untuk pasien dengan kerusakan struktural gigi.
  193. Pengaruh aplikasi fluor gel berbeda konsentrasi dalam meningkatkan ketebalan enamel gigi.
  194. Investigasi tentang efektivitas penggunaan teknik air abrasion dalam menghilangkan noda gigi pada pasien perokok.
  195. Evaluasi efek antiinflamasi ekstrak bawang putih pada pasien dengan radang gingiva.
  196. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca pembedahan gigi antara penggunaan sutur resorbable dan non-resorbable.
  197. Studi tentang efektivitas penggunaan xylitol dalam mengurangi pembentukan plak pada anak-anak.
  198. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam meningkatkan kepadatan tulang alveolar pada pasien osteoporosis.
  199. Analisis perbandingan antara penggunaan teknik pengisian gigi resin komposit bulk-fill dan lapis demi lapis.
  200. Evaluasi keamanan penggunaan obat kumur beralkohol pada pasien dengan riwayat alkoholisme.
  201. Studi tentang efek penggunaan pasta gigi berbahan dasar nanohydroxyapatite dalam mengurangi sensitivitas gigi.
  202. Peran penggunaan kumur berkumur herbal dalam mengurangi pembentukan plak dan gingivitis.
  203. Pengaruh frekuensi pemeriksaan gigi terhadap kesehatan gigi dan gusi pada populasi lanjut usia.
  204. Evaluasi efektivitas penggunaan teknik autotransplantasi dalam perawatan gigi susu yang terinfeksi.
  205. Studi tentang efek penggunaan ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan karang gigi.
  206. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca operasi bedah gigi antara penggunaan laser diode dan scalpel.
  207. Analisis efek penggunaan pasta gigi dengan fluoride tinggi pada pencegahan karies gigi pada anak-anak.
  208. Evaluasi efektivitas penggunaan teknologi pencitraan CBCT dalam diagnosa fraktur mandibula.
  209. Studi tentang perbandingan biokompatibilitas antara bahan pengisi gigi resin komposit dan amalgam.
  210. Pengaruh penggunaan teknik pola resin dalam memperbaiki estetika gigi depan yang rusak.
  211. Analisis perbandingan antara teknik pencabutan gigi konvensional dan teknik minimal invasif.
  212. Evaluasi efektivitas penggunaan minyak cengkeh sebagai obat kumur dalam mengurangi infeksi bakteri mulut.
  213. Studi tentang efek penggunaan fluoride topikal pada pencegahan karies gigi pada populasi remaja.
  214. Peran aplikasi desensitisasi gigi pada pasien yang mengalami sensitivitas gigi akibat abrasi gigi.
  215. Pengaruh penggunaan teknik pencabutan gigi tanpa jahitan terhadap nyeri pasca operasi.
  216. Analisis efektivitas penggunaan sistem pencitraan intraoral dalam deteksi lesi karsinoma mulut.
  217. Evaluasi keamanan penggunaan bahan pengisi gigi berbasis komposit pada pasien alergi resin.
  218. Studi tentang perbandingan keberhasilan implan gigi antara penggunaan metode flapless dan flap.
  219. Pengaruh frekuensi pemeriksaan gigi pada tingkat keparahan penyakit periodontal pada wanita hamil.
  220. Analisis perbandingan antara teknik pemutihan gigi di rumah dan pemutihan gigi di klinik.
  221. Evaluasi efektivitas penggunaan teknologi CAD/CAM dalam pembuatan mahkota gigi.
  222. Studi tentang efek pemberian antibiotik dalam terapi periodontitis agresif pada pasien perokok.
  223. Peran penggunaan material restorasi giomer dalam memperbaiki kekuatan gigi posterior.
  224. Pengaruh aplikasi teknologi laser dalam pengobatan lekukan gusi pada pasien dengan tekanan darah tinggi.
  225. Analisis perbandingan antara teknik pengobatan root canal dengan alat rotary dan manual.
  226. Evaluasi efektivitas penggunaan teknik pencabutan gigi dengan anestesi lokal pada pasien dengan kondisi medis tertentu.
  227. Studi tentang efek penggunaan gel antiseptik pada luka pasca bedah ekstraksi gigi.
  228. Perbandingan kecepatan penyembuhan luka pasca bedah oral antara penggunaan benang absorbable dan non-absorbable.
  229. Pengaruh penggunaan teknologi pencitraan 3D dalam perencanaan bedah ortognatik.
  230. Analisis efektivitas penggunaan teknik “guided bone regeneration” dalam meningkatkan keberhasilan implan gigi.
  231. Evaluasi keamanan penggunaan bahan restorasi berbasis resin pada pasien dengan riwayat alergi resin.
  232. Studi tentang perbandingan kekuatan retensi antara mahkota gigi penuh keramik dan mahkota gigi penuh logam.
  233. Pengaruh Pemberian Ekstrak Melaleuca alternifolia dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi Anak.
  234. Perbandingan Efektivitas Teknik Scalers Elektromagnetik dan Hand Scalers dalam Pengangkatan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  235. Evaluasi Penggunaan Mouthguard khusus pada Atlet dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Jaringan Lunak Mulut.
  236. Pengaruh Suplementasi Vitamin D terhadap Penurunan Risiko Karies Gigi pada Anak Prasekolah.
  237. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Karies Gigi pada Usia Lanjut: Studi Kasus di Panti Jompo.
  238. Analisis Perbandingan Antara Efek Antibakteri Chlorhexidine Gluconate Mouthwash dan Ekstrak Biji Pepaya pada Pasien Gingivitis.
  239. Evaluasi Penggunaan Teknik Laser di dalam Perawatan Endodontik untuk Meningkatkan Prognosis pada Kasus Apikal Periodontitis.
  240. Efektivitas Penambahan Minyak Jintan Hitam dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gingiva pada Pasien Periodontitis.
  241. Perbandingan Keefektifan Penggunaan Alat Piezosurgery dan Alat Konvensional dalam Pembedahan pada Pasien Implan Gigi.
  242. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Paparan Aplikasi Fluoride Topikal terhadap Kekuatan Permukaan Email Gigi Anak.
  243. Evaluasi Penggunaan Mouthguard Pasca-Pembedahan Ortognatik dalam Meminimalkan Risiko Trauma pada Pasien.
  244. Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Periodontitis.
  245. Analisis Perbandingan Antara Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Sirih dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  246. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Mekanik dan Teknik Endodontik Ultrasonik dalam Membersihkan Saluran Akar.
  247. Identifikasi Pola Konsumsi Makanan dan Minuman Manis pada Anak Prasekolah dan Risiko Karies Gigi.
  248. Pengaruh Pemberian Minuman Rendah Gula dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah.
  249. Perbandingan Antara Penggunaan Mesin Cuci Ultrasonik dan Manual dalam Membersihkan Alat Gigi Pasien di Klinik Gigi.
  250. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Propolis terhadap Penurunan Kepadatan Plak Gigi pada Pasien Dewasa.
  251. Efek Karies Gigi pada Status Gizi Anak Usia Dini: Studi di Puskesmas Pedesaan.
  252. Pengaruh Pemberian Oral Probiotik terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Anak dengan Karies Gigi.
  253. Analisis Perbandingan Antara Teknik Pencampuran Manual dan Otomatis dalam Pembuatan Resin Komposit untuk Restorasi Gigi Posterior.
  254. Evaluasi Efektivitas Penambahan Ekstrak Kurkumin dalam Mouthwash untuk Mengurangi Peradangan Gingiva pada Pasien Periodontitis.
  255. Pengaruh Pola Konsumsi Rokok terhadap Kejadian Periodontitis pada Perokok Aktif.
  256. Perbandingan Antara Penggunaan Resin Sealant dan Glass Ionomer Sealant dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak Prasekolah.
  257. Evaluasi Penggunaan Gel Topikal dengan Kandungan Propolis dalam Menyembuhkan Luka Pasca-Ekstraksi Gigi.
  258. Efektivitas Mouthguard Khusus dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Petinju Amatir.
  259. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi Remaja.
  260. Analisis Perbandingan Antara Teknik Pencampuran Manual dan Mesin dalam Pembuatan Resin Akrilik untuk Protesis Gigi.
  261. Evaluasi Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri pada Plak Gigi.
  262. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Delima dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gusi pada Pasien Gingivitis.
  263. Identifikasi Faktor Risiko dan Penyebab Kehilangan Gigi pada Usia Lanjut: Studi Kasus di Rumah Lansia.
  264. Pengaruh Kombinasi Teknik Scaling dan Root Planing dengan Aplikasi Antibiotik Lokal terhadap Penyembuhan Periodontitis.
  265. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Curing Light LED dan Alat Konvensional dalam Pengerasan Resin Komposit.
  266. Evaluasi Penggunaan Mouthguard pada Pasien dengan Bruxism untuk Mengurangi Kerusakan pada Gigi dan Struktur Rangka Wajah.
  267. Pengaruh Suplementasi Kalsium terhadap Kepadatan Tulang Alveolar pada Pasien dengan Osteoporosis dan Periodontitis.
  268. Analisis Perbandingan Antara Efek Antiinflamasi Ekstrak Lidah Buaya dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  269. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Rotary dan Teknik Endodontik Manual dalam Pengobatan Infeksi Saluran Akar.
  270. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Mahasiswa Universitas.
  271. Perbandingan Antara Teknik Penyinaran Ultraviolet dan Ozon dalam Pembersihan Air pada Unit Water Distiller di Klinik Gigi.
  272. Evaluasi Penggunaan Mouthwash dengan Kandungan Minyak Kelapa dalam Menurunkan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi.
  273. Efek Karies Gigi pada Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah: Studi di Sekolah Dasar Kota.
  274. Pengaruh Pemberian Minuman Rendah Gula dan Rendah Asam terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja.
  275. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Elektrik dan Alat Scaling Ultrasonik dalam Menghilangkan Plak Gigi.
  276. Evaluasi Penggunaan Teknik Resin Bonded Bridge dalam Restorasi Gigi Terdepan yang Hilang pada Pasien Remaja.
  277. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Gingivitis.
  278. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Periodontitis.
  279. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Reciprocating dan Teknik Endodontik Continuous Rotation dalam Pengobatan Saluran Akar.
  280. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet terhadap Perubahan Kepadatan Tulang Alveolar pada Remaja.
  281. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Periodontitis pada Pasien dengan Diabetes Mellitus: Studi Kasus di Puskesmas.
  282. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Sepak Bola dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  283. Perbandingan Efektivitas Teknik Pembuatan Cetak Pasca-Polimerisasi dan Teknik Polimerisasi Langsung dalam Pembuatan Protesis Gigi.
  284. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Biji Delima terhadap Penurunan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  285. Efek Karies Gigi pada Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah: Studi Kasus di Puskesmas Perkotaan.
  286. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kejadian Karies Gigi pada Remaja.
  287. Perbandingan Antara Teknik Pembersihan Airjet dan Teknik Air Abrasion dalam Penghilangan Plak Gigi.
  288. Evaluasi Penggunaan Teknik Pembentukan Ulang Gigi dengan Resin Komposit untuk Perbaikan Estetika Gigi Pasien Remaja.
  289. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gingiva pada Pasien Gingivitis.
  290. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Periodontitis.
  291. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Step-back dan Teknik Endodontik Crown-down dalam Pengobatan Infeksi Saluran Akar.
  292. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Masyarakat Pedesaan.
  293. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Ultrasonik dan Alat Scaling Piezoelectric dalam Membersihkan Plak Gigi.
  294. Evaluasi Penggunaan Teknik Pemasangan Protesis Gigi dengan Teknik Cetak Langsung dan Cetak Indirect pada Pasien Lanjut Usia.
  295. Efek Karies Gigi pada Gizi dan Status Kesehatan Anak Sekolah Dasar: Studi di Sekolah Pedesaan.
  296. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Bersoda terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja Putri.
  297. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Peradangan Gingiva pada Pasien dengan Sindrom Sjogren: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  298. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Rugbi dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Jaringan Mulut.
  299. Perbandingan Efektivitas Teknik Pencampuran Manual dan Mesin dalam Pembuatan Gigi Tiruan Parsial dengan Basis Logam.
  300. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Teh Hijau terhadap Penurunan Peradangan Gusi pada Pasien Gingivitis.
  301. Efek Karies Gigi pada Fungsi Pengunyahan dan Kemampuan Bicara Anak Prasekolah: Studi di Taman Kanak-kanak Kota.
  302. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet Manis terhadap Risiko Karies Gigi pada Remaja.
  303. Perbandingan Antara Teknik Polishing dengan Prophy Cup dan Teknik Air Polishing dalam Pembersihan Permukaan Gigi.
  304. Evaluasi Penggunaan Teknik Adhesi Mikroretensi dan Makroretensi dalam Pemasangan Restorasi Gigi Komposit.
  305. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Delima dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi Anak.
  306. Analisis Perbandingan Antara Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Manggis dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  307. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik WaveOne dan Teknik Endodontik Reciproc dalam Pengobatan Saluran Akar.
  308. Pengaruh Kebiasaan Menghisap Jari pada Pertumbuhan dan Perkembangan Rangka Wajah Anak.
  309. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Perubahan Jaringan Lunak Mulut pada Pasien dengan HIV/AIDS: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  310. Pengaruh Pemberian Mouthguard pada Petinju Profesional dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  311. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Ultrasonik dan Alat Scaling Piezosurgery dalam Pengangkatan Plak Gigi.
  312. Evaluasi Penggunaan Teknik Pemasangan Protesis Gigi Resin Komposit dalam Restorasi Gigi yang Hilang pada Pasien Dewasa.
  313. Efek Karies Gigi pada Kualitas Hidup dan Fungsi Sosial Anak Usia Prasekolah: Studi di Taman Kanak-kanak Perkotaan.
  314. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Remaja Putra.
  315. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Karies Gigi pada Pasien Lansia: Studi Kasus di Rumah Perawatan.
  316. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Bola Basket dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  317. Perbandingan Efektivitas Teknik Pembuatan Cetak Langsung dan Teknik Cetak Indirect dalam Pembuatan Protesis Gigi Sebagian Lepasan.
  318. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Biji Pepaya terhadap Penurunan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  319. Efek Karies Gigi pada Pertumbuhan dan Perkembangan Rangka Wajah Anak Sekolah Dasar: Studi di Puskesmas Pedesaan.
  320. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja Laki-laki.
  321. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Peradangan Gusi pada Pasien dengan Diabetes Mellitus: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  322. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Periodontitis.
  323. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Teh Hijau dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  324. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik ProTaper dan Teknik Endodontik WaveOne dalam Pengobatan Saluran Akar.
  325. Pengaruh Pemberian Ekstrak Melaleuca alternifolia dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi Anak.
  326. Perbandingan Efektivitas Teknik Scalers Elektromagnetik dan Hand Scalers dalam Pengangkatan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  327. Evaluasi Penggunaan Mouthguard khusus pada Atlet dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Jaringan Lunak Mulut.
  328. Pengaruh Suplementasi Vitamin D terhadap Penurunan Risiko Karies Gigi pada Anak Prasekolah.
  329. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Karies Gigi pada Usia Lanjut: Studi Kasus di Panti Jompo.
  330. Analisis Perbandingan Antara Efek Antibakteri Chlorhexidine Gluconate Mouthwash dan Ekstrak Biji Pepaya pada Pasien Gingivitis.
  331. Evaluasi Penggunaan Teknik Laser di dalam Perawatan Endodontik untuk Meningkatkan Prognosis pada Kasus Apikal Periodontitis.
  332. Efektivitas Penambahan Minyak Jintan Hitam dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gingiva pada Pasien Periodontitis.
  333. Perbandingan Keefektifan Penggunaan Alat Piezosurgery dan Alat Konvensional dalam Pembedahan pada Pasien Implan Gigi.
  334. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Paparan Aplikasi Fluoride Topikal terhadap Kekuatan Permukaan Email Gigi Anak.
  335. Evaluasi Penggunaan Mouthguard Pasca-Pembedahan Ortognatik dalam Meminimalkan Risiko Trauma pada Pasien.
  336. Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Periodontitis.
  337. Analisis Perbandingan Antara Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Sirih dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  338. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Mekanik dan Teknik Endodontik Ultrasonik dalam Membersihkan Saluran Akar.
  339. Identifikasi Pola Konsumsi Makanan dan Minuman Manis pada Anak Prasekolah dan Risiko Karies Gigi.
  340. Pengaruh Pemberian Minuman Rendah Gula dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah.
  341. Perbandingan Antara Penggunaan Mesin Cuci Ultrasonik dan Manual dalam Membersihkan Alat Gigi Pasien di Klinik Gigi.
  342. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Propolis terhadap Penurunan Kepadatan Plak Gigi pada Pasien Dewasa.
  343. Efek Karies Gigi pada Status Gizi Anak Usia Dini: Studi di Puskesmas Pedesaan.
  344. Pengaruh Pemberian Oral Probiotik terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Anak dengan Karies Gigi.
  345. Analisis Perbandingan Antara Teknik Pencampuran Manual dan Otomatis dalam Pembuatan Resin Komposit untuk Restorasi Gigi Posterior.
  346. Evaluasi Efektivitas Penambahan Ekstrak Kurkumin dalam Mouthwash untuk Mengurangi Peradangan Gingiva pada Pasien Periodontitis.
  347. Pengaruh Pola Konsumsi Rokok terhadap Kejadian Periodontitis pada Perokok Aktif.
  348. Perbandingan Antara Penggunaan Resin Sealant dan Glass Ionomer Sealant dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak Prasekolah.
  349. Evaluasi Penggunaan Gel Topikal dengan Kandungan Propolis dalam Menyembuhkan Luka Pasca-Ekstraksi Gigi.
  350. Efektivitas Mouthguard Khusus dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Petinju Amatir.
  351. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi Remaja.
  352. Analisis Perbandingan Antara Teknik Pencampuran Manual dan Mesin dalam Pembuatan Resin Akrilik untuk Protesis Gigi.
  353. Evaluasi Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri pada Plak Gigi.
  354. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Delima dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gusi pada Pasien Gingivitis.
  355. Identifikasi Faktor Risiko dan Penyebab Kehilangan Gigi pada Usia Lanjut: Studi Kasus di Rumah Lansia.
  356. Pengaruh Kombinasi Teknik Scaling dan Root Planing dengan Aplikasi Antibiotik Lokal terhadap Penyembuhan Periodontitis.
  357. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Curing Light LED dan Alat Konvensional dalam Pengerasan Resin Komposit.
  358. Evaluasi Penggunaan Mouthguard pada Pasien dengan Bruxism untuk Mengurangi Kerusakan pada Gigi dan Struktur Rangka Wajah.
  359. Pengaruh Suplementasi Kalsium terhadap Kepadatan Tulang Alveolar pada Pasien dengan Osteoporosis dan Periodontitis.
  360. Analisis Perbandingan Antara Efek Antiinflamasi Ekstrak Lidah Buaya dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  361. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Rotary dan Teknik Endodontik Manual dalam Pengobatan Infeksi Saluran Akar.
  362. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Mahasiswa Universitas.
  363. Perbandingan Antara Teknik Penyinaran Ultraviolet dan Ozon dalam Pembersihan Air pada Unit Water Distiller di Klinik Gigi.
  364. Evaluasi Penggunaan Mouthwash dengan Kandungan Minyak Kelapa dalam Menurunkan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi.
  365. Efek Karies Gigi pada Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah: Studi di Sekolah Dasar Kota.
  366. Pengaruh Pemberian Minuman Rendah Gula dan Rendah Asam terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja.
  367. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Elektrik dan Alat Scaling Ultrasonik dalam Menghilangkan Plak Gigi.
  368. Evaluasi Penggunaan Teknik Resin Bonded Bridge dalam Restorasi Gigi Terdepan yang Hilang pada Pasien Remaja.
  369. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Gingivitis.
  370. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Periodontitis.
  371. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Reciprocating dan Teknik Endodontik Continuous Rotation dalam Pengobatan Saluran Akar.
  372. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet terhadap Perubahan Kepadatan Tulang Alveolar pada Remaja.
  373. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Periodontitis pada Pasien dengan Diabetes Mellitus: Studi Kasus di Puskesmas.
  374. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Sepak Bola dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  375. Perbandingan Efektivitas Teknik Pembuatan Cetak Pasca-Polimerisasi dan Teknik Polimerisasi Langsung dalam Pembuatan Protesis Gigi.
  376. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Biji Delima terhadap Penurunan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  377. Efek Karies Gigi pada Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah: Studi Kasus di Puskesmas Perkotaan.
  378. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kejadian Karies Gigi pada Remaja.
  379. Perbandingan Antara Teknik Pembersihan Airjet dan Teknik Air Abrasion dalam Penghilangan Plak Gigi.
  380. Evaluasi Penggunaan Teknik Pembentukan Ulang Gigi dengan Resin Komposit untuk Perbaikan Estetika Gigi Pasien Remaja.
  381. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur dalam Mouthwash terhadap Penurunan Peradangan Gingiva pada Pasien Gingivitis.
  382. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Manggis dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Periodontitis.
  383. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik Step-back dan Teknik Endodontik Crown-down dalam Pengobatan Infeksi Saluran Akar.
  384. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Masyarakat Pedesaan.
  385. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Ultrasonik dan Alat Scaling Piezoelectric dalam Membersihkan Plak Gigi.
  386. Evaluasi Penggunaan Teknik Pemasangan Protesis Gigi dengan Teknik Cetak Langsung dan Cetak Indirect pada Pasien Lanjut Usia.
  387. Efek Karies Gigi pada Gizi dan Status Kesehatan Anak Sekolah Dasar: Studi di Sekolah Pedesaan.
  388. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Bersoda terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja Putri.
  389. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Peradangan Gingiva pada Pasien dengan Sindrom Sjogren: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  390. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Rugbi dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Jaringan Mulut.
  391. Perbandingan Efektivitas Teknik Pencampuran Manual dan Mesin dalam Pembuatan Gigi Tiruan Parsial dengan Basis Logam.
  392. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Teh Hijau terhadap Penurunan Peradangan Gusi pada Pasien Gingivitis.
  393. Efek Karies Gigi pada Fungsi Pengunyahan dan Kemampuan Bicara Anak Prasekolah: Studi di Taman Kanak-kanak Kota.
  394. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet Manis terhadap Risiko Karies Gigi pada Remaja.
  395. Perbandingan Antara Teknik Polishing dengan Prophy Cup dan Teknik Air Polishing dalam Pembersihan Permukaan Gigi.
  396. Evaluasi Penggunaan Teknik Adhesi Mikroretensi dan Makroretensi dalam Pemasangan Restorasi Gigi Komposit.
  397. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Delima dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Streptococcus mutans pada Pasien Karies Gigi Anak.
  398. Analisis Perbandingan Antara Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Manggis dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  399. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik WaveOne dan Teknik Endodontik Reciproc dalam Pengobatan Saluran Akar.
  400. Pengaruh Kebiasaan Menghisap Jari pada Pertumbuhan dan Perkembangan Rangka Wajah Anak.
  401. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Perubahan Jaringan Lunak Mulut pada Pasien dengan HIV/AIDS: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  402. Pengaruh Pemberian Mouthguard pada Petinju Profesional dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  403. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Alat Scaling Ultrasonik dan Alat Scaling Piezosurgery dalam Pengangkatan Plak Gigi.
  404. Evaluasi Penggunaan Teknik Pemasangan Protesis Gigi Resin Komposit dalam Restorasi Gigi yang Hilang pada Pasien Dewasa.
  405. Efek Karies Gigi pada Kualitas Hidup dan Fungsi Sosial Anak Usia Prasekolah: Studi di Taman Kanak-kanak Perkotaan.
  406. Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi pada Remaja Putra.
  407. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Karies Gigi pada Pasien Lansia: Studi Kasus di Rumah Perawatan.
  408. Pengaruh Pemberian Mouthguard khusus pada Atlet Bola Basket dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Rangka Wajah.
  409. Perbandingan Efektivitas Teknik Pembuatan Cetak Langsung dan Teknik Cetak Indirect dalam Pembuatan Protesis Gigi Sebagian Lepasan.
  410. Evaluasi Penggunaan Obat Kumur dengan Kandungan Ekstrak Biji Pepaya terhadap Penurunan Plak Gigi pada Pasien Dewasa Muda.
  411. Efek Karies Gigi pada Pertumbuhan dan Perkembangan Rangka Wajah Anak Sekolah Dasar: Studi di Puskesmas Pedesaan.
  412. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Risiko Erosi Gigi pada Remaja Laki-laki.
  413. Identifikasi Faktor Risiko dan Pencegahan Peradangan Gusi pada Pasien dengan Diabetes Mellitus: Studi Kasus di Klinik Khusus.
  414. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih dalam Mouthwash terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Pasien Periodontitis.
  415. Analisis Perbandingan Antara Efek Antimikroba Ekstrak Teh Hijau dan Chlorhexidine Gluconate Mouthwash pada Pasien Gingivitis.
  416. Evaluasi Efektivitas Teknik Endodontik ProTaper dan Teknik Endodontik WaveOne dalam Pengobatan Saluran Akar.
  417. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride berbasis amine dalam pencegahan karies gigi pada anak usia prasekolah.
  418. Evaluasi efektivitas metode laser terapi dalam mengurangi nyeri pasca operasi pencabutan gigi.
  419. Analisis perbandingan antara teknik pengisian resin komposit bulk-fill dan lapis demi lapis pada restorasi gigi posterior.
  420. Peran pemberian antibiotik sistemik dalam mengurangi risiko infeksi pasca operasi bedah oral.
  421. Efek antiinflamasi ekstrak buah manggis pada penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  422. Evaluasi efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dalam membersihkan plak gigi pada pasien penderita gingivitis.
  423. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada remaja.
  424. Perbandingan kecepatan pergerakan gigi antara teknik perawatan kawat cekat dan aligner pada pasien dengan maloklusi.
  425. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensibilitas gigi pasca perawatan endodontik.
  426. Pengaruh pemberian probiotik dalam meningkatkan kesehatan jaringan periodontal pada pasien dewasa.
  427. Analisis komposisi bakteri oral pada pasien dengan penyakit periodontal berat sebelum dan setelah terapi antibiotik sistemik.
  428. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan endodontik pada gigi anterior.
  429. Perbandingan efektivitas teknik pembersihan gigi manual dan elektrik pada kontrol plak gigi.
  430. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi bioaktif dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  431. Pengaruh pemberian suplemen kalsium pada peningkatan kepadatan tulang alveolar pada pasien postmenopause.
  432. Analisis tingkat keberhasilan perawatan endodontik menggunakan teknik single vs. multiple visit pada gigi molar.
  433. Peran aplikasi topikal fluoride dalam mengurangi risiko karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  434. Evaluasi efektivitas teknik pemeriksaan radiografi dalam deteksi karies gigi pada tahap dini.
  435. Pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis dalam mengurangi inflamasi gingiva pada pasien dengan gingivitis.
  436. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  437. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  438. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  439. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam mengurangi risiko karies gigi pada anak usia remaja.
  440. Pengaruh aplikasi topikal gel chlorhexidine dalam mengurangi inflamasi gingiva pada pasien dengan periodontitis.
  441. Perbandingan antara efektivitas teknik pembersihan gigi manual dan elektrik dalam mengendalikan plak pada pasien remaja.
  442. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi premolar dan molar.
  443. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan implant gigi pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  444. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan bleaching.
  445. Pengaruh pemberian suplemen magnesium dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  446. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan air scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  447. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia prasekolah.
  448. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan perangkat ortodontik.
  449. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi resin komposit bulk-fill dalam memperbaiki kerusakan gigi posterior.
  450. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan kawat cekat.
  451. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan curet dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  452. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan periodontitis pada pasien dewasa.
  453. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak propolis dalam mengurangi risiko peradangan gingiva pada pasien dengan periodontitis.
  454. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensibilitas gigi pasca perawatan kawat cekat.
  455. Pengaruh pemberian suplemen vitamin C dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  456. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  457. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi anterior dan posterior.
  458. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan periodontal pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  459. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan ortodontik.
  460. Pengaruh pemberian suplemen vitamin E dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  461. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan piezoelectric scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  462. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  463. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  464. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam memperbaiki kerusakan gigi anterior.
  465. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan bleaching.
  466. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan rotary scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  467. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan gingivitis pada pasien remaja.
  468. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan periodontitis.
  469. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan karies gigi.
  470. Pengaruh pemberian suplemen zinc dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  471. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan magnetostrictive scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  472. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi depan dan belakang.
  473. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan ortodontik pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  474. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan kawat cekat.
  475. Pengaruh pemberian suplemen vitamin A dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  476. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  477. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia remaja.
  478. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan perawatan ortodontik.
  479. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi resin komposit bulk-fill dalam memperbaiki kerusakan gigi anterior.
  480. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan periodontal.
  481. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan piezoelectric scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  482. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan karies gigi pada pasien dewasa.
  483. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak propolis dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gingivitis.
  484. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan bleaching.
  485. Pengaruh pemberian suplemen vitamin B dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  486. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan magnetostrictive scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  487. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi anterior dan posterior.
  488. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan periodontal pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  489. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan ortodontik.
  490. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  491. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  492. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada pasien dewasa.
  493. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  494. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam memperbaiki kerusakan gigi posterior.
  495. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan kawat cekat.
  496. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan rotary scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  497. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan gingivitis pada pasien dewasa.
  498. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan periodontitis.
  499. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride berbasis amine dalam pencegahan karies gigi pada anak usia prasekolah.
  500. Evaluasi efektivitas metode laser terapi dalam mengurangi nyeri pasca operasi pencabutan gigi.
  501. Analisis perbandingan antara teknik pengisian resin komposit bulk-fill dan lapis demi lapis pada restorasi gigi posterior.
  502. Peran pemberian antibiotik sistemik dalam mengurangi risiko infeksi pasca operasi bedah oral.
  503. Efek antiinflamasi ekstrak buah manggis pada penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  504. Evaluasi efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dalam membersihkan plak gigi pada pasien penderita gingivitis.
  505. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada remaja.
  506. Perbandingan kecepatan pergerakan gigi antara teknik perawatan kawat cekat dan aligner pada pasien dengan maloklusi.
  507. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensibilitas gigi pasca perawatan endodontik.
  508. Pengaruh pemberian probiotik dalam meningkatkan kesehatan jaringan periodontal pada pasien dewasa.
  509. Analisis komposisi bakteri oral pada pasien dengan penyakit periodontal berat sebelum dan setelah terapi antibiotik sistemik.
  510. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan endodontik pada gigi anterior.
  511. Perbandingan efektivitas teknik pembersihan gigi manual dan elektrik pada kontrol plak gigi.
  512. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi bioaktif dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  513. Pengaruh pemberian suplemen kalsium pada peningkatan kepadatan tulang alveolar pada pasien postmenopause.
  514. Analisis tingkat keberhasilan perawatan endodontik menggunakan teknik single vs. multiple visit pada gigi molar.
  515. Peran aplikasi topikal fluoride dalam mengurangi risiko karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  516. Evaluasi efektivitas teknik pemeriksaan radiografi dalam deteksi karies gigi pada tahap dini.
  517. Pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis dalam mengurangi inflamasi gingiva pada pasien dengan gingivitis.
  518. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan hand scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  519. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  520. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  521. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam mengurangi risiko karies gigi pada anak usia remaja.
  522. Pengaruh aplikasi topikal gel chlorhexidine dalam mengurangi inflamasi gingiva pada pasien dengan periodontitis.
  523. Perbandingan antara efektivitas teknik pembersihan gigi manual dan elektrik dalam mengendalikan plak pada pasien remaja.
  524. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi premolar dan molar.
  525. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan implant gigi pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  526. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan bleaching.
  527. Pengaruh pemberian suplemen magnesium dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  528. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan air scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  529. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia prasekolah.
  530. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan perangkat ortodontik.
  531. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi resin komposit bulk-fill dalam memperbaiki kerusakan gigi posterior.
  532. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan kawat cekat.
  533. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan curet dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  534. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan periodontitis pada pasien dewasa.
  535. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak propolis dalam mengurangi risiko peradangan gingiva pada pasien dengan periodontitis.
  536. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensibilitas gigi pasca perawatan kawat cekat.
  537. Pengaruh pemberian suplemen vitamin C dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  538. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  539. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi anterior dan posterior.
  540. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan periodontal pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  541. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan ortodontik.
  542. Pengaruh pemberian suplemen vitamin E dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  543. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan piezoelectric scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  544. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
  545. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  546. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam memperbaiki kerusakan gigi anterior.
  547. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan bleaching.
  548. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan rotary scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  549. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan gingivitis pada pasien remaja.
  550. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan periodontitis.
  551. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan karies gigi.
  552. Pengaruh pemberian suplemen zinc dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  553. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan magnetostrictive scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  554. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi depan dan belakang.
  555. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan ortodontik pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  556. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan kawat cekat.
  557. Pengaruh pemberian suplemen vitamin A dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  558. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  559. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada anak usia remaja.
  560. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan perawatan ortodontik.
  561. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi resin komposit bulk-fill dalam memperbaiki kerusakan gigi anterior.
  562. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan periodontal.
  563. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan piezoelectric scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  564. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan karies gigi pada pasien dewasa.
  565. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak propolis dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gingivitis.
  566. Evaluasi efektivitas terapi ozon dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan bleaching.
  567. Pengaruh pemberian suplemen vitamin B dalam meningkatkan proses penyembuhan pasca operasi bedah oral.
  568. Perbandingan keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan magnetostrictive scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  569. Analisis perbedaan tingkat keberhasilan perawatan endodontik antara gigi anterior dan posterior.
  570. Pengaruh paparan asap rokok terhadap keberhasilan perawatan periodontal pada pasien dengan kebiasaan merokok.
  571. Evaluasi efektivitas terapi laser dalam mengurangi sensitivitas gigi pasca perawatan ortodontik.
  572. Pengaruh pemberian suplemen vitamin D dalam mempercepat penyembuhan luka pasca operasi bedah periodontal.
  573. Perbandingan antara keefektifan teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan sonic scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  574. Analisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan karies gigi pada pasien dewasa.
  575. Pengaruh penggunaan alat interdental dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan gigi sensitif.
  576. Evaluasi efektivitas penggunaan bahan restorasi giomer dalam memperbaiki kerusakan gigi posterior.
  577. Pengaruh aplikasi topikal gel fluoride dalam mengurangi kepekaan gigi pasca perawatan kawat cekat.
  578. Perbandingan antara efektivitas teknik penggunaan alat scaler ultrasonik dan rotary scaler dalam membersihkan plak pada pasien dewasa.
  579. Analisis hubungan antara kebersihan gigi dengan tingkat keparahan gingivitis pada pasien dewasa.
  580. Pengaruh penggunaan obat kumur berbasis ekstrak teh hijau dalam mengurangi pembentukan plak gigi pada pasien dengan periodontitis.
  581. Pengaruh Penambahan Ekstrak Teh Hijau dalam Produk Pembersih Mulut Terhadap Pengendalian Plak Gigil Pada Remaja.
  582. Analisis Efektivitas Perawatan Endodontik Konvensional dan Teknik Rotary dalam Mengurangi Sensitivitas Post-operatif pada Pasien dengan Abses Periapikal.
  583. Evaluasi Efektivitas Penerapan Teknologi Laser dalam Terapi Periodontitis pada Pasien Dewasa Muda.
  584. Perbandingan Kinerja Berbagai Jenis Gigi Buatan dalam Menunjang Proses Pengunyahan pada Lansia.
  585. Pengaruh Konsentrasi Larutan Chlorhexidine dalam Berkumur terhadap Penurunan Jumlah Bakteri pada Plak Gigil pada Anak-anak Usia Sekolah.
  586. Analisis Efektivitas Penggunaan Fluoride Varnish dalam Mencegah Karies Gigi pada Anak Balita.
  587. Evaluasi Perbedaan Efektivitas Antiseptik Lidah Buaya dan Chlorhexidine dalam Mengurangi Plak Gigil pada Pasien Orthodontik.
  588. Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin D terhadap Penyembuhan Luka Pasca Bedah pada Pasien Bedah Mulut.
  589. Perbandingan Kinerja Metode Manual Scaling dan Cavitron dalam Menghilangkan Plak Gigil pada Remaja dengan Gingivitis.
  590. Analisis Efektivitas Penerapan Teknologi Cephalometric 3D dalam Perencanaan Perawatan Ortodontik pada Pasien dengan Maloklusi.
  591. Pengaruh Konsistensi Bahan Pengisi Gigi terhadap Ketahanan dan Daya Tahan Restorasi pada Pasien dengan Lesi Karies.
  592. Evaluasi Efektivitas Perawatan Endodontik dengan Teknik Reciprocating dalam Mengurangi Risiko Fraktur pada Gigi Molar.
  593. Perbandingan Kualitas Hidup Pasien yang Menggunakan Protesa Gigi Lengkap dan Protesa Gigi Parsial.
  594. Pengaruh Pemberian Mouthwash Ekstrak Herbal terhadap Pengendalian Plak Gigil pada Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2.
  595. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Penyinaran UV dalam Sterilisasi Alat-alat Bedah Kedokteran Gigi.
  596. Evaluasi Perbedaan Efektivitas Antiseptik Madu dan Chlorhexidine dalam Mengurangi Bakteri pada Pasien dengan Stomatitis Aftosa Rekuren.
  597. Pengaruh Pemberian Flavonoid dalam Meningkatkan Daya Tahan Gusi pada Pasien dengan Gingivitis.
  598. Perbandingan Kinerja Metode Kavitasi dan Pencabutan Gigi Tradisional dalam Mengurangi Rasa Sakit Pascaoperasi pada Pasien Dewasa.
  599. Analisis Efektivitas Penerapan Teknologi Digital Smile Design dalam Perencanaan Estetika Senyuman pada Pasien Restorasi Gigi Depan.
  600. Pengaruh Kombinasi Teknik Scaling dan Root Planing dengan Pemberian Antibiotik Lokal terhadap Penyembuhan Periodontitis pada Pasien Perokok Berat.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian fluoride memiliki peran penting dalam pencegahan karies gigi. Pemberian fluoride secara rutin dapat menguatkan lapisan email gigi dan melindungi gigi dari serangan asam. Selain itu, penggunaan sikat gigi elektrik juga dapat menjadi pilihan yang lebih efektif dalam membersihkan gigi dan gusi dibandingkan dengan sikat gigi manual.

Sebagai pembaca, sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi yang baik. Anda dapat melakukan tindakan pencegahan, seperti rutin menggosok gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan pasta gigi mengandung fluoride, dan menggunakan sikat gigi dengan gerakan yang benar. Jangan lupa juga untuk menjalani pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi setidaknya setahun sekali.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Iko Mawandar PhD

Seorang yang sangat mencitai belajar dan membaca buku. Berbagi ilmu lewat tulisan adalah sebuah kebahagiaan

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *