Daftar Isi
Kamu tentu sudah tidak asing dengan kegiatan berdiskusi, bukan? Menurutmu, apa alasan yang mendasari terjadinya kegiatan diskusi? Ya, perbedaan pendapat. Kegiatan diskusi merupakan aktivitas bertukar pikiran, ide, atau gagasan tentang suatu persoalan. Untuk memahami lebih jelas apa itu teks diskusi, kamu akan menemukan jawabannya pada penjabaran di bawah ini.
Definisi Teks Diskusi
Diskusi merupakan bentuk aktivitas bertukar gagasan atau ide yang dilakukan oleh dua atau sekelompok orang. Kegiatan berdiskusi akan memunculkan argumen, entah yang pro atau kontra dengan permasalahan. Lewat diskusi tersebut akan ditemukan kesepakatan di atas perbedaaan pendapat yang ada. Dalam proses diskusi, kamu juga dapat menambah wawasan dari topik pembahasan dari argumen-argumen yang diberikan.
Teks dikusi adalah sebuah teks yang berisikan dua atau lebih pendapat tentang suatu persoalan. Dimana, pendapat-pendapat itu bersifat pro dan kontra terhadap persoalan. Pedapat pro dan kontra itu akan menyampaikan masalah, sebagai dasar pembicaraan, yang menjadi persoalan dalam kegiatan berdiskusi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa teks diskusi adalah teks yang berisikan beberapa pendapat, baik pro atau kontra, yang didukung dengan argumen untuk meyakinkan.
Teks diskusi termasuk ke dalam tipe teks eksposisi. Kenapa dikatakan salah satu tipe teks eksposisi karena secara konten (isi) teks diskusi berisi pendapat, baik pro dan kontra, tentang suatu hal yang disertai penjelasan. Hal itu mirip dengan isi dari teks eksposisi yakni yang berisi argumen dari sudut pandang penulis dengan didukung agumen pendukung. Jika teks diskusi berisi dua atau lebih pendapat (pro dan kontra), maka teks eksposisi hanya berisi satu sudut pandang permasalahan.
Fungsi dan Tujuan Teks Diskusi
Fungsi yang dimiliki oleh teks diskusi yakni sebagai fungsi sosial teks. Fungsi sosial dari teks diskusi adalah melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang atau prespektif. Permasalahan dibahas dari berbagai prespektif guna untuk mencapai sebuah keputuasan yang dapat menjawab secara berimbang.
Tujuan dari teks diskusi tentu selaras dengan tujuan diskusi itu sendiri. Tujuan teks diskusi adalah untuk meraih satu kesepakatan tentang persoalan yang dibahas. Akan tetapi, terdapat beberapa tujuan lain, yakni:
- Bertukar pikiran dan mendapatkan pandangan baru.
- Menguji gagasan yang dipaparkan secara kolektif.
- Menguji pendapat serta respon dari sebuah gagasan.
- Menghubungkan data dan fakta berdasarkan padangan yang berbeda-beda.
Secara umum, jika dilihat dari tujuannya maka teks diskusi bertujuan untuk mencapai satu kesepakatan dari beberapa pro dan kontra terhadap suatu permasalahan. Oleh sebab itu, kenapa di dalam teks diskusi terdapat lebih dari satu pendapat.
Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi ke dalam 3 bagian. Secara garis besar terdiri dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian-bagian tersebut mirip dengan teks eksposisi, yakni tesis, isi, dan penegasan ulang. Hal karena, teks diskusi merupakan tipe teks eksposisi. Setiap bagian teks berisi penjelas tertentu yang akan merujuk pada tujuan dan fungsi teks diskusi. Bagain-bagain dalam struktur teks diskusi, sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Bagian pertama dari teks diskusi ialah pendahuluan. Pendahuluan atau disebut juga dengan bagian isu. Bagian tersebut berisi mengenai latar belakang dari topik persoalan yang didiskusikan. Pernyatan dalam bagian pendahuluan bertujuan sebagai pembatas topik. Jadi, pernyataan yang ada membantu pembaca untuk fokus pada persoalan. Di dalam pendahuluan pendapat atau sudut pandang yang berbeda terkait persoalan mulai diperkenalkan. Jadi, bagain pendahuluan atau isu adalah bagian awal teks diskusi yang berisi latar belakang persoalan dan sudut pandang berbeda tentang topik persoalan.
2. Isi
Struktur kedua dari teks diskusi ialah bagain isi. Isi adalah salah satu bagian teks diskusi yang memuat beberapa pernyataan bersifat pro dan kontra terhadap topik persoalan. Pendapat pro dituliskan dalam dua atau tiga paragraf dengan disertai alasan pendukung. Alasan pendukung dapat disertai dengan fakta atau data valid agar lebih menyakinkan pendapat atau pernyataan yang mendukung. Pernyataan tersebut berasal dari berbagai prespektif.
Selain pernyataan pro, di dalam isi juga terdapat pernyataan kontra. Pernyataan kontra terhadap topik persoalan harus disertai dengan alasan yang logis. Sama halnya dengan pernyataan pro, hal itu dilakukan agar pernyataan kontra tersebut lebih meyakinkan. Pada bagian ini, penulis harus menggunakan bahasa persuasif untuk menunjukkan keberpihakan. Dan juga, menggunakan bahasa kohesif agar dapat menghubungkan gagasan dan menunjukkan adanya kekontrasan pendapat.
3. Simpulan
Bagian terakhir dari struktur teks diskusi ialah simpulan. Simpulan adalah bagian yang berisi rangkuman argumen atau pernyataan yang berasal dari dua belah pihak, pro dan kontra. Bagian ini juga akan mengevaluasi penryataan yang dirasa paling efektif terhadap topik persoalan. Efektif yang dimaksud yakni pernyataan yang berpotensi memberikan simpulan atas topik permasalahan. Oleh sebab itu, akan menemukan rekomendasi atau saran dari satu persepsi dari pernyataan yang ada.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tesk diskusi memiliki 3 bagain. Tiap bagain dalam struktur teks saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar bagain tersebut akan membantu pembaca untuk memahami persoalan dan pendapat tentang persoalan dari berbagai prespektif.
Ciri Kebahasaan Teks Diskusi
Teks diskusi memiliki ciri khas penggunaan bahasa tersendiri yang selaras dengan tujuan teks tersebut. Bahasa efektif yang digunakan dalam teks bertujuan untuk mempersuasi pembaca atau pendengar. Hal itu sejalan dengan tujuan teks diskusi yakni bertujuan untuk mengemukakan sebuah saran atau solusi yang dapat diterima oleh pihak lain.
Diksi dalam teks diskusi harus memerhatikan beberapa hal. Hal itu akan berguna dalm mendukung argumen yang kamu utarakan. Beberapa hal tersebut, diantaranya audiens atau pendengar, gagasan yang ingin disampaikan, sarana persuasif, kesusaian kosakata yang digunakan, dan hubungan kohesi. Secara khusus ciri-ciri kebahasaan teks diskusi, meliputi:
- Kalimat yang digunakan menunjukkan kejadian di waktu sekarang.
Penggunaan kata penunjuk waktu sekarang dikarenakan topik yang dibicarakan sering kali berkaitan dengan permasalahan aktual. Kata-kata yang menjadi penanda waktu sekarang dan peristiwa yang sedang terjadi, contohnya adalah, merupakan, sedang, perlu, bertindak, hentikan, artinya dan lain sebagainya. Contoh bentuk kalimat yang menunjukkan waktu sekarang, yakni “Tidak berbeda jauh dengan kopi, rutinitas kebiasaan minum teh sudah dilakukan sejak dulu.”
- Kata yang mewakili pikiran dan emosi.
Kata-kata yang dipilih dalam teks diskusi haruslah mewakili pikirian dan perasaan penulis. Contoh kata yang dapat digunakan, diantaranya percaya, yakin, pikir, kagum, senang, terkejut, suka, ragu, atau harap. Kata tersebut digunakan untuk mewakili hal-hal yang dipikirkan penulis, sehingga pembaca diharapkan dapat memahami pemikiran penulis.
Kata emotif untuk melibatkan pikiran pembaca. Contoh kata emotif diantaranya ganas, unik, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan, berbahaya,sejuk, dan lain sebagainya. Penggunaan kata emotif bertujuan untuk menyampaikan perasaan penulis agar pendengar atau pembaca dapat ikut merasakan.
- Pengunaan modalitas
Modalitas adalah kata yang menggambarkan derajat kepastian. Atau untuk menguji seberapa pasti argumenmu. Penggunaan modalitas dapat meyakinkan atau membuat ragu terhadap suatu pendapat. Contoh modalitas, misalnya akan, mesti, dapat, selalu, biasanya, hampir, nyaris, kadang-kadang, tidak pernah, umumnya, tentu, pasti, harus, dan lain sebagainya.
- Penggunaan konjungsi sebagai penanda kohesi-koherensi
Konjungsi adalah kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan dua pemikiran. Contoh konjungsi yang dapat digunakan, misalnya dan, tetapi, namun, bagaimanapun, juga, dalam hal lain, sementara itu, meskipun, pada akhirnya, dan lain sebagainya. Konjungsi dapat menjadi penghubung antar kata, frasa, atau klausa di dalam kalimat. Dan juga, menghubungkan antarkalimat di dalam paragraf atau konjungsi untuk antarparagraf.
Cara Menulis Teks Diskusi
Teks diskusi berisikan pendapat atau meyakinkan pembaca atau pendengar untuk pro atau kontra terhadap suatu persoalan. Oleh sebab itu, penulis harus berupaya untuk membuat pembaca setuju dengan pendapat yang diutarakan. Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh bagaimana penulis memilih diksi, argumen pendukung sebagai alasan, dan strategi dalam menyusun teks diskusi. Berikut beberapa cara yang dapat diikuti dalam penulisan teks diskusi:
- Buatlah judul yang menarik pembaca. Judul harus ditulis dengan pilihan bahasa semenarik mungkin, karena itu yang pertama dibaca oleh pembaca.
- Gunakan pertanyaan retorika pada pernyataan pembuka bagian pendahuluan. Pertanyaan retorik akan menarik minat pembaca terhadap isi selanjutnya di dalam teks.
- Mengawali pendahuluan dengan bahasa emotif, sehingga pembaca akan merasa dilibatkan terhadap hal yang dirasakan penulis.
- Gunakan kata ganti personal dalam bagian pendahuluan untuk memberi kesan pembaca ikut berkontribusi.
- Topik permasalahan disampaikan secara jelas di bagain pendahuluan. Hal itu bertujuan memberikan fokus pembaca terhadap persoalan yang didiskusikan.
Beberapa cara tersebut dapat diterapkan dalam menyusun teks diskusi agar menarik pembaca. Penggunaan diksi yang menarik harus diperhatikan, selain pernyataan pendukung dari pendapat. Diksi memiliki kekuatan untuk menarik atensi dan juga keberpihakan pembaca terhadap pendapat yang disampaikan penulis.
Teks diskusi yang baik ialah teks yang dapat memberikan pendapat, pro dan kontra, secara berimbang dan objektif. Untuk itu, dalam menentukan keberpihakan terdapat topik persoalan, kamu harus menyertakan argumen pendukung yang valid. Kamu juga harus bisa melihat topik persoalan dari berbagai sudut pandang. Dengan seperti itu kamu dapat menghasilkan teks diskusi yang berujung pada sebuah solusi atau saran. Selamat berdiskusi guys!
Sumber Referensi:
Trianto, Agus, Tatik Harsiati, dan E. Kosasih. 2018. Bahasa Indoneisa untuk SMP/MTs Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.