Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan ringkasan. Dalam setiap buku pelajaran, tentu ada ringkasan dari seluruh isi materi, sehingga pembaca sekilas akan tahu isi dari keseluruhan materi.
Ringkasan sendiri merupakan bentuk singkat dari naskah asli suatu bacaan. Meski begitu, ringkasan tetap mempertahankan urutan dari isi dan sudut pandang pengarang asli. Tujuannya, supaya pembaca dapat mengerti tanpa harus membaca keseluruhan isi bacaan, selain itu juga untuk memudahkan pembaca untuk mengingat isi dari suatu bacaan. Karena pada hakikatnya, ringkasan hanya berisi inti dan poin penting dari bacaan.
Bagi yang sudah terbiasa menulis ringkasan, tentu kaidah dalam penulisan ringkasan sudah hafal dan tertanam di otak. Namun, bagi yang belum pernah membuat tentu membutuhkan tips dan panduan untuk membuat ringkasan. Membuat ringkasan bukanlah hal yang sulit. Di bawah ini akan dijelaskan artikel mengenai cara mudah membuat ringkasan.
Daftar Isi
Membaca dan Memahami Naskah Asli
Untuk membuat ringkasan, tentu langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca naskah asli yang akan diringkas. Pembuat ringkasan harus mengetahui maksud dari penulis naskah asli. Kemudian, pembuat ringkasan juga harus memahami apa maksud isi dari naskah asli yang sudah dibuat.
Membaca tidak hanya dilakukan satu kali saja, tapi juga dapat dilakukan berkali – kali. Sehingga, pembuat ringkasan dapat benar – benar memahami apa maksud dari naskah yang akan diringkas. Sehingga, ketika membuat ringkasan tidak melenceng dari isi naskah asli yang sudah ada.
Menulis Ide Pokok atau Gagasan Utama
Cara membuat ringkasan selanjutnya adalah menulis ide pokok atau gagasan utama. Peringkas dapat mencatat ide pokok paragraf per paragraf. Jika masih belum memahami, peringkas dapat membaca kembali tiap paragraf dan mencatat ide pokoknya. Ide pokok juga penting ditulis tiap bab, sub bab, serta sub judul. Kemudian menuangkan dan menuliskannya dengan bahasa sendiri.
Membuat Reproduksi
Membuat reproduksi artinya adalah menyusun kembali karangan dalam bentuk singkat sesuai dengan ide pokok yang telah dicatat. Gunakanlah kesan umum dari hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isinya disesuaikan dengan naskah asli, namun menggunakan kalimat baru yang berbeda dari yang digunakan oleh penulis naskah.
Kamu boleh melihat kembali naskah asli, namun jangan terlalu banyak melihat naskah supaya tidak tergoda menggunakan kalimat dari penulis naskah asli. Sehingga, kamu tetap dapat melakukan reproduksi pada kalimat menggunakan kalimatmu sendiri.
Gunakan Kalimat Tunggal
Dalam membuat ringkasan yang baik, sebaiknya gunakanlah kalimat tunggal. Hal ini lebih baik daripada kalimat majemuk. Selain itu, kalimat tidak langsung juga tepat digunakan untuk membuat ringkasan. Intinya, ringkasan itu seperti kamu menceritakan ulang apa yang telah kamu ketahui dari naskah yang telah kamu baca.
Jika dalam naskah asli menggunakan kalimat majemuk, ubahlah menggunakan kalimat tunggal. Sementara jika dalam naskah asli menggunakan kalimat langsung, ubahlah dalam ringkasan menjadi kalimat tidak langsung.
Ringkas Kalimat
Dalam ringkasan, tidak perlu menggunakan kalimat yang panjang. Kamu cukup mengubah kalimat menjadi frasa, kemudian frasa menjadi kata. Setidaknya, frasa terdiri dari dua kata, sehingga tepat jika diubah menjadi kata.
Jika gagasan yang terdapat dalam naskah terlalu panjang, kamu dapat mengubahnya menjadi gagasan sentral yang tidak terlalu panjang. Inilah mengapa, dari kalimat yang panjang kamu perlu mengubahnya menjadi frasa, kemudian menjadi kata, supaya lebih ringkas namun tetap berbobot.
Selain itu, dalam naskah atau materi biasanya terdapat deskripsi, penjelasan, contoh, hingga ilustrasi. Jika tidak terlalu penting, dapat dihilangkan saja, tidak perlu dituliskan semua. Tulis saja hal yang penting dan perlu diketahui saja dalam ringkasan.
Menghilangkan Kata Sifat dan Keterangan
Terkadang, kata sifat atau keterangan tetap dicantumkan dalam ringkasan. Gunanya untuk menjelaskan ide pokok yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat. Meski begitu, jika memungkinkan kamu dapat membuang semua kata sifat dan keterangan tersebut.
Namun tentunya, perhatikan isi dari ringkasan yang sudah kamu utarakan. Jangan sampai isi dari ringkasan tidak sesuai. Selain itu, gunakanlah juga sudut pandang orang ketiga. Tidak seperti pidato atau ceramah yang menggunakan sudut pandang orang pertama.
Pertahankan Susunan Gagasan
Inilah guna dari mencatat ide pokok, dimana kamu harus mempertahankan susunan gagasan atau urutan dari naskah yang sudah kamu baca. Susunan dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali menjadi ringkasan yang kamu kembangkan dengan kalimatmu sendiri.
Terkadang, karena asyik menulis, kita jadi lupa dan semakin kemana – mana dalam menulis, sehingga keluar dari topik. Kamu juga harus menjaga supaya tidak ada hal baru atau pikiran yang muncul dari dirimu sendiri yang dimasukkan dalam ringkasan.
Perhatikan Panjang Ringkasan
Ringkasan tentu berbeda dengan naskah. Karena merupakan bentuk dari tulisan ulang suatu naskah, maka ringkasan tidak boleh terlalu panjang, apalagi melebihi naskah aslinya. Bahkan, ada juga yang mensyaratkan ringkasan harus dibuat seperseratus dari naskah asli. Oleh karena itu dapat dihitung seluruh kata dalam karangan, kemudian dibagi menjadi seratus.
Baca juga: Contoh Artikel Ilmiah
Pemahaman Akhir
Ringkasan adalah versi singkat dari naskah asli suatu bacaan yang memuat inti dan poin penting dari materi tersebut. Untuk membuat ringkasan yang baik, langkah-langkah yang dapat diikuti meliputi membaca dan memahami naskah asli dengan baik, menulis ide pokok atau gagasan utama, membuat reproduksi dengan menggunakan kalimat baru yang berbeda, menggunakan kalimat tunggal dan kalimat tidak langsung, merangkas kalimat menjadi frasa atau kata, menghilangkan kata sifat dan keterangan yang tidak penting, mempertahankan susunan gagasan asli, dan memperhatikan panjang ringkasan agar tidak melebihi naskah asli.
Membaca dan memahami naskah asli dengan seksama adalah langkah awal yang penting dalam pembuatan ringkasan. Hal ini memungkinkan peringkas untuk memahami maksud dan isi dari naskah yang akan diringkas. Selanjutnya, menulis ide pokok atau gagasan utama membantu dalam merangkum pokok-pokok penting dalam naskah. Dalam pembuatan ringkasan, penggunaan kalimat tunggal dan kalimat tidak langsung dapat lebih efektif. Merangkas kalimat menjadi frasa atau kata membantu untuk membuat ringkasan lebih ringkas dan padat.
Selain itu, menghilangkan kata sifat dan keterangan yang tidak penting membantu untuk menyampaikan inti dari naskah dengan lebih jelas. Penting untuk mempertahankan susunan gagasan asli agar ringkasan tetap mengikuti urutan dan struktur yang ada dalam naskah asli. Terakhir, memperhatikan panjang ringkasan penting agar tidak melebihi naskah asli dan memastikan agar ringkasan tetap singkat dan padat.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seseorang dapat membuat ringkasan yang efektif dan membantu dalam memahami dan mengingat isi dari suatu bacaan tanpa harus membaca keseluruhan materi aslinya.
Membuat ringkasan sebenarnya mudah, tapi tidak boleh diremehkan juga. Karena meski begitu, ringkasan memiliki kaidah – kaidah pembuatan yang harus dipatuhi. Sehingga dapat membedakan dengan bentuk teks lainnya.