Reaksi kimia adalah proses mengubah suatu zat atau lebih menjadi zat yang berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali reaksi kimia yang terjadi. Saat kamu membakar kertas atau suatu benda, proses pembakaran tersebut merupakan reaksi kimia. Saat kamu mengupas buah apel lalu membiarkannya di udara terbuka, kemudian terjadi perubahan warna pada permukaan buah apel menjadi cokelat, hal tersebut juga disebabkan oleh reaksi kimia. Kedua contoh tersebut merupakan contoh reaksi kimia jenis reaksi oksidasi.
Untuk menjelaskan reaksi kimia, diperlukan suatu persamaan reaksi kimia. Persamaan reaksi kimia akan membantumu dalam menentukan zat-zat apa saja yang terlibat dalam suatu reaksi, serta menentukan kemungkinan zat yang akan dihasilkan dari reaksi tersebut. Selain itu kamu juga bisa menentukan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Untuk lebih jelasnya kamu bisa membaca penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Penulisan Persamaan Reaksi Kimia
Di dalam reaksi kimia terdapat istilah reaktan dan produk. Reaktan adalah zat yang bereaksi, sedangkan produk adalah zat yang dihasilkan dari reaksi. Pada penulisan persamaan reaksi, reaktan ditulis di sebelah kiri tanda panah dan produk di sebelah kanan tanda panah. Anak panah dapat dibaca “membentuk” atau “bereaksi menjadi”.
ReaktanProduk
Jika reaktan yang digunakan dan produk yang dihasilkan dalam reaksi kimia lebih dari satu, maka penulisan menggunakan tanda “+” untuk memisahkan antar zat.
Reaktan1 + Reaktan2Produk1 + Produk2
Selain itu, pada persamaan reaksi hendaknya ditulis juga fasa dari zat-zatnya. Fasa zat ada empat macam, yaitu padatan (solid atau s), cairan (liquid atau l), larutan (aqueous atau aq), dan gas (g).
Contoh beberapa persamaan reaksi:
Reaksi asam basa: HCl (aq) + NaOH (aq)NaCl (aq) + H2O (l)
Reaksi dekomposisi: CaCO3 (s)CaO (s) + CO2 (g)
Reaksi oksidasi: CH4 (g) + 2O2 (g)CO2 (g) + 2H2O (g)
Pada contoh reaksi oksidasi, terdapat sebuah bilangan yang mendahului rumus kimia oksigen (O2) dan air (H2O), bilangan tersebut disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah dari suatu senyawa atau unsur. Jika koefisien reaksi tidak dituliskan, seperti pada rumus kimia metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) maka koefisien reaksinya dianggap satu.
Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan persamaan reaksi di mana jumlah atom di ruas kiri harus sama dengan jumlah atom di ruas kanan. Koefisien reaksi juga dapat menyatakan perbandingan paling sederhana dari jumlah zat – zat yang terlibat dalam reaksi.
Selain koefisien reaksi, terdapat pula bilangan dalam rumus kimia seperti angka 4 pada CH4 dan angka 2 pada H2O. Bilangan tersebut disebut indeks. Indeks adalah bilangan yang menunjukkan jumlah atom dalam suatu molekul yang tidak dapat diubah.
Contoh reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air:
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat dijelaskan bahwa dua molekul H2 bereaksi dengan satu molekul O2 membentuk dua molekul H2O. Persamaan reaksi tersebut juga sudah setara jumlah atom H di ruas kanan dan kiri ada 4, dan jumlah atom O di ruas kiri dan kanan ada 2.
Secara umum penulisan persamaan reaksi kimia dapat dituliskan dengan langkah sebagai berikut.
- Tuliskan reaktan di sebelah kiri tanda panah dan produk di sebelah kanan tanda panah serta dilengkapi dengan keterangan fasanya.
- Setarakan persamaan reaksi dengan menambahkan koefisien reaksi sehingga jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan.
Baca juga: Mengenal Larutan Elektrolit
Penyetaraan Persamaan Reaksi Kimia
Penyetaraan persamaan reaksi kimia dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut menggunakan contoh reaksi pembakaran senyawa C2H6O.
Persamaan reaksi: C2H6O (g) + O2 (g)CO2 (g) + H2O (g)
- Perhatikanlah bahwa pada produk, atom karbon hanya ada pada CO2, atom hidrogen hanya ada pada H2O, sedangkan atom O ada pada CO2 dan H2O. Oleh karena itu agar lebih mudah, setarakan terlebih dahulu atom karbon dan hidrogen.
- Atom C di ruas kiri ada dua sedangkan di ruas kanan satu, maka ditambahkan koefisien reaksi 2 pada CO2
C2H6O (g) + O2 (g)2CO2 (g) + H2O (g)
- Atom H di ruas kiri ada enam sedangkan di ruas kanan ada dua, maka ditambahkan koefisien reaksi 3 pada H2O agar jumlahnya sama (3 x 2 = 6).
C2H6O (g) + O2 (g)2CO2 (g) + 3H2O (g)
- Atom O di ruas kiri jumlahnya ada tiga sedangkan di ruas kanan jumlahnya ada tujuh, maka penambahan koefisien reaksi dilakukan di ruas kiri. Pada O2 ditambahkan koefisien reaksi 3, sehingga jumlah atom O dari O2 menjadi enam (3 x 2 = 6) ditambah satu atom O dari C2H6O, total atom O di ruas kiri menjadi tujuh.
C2H6O (g) + 3O2 (g)2CO2 (g) + 3H2O (g)
Persamaan reaksi yang setara:
C2H6O (g) + 3O2 (g)2CO2 (g) + 3H2O (g)
Contoh lain penyetaraan persamaan reaksi :
Al (s) + HCl (aq)AlCl3 (aq) + H2 (g)
- Perhatikanlah bahwa pada produk, atom Al hanya ada pada AlCl3, atom H hanya ada pada H2, dan atom Cl hanya ada pada AlCl3, sehingga penyetaraan boleh dilakukan pada atom manapun terlebih dahulu.
- Atom Al di ruas kiri ada satu begitupun di ruas kanan, maka koefisien reaksinya 1 (tidak perlu dituliskan). Jumlah atom Cl di ruas kiri satu sedangkan di ruas kanan tiga, maka koefisien reaksi 3 ditambahkan pada HCl.
Al (s) + 3HCl (aq)AlCl3 (aq) + H2 (g)
- Jumlah atom H di ruas kiri tiga sedangkan di ruas kanan dua, agar jumlahnya sama maka pada H2 ditambahkan koefisien reaksi 1,5 (1,5 x 2 = 3).
Al (s) + 3HCl (aq) AlCl3 (aq) + 1,5H2 (g)
- Penulisan koefisien reaksi tidak boleh dalam bentuk pecahan (karena dapat memberi pengertian seolah – olah atom atau molekul dapat dipecah), sehingga agar menjadi bilangan bulat maka semua koefisien dikali 2, hasilnya:
2Al (s) + 6HCl (aq)2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Persamaan reaksi setara:
2Al (s) + 6HCl (aq)2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Contoh Soal
- Tuliskan persamaan reaksi yang setara antara logam besi dengan larutan asam sulfat
Jawaban:
Fe (s) + H2SO4 (aq)FeSO4 (aq) + H2 (g)
- Setarakanlah persamaan reaksi dari C4H10 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
Jawaban:
2C4H10 (g) + 13O2 (g)8CO2 (g) + 10H2O (g)
Baca juga: Yuk Ketahui Ikatan Kimia
Pemahaman Akhir
Reaksi kimia adalah proses di mana suatu atau lebih zat berubah menjadi zat yang berbeda. Reaksi kimia dapat terjadi dalam berbagai situasi sehari-hari, seperti pembakaran kertas atau benda lain, atau perubahan warna pada buah apel yang teroksidasi.
Untuk menjelaskan reaksi kimia, kita menggunakan persamaan reaksi kimia. Dalam persamaan reaksi, terdapat reaktan yang merupakan zat-zat awal yang bereaksi, dan produk yang merupakan zat-zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut. Persamaan reaksi juga dilengkapi dengan fasa zat, seperti padatan (s), cairan (l), larutan (aq), atau gas (g).
Dalam penulisan persamaan reaksi, reaktan ditulis di sebelah kiri tanda panah, dan produk di sebelah kanan tanda panah. Jika terdapat lebih dari satu reaktan atau produk, mereka dipisahkan dengan tanda “+”. Penting untuk menyetarakan persamaan reaksi sehingga jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan. Untuk itu, digunakan koefisien reaksi untuk menyesuaikan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi.
Penulisan persamaan reaksi kimia membantu kita memahami zat-zat yang terlibat dalam reaksi dan kemungkinan zat yang dihasilkan. Persamaan reaksi kimia juga memungkinkan kita untuk menentukan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.
Dalam penyetaraan persamaan reaksi, langkah pertama adalah menyetarakan atom-atom yang paling sedikit terlebih dahulu, kemudian menyetarakan atom-atom lainnya dengan menambahkan koefisien reaksi. Koefisien reaksi harus berupa bilangan bulat dan tidak boleh dalam bentuk pecahan.
Dengan menggunakan persamaan reaksi kimia, kita dapat memahami proses reaksi kimia dengan lebih baik dan memprediksi hasil reaksi berdasarkan zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.
Demikian penjelasan mengenai persamaan reaksi kimia. Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara menuliskan persamaan reaksi kimia serta cara untuk menyetarakannya. Semoga penjelasannya bermanfaat.
Referensi
Utami, B., dkk. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Whitten. (2013). Chemistry 12th Edition. Brooks Cole.