Ungkapan Klise: Gegap Gempita Atau Hanya Hampas Kata?

Hampir setiap orang pernah menggunakan atau mendengar ungkapan yang terasa sangat klise dalam percakapan sehari-hari. Tapi, apakah kita benar-benar mempertimbangkan makna dan bobot kata-kata yang kita pilih? Ataukah kita hanya mengutip ungkapan populer semata-mata untuk mengisi kekosongan dalam percakapan?

Dalam bahasa Indonesia, terdapat sejumlah ungkapan yang terlalu sering dipakai hingga kadang-kadang membuat kita merasa jengkel ketika mendengarnya. Secara teoretis, ketika kita mengutip sebuah ungkapan yang terkenal, kita seolah-olah mengambil pesan yang telah dikemas dengan baik dan menggunakannya untuk memberikan pengaruh yang kita inginkan dalam komunikasi kita. Namun, apa yang sebenarnya terjadi ketika ungkapan itu kehilangan daya magisnya karena pemakaian berlebihan?

Salah satu ungkapan yang seringkali didengar adalah “hidup penuh warna”. Ungkapan ini seolah-olah memberikan kesan bahwa hidup adalah petualangan yang tak ada habisnya, dipenuhi dengan keindahan dan kebahagiaan. Namun, sayangnya ungkapan itu sendiri telah kehilangan makna dan keunikan karena begitu seringnya digunakan dalam berbagai konteks. Saat ini, “hidup penuh warna” tampaknya hanya menjadi kata-kata kosong yang melekat pada aktivitas sehari-hari tanpa memberikan pemaknaan yang lebih dalam.

Selain itu, salah satu ungkapan yang paling sering kita dengar adalah “hidup tiada arti tanpa cinta”. Kita seringkali menggunakan ungkapan ini untuk menggambarkan betapa pentingnya cinta dalam relasi kita dengan orang lain. Namun, ironisnya, kita seringkali mengucapkannya tanpa benar-benar mempertimbangkan maknanya. Apakah hanya ada satu jenis cinta yang berarti dalam hidup kita? Apa artinya “hidup tiada arti”? Apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan ketika kita menggunakan ungkapan ini?

Tentunya, kita perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan ungkapan-ungkapan seperti ini. Alih-alih mengutip kata-kata yang terlalu sering dipakai, mengapa tidak mencoba mengekspresikan ide dan pikiran kita sendiri dengan kata-kata yang lebih unik dan autentik? Dalam dunia yang penuh dengan pesan-pesan klise, terkadang ungkapan yang lebih segar dan original mampu memberikan efek yang lebih kuat dalam komunikasi kita.

Namun, bukan berarti kita harus menghindari ungkapan klise dengan cara mutlak. Terkadang, ungkapan-ungkapan tersebut tetap relevan dan bisa menggambarkan perasaan atau situasi dengan tepat. Tetapi, kita perlu menggunakannya dengan bijak dan menyertakan pemaknaan yang lebih dalam saat mengutipnya.

Kesimpulannya, mari kita tingkatkan kualitas komunikasi kita dengan lebih kreatif dan orisinal. Jangan hanya mengandalkan ungkapan-ungkapan yang terlalu sering dipakai tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan. Karena pada akhirnya, kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, dan kita harus bertanggung jawab atas pemilihan kata-kata kita sendiri.

Tujuan dan Manfaat Penggunaan Parameter

Penggunaan parameter dalam berbagai bahasa pemrograman sangat penting dalam memasukkan dan mengirim data ke dalam suatu fungsi atau metod. Parameter berfungsi sebagai saluran komunikasi antara pengguna dan program untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Dengan menggunakan parameter, kita dapat mengirim nilai atau data ke dalam fungsi dan mendapatkan hasil yang diolah oleh fungsi tersebut. Dengan menggunakan parameter, kita dapat membuat fungsi yang lebih fleksibel dan dapat digunakan kembali oleh bagian program yang lain.

Ada beberapa tujuan dan manfaat penggunaan parameter dalam pemrograman:

1. Memisahkan logika dan data

Dengan menggunakan parameter, kita dapat memisahkan logika pemrosesan data dari bagian program yang memanggil fungsi. Hal ini membuat kode program menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami, karena logika pemrosesan data terletak di satu tempat yang terpisah dari tempat pemanggilan fungsi.

Misalnya, jika kita memiliki fungsi untuk menghitung jumlah dari dua bilangan, kita dapat memasukkan dua bilangan tersebut sebagai parameter ke dalam fungsi dan mendapatkan hasil penjumlahannya. Dengan cara ini, jika kita ingin menghitung jumlah dari bilangan lain, kita hanya perlu memanggil fungsi tersebut dengan memasukkan bilangan tersebut sebagai parameter, tanpa perlu mengganti logika pemrosesan data di dalam fungsi tersebut.

2. Meningkatkan fleksibilitas

Dengan menggunakan parameter, kita dapat membuat fungsi yang bisa menerima input yang berbeda-beda. Hal ini sangat berguna jika kita ingin membuat sebuah fungsi yang dapat digunakan oleh berbagai bagian program yang membutuhkan pemrosesan data yang serupa.

Misalnya, jika kita memiliki fungsi untuk menghitung nilai rata-rata dari sejumlah bilangan, kita dapat memasukkan bilangan-bilangan tersebut sebagai parameter ke dalam fungsi. Dengan cara ini, fungsi tersebut dapat digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari berbagai macam bilangan, tanpa perlu mengganti logika pemrosesan data di dalam fungsi tersebut.

3. Meningkatkan efisiensi dan performa

Parameter dapat digunakan untuk mengirim data ke dalam fungsi secara efisien, karena data yang dikirim melalui parameter tidak perlu disimpan dalam variabel di dalam fungsi. Hal ini dapat menghemat penggunaan memori dan meningkatkan performa program.

Parameter juga memungkinkan adanya passing by reference, yaitu mengirim alamat memori suatu variabel ke dalam fungsi, sehingga perubahan yang dilakukan pada variabel di dalam fungsi dapat mempengaruhi variabel aslinya. Hal ini sangat berguna jika kita ingin mengubah data yang ada di luar fungsi melalui pemrosesan di dalam fungsi tersebut.

FAQ: Frequently Asked Questions

1. Apa bedanya parameter dan argumen dalam pemrograman?

Parameter dan argumen adalah dua konsep yang sering digunakan dalam pemrograman. Parameter merujuk pada variabel yang dideklarasikan dalam definisi fungsi atau metod, sedangkan argumen merujuk pada nilai yang dikirimkan ke dalam fungsi atau metod saat pemanggilan.

Ketika kita mendefinisikan suatu fungsi atau metod, kita dapat menentukan jenis dan jumlah parameter yang dibutuhkan. Saat kita memanggil fungsi atau metod tersebut, kita perlu mengirimkan argumen yang sesuai sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

Contoh:

// Mendefinisikan fungsi dengan satu parameter

function cetakPesan(nama) {

console.log("Halo, " + nama);

}

// Memanggil fungsi dengan argumen

cetakPesan("John"); // Output: "Halo, John"

Pada contoh di atas, parameter “nama” telah didefinisikan dalam fungsi cetakPesan. Saat fungsi tersebut dipanggil dengan argumen “John”, argumen tersebut akan dikirimkan ke dalam fungsi dan digunakan untuk mencetak pesan “Halo, John”.

2. Apa yang terjadi jika jumlah argumen yang dikirim tidak sesuai dengan jumlah parameter yang dibutuhkan?

Jika jumlah argumen yang dikirim tidak sesuai dengan jumlah parameter yang dibutuhkan dalam pemanggilan fungsi, maka akan terjadi error. Jika argumen yang dikirim lebih sedikit dari jumlah parameter, maka nilai parameter yang tidak terkirim akan menjadi undefined atau nilai default yang telah ditentukan.

Contoh:

// Mendefinisikan fungsi dengan dua parameter

function jumlah(a, b) {

return a + b;

}

// Memanggil fungsi dengan satu argumen

var hasil = jumlah(5); // Error: jumlah argumen kurang

Pada contoh di atas, fungsi jumlah membutuhkan dua argumen, namun saat pemanggilan hanya satu argumen yang dikirim. Hal ini akan mengakibatkan error, karena jumlah argumen tidak sesuai dengan jumlah parameter yang dibutuhkan oleh fungsi tersebut.

Kesimpulan

Parameter adalah bagian yang penting dalam pemrograman karena memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima data ke dalam fungsi atau metod. Dengan menggunakan parameter, kita dapat memisahkan logika dan data, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan efisiensi dan performa program.

Ketika menggunakan parameter, penting untuk memastikan jumlah argumen yang dikirimkan sesuai dengan jumlah parameter yang dibutuhkan. Jika tidak, akan terjadi error yang dapat menyebabkan program tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

Untuk menggunakan parameter dengan lebih efektif, pastikan untuk merencanakan dengan baik struktur dan logika program sehingga penggunaan parameter dapat memaksimalkan potensi kegunaannya.

Artikel Terbaru

Edo Purnomo S.Pd.

Pengajar dan pencinta buku yang tak pernah berhenti. Bergabunglah dalam perjalanan literasi saya!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *