Daftar Isi
Pernahkah kamu penasaran tentang apa zat yang terkandung dalam makanan yang kamu makan? Kamu membelinya karena warnanya yang menarik atau rasanya yang lezat sehingga kamu ingin lagi dan lagi membelinya. Lalu hal yang kamu lakukan adalah melihat daftar komposisi di balik kemasannya. Kemudian disitu tertera zat yang ditambahkan sebagai pewarna dan penyedap rasa. Bahaya atau tidak kah? Untuk menjawab itu semua, mari kita belajar bersama tentang zat aditif dan adiktif pada artikel kali ini!.
Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan tertentu dalam jumlah yang kecil ditambahkan pada makanan atau minuman saat proses pembuatan makanan. Tujuannya agar memperbaiki tampilan, cita rasa, tekstur, aroma, dan dapat memperpanjang daya simpan. Selain itu, juga dapat meningkatkan nilai gizi makanan dan minuman seperti peningkatan kandungan protein, mineral, dan vitamin.
Zat aditif pada makanan dan minuman dapat dibagi berdasarkan fungsinya menjadi pemanis, pewarna, penyedap, pengawet, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi. Sedangkan berdasarkan asalnya, dapat dibagi menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Zat aditif alami adalah zat aditif yang bahan bakunya diperoleh dari makhluk hidup. Misalnya zat pewarna makanan yang berasal dari tumbuhan atau zat pengental yang berasal dari alga. Sedangkan, zat aditif buatan adalah bahan bakunya diperoleh bahan-bahan kimia.
Pewarna
Zat tertentu ditambahakna pada makanan atau minuman bertujuan memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar lebih menarik. Di masyarakat biasanya warna hijau didapatkan secara alami dari daun suji atau pandan, warna merah dari buah naga, warna kuning dari kunyit, oranye dari wortel, dan lain sebagainya. Pewarna alami umumnya aman bagi kesehatan, namun proses untuk mendapatkannya sangat lama.
Kini masyarakat lebih praktis untuk mendapatkan pewarna makanan dari pewarna buatan. Meskipun praktis dalam penerapannya, jika disahgunakan maka akan membahayakan bagi kesehatan. Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia sintetis. Pada umumnya memiliki struktur yang mirip dengan pewarna alami. Selain dibuat khusus makanan, pewarna sintetis dibuat juga untuk keperluan industri tekstil dan cat.
Berikut daftar pewarna buatan untuk makanan atau minuman dan untuk industri tekstil dan cat:
Warna | Nama Bahan Kimia |
---|---|
Hijau | Guinea Green B |
Cokelat | Chocolate Brown FB |
Merah | Ponceau SX, Fast Red E, Rhodamine B |
Hitam | Black 7984 |
Kuning | Oil Yellow OB, Fast Yellow AB, Auramine, Metanil Yellow |
Biru | Indanthrene Blue RS |
Oranye | Orange RN, Orange GGN, Chrysodine |
Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna buatan memiliki keunggulan, diantaranya harganya yang murah, warnanya lebih tajam dan bervariasi, praktis dalam penggunaan, dan hasilnya tidak rusak karena pemanasan. Sebelum diaplikasikan pada makanan dan minuman, pewarna buatan haruslah lolos dalam proses pengujian keamanan dan yang diizinkan pemakaiannya untuk makanan dan
minuman (permitted colour atau certified colour). Pewarna tekstil dan cat tidak boleh digunakan untuk bahan makanan atau minuman, karena mengandung logam berat yang sifatnya racun bagi tubuh. Contohnya seperti arsenik (As), barium (Ba), kromium (Cr), kadmium (Cd), mercuri (Hg), raksa (Pb), dan selenium (Se).
Pemanis
Pemanis adalah bahan tertentu yang ditambahkan pada makanan atau minuman umtuk menghasilkan rasa manis. Jenis pemanis alami yang biasa ditemukan sehari-hari, contohnya gula pasir (sukrosa), gula kelapa, dan gula aren, sedangkan pemanis buatan contohnya aspartam, sakarin, dan siklamat. Rasa manis yang dimiliki pemanis buatan ampir sama atau lebih manis dibandingkan dengan pemanis alami. Tingkat kemanisan lebih besar dan tidak menghasilkan kalori dalam tubuh pada pemanis buatan ini, sering dimanfaatkan oleh seseorang dalam program diet. Meskipun demikian, penggunaan yang berlebihan akan membahayakan kesehatan.
Berikut daftar beberapa pemanis buatan:
Nama Pemanis | Tingkat Kemanisan dibandingkan Gula Pasir (Sukrosa) | Asupan Maksimal per Kg Berat Badan |
---|---|---|
Gula Pasir | 1 | 30 – 60 mg |
Aspartam | 160 – 200 | 40 – 50 mg |
Siklamat | 30 – 50 | 11 mg |
Sakarin | 200 – 500 | 5 mg |
Kalium asesulfan | 200 | 15 mg |
Penyedap
Penyedap makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan yang berfungsi untuk meningkatkan cita rasa makanan. Bahan penyedap alami yang biasa kita temui sehari-hari antara lain garam, bawang putih, bawang merah, ketumbar, cabai, pala dan sebagainya.
Selain penyedap alami juga terdapat penyedap buatan, contohnya vetsin. Vetsin mengandung Monosodium glutamat (MSG) yang diperoleh dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan bakteri Micrococcus glutamicus. Dosis maksimal penggunaan MSG menurut WHO adalah 120 mg/kg berat badan. Para ahli kesehatan menuturkan bahwa, penggunaan MSG yang berlebihan akan menimbulkan penyakit yang dikenal dengan Sindrom Restoran Cina dengan gejala pusing, mulut terasa kering, lelah, mual, atau sesak napas.
Pengawet
Pengawet adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman bertujuan untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman oleh mikroorganisme.
Nama Bahan | Untuk Mengawetkan |
---|---|
Natrium nitrat (NaNO) | Daging olahan dan keju. |
Asam askorbat | Daging olahan, kaldu, dan buah dalam kaleng. |
Asam benzoat, natrium benzoat, dan kalium benzoat | Makanan dan minuman ringan, kecap, dan saus. |
Butil hidroksitoluen (BHT) | Menghambat oksidasi pada minyak, lemak,mentega, dan margarin. |
Butil hidroksianisol (BHA) | Menghambat oksidasi pada minyak dan lemak. |
Asam propionat | Roti dan keju olahan. |
Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga akan memberi daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Beberapa bahan pemberi aroma alami pada makanan, yaitu kstrak buah stroberi, ekstrak buah nanas, dan vanili. Pemberi aroma buatan terbuat dari senyawa sintetis yang disebut essen, contohnya yang biasa kita temukan sehari-hari seperti amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili),
Pengental
Pengental adalah bahan tambahan yang dicampurkan dengan air bertujuan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Bahan pengental alami contohnya, pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginat.
Pengemulsi
Pengemulsi adalah bahan tertentu yang ditambahkan pada makanan bertujuan mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya. Minyak dan air tidak dapat bercampur, namun jika ditambahkan sabun, diaduk, keduanya dapat bercampur. Sabun dalam hal ini termasuk kedalam zat pengemulsi.
Zat Adiktif
Suatu zat yang apabila dikonsumsi dapat menimbulkan ketergantungan (kecanduan) atau keinginan untuk menggunakannya terus menerus (kecanduan). Kafein pada kopi dan theine pada teh adalah salah satu zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Orang yang meminum kopi biasanya akan merasakan lebih segar bahkan akan merasakan ketergantungan untuk minum kopi.
Zat adiktif terbagi dalam tiga kelompok, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat psiko-aktif lainnya.
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya. Berdasarkan potensi menyebabkan ketergantungan. narkotika terbagi dalam tiga golongan:
Golongan Narkotika | Karakteristik | Contoh |
---|---|---|
Golongan I | sangat berbahaya, berpotensi menyebabkan ketergantungan, dan tidak digunakan dalam pengobatan. | ganja, kokain, dan heroin/putaw. |
Golongan II | berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan dapat digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. | metadon, petidin, dan morfin. |
Golongan III | berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam pengobatan. | kodein |
Psikotropika
Psikotropika adalah obat yang berkhasiat psiko-aktif yang memengaruhi mental dan perilaku seseorang. Empat golongan psikotropika, antara lain:
Golongan Psikotropika | Penjelasan | Contoh |
---|---|---|
Golongan I | berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan sebagai obat. | ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin), LSD (Lysergic acid diethylamide), dan STP/ DOM (dimetoksi alpha dimetilpenetilamina). |
Golongan II | berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan dan sangat terbatas digunakan sebagai obat. | amfetamin, metamfetamin, fenisiklidin, dan ritalin. |
Golongan III | berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan sebagai obat. | pentobarbital dan flunitrazepam. |
Golongan IV | berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan sebagai obat. | diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam, dan nitrazepam |
Zat Psiko-aktif Lainnya
Beberapa contoh zat psikoaktif selain narkotika dan psikotropika antara lain alkohol, nikotin, dan kafein.
Etanol (C2H5OH) adalah jenis alkohol yang banyak digunakan. Secara alami, alkohol dapat diperoleh melalui fermentasi glukosa dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Seseorang yang mengonsumsi minuman beralkohol, maka kandungan alkohol dalam darahnya akan tinggi, sehingga orang itu mabuk dan mengalami penurunan kesadaran.
Nikotin terdapat dalam daun tembakau. Daun tembakau ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan rokok. Akibatnya, orang yang merokok dapat lebih tahan kantuk atau lebih aktif.
Selain pengelompokan di atas tadi, berdasarkan pengaruhnya, zat adiktif juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
memberikan efekhalusinasi atau khayal.
Kelompok | Keterangan | Efek yang Ditimbulkan | Contoh |
---|---|---|---|
Stimulan | – Meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya. – Membuat orang lebih siaga tidak merasakan lelah. | meningkatkan detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah. | Kafein, kokain, nikotin, metamfetamin |
Sedatif/hipnotika | – Kebalikan dengan stimulan. – Menghambat aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya. | Menurunkan kesadaran, menurunkan tekanan darah, menyebabkan rasa kantuk, memperlambat detak jantung, dan membuat otot lebih rileks. | Alkohol, asam barbiturat, diazepam. |
Halusinogen | – Memberikan efek halusinasi atau khayal. | Mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. | LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid diethylamide). |
Nah, bagaimana materi zat aditif dan adiktif kali ini? Tentunya kamu sekarang sudah mengetahui macam-macam zat aditif pada makanan atau minuman, zat aditif yang berbahaya, dan zat adiktif beserta pengelompokannya.
Demikian materi tentang zat aditif dan zat adiktif di kelas VIII ini. Semoga makin bertambah lagi pengetahuan yang kamu miliki. Namun jangan cepat berpuas diri, kamu harus lebih menggali lagi informasi dari sumber lainnya. See you di materi selanjutnya.
Referensi:
Zubaidah S, Mahanal S, Yuliati L, dkk. 2017. IPA Kelas VIII Semester I Kurikulum 2013. Jakarta(ID): Kemendikbud.