Daftar Isi
Saat ini, kebersihan lingkungan menjadi perhatian utama bagi banyak individu dan masyarakat. Setiap orang sepakat bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi kesehatan dan kenyamanan kita semua. Namun, apa yang sebenarnya dapat dilakukan untuk mengukur sejauh mana kebersihan lingkungan di tempat-tempat umum seperti sekolah, rumah sakit, atau taman kota?
Inilah saatnya kita mengenalkan skala bertingkat model Likert yang dapat membantu kita dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kebersihan lingkungan tersebut. Model Likert yang digunakan untuk mengukur sikap dan preferensi manusia ini telah dikembangkan oleh psikolog Amerika, Rensis Likert, pada tahun 1932.
Pendekatan ini menggunakan skala berangka yang memungkinkan responden untuk memberikan penilaian mereka secara subjektif dan kualitatif. Dalam hal kebersihan lingkungan, model Likert akan memungkinkan kita untuk menentukan tingkat kepuasan, persepsi, atau harapan kita terhadap kondisi kebersihan di sekitar kita.
Skala bertingkat model Likert terdiri dari serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan. Responden akan diminta untuk memberikan respons berdasarkan tingkat setuju atau tidak setuju. Pada umumnya, ada lima atau tujuh tingkatan skala yang digunakan, mulai dari “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”.
Dalam artikel jurnal ini, peneliti menggunakan skala bertingkat model Likert untuk melakukan survei tentang kebersihan lingkungan di sekolah-sekolah di kota X. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kepuasan yang cukup terhadap kebersihan lingkungan sekolah mereka, dengan persentase tingkat kepuasan mencapai 80%.
Hasil penelitian ini juga membahas mengenai aspek-aspek kebersihan tertentu yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Misalnya, sekitar 60% responden menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan kondisi toilet di sekolah. Temuan ini menunjukkan adanya perluasan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai kebijakan kebersihan yang lebih baik.
Menurut beberapa ahli, penggunaan skala bertingkat model Likert dalam penelitian kebersihan lingkungan membawa manfaat besar dalam mengumpulkan data yang dapat dijadikan dasar perumusan kebijakan. Dalam konteks ini, menggunakan skala ini akan membantu kita untuk mengidentifikasi permasalahan yang merugikan dan mencari solusi yang lebih baik.
Dalam rangka meningkatkan kebersihan lingkungan secara keseluruhan, penting bagi kita untuk menggunakan metode yang dapat memberikan informasi yang akurat dan terukur. Skala bertingkat model Likert adalah alat yang efektif dan efisien dalam mengumpulkan data tentang kebersihan lingkungan. Dengan demikian, diharapkan skala ini dapat menjadi pendukung dalam menyusun kebijakan dan upaya-upaya nyata untuk menjaga kebersihan lingkungan di masa depan.
Jadi, mari kita bergandengan tangan dan memanfaatkan skala bertingkat model Likert ini untuk mencapai kebersihan lingkungan yang lebih baik. Setiap individu dan masyarakat memiliki peran yang sama pentingnya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang masalah ini serta penggunaan model Likert, kita dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi kita semua.
Kebersihan Lingkungan dan Peran Kita dalam Mempertahankannya
Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama kita untuk menjaga keindahan dan kesehatan dari segala aspek lingkungan di sekitar kita. Hal ini meliputi kebersihan udara, air, dan tanah serta mencegah tumpukan sampah yang dapat mencemari lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai individu.
Skalad Pengukuran Kebersihan Lingkungan
Untuk mengukur tingkat kebersihan lingkungan, kita dapat menggunakan model skala bertingkat Likert. Skala ini terdiri dari pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab oleh responden menggunakan skala likert yang terdiri dari beberapa pilihan. Jawaban yang diberikan pada skala likert akan memperlihatkan kecenderungan responden terhadap pernyataan yang diajukan. Berikut adalah model skala bertingkat Likert tentang kebersihan lingkungan:
Kebersihan Udara
1. Sangat tidak puas: Udara tercemar, polusi mencemari lingkungan sekitar saya.
2. Tidak puas: Udara terasa kotor, polusi masih terasa meskipun tidak terlalu terlihat.
3. Biasa saja: Udara terasa normal, tetapi kadang-kadang masih tercium bau tidak sedap.
4. Puas: Udara terasa segar dan bersih, sedikit polusi terlihat atau tercium.
5. Sangat puas: Udara sangat segar dan bersih, lingkungan sekitar saya terjaga dengan baik.
Kebersihan Air
1. Sangat tidak puas: Air tercemar, kualitas dan kejernihan air sangat buruk.
2. Tidak puas: Air terlihat kotor dan berbau tidak sedap.
3. Biasa saja: Air terasa normal, sedikit kotor dan kualitasnya bisa dibilang biasa.
4. Puas: Air terlihat bersih dengan kualitas yang baik.
5. Sangat puas: Air sangat bersih dan berkualitas tinggi.
Kebersihan Tanah
1. Sangat tidak puas: Tanah terlihat kotor dan banyak sampah.
2. Tidak puas: Tanah terasa kotor, kadang-kadang ada sampah yang berserakan.
3. Biasa saja: Tanah terlihat normal, tetapi ada beberapa sampah di sekitar.
4. Puas: Tanah terlihat bersih dengan sedikit sampah.
5. Sangat puas: Tanah sangat bersih dan bebas dari sampah.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Q: Bagaimana kita dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan?
A: Kita dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara:
– Memilah sampah dengan benar dan mengelolanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di wilayah tempat tinggal kita.
– Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
– Menghemat penggunaan air dan listrik, serta menggunakan energi terbarukan jika memungkinkan.
– Mendorong masyarakat sekitar untuk juga peduli dengan kebersihan lingkungan.
Q: Apa dampak dari lingkungan yang kotor dan tidak terjaga?
A: Lingkungan yang kotor dan tidak terjaga dapat memiliki dampak negatif seperti:
– Penyakit dan gangguan kesehatan bagi manusia dan hewan.
– Kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
– Peningkatan polusi udara, air, dan tanah.
– Menurunnya kualitas hidup dan keindahan lingkungan sekitar kita.
Berbagai dampak negatif tersebut dapat mengganggu keseimbangan alam dan kualitas hidup kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan agar kita dapat hidup dalam lingkungan yang sehat dan nyaman.
Kesimpulan
Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama kita. Dengan menjaga kebersihan udara, air, dan tanah, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi diri kita sendiri, serta generasi mendatang. Setiap individu memiliki peran penting dalam mempertahankan kebersihan lingkungan, dan kita harus berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah kecil namun berdampak besar dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Ayo bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik!