Bali merupakan salah satu pulau yang terletak di Indonesia dan dikenal karena mempunyai pegunungan berapi yang hijau, terasing sawah yang unik, pantai, hingga terumbu karang yang cantik. Kita juga Bisa menemukan tempat wisata religi seperti Pura Uluwaru yang berdiri di atas tebing.
Selain mempunyai keindahan alam yang sangat menakjubkan, Bali juga mempunyai budaya yang tidak kalah menakjubkannya. Sering kita lihat budaya Bali menjadi daya tarik para wisatawan luar negeri maupun dalam negeri untuk berlibur ke Pulau Dewata ini. Nuansa Hindu yang masih kental, terbukti dari arsitektur bangunan, upacara keagamaan, tarian tradisional, hingga alat musik tradisionalnya.
Alat musik tradisional Bali merupakan budaya Bali yang juga telah diwariskan secara turun-temurun. Berikut adalah jenis alat musik tradisional Bali yang beragam:
Daftar Isi
1. Genggong Takep
Alat musik tradisional ini dibuat dari kayu. Alat musik genggong bisa dimainkan secara tunggal ataupun berkelompok. Suara yang dihasilkan alat musik ini bisa mirip dengan suara jangkrik, desahan angin hingga dengungan lebah. Oleh sebab itu, alat musik genggong juga dikenal harpa mulut.
Pemain tidak hanya berfokus memainkan alat musik genggong, terkadang juga diselingi ekspresi wajah lucu dari si pemain. Tidak hanya dimainkan pada waktu senggang saja, alat musik genggong juga merupakan perangkat dari ensambel yang mengiringi tari cerita rakyat seperti “Pangeran Kodok”.
2. Gangsa Bali
Alat musik tradisional ini juga termasuk instrumen ensambel atau barungan gamelan yang mana daun bilahnya dibuat dari perunggu. Jenis barungan gamelan Bali dipergunakan gangsa seperti angklung, gong kebyar, gong gede, gambang dan lain-lain.
Di setiap barungan gamelan, daun gangsa mempunyai fungsi yang berbeda-beda seperti jalinan pukulan, penentu matra-matra lagu dan sebagainya. Contohnya pada gamelan gambang yang hanya memiliki dua tunggu gangsa jongkok dan berfungsi sebagai pemegang melodi.
Baca juga: 15 Alat Musik Jawa Tengah
3. Gamelan Bali
Alat musik tradisional ini sering dimainkan pada waktu acara adat dan ritual keagamaan di Bali. Alat musik gamelan ini terdiri dari beberapa kumpulan alat musik yang terdiri dari gong, gambang, gendang, kempul dan bonang.
Umunya, alat musik gamelan ini juga bisa kita temukan di pulau Jawa, Madura dan Nusa Tenggara dengan nama alat musik yang juga sama. Hanya saja masing-masing daerah alat musik gamelan ini memiliki ciri khas tersendiri saat dimainkan.
Dan di Bali sendiri, gamelan memiliki 25 jenis dan kerkembang di pedesaan-pedesaan. 10 jenis diantaranya dibuat dari bambu dan sisanya dibuat dari logam.
4. Genggong Bali
Alat musik tradisional ini termasuk salah satu instrumen getar yang unik. Suara yang dihasilkan genggong bali memiliki keunikan tersendiri, terkesan seperti suara katak yang bersahutan di sawah. Selain itu, cara memainkan genggong juga unik yaitu memanfaatkan rongga mulut pemainnya sebagai resonator.
Dahulu, fungsi alat musik genggong Bali ini sebagai sarana hiburan seperti pada saat acara pernikahan. Bahan pembuatan alat musik ini dari pelepah pohon enau atau dalam bahasa Bali disebut “pugoug” yang dipilih cukup tua dan kering. Kemudian kulit luarnya dan dibuat irisan penampang segi empat panjang dengan ukuran lebar sekitar 2 cm dan panjang sekitar 20 cm.
5. Rindik Bali
Alat musik tradisional ini biasanya dimainkan pada saat acara seperti upacara adat perkawinan dan sebagai pengiring tarian jogged bumbung. Tarian joged bumbung diperagakan dengan penari wanita yang kemudian mencari salah satu penonton pria dan di ajak menari bersama-sama.
Baca juga: 20 Alat Musik Betawi
Alat musik rindik Bali ini dibuat dari bambu bernada selendro yang dimainkan dengan cara dipukul. Dan ternyata alat musik ini juga dimainkan di hotel-hotel Bali untuk menyambut atau menghibur para tamu.
6. Ceng-ceng
Alat musik tradisional termasuk salah satu instrumen yang membuat Gamelan Bali berbeda dengan Gamelan pada umumnya. Alat musik jenis simbal ini berperan penting dari komponen Gamelan Bali, karena suara yang dihasilkannya menimbulkan efek suara yang dinamis pada waktu dimainkan dengan gamelan.
Alat musik tradisional ini juga biasa disebut dengan ceng-ceng ricik yang terdiri dari enam buah logam bundar. Cara memainkan alat musik ceng-ceng adalah dengan dipukul pada bagian tembaga bundar yang diatas dengan bagian bundar yang bawah diarahkan ke atas.
Ceng-ceng menyerupai kura-kura dan membuat masyarakat berpendapat bahwa bentuk alat musik ini terinspirasi dari tokoh Legenda Bali yaitu Kura-Kura Mistis. Dan menurut kebudayaan Bali, kura-kura mistri mempunyai nilai magis yaitu dapat menyeimbangkan dunia di atas punggungnya.
7. Gerantang Bali
Alat musik tradisional ini mempunyai beberapa bilah bambu yang disusun rapih mendatar. Alat musik gerantang dimainkan dengan 2 buah alat pemukul seperti alat musik Gambang khas Suku Jawa, bedanya alat musik gerantang menggunakan bambu. Dan ada juga yang mengatakan kalau alat musik gerantang disebut alat musik rindik. Walaupun keduanya memiliki kesamaan pada pembuatannya yang berasal dari bahan bambu dan dimainkan dengan cara dipukul.
8. Calung Bungbung
Alat musik tradisional ini awalnya dimainkan oleh masyarakat pedesaan sebagai penghibur diri. Dan alat musik calung bungbung ini dimainkan para remaja ataupun pria dewasa di sela mengolah sawah. Seringnya alat musik ini dimainkan pada waktu malam hari, tepat di saat bulan purnama. Hal tersebut dikarenakan agar padi tidak diserang hama, dan pada awalnya calung ini menjadi alat menghibur Dewi Sri (Nyi Pohaci) agar bisa melindungi padi dari serangan hama.
Alat musik calung bungbung ini dibuat dari bambu gomong dengan berukuran panjang dan diameter besar, serta disetiap bambunya berdiri sendiri. Seiring berkembangnya zaman, alat musik calung bungbung ini dimainkan pada saat seni pertunjukkan helatan untuk menyambut tamu.
9. Suling Gambuh
Alat musik tradisional ini berukuran besar dan panjang dan memiliki enam lubang nada dan lubang tiup. Alat musik suling ini juga termasuk bagian dari ensambel Gamelan gambuh, yang mana terdiri dari tiga seruling panjang (suling gambuh) yang berperan sebagai inti gamelan gambuh dan memainkan melodi.
Tak hanya itu, permainan alat musik suling gambuh ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik rebab, sepasang gendang kecil (gupek), ceng-cengan kecil (rincik), gong kecil, dan beberapa alat perkusi lainnya.
10. Pereret Pengasih-asih Bali
Alat musik tradisional ini berasal dari Jembrana Bali yang menyerupai alat musik terompet. Namun, bedanya alat musik ini dibuat dari kayu yang telah dibentuk sedemikian rupa dan menghasilkan suara seperti terompet.
11. Gender Bali
Alat musik tradisional ini masih seragam dari gangsa. Terbukti dari bentuknya sebagai instrumen pukul. Sama seperti gangsa, daun gamelan gender ini terdiri dari beberapa bilahan krawang yang berbentuk segi empat panjang. Bilahan-bilahan tersebut digantung dari kiri ke kanan. Semakin ke kanan, maka nada akan terdengar makin tinggi dan ukurannya makin kecil.
Baca juga: 18 Alat Musik Jawa Timur
Pemahaman Akhir
Bali adalah pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya, seperti pegunungan berapi yang hijau, sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Namun, kekayaan budaya Bali juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Budaya Bali yang masih kental, terutama pengaruh Hindu dalam arsitektur, upacara keagamaan, tarian tradisional, dan alat musik tradisional, membuat Bali menjadi tujuan wisata yang unik.
Alat musik tradisional Bali memiliki beragam jenis, dan sebagian besar telah diwariskan secara turun-temurun. Beberapa alat musik tradisional yang terkenal di Bali antara lain Genggong Takep, Gangsa Bali, Gamelan Bali, Genggong Bali, Rindik Bali, Ceng-ceng, Gerantang Bali, Calung Bungbung, Suling Gambuh, Pereret Pengasih-asih Bali, dan Gender Bali.
Setiap alat musik memiliki karakteristik unik dan memiliki peran penting dalam musik tradisional Bali. Dari alat musik yang menggunakan kayu, bambu, hingga logam, suara yang dihasilkan menciptakan suasana khas dan memperkaya pengalaman budaya Bali.
Alat musik tradisional Bali tidak hanya dimainkan dalam kegiatan adat dan ritual keagamaan, tetapi juga dalam acara hiburan dan pertunjukan seni. Masyarakat Bali telah menjaga dan memelihara warisan budaya ini, sehingga alat musik tradisional Bali tetap hidup dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Dengan keberagaman alat musik tradisional Bali, kita dapat merasakan kekayaan budaya dan keindahan musik Bali yang unik. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
Demikian alat musik tradisional Bali yang perlu kita jaga dan lestarikan. Semoga bermanfaat!