Unsur Kalimat SPOK yang Wajib Diketahui

Kalimat merupakan unsur penting dalam sebuah tulisan. Tulisan yang baik itu apabila dapat menyampaikan pesan dengan jelas. Namun, hal tersebut dapat dirasakan dengan adanya penulisan kalimat yang baik dan benar.

Struktur kalimat dibangun oleh beberapa unsur yang menjadikannya bermakna. Kamu pasti tidak asing dengan istilah subjek, predikat, objek, dan keterangan. Keempat unsur kalimat yang demikian itu disebut dengan SPOK.

Kesempurnaan sebuah kalimat, minimal terdapat dua unsur yang membangunnya, yaitu subjek dan predikat. Menurut Trim (2017:142) rangkaian kata yang tidak memiliki subjek dan predikat bukanlah kalimat melainkan sebuah frasa. Berikut ini ada penjelasan secara lengkap unsur-unsur kalimat SPOK.

Subjek

Subjek
Sumber: loveinshallah.com

Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.

Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui subjek dalam kalimat? Cara yang paling mudah untuk mengetahui subjek adalah dengan melihat “siapa” yang melakukan tindakan. Coba perhatikan contoh berikut ini.

  • Kiara berlibur ke Pulau Dewata
  • Mami makan sayur asem
  • Petani bekerja di sawah
  • Bayi itu lahir di rumah sakit dengan cara persalinan normal.

Apabila dibuat pertanyaan dari contoh-contoh di atas, maka pertanyaan yang muncul pertama kali adalah “siapa” yang melakukan tindakan dalam konteks kalimat tersebut. Contohnya “Siapa yang berlibur ke Pulau Dewata?”, jawabannya tentu saja adalah “Kiara”. Dengan demikian, posisi “Kiara” dalam kalimat tersebut adalah sebagai subjek.

Oh ya, perlu kamu ingat dan ketahui bahwa subjek itu tidak didahului preposisi seperti ke, dalam, dari, pada, untuk, dan kepada.

Nah, penjelasan sebelumnya menyatakan bahwa subjek biasanya diisi oleh kata nomina atau kata benda. Agar kamu lebih mudah mengingatnya, berikut ini ada pengelompokan kata yang banyak atau sering digunakan untuk mengisi subjek.

  • Nama orang: Syifa, Ahmad, Budi, Desi, dst.
  • Sapaan kekerabatan: Ayah, Ibu, Bunda, Kakak, Adik, Paman, dst.
  • Nama negara: Indonesia, Malaysia, Belanda, Inggris, dst.
  • Hewan: Kucing, kelinci, ayam, sapi, dst.
  • Profesi: Polisi, dokter, mahasiswa, guru, pedagang, dst.

Predikat

Predikat
Sumber: klikpsikolog.com

Predikat adalah kata kerja yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan subjek dalam kalimat. Predikat pada dasarnya diisi oleh kelas kata kerja atau verba. Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat diisi dengan kata sifat dan kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek. Nah, cara untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” pada kalimat tersebut.

Selain itu, ada ciri-ciri lain dari predikat, di antaranya:

  • Tidak dapat didahului yang.
  • Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan. Contoh, Andi tidak menjemput Soleh di kampus.
  • Dapat didahului dengan adalah, ialah, yakni, atau yaitu.
  • Dapat disertai telah, belum, akan, ingin, sudah, sedang.

Agar kalian lebih mudah lagi memahami tentang unsur predikat dalam suatu kalimat, perhatikan contoh-contoh berikut ini:

  • Budi membeli baju baru.
  • Papa membawa laptop ketika berangkat ke kantor.
  • Pada acara pameran nanti, Panitia akan mengadakan bazar buku Ensiklopedia.
  • Rosa tidak membeli permen di toko klontong.
  • Dian Sastro adalah pemeran tokoh Cinta di film AADC.
  • Mereka telah makan siang bersama di kantin.

Objek

Objek
Sumber: lifestyle.okezone.com

Objek adalah sesuatu yang mendapat tindakan dari subjek. Posisi objek harus selalu berada di belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat, maka objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh kelas kata nomina, frasa nomina, atau klausa. Perhatikanlah contoh kalimat berikut ini.

Objek dengan kelas kata nomina

Contoh:

Queena memberikan Syifa baju baru.

Sayangnya, Arif harus rela ketinggalan kereta karena keterlambatannya.

Kakak harus melepas kepergian suaminya setelah dirawat di rumah sakit.

Objek dengan frasa nomina

Contoh:

Kakek olahraga pagi dengan sepeda lipat barunya.

Risma belanda sayur-mayur di pasar swalayan.

Pak Tono sedang memperbaiki meja belajar Santi.

Hal penting yang perlu kamu ketahui bahwa tidak semua jenis kalimat memerlukan objek. Pada kalimat dengan verba instransitif (berawalan ter- atau ber-), maka kalimat tersebut tidak wajib mencantumkan unsur objek. Lalu, kalimat dengan verba transitif (berawalan me-), maka kalimat membutuhkan objek untuk memperjelas makna. Perhatikan contoh berikut ini.

Verba Intransitif

Contoh:

Hanna tertidur pulas.

Salsa sedang bermain.

Surya terjatuh dari atas pohon.

Verba Transitif

Contoh:

Pak Lurah memberikan bantuan beras.

Laura membuat kue bersama Cintia.

Catatan penting lainnya bahwa objek dapat berubah posisi menjadi subjek ketika kamu mengubahnya ke dalam bentuk kalimat pasif.

Baca juga: Bentuk Kalimat SPOK

Keterangan

Keterangan
Sumber: entrepreneurcamp.id

Keterangan adalah informasi tambahan atau lanjutan untuk lebih mempertegas pernyataan dalam kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan  tentang. Sedangkan keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan sehingga.

Keterangan dibutuhkan untuk memberikan informasi tempat, waktu, sebab, tujuan, dan cara. Oleh karena itu, keterangan dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Tempat, ditandai dengan kata (dalam, pada, ke, di).
  • Alat, ditandai oleh kata (dengan).
  • Waktu, ditandai oleh kata (dalam, pada, sesudah, sebelum).
  • Cara, ditandai oleh kata (yakni, yaitu, dengan).
  • Tujuan, ditandai dengan kata (agar, supaya, demi).
  • Penyebab, ditandai oleh kata (sebab, karena).
  • Similatif, ditandai oleh kata (bagaikan, seperti).
  • Kesalingan, ditandai oleh kata (satu sama lain).

Perhatikanlah contoh berikut ini.

  • Ayah pergi ke kantor dengan berjalan kaki.
  • Ibu guru memberikan tugas observasi kepada siswa yang harus diselesaikan dalam waktu satu minggu.
  • Kami akan berlibur ke Thailand pada akhir bulan Desember ini.

Perhatikan contoh kalimat di atas, kamu akan menemukan keterangan waktu dan cara dalam kalimat.

Pelengkap

Pelengkap adalah unsur yang melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap posisinya berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada di belakang predikat terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan objek. Ada satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.

Baca juga: Penggunaan Huruf Kapital

Apabila kamu ingin mengidentifikasi pelengkap dalam kalimat, kamu bisa mengubah kalimat tersebut ke dalam bentuk kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak bisa menggantikan posisi subjek. Contoh pelengkap dalam sebuah kalimat dapat kamu lihat dari contoh berikut ini.

  • Ia memberikan kalung emas kepada istirinya di hari ulang tahun pernikahan perak mereka.
  • Boy memelihara kucing Anggora berwarna cokelat yang dibeli dari toko hewan di dekat rumahnya.

Nah, itulah ulasan mengenai unsur-unsur kalimat SPOK. Perlu diingat bahwa kesempurnaan kalimat terlihat dari struktur penulisannya. Sempurnanya tulisan akan memudahkan pembaca untuk menggali informasi dan mengghindari terjadinya penafsiran ganda.

Penutup

Kalimat merupakan unsur penting dalam sebuah tulisan. Untuk menjadi tulisan yang baik, pesan harus disampaikan dengan jelas, dan hal ini dapat dicapai melalui penulisan kalimat yang baik dan benar. Struktur kalimat terdiri dari beberapa unsur, yaitu subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. Subjek adalah pelaku dalam kalimat, sedangkan predikat menggambarkan kegiatan yang dilakukan subjek.

Objek adalah yang menerima tindakan dari subjek, sedangkan keterangan memberikan informasi tambahan tentang tempat, waktu, sebab, tujuan, atau cara. Pelengkap melengkapi predikat dan berada di belakangnya. Memahami unsur-unsur kalimat ini penting agar kita dapat menulis dengan lebih baik dan efektif dalam bahasa Indonesia.


Sumber:

https://www.coursehero.com/file/p5fju9r/tentang-oleh-dan-untuk-Keterangan-yang-berupa-anak-kalimat-ditandai-dengan-kata/

Artikel Terbaru

Avatar photo

Tatiek

Saya lulusan S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Saya angkatan 2015 dan lulus tahun 2019. Saya sangat tertarik dan menyukai dunia pendidikan dan kepenulisan. Dalam bidang kepenulisan saya telah menulis dalam berbagai tema seperti pendidikan, budaya, kesehatan, hiburan, akuntansi, dan dunia anak. Selain itu, saya juga mahir dalam hal penyuntingan artikel.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *