Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan

Halo, sobat pintar! Sejatinya, hewan dan tumbuhan juga memiliki sistem reproduksi agar mereka tidak mengalami kepunahan. Pada kesempatan kali ini, kamu akan belajar lagi seputar mata pelajaran IPA SMP untuk kelas IX yang membahas tentang Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Ayo, segera siapkan buku catatan kamu untuk mengikuti pembahasan lebih detailnya dalam artikel berikut ini!

Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Pembahasan pertama mengenai sistem perkembangbiakan ini akan diawali oleh tumbuhan. Untuk tetap menjaga kelestarian keturunan, tumbuhan akan berkembang biak atau bereproduksi. Seperti yang kamu ketahui juga, tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup sama seperti manusia. Mereka secara teknis juga memiliki sistem reproduksi untuk memperbanyak diri.

Kemampuan tumbuhan dalam berkembangbiak tersebut ada berbagai macam. Mulai dari perkembangbiakan untuk kelompok tumbuhan angiospermae, gymnospermae, paku, sampai dengan lumut. Nah, untuk lebih jelasnya lagi dapat kamu baca dalam ringkasan di bawah ini.

Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae

Dalam perkembangbiakan tumbuhan berbiji (Spermatophyta) sebenarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) serta tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae). Tumbuhan angiospermae atau yang biasa kamu kenal dengan tumbuhan biji tertutup adalah salah satu tumbuhan yang bakal bijinya ada di dalam bakal buah (ovarium).Sebagai contoh yang paling umum seperti tanaman rambutan, kelapa, dan padi.

Bakal buah atau ovarium ini merupakan bagian dari putik yang mengalami perbesaran dan tersusun oleh daun buah. Nantinya, bakal buah akan berkembang untuk menjadi buah sedangkan bakal biji juga akan ikut berkembang untuk menjadi biji. Perkembangbiakan tumbuhan angiospermae ini dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif.

Baca juga: Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup, Yuk Belajar!

A. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Angiospermae

Secara definisi, perkembangbiakan vegetatif adalah bentuk perkembangbiakan yang menggunakan bagian tumbuhan misalnya akar, batang, atau daun. Perkembangbiakan jenis ini tentu dapat menghasilkan individu atau tumbuhan yang baru tanpa perlu adanya proses pembuahan atau fertilisasi yang melibatkan peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur yang kemudian menghasilkan zigot.

Tumbuhan memiliki kemampuan dapat berkembangbiak secara vegetatif sebab sel-sel yang dimilikinya mempunyai keunggulan yang luar biasa. Sel-sel tumbuhan dapat berkembang untuk menjadi berbagai macam sel penyusun jaringan serta organ tumbuhan dari individu baru yang memiliki sifat yang sama dengan induk. Sel inilah yang dapat kamu sebut dengan sel meristem. Nah, perkembangbiakan vegetatif tersebut secara general dibagi menjadi dua, yakni alami dan buatan.

  1. Vegetatif Alami

Perkembangbiakan jenis ini adalah perkembangbiakan tumbuhan yang melibatkan bagian tubuhnya tanpa adanya bantuan campur tangan dari manusia. Berikut beberapa contoh macam cara perkembangbiakan vegetatif alami yang dilakukan oleh tumbuhan angiospermae.

a.) Rhizoma

Terdapat beberapa dari tumbuhan yang berkembangbiak dengan memanfaatkan tunas pada batang yang ada di dalam tanah atau yang disebut dengan rhizoma. Misalnya seperti tumbuhan jahe, temu lawak, dan lengkuas.

b.) Stolon

Stolon atau geragih adalah batang pada tumbuhan yang mnjalar di atas tanah. Tunas akan tumbuh pada buku dari stolon dan ketika tunas terpisah dari tanaman induk secara otomatis tunas telah mampu untuk tumbuh secara mandiri sebagai individu baru. Contohnya seperti stroberi dan pegagan.

c.) Umbi Lapis

Tumbuhan bawang merah merupakan contoh umum dari umbi lapis karena ada susunan berlapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak, dan berdaging disertai dengan batang yang berupa bagian kecil yang berada di bagian bawah umbi lapis (cakram). Kuncup samping akan tumbuh berkelompok di sekitar umbi induk dan apabila dipisahkan dapat menghasilkan individu baru.

d.) Umbi Batang

Peran dari umbi batang ialah untuk menyimpan cadangan makanan serta sebagai cara perkembangbiakan. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang yaitu kentang dan ubi jalar.

e.) Kuncup Adventif Daun

Kuncup ini terdapat pada tepi daun atau yang dinamakan sebagai tunas liar pada tepi daun. Sebagai contoh tumbuhannya adalah daun cocor bebek yang memiliki sel meristem pada bagian tepi daunnya dan kemudian akan membentuk kuncup.

  1. Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan jenis ini adalah perkembangbiakan tumbuhan yang melibatkan bagian tubuhnya tanpa adanya bantuan campur tangan dari manusia. Berikut beberapa contoh macam cara perkembangbiakan vegetatif alami yang dilakukan oleh tumbuhan angiospermae.

a.) Cangkok

Dilakukan dengan mengeluas kulit batang tanaman yang berkayu seperti mangga lalu dibalut dengan menggunakan tanah yang telah dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik hingga akarnya tumbuh.

b.) Merunduk

Tangkai tanaman dibenamkan di tanah sehingga bagian yang tertanam sebelumnya dapat tumbuh akar. Biasanya merunduk ini dapat kamu lakukan pada beberapa tanaman yang punya cabang batang yang panjang sekaligus lentur, misalnya bunga Alamanda.

c.) Setek

Caranya dengan memotong suatu bagian dari tanaman yang selanjutnya ditanam untuk menghasilkan tanaman individu baru. Sebagai contoh, dalam menanam ketela pohon kamu dapat menggunakan metode setek batang.

B. Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae

Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif selalu melibatkan proses fertilisasi atau pembuahan antara sel sperma dan sel telur hingga nantinya akan terbentuk embrio yang disimpan di dalam biji dan menghasilkan tumbuhan baru dengan sifat gabungan dari kedua induk.

  1. Penyerbukan (Polinasi)

Peristiwa penyerbukan adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Hal ini sangat berkaitan erat dengan simbiosis mutualisme yang terjadi antara bunga dengan serangga terutama lebah. Ketika lebah berpindah, serbuk sari yang melekat di kakinya akan jatuh ke kepala putik. Berdasarkan jenis perantaranya, penyerbukan dibagi ke dalam lima kelompok sebagai berikut.

a.) Anemogami

Penyerbukan yang dibantu oleh perantara angin. Biasanya dapat terjadi pada tanaman dengan bunga yang ringan dan kecil sehingga mudah bergoyang bila tertiup angin, serta merupakan tanaman yang tidak menghasilkan nektar atau bau. Contohnya adalah tanaman jagung dan padi.

b.) Entomogami

Penyerbukan ini dapat terjadi karena bantuan dari serangga, dengan ciri tanaman yang memiliki bunga berwarna cerah dan menarik, serta menghasilkan bau dan nektar. Pada prinsipnya, serangga menyukai nektar atau madu karena berperan sebagai sumber energi yang dapat disimpan sebagai cadangan makanan.

c.) Ornitogami

Suatu proses penyerbukan yang dibantu oleh burung. Umumnya untuk karakteristik tanamannya seperti ukuran bunga yang besar, warna merah cerah dengan mahkota berbentuk terompet, tidak berbau, serta menghasilkan nektar dalam jumlah yang banyak. Burung yang sering membantu penyerbukan adalah burung kolibri.

d.) Kiropterogami

Salah satu jenis penyerbukan yang dibantu oleh kelelawar. Ciri-ciri tanamannya, seperti menghasilkan nektar, memiliki warna yang menarik, menghasilkan bau dan mekar pada malam hari.

e.) Antropogami

Penyerbukan ini dapat terjadi karena bantuan dari manusia. Bunganya biasanya memiliki ciri berumah dua yang artinya dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga betinanya saja. Selain itu, dapat juga disebabkan karena tanaman sulit bertemu dengan putik dan tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri.

Sejatinya, dalam penyerbukan serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri ataupun bunga lain yang masih satu spesies. Nah, berdasarkan asal serbuk sari tersebut terdapat 4 macam penyerbukan, yakni penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), penyerbukan silang (allogami/xenogami), serta penyerbukan bastar (hibridogami).

  1. Pembuahan (Fertilisasi)

Alur proses pembuahan dimulai dari serbuk sari yang melekat pada kepala putik akan menyerap air dan berkecambah untuk membentuk buluh serbuk sari, yang nantinya akan tumbuh dan bergerak menju bakal buah melalui tangkai dari putik. Inti sel generatif pada buluh serbuk sari akan menjadi dua dan kemudian berkembang menjadi dua inti sel sperma.

Sedangkan sati inti vegetatifnya akan menjadi penuntun untuk gerak tumbuh dari buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi ovum dan menghasilkan zigot, serta satu inti sel yang lain akan membuahi inti kandung lembaga sekunder untuk membentuk endosperma atau cadangan makanan. Proses pembuahan yang terjadi sebanyak dua kali ini yang dapat disebut sebagai pembuahan ganda.

  1. Penyebaran Biji

Hal menguntungkan dapat terjadi ketika penyebaran biji berada jauh dari induk, karena ketika dekat dengan induk akan terjadi kompetisi dalam urusan mendapatkan cahaya, air, serta nutrisi yang berguna untuk proses pertumbuhan. Berikut macam penyebaran biji yang dapat terjadi didasarkan melalui perantaranya.

a.) Anemokori

Suatu penyebaran biji yang dapat terjadi karena adanya bantuan dari angin. Ciri tumbuhannya adalah memiliki biji yang kecil, ringan serta bersayap. Sebagai contohnya adalah biji bungan Dandelion.

b.) Hidrokori

Penyebaran biji dengan bantuan air, dimana tumbuhannya biasanya hidup di daerah perairan. Untuk contohnya adalah tanaman bakau dan pohon kelapa. Walaupun memiliki biji yang tergolong besar, kelapa tetap dapat mengapung di air karena sabut kelapa memiliki banyak rongga udara sehingga prinsip kerjanya sama seperti pelampung.

c.) Zookori

Proses penyebaran biji yang dilakukan dengan bantuan hewan yang secara konsep tergolong menjadi empat, yaitu entomokori (perantara serangga), kiropterokori (perantara kelelawar), ornitokori (perantara burung), dan mammokori (perantara mamalia).

d.) Antropokori

Suatu penyebaran biji yang terjadi dengan bantuan dari manusia yang dilakukan secara sengaja maupun tidak. Untuk penyebaran biji yang dilakukan dengan sengaja contohnya ketika kamu menanam padi, sedangkan jika dilakukan secara tidak sengaja contohnya adalah biji tumbuhan yang memiliki struktur mudah melekat pada pakaian misalnya rumput.

Baca juga: Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari, Yuk Simak!

  1. Perkecambahan

Perkecambahan ini erat kaitannya dengan istilah dormansi yang adalah peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat. Masa dormansi biji berakhir ditandai dengan biji yang mulai tumbuh atau memasuki tahapan perkecambahan. Sebagai catatan, untuk masa dormansi biji dari setiap tanaman berbeda-beda.

C. Perkembangan Hidup dari Tumbuhan Angiospermae

Perkembangan hidup tersebut dimulai saat terjadi penyerbukan yang kemudian sampai pada peristiwa pembuahan ganda. Setelah terjadi pembuahan, bakal biji nantinya akan berkembang menjadi biji serta buah sehingga menyelubungi biji.

Biji tersebut akan menyebar dan jika atuh di tempat yang sesuai akan terjadi perkecambahan yang kemudian tumbuh menjadi individu baru. Lalu, menghasilkan bunga dan mengalami penyerbukan sampai berulang perkembangan yang serupa. Detailnya dapat kamu amati pada gambar berikut ini.

perkembangan hidup tumbuhan angiospermae
Sumber : img.freepik.com

Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh kulit buat alias biji terbuka. Walaupun tumbuhan jenis ini tidak memiliki bunga, tetapi memiliki strobilus yang berperan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Terdapat dua macam strobilus yaitu jantan dan betina di dalam satu pohon maupun secara terpisah.

Pada strobilus jantan terdapat ruang spora (mikrosporangia) yang sel-selnya mengalami pembelahan meiosis untuk kemudian dapat membentuk spora jantan (mikrospora) yang berkembang dan menghasilkan serbuk sari.

Sedangkan pada strobilus betina tersusun dari banyak daun penghasil spora (megasporofil) yang tiap-tiapnya mengandung dua bakal biji. Setiap bakal biji tersebut mengandung kotak spora (megasporangium) yang juga mengalami pembelahan secara meiosis dan membentuk spora betina (megaspora). Dari inti megaspora inilah yang kemudian mengalami proses pemelahan secara mitosis dan menghasilkan ovum.

Penyerbukan dapat terjadi apabila serbuk sari berhasil menempel pada lubang bakal biji, karena tertangkap oleh cairan yang terdapat di dalam lubang bakal biji tersebut. Cairan menjadi menguap dan serbuk sari dengan mudah masuk ke bakal biji yang akhirnya terjadi peristiwa pembuahan. Sebagai gambaran jelasnya, coba kamu perhatikan dalam ilustrasi berikut.

perkembangbiakan generatif tumbuhan gymnospermae
Sumber : i.pinimg.com

Bukan hanya secara generatif, tumbuhan gymnospermae juga mampu berkembangbiak secara vegetatif, seperti contoh tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pinus berkembangbiak dengan menggunakan tunas akar, sedang untuk pakis haji dengan menggunakan tunas yang disebut sebagai bulbil.

Perkembangbiakan Tumbuhan Paku

Secara prinsip, tumbuhan paku ini tidak memiliki bunga. Sebagai alat perkembangbiakan, tumbuhan paku melibatkan spora. Selain itu, tumbuhan tersebut juga dapat berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif. Apabila terjadi kekurangan kadar air pada kotak spora, maka kotak spora itu akan pecah serta tumbuh menjadi protalium jika lingkungannya sesuai untuk tumbuh.

Kemudian, protalium akan berkembang serta menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma yang memiliki flagel sedangkan arekegonium akan membentuk sel telur. Berikut ini skema gambaran hidup dari tumbuhan paku.

perkembangan hidup tumbuhan paku
Sumber : img.freepik.com

Peristiwa pembuahan atau fertilisasi dapat terjadi ketika sperma sampai  pada sel telur dan menghasilkan zigot. Sperma dari tumbuhan paku tetap membutuhkan dukungan air untuk keleluasaan mobilisasi atau pergerakannya. Untuk perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan paku dilakukan dengan cara rhizoma, yang mampu tumbuh ke segala arah serta membentuk koloni tumbuhan paku baru.

Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut

Daerah yang lembab merupakan habitat dari tumbuhan lumut yang mampu berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif. Pada satu individu lumut memiliki anteridium yang menghasilkan sperma dan arkegonium sebagai penghasil sel telur. Kemudian, fertilisasi pun terjadi di antara keduanya dengan bantuan dari air dan menghasilkan zigot yang mampu tumbuh serta menghasilkan spora.

Ketika spora jatuh pada tempat yang sesuai maka akan tumbuh menjadi protonema yang selanjutnya menjadi tumbuhan lumut yang mampu membentuk sel kelamin. Untuk skema gambaran perkembangan hidup pada tumbuhan lumut, coba kamu perhatikan ilustrasi berikut.

perkembangan hidup tumbuhan lumut
Sumber : media.istockphoto.com

Tumbuhan lumut juga mengalami perkembangbiakan secara vegetatif dengan menggunakan kuncup (gemmae) dan fragmentasi atau melepaskan sebagian tubuhnya untuk membentuk individu baru. Berikut skema gambar perkembangan hidup lumut.

Baca juga: Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Perkembangbiakan pada tumbuhan juga melibatkan berbagai pemanfaatan metode teknologi, seperti hidroponik, vertikultur, dan kultur jaringan. Pembahasan lebih lanjut, simak ringkasan di bawah ini!

Hidroponik

Salah teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan yang memakai metode penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi serta mineral yang ada di dalam air tanpa melibatkan media tanah. Biasanya digunakan untuk tanaman seperti selada, tomat, timun, dan masih banyak lagi.

Vertikultur

Teknologi budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi bertingkat secara vertikal untuk meningkatkan jumlah tanaman. Konsep ini sangatlah cocok jika diterapkan pada daerah perkotaan dengan lahan yang terbatas.

Kultur Jaringan Tumbuhan

Metode memperbanyak tumbuhan dengan mengambil bagian tubuh dari tanaman misalnya sel, jaringan, maupun organ dari tumbuhan. Lalu, ditumbuhkan pada kondisi yang steril di dalam medium yang telah mengandung nutrisi serta hormon sebagai zat pengatur pertumbuhan. Bagian tanaman yang ditujukan untuk ditumbuhkan tersebut akan dapat membentuk individu baru dengan organ yang lengkap baik dari akar, batang, maupun daun.

Perkembangbiakan pada Hewan

Setelah pembahasan mengenai sistem perkembangbiakan pada tumbuhan, sekarang kamu akan mempelajari tentang sistem perkembangbiakan pada hewan. Secara general, perkembangbiakan pada hewan juga dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakan secara aseksual dan seksual. Yuk, ketahui selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Dalam perkembangbiakan hidup hewan yang terjadi secara aseksual atau tanpa melibatkan proses fertilisasi akan dijelaskan pada rincian berikut yang terdiri dari pembentukan tunas, fragmentasi, serta partenogenesis. Ayo, kamu pelajari seksama materi ini dengan penuh antusias!

Membentuk Tunas

Salah satu perkembangbiakan aseksual yang dilakukan oleh beberapa hewan adalah dengan membentuk tunas untuk dapat memperoleh keturunan. Sebagaimana contohnya terjadi pada Filum Porifera dan Coelenterata. Berikut gambar pertunasan dari Hydra sp yang termasuk ke dalam filum Coelenterata.

pertunasan Hydra sp
Sumber : shutterstock.com

Fragmentasi

Selanjutnya, ada fragmentasi yang merupakan jenis perkembangbiakan aseksual dengan cara memotong-motong tubuhnya sendiri menjadi beberapa bagian. Dimulai dengan tahap awal yang disebut dengan fragmentasi atau pemotongan tubuh induk menjadi beberapa bagian. Lalu, masuk ke tahap regenerasi, dimana setiap potongan dari tubuh induk sebelumnya akan membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut.

Tahap akhirnya, setiap dari potongan tubuh itu akan menghasilkan individu baru dengan bagian tubuh yang sudah lengkap persis dengan induknya. Sebagai contoh hewan yang melakukan fragmentasi adalah cacing Planaria. Ayo, cermati langsung terkait dengan fragmentasi pada gambar berikut ini.

fragmentasi pada cacing planaria
Sumber : shutterstock.com

Partenogenesis

Hewan yang berkembangbiak dengan cara partenogenesis adalah lebah, semut, kutu air, dan kutu tawon. Partenogenesis mampu menghasilkan individu baru dari sel telur tanpa proses fertilisasi. Misalnya hewan lebah, dimana sel telur yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina dengan sifat steril, sedang yang tidak dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah jantan yang bersifat fertil.

Singkatnya, lebah betina bertugas sebagai pekerja dalam koloni lebah. Berbeda dengan lebah jantan yang berperan dalam menghasilkan sel kelamin yang kemudian akan digunakan untuk membuahi telur-telur yang dihasilkan oleh sang ratu lebah. Selain itu, semut juga melakukan partenogenesis yang dapat kamu amati telurnya dalam gambar ini.

semut dan telurnya
Sumber : img.freepik.com

Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

Perkembangbiakan secara seksual dapat terjadi melalui adanya proses perkawinan antara hewan betina dengan jantan yang menyebabkan proses fertilisasi atau pembuahan. Nah, sebenarnya fertilisasi ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu fertilisasi internal dan eksternal.

Konsep fertilisasi internal dapat terjadi jika proses peleburan antara sel telur dengan inti sel sperma berlangsung di dalam tubuh induk hewan betina. Contohnya hewannya adalah sapi, buaya, dan ayam. Sedangkan untuk fertilisasi eksternal dapat terjadi jika peleburan antara ovum dengan inti sel sperma berlangsung di luar tubuh induk betinanya, misalnya pada ikan.

Penggolongan macam hewan yang didasarkan pada bagaimana cara pekembangan dan kelahiran embrionya secara seksual, dibagi menjadi tiga kelompok yakni hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

Ovipar

Hewan ini menghasilkan anak dengan cara bertelur, sebagai contoh katak, cicak, dan ayam. Perkembangan embrio terjadi di dalam telur yang dikeluarkan dari tubuh induk betina. Tidak semua telur kemudian akan menetas serta dapat bertahan hidup sampai dewasa, karena adanya beberapa faktor yang mengancam salah satunya adalah kehadiran dari sang predator.

Vivipar

Jenis hewan vivipar menghasilkan keturunan dengan cara melahirkan. Perkembangan embrionya berlangsung di dalam rahim induk betinanya, dimana embrio tersebut akan memperoleh nutrisi dari induk melalui plasenta. Biasanya contoh hewan vivipar adalah hewan mamalia yang memiliki kelenjar susu, misalnya sapi, kucing, dan kambing. Susu tersebut diperlukan bayi hewan sebagai nutrisi dalam memperoleh energi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Ovovivipar

Hewan ovovivipar dapat melakukan perkembangbiakan dengan dua cara yakni bertelur dan melahirkan. Untuk perkembangan embrionya sebenarnya terjadi di dalam telur tetapi ketika dikeluarkan dari tubuh induk betina tidak berupa telur seperti hewan ovipar melainkan seperti hewan vivipar. Sebab telurnya sudah menetas di dalam tubuh induk dan kemudian keluar dari tubuh induk dengan cara dilahirkan. Sebagai contohnya adalah kadal dan sebagian jenis ular.

Perkembangan Hidup Hewan

Pada umumnya, tahap perkembangan hidup hewan selalu dimulai dengan embrio, kemudian proses melahirkan, perkembangan menuju kedewasaan, berkembang biak, dan akhirnya mengalami kematian. Untuk beberapa jenis hewan, telur dapat berkembang menjadi hewan muda yang memiliki struktur serta fungsi organ yang mirip dengan hewan dewasa (imago).

Selama proses tumbuh berkembang, hewan muda tidak banyak mengalami perubahan secara struktur dan fungsi organ tubuh. Melainkan hanya bertmabah ukuran tubuhnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya sebagai contoh yang terjadi pada serangga Lepisma saccharina yang dapat kamu amati dalam gambar berikut.

perkembangan langsung pada serangga Lepisma saccharina
Sumber : wiki.nus.edu.sg

Ternyata, ada juga jenis hewan yang pada saat masa perkembangan memiliki struktur serta fungsi organ yang berbeda ketika sudah menjadi hewan dewasa. Hal ini disebabkan karena hewan mengalami metamorfosis atau daur hidup hewan. Metamorfosis dapat dibedakan menadi dua jenis, yakni metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Telur akan berkembang menjadi hewan muda (larva) yang memiliki struktur serta fungsi organ yang sangat berbeda dengan hewan dewasa dalam metamorfosis sempurna. Sebagai contoh daur hidup yang terjadi pada lalat pada gambar berikut.

metamorfosis pada lalat
Sumber : img.freepik.com

Berbeda dengan metamorfosis tidak sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda (nimfa) yang memiliki struktur dan fungsi organ yang sama persis dengan hewan dewasa hanya saja berbeda ukuran tubuhnya. Seperti halnya metamorfosis yang terjadi pada hewan capung dalam gambar ini.

 

metamorfosis pada capung
Sumber : img.freepik.com

Beberapa hewan selama perkembangan hidupnya juga ada yang berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Misalnya pada ubur-ubur yang dalam bentuk medusa serta berada pada tahap seksual untuk dapat menghasilkan sel kelamin yang kemudian akan dilepaskan ke air agar dapat mengalami fertilisasi. Zigot yang dihasilkan berkembang menjadi larva dan jika berada pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi polip (skifistoma).

Ketika memasuki tahap polip, ubur-ubur dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembentukan tunas. Lalu, polip akan berkembang menjadi srobila yang kemudian terlepas dari induknya dan tumbuh menjadi medusa kecil (efira). Sampai pada tahap akhir, efira tersebut akan menjadi medusa dewasa. Berikut untuk skema gambar perkembangan hidup dari ubur-ubur secara lebih jelasnya.

daur hidup ubur-ubur
Sumber : img.freepik.com

Selain perkembangan hidup ubur-ubur, katak juga mengalami perkembangan hidup yang sangat menarik untuk kamu pelajari. Katak dewasa dapat menghasilkan ratusan telur yang kemudian akan menetas menjadi kecebong dan selanjutnya menjadi berudu berkaki. Coba kamu perhatikan dengan seksama bagaimana perkembangan hidup katak berlangsung melalui gambar di bawah ini.

metamorfosis pada kupu-kupu
Sumber : img.freepik.com

Teknologi Perkembangbiakan pada Hewan

Salah satu contoh teknologi perkembangbiakan pada hewan adalah dengan melakukan kawin suntik atau yang biasa disebut dengan inseminasi buatan. Hal tersebut dimulai dengan memasukkan cairan sperma kualitas unggul yang dihasilkan oleh hewan jantan dengan alat suntikan ke dalam saluran perkembangbiakan hewan betina dengan bantuan manusia.

Manfaat dari inseminasi buatan utamanya untuk efisiensi waktu dan biaya sekaligus dapat memperbaiki kualitas dari hewan anakan yang dihasilkan. Contohnya, dalam menghasilkan anakan sapi yang memiliki kualitas daging baik dan berjumlah banyak, inseminasi buatan dilakukan dengan mengambil sperma dari sapi brahma India untuk kemudian dimasukkan ke saluran perkembangbiakan sapi betina lokal.

Wah, semua informasi mengenai sistem perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan telah diuraikan di atas dengan sangat ringkas dan jelas! Bagaimana, sobat pinter? Sekarang pasti kamu semakin senang karena telah mempelajarinya dengan mudah. Jangan malas untuk belajar ya, supaya menjadi lebih pinter!

Sumber :

Anisa, Anggi, dkk. 2022. Perkembangbiakan dan Pertumbuhan Makhluk Hidup. Jurnal Pendidikan Tambusai 6 (1): 203-205

Zubaedah, Siti dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi untuk SMP/ MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018

Artikel Terbaru

Avatar photo

Paramita

Saya merupakan lulusan S1 Kimia Universitas Airlangga. Salah satu hobi saya adalah menulis. Hal yang saya tulis mengenai materi pelajaran maupun artikel dengan berbagai topik bahasan. Banyak materi pelajaran yang saya tulis, mulai dari pelajaran SD, SMP, sampai dengan SMA (IPA).

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *