Definisi dan Struktur Politik Internasional

Di antara banyaknya kajian dari ilmu hubungan internasional, politik internasional menjadi salah satu kajian utama. Politik internasional pada satu sisi memang sangat penting untuk dipelajari mengingat kajiannya membahas bagaimana aktor internasional memperjuangkan kepentingan dan kekuasaan. Nah, untuk memahami lebih lanjut bagaimana kajian politik internasional di disiplin ilmu hubungan internasional, kamu bisa menyimaknya berikut ini.

Definisi Politik Internasional

Definisi Politik Internasional
Sumber: Freepik.com

Ada beberapa pandangan yang mencoba menjelaskan konsep politik internasional, salah satunya yang disampaikan oleh K. J. Holsti. Menurutnya, politik internasional adalah studi yang memfokuskan pada pola tindakan negara-negara ketika mereka berinteraksi di lingkungan internasional sebagai respons terhadap tindakan negara lain.

Terkadang, orang sering kesulitan membedakan antara hubungan internasional dan politik internasional. Hubungan internasional dapat didefinisikan sebagai hubungan antara berbagai aktor internasional, sementara politik internasional lebih berfokus pada diplomasi, politik, dan interaksi antar-negara.

Hal ini berarti bahwa dalam politik internasional, aktor yang terlibat hanyalah negara-negara, berbeda dengan hubungan internasional yang mengakui peran aktor non-negara seperti organisasi internasional. Politik internasional mencakup studi yang berkaitan dengan kepentingan dan pengaruh dalam konteks tindakan negara.

Dalam politik internasional, setiap tindakan akan menjadi objek studi jika dianggap sebagai tindakan dari suatu negara dan juga sebagai respons terhadap tindakan negara lain. Ada hubungan yang erat antara pengaruh dan respons dalam interaksi antar-negara. Biasanya, pengaruh yang dilakukan oleh suatu negara akan ditujukan langsung ke negara lain, tetapi bisa juga merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan sebelumnya.

Baik secara langsung maupun tidak langsung, negara yang menjadi target dari pengaruh (target) akan memberikan respons dengan cara yang mereka pilih, dengan tujuan untuk mewujudkan kepentingan nasional mereka dengan memengaruhi negara lain agar menerima kepentingan tersebut (Coulumbis & Wolfe, 1999).

Sebagai contoh, Amerika Serikat mengajak Indonesia untuk melakukan kerja sama tertentu. Indonesia sebagai negara target akan merespons ajakan tersebut dengan cara melakukan negosiasi agar kepentingan nasional Indonesia dapat diterima oleh Amerika Serikat. Jika kesepakatan tercapai, maka kerja sama antara keduanya dapat dilaksanakan.

Struktur Politik Internasional Menurut Kenneth Waltz

Struktur Politik Internasional Menurut Kenneth Waltz
Sumber: Freepik.com

Kenneth Waltz adalah salah satu ilmuwan politik yang membahas mengenai politik internasional dan menuangkan idenya ke dalam buku yang berjudul Theory of International Politics. Di dalamnya, Waltz menjelaskan mengenai struktur politik internasional. Dalam kata struktur politik, terdiri dari dua kata yaitu struktur dan politik.

Kata pertama “struktur” merupakan akibat dari adanya sebuah hubungan. Hubungan ini terjadi disebabkan oleh unit-unit yang berinteraksi dan di mana posisi mereka berada. Namun pada dasarnya, posisi mereka berada lebih penting untuk dikaji dalam mendefinisikan sebuah struktur dibandingkan dengan mengkaji interaksi yang terdapat dalam struktur tersebut.

Apabila dalam mengkaji struktur lebih memfokuskan pada interaksi, maka bentuk struktur akan sulit untuk terlihat. Bagi Waltz, struktur lebih condong pada konsep hierarki. Kemudian, dalam kata kedua “politik”, Waltz (1979) langsung mengartikan politik itu sendiri ke dalam struktur politik.

Menurutnya, terdapat dua struktur politik yaitu struktur politik domestik dan struktur politik dunia. Terdapat persamaan dikeduanya, yaitu kedua struktur tersebut sama-sama memperlihatkan komunitas yang didalamnya terdapat struktur politik. Negara dan dunia internasional merupakan salah satu contoh dari komunitas yang dimaksud oleh Waltz.

Struktur Politik Domestik

Dalam penyusunan struktur politik domestik, Waltz (1979) membuat tiga tahap penyusunan. Pertama, menyusun struktur politik domestik dengan cara mengurutkan sesuai hierarkinya.

Kedua, dengan mengetahui rincian dari fungsi-fungsi yang ada dalam bagian struktur politik, dapat diketahui mengapa sesuatu hal bisa mendapatkan posisi-posisi dalam struktur politik sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ketiga, tahap pengamatan terhadap penyaluran kemampuan para anggota yang ada di dalam struktur politik.

Struktur Politik Dunia

Menurut Waltz, proses politik yang terdapat di dunia dapat dibentuk oleh struktur politik. Waltz menjadikan kondisi perang dingin sebagai contoh dari asumsinya tersebut. Di mana hanya terdapat dua kekuatan besar dari negara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia).

Kondisi ini disebut oleh Waltz sebagai kondisi bipolar. Baginya, sistem bipolar dianggap lebih stabil dibanding dengan sistem multipolar (banyak kekuatan) karena hanya terdapat dua kekuatan besar di dunia sehingga mengurangi resiko benturan yang dapat mengakibatkan perang.

Kedua struktur ini (politik domestik dan politik dunia) menghasilkan struktur politik anarki dan balance of power. Pertama, kata “anarki” dalam struktur politik anarki dianggap sebagai kondisi tanpa pemerintahan. Menurut Waltz, kondisi tanpa pemerintahan bukan berarti kondisi negara menjadi kacau balau.

Sebaliknya, dengan adanya pemerintahan tidak menutup kemungkinan keadaan dalam negara menjadi tidak aman. Sebagai contoh, pada saat Hitler memimpin Jerman, terdapat enam juta orang yahudi yang dibunuh saat itu. Walaupun terdapat pemerintahan Hitler di Jerman, namun kondisi di dalam negara tersebut tidak aman bagi orang-orang yahudi.

Pada akhirnya, Waltz beranggapan bahwa struktuk politik anarki dapat menghasilkan hal yang baik seperti integrasi (pembauran) dan interdependensi (saling ketergantungan). Kedua hal ini muncul diakibatkan oleh adanya fungsi yang sama dalam struktur anarki, dengan begitu akan mempermudah kehidupan yang dijalani.

Kedua, balance of power adalah teori yang sering didengar dalam ilmu hubungan internasional. Teori ini memaparkan mengenai upaya negara-negara dalam meningkatkan kekuatan mereka hingga mencapai satu titik dimana kekuatan menjadi seimbang dan tidak ada kekuatan yang menggungguli, kondisi ini disebut dengan balance of power (Waltz, 1979).

Sebagai contoh, terdapat salah satu negara di dunia yang meningkatkan kekuatan militernya. Pada akhirnya tindakan tersebut menimbulkan ketakutan di negara lain. Ketika negara lain juga meningkatkan kekuatan militernya maka akan terjadi perlombaan senjata atau yang biasa disebut dengan arm races.

Hal ini akan terus berlanjut hingga negara-negara tersebut tidak mampu lagi untuk meningkatkan kekuatan mereka dan mencapai pada perimbangan kekuatan atau balance of power.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa politik internasioanal merupakan salah satu kajian ilmu hubungan internasional yang mempelajari mengenai pola tindakan dan respon yang dilakukan oleh negara di lingkungan internasional.

Politik internasional sering dianggap sama dengan hubungan internasional, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dimana politik internasional hanya fokus terhadap tindakan negara sebagai aktor internasional.

Sedangkan, hubungan internasional membahas lebih luas di mana terdapat non-negara sebagai aktor hubungan internasional. Kemudian, terdapat ilmuan politik Kenneth Waltz yang menjelaskan tentang struktur politik internasional. Di mana dalam struktur politik internasional terdapat struktur politik domestik dan struktur politik dunia yang melahirkan politik anarki dan balance of power.

Sekian penjabaran mengenai politik internasional, mulai dari definisinya hingga strukturnya secara umum. Semoga penjelasan di atas cukup mudah dipahami dan membantu kamu membedakan antara politik internasional dan hubungan internasional.


Sumber:

Agung, A., Perwita, B., & Yani, Y. M. (2006). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Couloumbis, T. A., & Wolfe, J. H. (1999). Introduction to International Relations: Power and Justice. New Delhi: Prentice Hall International.

Morgan, P. M. (1987). Theories and Approaches to International Politics: What are we to think?. New Brunswick: Transaction Books.

Waltz, K. (1979). Theory of International Politics. Illinois: Waveland Press.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Wasila

Lulusan Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya yang saat ini berkecimpung di dunia penerjemahan. Disela-sela kesibukan menerjemah, juga menulis artikel dengan berbagai topik terutama berhubungan dengan kebudayaan.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *