Sejarah Public Relation di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Pengakuan dan Pengaruh

Pada suatu masa, di negeri yang kita cintai, kegiatan yang kita kenal dengan sebutan public relation atau humas belum menjadi profesion yang dikenal secara luas. Tetapi seperti halnya segala sesuatu dalam kehidupan, perkembangan public relation di Indonesia pun memiliki perjalanan yang panjang dan penuh tantangan.

Dalam era pemerintahan kolonial Belanda, pemerintah Hindia Belanda telah memiliki bagian yang bertugas dalam komunikasi dan hubungan dengan masyarakat. Namun, dapat dikatakan bahwa pada saat itu, kegiatan tersebut belum dapat diidentifikasi secara khusus sebagai public relation.

Perkembangan yang lebih nyata dalam dunia public relation terjadi jelang kemerdekaan Indonesia. Pada masa revolusi kemerdekaan, pemimpin nasional seperti Soekarno dan Hatta menyadari pentingnya hubungan dengan masyarakat dan media dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam momen-momen tersebut, kegiatan yang bisa dianggap sebagai public relation sudah mulai dilakukan, walaupun belum secara formal.

Setelah merdeka, berbagai perubahan sosial dan politik mengubah tatanan masyarakat Indonesia. Era Orde Baru menjadi tonggak perkembangan public relation di Indonesia. Pemerintah Orde Baru menyadari pentingnya peran penyebaran informasi yang berkualitas kepada publik. Maka terbentuklah Lembaga Humas Pemerintah yang bertugas mengelola komunikasi pemerintah dengan masyarakat.

Namun, peran public relation di Indonesia masih belum banyak dikenal. Melihat kondisi tersebut, pada tahun 1970-an, beberapa praktisi humas bersama-sama mendirikan Asosiasi Public Relation Indonesia (Perhumas) dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan profesi ini di tanah air.

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, peran public relation semakin penting dalam menghadapi tantangan di era modern. Internet dan media sosial menjadi kendaraan yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada publik. Profesi public relation di Indonesia semakin berkembang dan diakui oleh berbagai sektor.

Namun, tantangan tetap ada. Dalam era digital, informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan oleh siapa saja. Oleh karena itu, public relation di Indonesia harus terus beradaptasi dengan perubahan dan memastikan pesan yang disampaikan tetap relevan dan akurat.

Sejarah public relation di Indonesia adalah saksi perjalanan panjang menuju pengakuan dan pengaruh dalam ranah komunikasi. Dari masa kolonial hingga era digital, profesi ini terus berkembang, menghadapi tantangan, dan lebih diakui oleh masyarakat. Melalui upaya kolaborasi, komunikasi yang baik antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil dapat tetap terjalin. Semoga ke depannya, public relation di Indonesia semakin maju dan berperan aktif dalam membangun hubungan harmonis antara semua pihak.

Sejarah Public Relation di Indonesia

Public relation (PR) merupakan suatu bidang dalam komunikasi yang bertujuan untuk membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan antara organisasi dengan publiknya. Di Indonesia, sejarah public relation dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, peranan public relation belum begitu terlihat secara jelas, namun prinsip-prinsip dasar PR sudah mulai diterapkan.

Masa Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, terdapat kebutuhan untuk melakukan komunikasi antara penjajah dengan masyarakat pribumi. Maka dari itu, dibangunlah media seperti surat kabar dan majalah dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik. Penjajah juga menggunakan Media Spaarnestad untuk menyebarkan berita-berita yang menguntungkan Belanda.

Pada masa tersebut, kegiatan public relation lebih dilihat sebagai propaganda Belanda daripada membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dominasi Belanda di Indonesia.

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, peran public relation masih terlihat sebagai propaganda. Namun, Jepang lebih memfokuskan kegiatan PR pada upaya menggugah rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.

Salah satu bentuk PR pada masa ini adalah dengan mendirikan organisasi Kaigun Kyoshin Dan yang bertujuan untuk mendidik pemuda Indonesia agar memiliki semangat kemerdekaan yang tinggi. Jepang juga menggunakan media massa seperti surat kabar dan radio untuk menyebarkan propaganda mereka.

Masa Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan, peran public relation semakin berkembang dengan tujuan untuk membangun hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan masyarakat. Pemerintah Indonesia mendirikan kantor-kantor propaganda untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Pada masa ini, public relation juga digunakan untuk memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara lain sebagai negara yang baru merdeka. Indonesia menjalin hubungan diplomasi dengan negara-negara lain dan menggunakan PR sebagai salah satu alat untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional.

FAQs

1. Apa perbedaan antara public relation dan periklanan?

Dalam public relation, tujuan utamanya adalah membangun dan memelihara hubungan dengan publik, sedangkan dalam periklanan, tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan produk atau layanan melalui iklan yang dibuat oleh perusahaan.

2. Apa saja peran public relation dalam suatu organisasi?

Peran public relation dalam suatu organisasi antara lain adalah membangun hubungan baik dengan publik, mengelola krisis atau situasi yang mempengaruhi citra perusahaan, menyebarkan informasi kepada publik, dan membangun kesadaran publik terhadap perusahaan atau produknya.

Kesimpulan

Sejarah public relation di Indonesia telah mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman. Mulai dari zaman penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan, peran public relation telah menjadi bagian penting dalam membangun hubungan antara organisasi dengan publiknya.

Untuk itu, penting bagi setiap organisasi untuk memahami pentingnya public relation dan menerapkannya dengan baik. Dengan membangun hubungan yang baik dengan publik, organisasi dapat memperoleh kepercayaan dari publiknya, memperkuat citra perusahaan, dan mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.

Sekaranglah saat yang tepat bagi organisasi untuk mulai memperhatikan peran public relation dan menerapkannya secara strategis. Dengan melakukan hal tersebut, organisasi dapat meningkatkan reputasi mereka dan mendapatkan dukungan publik yang lebih luas. Jadi, tidak ada salahnya untuk memulai langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan public relation di dalam organisasi anda.

Artikel Terbaru

Gilang Kusuma S.Pd.

Dosen dan pencinta buku yang tak kenal lelah. Bergabunglah dalam petualangan literasi kami!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *