Daftar Isi
Jika Anda menyukai hidangan sayuran hijau segar, Anda mungkin pernah mendapatkan dua pilihan kangkung di pasar atau toko kelontong: kangkung darat dan kangkung air. Meskipun mereka memiliki kesamaan dalam hal bentuk daunnya yang bergerombol, ada perbedaan yang menarik di balik kedua jenis kangkung ini. Mari kita telusuri perbedaan mereka, seperti saat mengikuti jejak langka di dunia dapur.
Kangkung Darat
Kangkung darat, seperti namanya, tumbuh di daratan dan sering ditanam oleh banyak petani sayur. Apakah Anda pernah memperhatikan batangnya yang lebih panjang dan kokoh? Itulah ciri khas kangkung darat. Daun kangkung darat juga cenderung lebih tebal dan berwarna hijau gelap, memberikan sensasi renyah saat dikonsumsi.
Kangkung darat memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kangkung air. Meskipun beberapa orang mungkin menghindarinya karena rasa pahitnya, sebenarnya banyak cara untuk mengurangi rasa pahitnya. Masakan kuah dengan bahan tambahan seperti santan kelapa atau kaldu tulang sapi bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan rasa yang lebih lezat pada kangkung darat ini.
Kangkung Air
Kangkung air, di sisi lain, adalah jenis kangkung yang tumbuh di air, seperti rawa atau kolam. Terlepas dari latar belakang tumbuhnya yang unik, kangkung air memiliki beberapa perbedaan yang mencolok dari saudaranya yang tumbuh di daratan. Jika kita memperhatikan batangnya yang lebih pendek dan rapuh, kita tidak akan sulit mengenali kangkung air.
Salah satu perbedaan mencolok lainnya adalah warna daun kangkung air yang lebih terang. Warna hijau muda yang cerah pada daunnya secara alami menyiratkan tekstur yang lebih lembut dan renyah. Tidak hanya itu, kangkung air juga kurang pahit dibandingkan kangkung darat, menjadikannya pilihan yang lebih disukai bagi mereka yang tidak terlalu menyukai rasa pahit.
Memilih Kangkung yang Tepat
Saat membeli kangkung untuk masakan Anda, penting untuk memilih yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Kangkung darat cocok untuk hidangan berkuah khas Indonesia, seperti sayur lodeh atau sop, memperkaya cita rasa dengan hint pahit yang khas. Sementara itu, kangkung air sangat lezat dalam tumisan cepat atau hidangan berkuah ringan seperti sup sayur ala Thailand.
Jadi, saat berbelanja sayuran, jangan ragu untuk menjajaki jejak langka di dapur dengan mencoba kedua jenis kangkung yang kami bahas di atas. Dengan memahami perbedaan tersebut, Anda bisa menambah variasi dalam menu masakan harian keluarga serta menghadirkan warna dan rasa baru dalam hidangan yang disajikan. Selamat mencoba!
Perbedaan Kangkung Darat dan Kangkung Air
Kangkung adalah salah satu jenis sayuran yang populer di Indonesia. Terdapat dua varietas kangkung yang umum dikonsumsi, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Meskipun berasal dari famili yang sama, Amaranthaceae, kedua jenis kangkung ini memiliki beberapa perbedaan baik dari segi penampilan maupun karakteristiknya.
Kangkung Darat
Kangkung darat, juga dikenal sebagai kangkung biasa atau kangkung hitam, memiliki karakteristik yang berbeda dengan kangkung air. Kangkung darat tumbuh di tanah dan memiliki akar yang kuat untuk menopang tumbuhannya. Batangnya pun lebih kuat dan tegak, serta memiliki tinggi yang lebih pendek dibandingkan kangkung air.
Kangkung darat memiliki daun yang besar dengan bentuk bulat telur dan tepi yang bergerigi. Warna daunnya cenderung lebih gelap, yaitu hijau tua hingga ungu tua. Kangkung darat lebih sering digunakan dalam masakan karena memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang lebih kuat.
Kangkung Air
Kangkung air, juga dikenal sebagai kangkung air hijau atau kangkung kangkung kangkungan, memiliki perbedaan yang mencolok dengan kangkung darat. Seperti namanya, kangkung air hidup di air dengan akarnya yang menyentuh permukaan air atau terendam di dalam air.
Batang kangkung air lebih lunak dan tidak sekuat kangkung darat. Daunnya yang lebih lebar dengan bentuk lonjong dan tepi yang smooth. Kangkung air memiliki warna hijau terang yang segar. Kangkung air lebih banyak mengandung air dan memiliki tekstur yang lebih lembut. Rasa kangkung air juga lebih sedikit pahit dibandingkan kangkung darat.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah kangkung darat dan kangkung air memiliki nilai gizi yang sama?
Meskipun kangkung darat dan kangkung air berasal dari famili yang sama, yaitu Amaranthaceae, nilai gizinya sedikit berbeda. Kangkung darat cenderung memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan kangkung air. Namun, kangkung air mengandung lebih banyak air dan vitamin C. Keduanya merupakan sumber yang baik untuk vitamin A, vitamin K, zat besi, dan kalsium.
Bagaimana cara memasak kangkung darat dan kangkung air?
Kangkung darat dan kangkung air dapat dimasak dengan berbagai cara sesuai selera. Kangkung darat lebih cocok untuk masakan berkuah, seperti tumis kangkung, sayur bening, atau sop. Sementara itu, kangkung air lebih umum digunakan untuk dijadikan lalap dengan sambal atau dicampur dalam salad. Keduanya mudah dan cepat masak, cukup direbus atau ditumis sebentar hingga layu.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air. Kangkung darat tumbuh di tanah, memiliki batang yang lebih kuat, daun yang lebih besar, serta rasa yang lebih kuat. Kangkung air hidup di air, memiliki batang yang lunak, daun yang lebih lebar, serta rasa yang lebih lembut. Meskipun memiliki perbedaan, keduanya memiliki nilai gizi yang baik dan dapat dimasak dengan berbagai cara sesuai selera.
Jika Anda ingin menambahkan variasi dalam masakan sehari-hari, mencoba menggunakan kedua jenis kangkung ini dapat menjadi pilihan yang baik. Jadi, jangan ragu untuk mencoba dan manfaatkan manfaat gizi dari kangkung darat dan kangkung air. Selamat mencoba!