Di bab ini kamu akan mempelajari Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Beberapa hal yang akan kamu pelajari seperti Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia dan Gangguan atau Kelainan pada Sistem peredaran Darah Manusia.
Kita patut bersyukur terhadap apa yang diciptakan Tuhan untuk manusia, salah satunya adalah sistem peredaran darah yang sangatlah sempurna ini. Ketika bagian tubuhmu terluka dan mengeluarkan darah, lama kelamaan darah tersebut akan berhenti.
Coba bayangkan jika darah dari tubuhmu itu keluar secara terus menerus? Tentu kamu akan kehabisan darah. Berhentinya darah tersebut karena ada mekanisme pembekuan darah.
Nah, dari itu pernahkah kamu penasaran bagaimana proses pembekuan darah pada sistem peredaran darah manusia. Terus, bagaimana struktur dan fungsi peredaran darah manusia? hmm, yuk simak penjelasannya untuk menjawab itu semua!
Daftar Isi
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia
Darah
Darah adalah jaringan ikat yang berwujud cair yang tersusun atas plasma (55%) dan elemen seluler (45%). Di dalam tubuh manusia, darah memiliki fungsi mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan senyawa kimia lainnya untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh, juga mengangkut karbon dioksida dan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Fungsi darah lainnya adalah untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Plasma Darah
Komposisi plasma dalam darah terdiri dari air (H2O), garam-garam (Na, K, Ca, Mg, Cl), dan protein plasma (albumin, fibrinogen, imunoglobulin). Air berfungsi sebagai pelarut untuk membawa senyawa lain. Garam-garam berfungsi untuk keseimbangan osmotik, buffer pH, dan mengatur permeabilitas membran. Sedangkan, protein plasma berfungsi juga untuk pembekuan darah, kesimbangan osmotik, buffer pH, serta sistem pertahanan.
Elemen Seluler
Komponen darah berikutnya adalah elemen seluler. Elemen seluler terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Eritrosit berjumlah 5-6 juta per m³ dan berperan dalam transpor O2 dan CO2. Leukosit jumlahnya lebih sedikit dibandingkan eritrosit, yakni 5.000 – 10.000 per m³ berperan dalam ketahanan dan kekebalan tubuh. Trombosit berjumlah 250.000 – 400.000 per m³ berperan dalam pembekuan darah.
Pembeda | Eritrosit | Leukosit | Trombosit |
---|---|---|---|
Bentuk | Bentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung. | Bentuk tidak tetap (bersifat ameboid). | Beraneka ragam (oval, bulat, dan memanjang). |
Inti Sel | Tidak ada. | Ada. | Tidak berinti dan bergranula. |
Tempat Pembentukan | Sumsum merah tulang, saat dalam kandungan, eritrosit dibentuk dalam hati dan limpa. Warna merah pada eritrosit disebabkan adanya hemoglobin (Hb), yaitu suatu protein yang mengandung unsur besi. Ketika dalam paru-paru, Hb dalam eritrosit memiliki daya ikat yang tinggi memebentuk kompleks oksihemoglobin. Sedangkan, ketika ada di jaringan tubuh, Hb memiliki daya ikat tinggi terhadap karbon dioksida membentuk kompleks karbaminohemoglobin. | Sumsum tulang dan jaringan limfe (limfosit). Leukopenia= kadar leukosit yang rendah. Leukositosis= kadar leukosit yang tinggi. Leukosit di dalam sitoplasma dibedakan berdasarkan ada tidaknya granula (butir-butir kasar), yaitu jenis granulosit (eosinofil, basofil, netrofil), dan jenis agranulosit (limfosit dan monosit). | Dihasilkan dari pecahan fragmen megakariosit (sel-sel terbesar sumsum tulang). |
Usia Sel | 100-120 hari kemudian di hati dan limpa, sel yang sudah tua dihancurkan oleh sel makrofag. Selanjutnya terjadi perombakan Hb yang akan diubah menjadi bilirubin (pegmen empedu). | 12-20 hari, setelah itu akan hancur di sistem limfatik. | Cukup singkat, 5 sampai 9 hari. |
Golongan Darah, Jenis-jenis Leukosit, dan Mekanisme Pembekuan Darah Saat Luka
Macam-macam Golongan Darah Manusia
Darah dapat dikelompokkan ke dalam sistem ABO, sistem Rhesus (Rh) dan sistem MN. Sistem ABO dan Rh adalah sistem golongan darah yang paling umum digunakan. Ada 4 golongan darah pada sistem golongan darah ABO, yaitu A, B, AB dan O. Pembagian ini disebabkan adanya perbedaan aglutinogen (antigen) pada permukaan membran sel darah merah (eritrosit) dan aglutinin (antibodi) aglutinin dalam plasma darah.
Ada dua jenis antigen pada sel darah merah, antigen A dan antigen B. Antibodi dalam plasma juga termasuk dua jenis, anti-A (α) dan anti-B (β). Antigen dan antibodi inilah yang menentukan golongan darah seseorang.
Golongan Darah | Antigen yang Dimiliki | Antibodi yang Dimiliki |
---|---|---|
A | A | β |
B | B | α |
AB | A dan B | – |
O | – | α dan β |
Sistem golongan darah Rhesus dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh−). Golongan darah seseorang dapat dikelompokkan menurut dua sistem golongan darah, baik sistem golongan darah ABO maupun Rhesus, misalnya orang dengan golongan darah A memiliki rh positif dan orang dengan golongan darah rh negatif.
Karakteristik Jenis-jenis Leukosit
Mekanisme Pembekuan Darah Saat Luka
Ketika ada bagian tubuh yang terluka, darah tidak akan terus-menerus menetes keluar. Hal ini karena adanya mekanismpe pembekuan darah oleh trombosit. Trombosit akan pecah akibat bersentuhan dengan permukaan kasar pembuluh darah yang luka. Di dalam trombosit, terdapat enzim trombokinase.
Enzim trombokinase ini akan mengubah protrombin menjadi trombin akibat pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan membungkus sel-sel darah sehingga luka tertutup dan darah tidak keluar lagi.
Jantung dan Pembuluh Darah
Jantung
Organ jantung berperan dalam memompa darah, terdiri atas 2 ruang serambi (artrium) kiri dan kanan, serta 2 ruang bilik (ventrikel) kiri dan kanan. Artrium jantung terletak di bagian atas, sedangkan ventrikel jantung terletak di bagian bawah. Artrium kanan dan bilik kanan dipisahkan oleh katup trikuspidalis, sedangkan serambi kiri dan bilik kiri dipisahkan oleh katup bikuspidalis.
Jantung tersusun atas otot jantung. Ingat kah kamu tentang perbedaan otot polos, rangka, dan jantung?
Jantung dapat berdenyut tanpa kita sadari karena dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Frekuensi denyut jantung setiap orang berbeda-beda, diantaranya dipengaruhi oleh hal-hal berikut, yaitu jenis kelamin, aktivitas tubuh, suhu tubuh, umur, dan komposisis ion.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah dibedakan menjadi tiga, yakni pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. Arteri berfungsi mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. Ujung arteri dan vena bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Di pembuluh kapiler terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara darah dengan jaringan tubuh.
Pembeda | Arteri | Vena |
---|---|---|
Tempat | Terletak di lapisan tubuh lebih dalam, tidak terlihat secara langsung di permukaan tubuh. | Tampak kebiru-biruan, dekat dengan permukaan tubuh. |
Dinding Pembuluh | Tebal, kuat, elastis. | Tipis, tidak elastis. |
Aliran Darah | Meninggalkan jantung. | Menuju jantung. |
Denyut | Terasa. | Tidak terasa. |
Darah yang Keluar | Memancar. | Tidak memancar. |
Katup | Satu pada pangkal jantung. | Banyak di sepanjang pembuluh. |
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah pada manusia adalah peredaran darah tertutup, karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Sistem perdaran darah manusia disebut peredaran darah ganda, karena darah melewati jantung dua kali. Dikenal dua istilah peredaran pada sistem peredaran darah ganda, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
Pada peredaran darah kecil terjadi ketika beredarnya darah dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri), perhatikan alur dari no. 1 sampai 5. Sedangkan pada peredaran darah besar terjadi ketika darah dari jantung (bilik kiri) beredar ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kanan), perhatikan alur dari no. 6 sampai 10.
Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya
Jantung Koroner
Jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan karena arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Apabila otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. Selain itu gejala lainnya adalah sakit di dada, bagian lengan dan punggung, napas pendek dan kepala pusing.
Untuk mencegah penyakit jantung koroner, hal yang perlu kita lakukan adalah olahraga dan istirahat teratur, menjaga pola makan, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, menghindari stress, dan tidak obesitas.
Stroke
Stroke adalah penyakit yang disebakan kematian pada jaringan di otak akibat kurangnya suplai oksigen di otak. Hal ini karena pembuluh darah di otak tersumbat oleh lemak atau kolesterol, juga salah satu pembuluh darah di otak pecah. Untuk mencegah risiko terkena stroke perlu dilakukan langkah-langkah sama halnya dengan yang dilakukan pada jantung koroner.
Anemia
Anemia adalah gangguan pada sistem peredaran darah akibat kekurangan hemoglobin (Hb). Jika kadar Hb dalam darah rendah, maka penderita akan suplai oksigen rendah pula sehingga tubuh akan terasa lemas, pusing, dan wajah terlihat pucat. Kondisi Hb yang rendah akibat terganggunya produksi ertrosit, terjadi salah satunya karena tubuh kehilangan zat besi. Selain itu, dapat juga karena pendarahan hebat.
Pada perempuan juga bisa terjadi saat menstruasi. Tubuh akan kehilangan darah cukup banyak sekitar 50-80 mL (30-50 mg zat besi). Untuk mencegah anemia kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung zat besi yang cukup untuk tubuh kita.
Hipertensi
Dikenal pula dengan tekanan darah tinggi, terjadi apabila tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Orang yang menderita hipertensi akan merasakan sakit kepala, pusing, pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas. Penyebab hipertensi diantaranya karena arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang olahraga, stres, mengonsumsi minuman beralkohol atau yang banyak mengandung garam, lemak, dan kolesterol. Untuk mencegahnya kita perlu melakukan pola hidup sehat dan olahraga yang teratur.
Varises
Suatu kondisi dimana terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah balik (vena) akibat adanya penumpukan darah di pembuluh tersebut. Biasanya terjadi di daerah kaki. Berolahraga yang cukup, menghindari pemakaian sepatu berhak tinggi, dan menghindari berat badan berlebih adalah beberapa cara untuk mencegah varises.
Cukup sekian materi tentang Sistem Peredaran Darah Manusia kali ini. Kini kamu telah menambah lagi wawasan mengenai Sistem Peredaran Darah Manusia. Namun jangan berpuas diri teruslah menambah wawasan lainnya. Sampai bertemu di materi selanjutnya. See you.
Referensi:
Zubaidah S, Mahanal S, Yuliati L, dkk. 2017. IPA Kelas VIII Semester I Kurikulum 2013. Jakarta(ID): Kemendikbud.