6 Cara Mengolah Blocking yang Benar dalam Drama

Apa yang Kamu tahu tentang istilah blocking? Bukan, tentu saja ini tidak membahas tentang block seperti dalam akun media sosial. Blocking yang dimaksud disini adalah tata letak para pemeran drama ketika di atas panggung. Asal tahu saja, letak mereka bukan dari pilihan random para aktor atau aktris, itu semua sudah diatur sejak awal.

Bukan berarti membatasi improvisasi dari para pemeran drama, tapi memang letak mereka bisa berpengaruh langsung terhadap bagus tidaknya pentas. Jadi penting untuk setiap pemeran drama belajar mengelola blocking, supaya perannya bisa semakin optimal dihadapan para penonton. Mau tau seperti apa cara mengolah blocking dalam pentas drama? Simak ulasannya di bawah ini ya!

Mendekati Realitas

mendekati realitas
Sumber foto : glovetheatre.org

Tujuan dari drama adalah menceritakan kisah di atas panggung dengan sebaik mungkin. Dianggap sukses jika berhasil membuat para penonton paham dengan cerita itu. Hal ini menjadi salah satu target untuk pengelolaan blocking, membuat supaya setiap detil yang disajikan di atas panggung benar-benar mendekati realitas yang ingin diceritakan.

Baca juga: Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Cerita

Misalkan drama mengisahkan tentang anak sekolah, maka bukan hanya kostum pemain saja, tapi panggung juga perlu diatur agar tampak mirip suasana sekolah. Penataan properti maupun para pemeran di atas panggung juga diupayakan bisa benar-benar mewakili realitas sekolah dalam cerita. Sehingga disini justru diupayakan agar setiap detilnya seperti sewajarnya, natural.

Proporsional

proporsional
Sumber foto : suaramerdeka.com

Ini juga jadi poin penting dalam pengolahan blocking dalam drama. Setiap penataan harus dipastikan proporsional sehingga tak membuatnya berat sebelah yang akhirnya mengganggu pandangan. Mulai dari letak pemeran dengan properti, diupayakan pas sesuai dengan suasana yang ingin dibangun dalam adegan. Properti yang ditujukan sebagai pendukung jangan sampai justru mengganggu akting pemain.

Mungkin terdengar aneh ketika properti bisa mengganggu, tapi itu sangat bisa terjadi. Penataan desain panggung yang kurang proporsional apalagi tampak aneh, jelas akhirnya memecah perhatian penonton, tidak fokus ke akting para tokohnya. Selain itu juga kadang terjadi penataan yang terlalu padat di satu tempat baik properti maupun pemeran. Bukan hanya tak proporsional, tapi itu juga kurang nyaman untuk penonton yang melihat dari sudut jauh.

Variasi Posisi

variasi posisi
Sumber foto : flowermawar.wordpress.com

Meskipun cerita yang diangkat dalam drama sangat menarik, tapi penataan posisinya kurang variatif, penonton bisa jadi bosan. Apalagi kalau alur drama dibuat cenderung lambat, variasi penataan menjadi sangat penting untuk menjaga ketertarikan penonton. Komposisi dibuat tidak monoton, entah itu dari aspek gerakan atau letaknya.

Misalkan saja dalam sebuah adegan terdapat beberapa pemeran mulai dari yang utama hingga figuran. Semuanya diposisikan agar variatif, misal tidak semua duduk, tapi beberapa berdiri. Posisi duduknya pun bisa dibuat lebih variatif, arah hadapnya, dan seterusnya. Properti pun juga dibuat variatif misalkan jika setting sekolah, bukan hanya disediakan meja dan kursi, tapi juga properti lain yang masih relevan.

Titik Pusat Cerita

titik pusat cerita
Sumber foto : blogkulo.com

Meskipun panggungnya sangat lebar, tapi pandangan penonton tetaplah terbatas. Mereka hanya bisa melihat pada satu titik dalam satu waktu. Karenanya ada istilah titik pusat dalam pentas drama, untuk menyebut area yang menjadi titik atensi penonton ketika adegan. Semua pemeran dan properti perlu diarahkan untuk mendukung atensi penonton pada titik pusat tersebut.

Adanya keseimbangan

blocking dalam drama
Sumber foto : docplayer.info

Maksud dari Seimbang didalam Blocking yaitu berkaitan dengan kedudukan para pemain, kedudukan benda – benda properti yang digunakan pada saat pementasan yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan naskah dan latar tempat. Sehingga tidak mengelompok di suatu tempat dan bisa menyebar ke sudut – sudut panggung.

Properti di Panggung harus diperhatikan secara benar supaya tampak seperti hutan. Jangan meletakkan properti pepohonan pada bagian tengah saja, melainkan harus disebar pula ke sudut – sudut panggung supaya panggung tampak luas sehingga pemain pun bisa leluasa dan juga, para penonton bisa melihat secara menyeluruh.

Memiliki Keutuhan

blocking dalam drama
Sumber foto : gelaran.id

Maksud dari keutuhan yaitu, blocking yang ditampilkan seharusnya mampu menunjukkan keterhubungan antara komponen – komponen yang terlibat. Jadi semua penempatan posisi pemain, gerakan pemain, penempatan benda – benda properti harus bisa saling menunjang sehingga menunjukkan kesan cerita yang utuh dan tidak ada posisi baik antara pemain dengan benda properti yang saling tumpang tindih.

Contohnya drama yang menceritakan kehidupan keluarga. Gunakan posisi pemain misalnya kumpul bersama dengan keluarga, memakai baju santai, dan suasananya, yaitu ruang keluarga. Jangan misalnya ada pemain yang memakai baju sekolah atau baju gaun karena akan saling tumpang tindih dengan cerita yang dibawakan.

Baca juga: Ketahui Yuk Unsur Intrinsik Drama

Bagian Akhir

Blocking, yang mengacu pada tata letak para pemeran drama di atas panggung, merupakan aspek penting dalam sebuah pertunjukan drama. Pengaturan blocking bukanlah keputusan yang sembarangan, tetapi telah direncanakan sejak awal untuk memastikan efektivitas dan kualitas pentas. Meskipun tidak membatasi improvisasi pemeran drama, pengaturan blocking dapat berpengaruh langsung terhadap kesuksesan pertunjukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola blocking dalam pentas drama telah dijelaskan. Pertama, mendekati realitas adalah tujuan utama dalam drama. Setiap detil yang disajikan di atas panggung harus mendekati realitas cerita yang ingin disampaikan, termasuk penataan panggung dan properti yang menggambarkan suasana yang ingin dibangun.

Proporsi yang proporsional juga penting dalam pengelolaan blocking. Setiap penataan harus seimbang dan tidak mengganggu pandangan penonton, baik dalam hal penempatan pemeran maupun properti. Variasi posisi juga diperlukan untuk menjaga ketertarikan penonton agar tidak bosan. Posisi dan gerakan pemeran serta penataan properti perlu dibuat bervariasi agar tidak monoton.

Titik pusat cerita juga penting untuk menentukan area yang menjadi fokus perhatian penonton dalam setiap adegan. Terakhir, keutuhan dalam blocking mengacu pada keterhubungan dan keselarasan antara semua komponen yang terlibat, termasuk posisi pemeran dan penempatan properti.

Dengan mengelola blocking secara efektif, sebuah pertunjukan drama dapat menghadirkan cerita yang lebih dekat dengan realitas, menarik perhatian penonton, dan menciptakan kesan keseluruhan yang utuh. Para pemeran drama perlu belajar mengelola blocking dengan baik agar peran mereka dapat optimal dihadapan penonton.

Artikel Terbaru

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *