Hai sobat Geografi. Penasaran ga sih perkembangan ilmu Geografi? Yuk kita ulik lebih jauh lagi supaya tidak tambah penasaran.
Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno, saat itu disebut Geografi Klasik. Pengetahuan tentang muka bumi pada masa itu banyak dipengaruhi oleh Mitologi Yunani yang beranggapan bahwa segala yang terjadi di muka bumi berdasarkan kehendak dewa. Dewa-dewa Yunani yang dipimpin oleh Dewa Zeus dan bertempat tinggal di Gunung Olimpus itu.
Sejak islam berkembang di Timur Tengah, pengetahuan tentang geografi semakin berkembang pesat. Dalam bahasa Arab geografi disebut juga Jugrafiya atau diterjemahkan menjadi Surah Al-Ardh (Muka Bumi). Pada akhir abad pertengahan, perkembangan geografi semakin pesat setelah adanya pelayaran-pelayaran yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di dunia seperti Columbus, Ferdinant Magellan, dan lain-lain. Sejak saat itu, geografi menjadi salah satu disiplin ilmu penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Daftar Isi
Pengertian Geografi
Menurut kata, geografi berasal dari kata geographica, (Geo = bumi dan Graphica = penulisan) yang artinya penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Oleh Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
Berdasarkan seminar dan lokakarya Geografi di Semarang tahun 1988, geografi didefinisikan sebagai ilmu tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan keruangan. Fenomena geosfer sendiri merupakan fenomena yang terjadi di permukaan bumi dan segala dampak aktivitasnya.
Baca juga: 10 Konsep Essensial Geografi
Kajian Geografi
Geografi Fisik
Geografi fisik berhubungan erat dengan kondisi Planet Bumi. Apapun yang terjadi di permukaan bumi, lapisan atmosfer dan yang ada di dalam perut bumi menjadi objek kajian geografi fisik
Geografi sosial
Geografi sosial membahas bagaimana dan di mana kita hidup. Melalui kajian ini, kita diperlihatkan untuk melihat tempat kita tinggal, tempat kita beraktivitas, dan memahami perubahan-perubahan yang ada di masyarakat.
Geografi lingkungan
Geografi lingkungan lebih menyoroti bagaimana manusia memengaruhi lingkungan alam sekitar. Misalnya, aktivitas pabrik memengaruhi lingkungan sekitar dalam hal limbah buangan.
Objek Studi Geografi
Setelah membahas tentang ruang lingkup geografi dan kajiannya, akan dibahas mengenai objek geografi. Secara garis besar, objek geografi ada dua yaitu objek material dan objek formal.
Objek material
Objek material berupa fenomena yang terjadi di geosfer. Fenomena geosfer ini segala hal di permukaan bumi yang dapat diamati dan dijelaskan secara ilmiah. Cakupan geosfer meliputi hal-hal berikut:
- Atmosfer adalah lapisan gas (udara) yang menyelimuti permukaan bumi. Ilmu khusus yang mengkajinya adalah Meteorologi dan Klimatologi.
- Litosfer adalah lapisan batu-batuan pembentuk muka bumi. Ilmu yang mengkajinya antara lain Geologi, Geomorfologi, dan Petrologi
- Hidrosfer adalah lapisan air yang meliputi perairan darat (tawar), laut, dan estuarine. hal ini menjadi bagian dari kajian Hidrologi dan Oceanografi.
- Biosfer adalah lapisan kehidupan tumbuhan dan hewan (dunia flora dan fauna). Hal ini menjadi bagian dari Biogeografi dan Biologi.
- Antroposfer merupakan lapisan kehidupan manusia. Hal ini menjadi kajian Geografi penduduk, Ekonomi, dan Politik.
Objek Formal
Objek formal geografi adalah region. Cara pandang geografi terhadap objek formal dilihat dari organisasi keruangan yaitu meliputi pola persebaran, keterkaitan hubungan antar gejala, dan perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut. Sehingga secara detailnya, objek formal lebih kompleks dengan memunculkan enam pokok pertanyaan 5W + 1H (apa, di mana, kapan, mengapa, siapa, dan bagaimana).
Aspek-Aspek Geografi
Aspek geografi terdiri atas kondisi fisik dan kondisi nonfisik. Namun kedua aspek ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Aspek fisik
Kondisi fisik geografi meliputi:
- Aspek biotik, meliputi unsur flora (tumbuhan) dan fauna (binatang).
- Aspek nonbiotik, meliputi unsur kondisi tanah, udara, batuan, air, dan kondisi iklim dari suatu wilayah.
Aspek Nonfisik
Kondisi nonfisik adalah sebagai berikut:
- Aspek sosial, meliputi unsur-unsur tradisi, adat, komunitas, kelompok dan lembaga sosial
- Aspek ekonomi meliputi mata pencaharian di sektor pertanian, perindustrian, perkebunan, peternakan, pertambangan, perikanan, pariwisata, layanan jasa, perdagangan, dan transportasi.
- Aspek budaya, meliputi kajian unsur teknologi, agama, bahasa, dan aspek kesenian
- Aspek politik meliputi unsur pemerintahan dan kepartaian yang terjadi dalam masyarakat.
Prinsip Geografi dan Contoh Penerapannya
Sebagai sebuah disiplin ilmu, geografi memiliki prinsip-prinsip dalam mempelajari objek kajiannya. Prinsip ini dijadikan dasar untuk mempelajari kenampakkan dalam ruang dan wilayah.
Prinsip Persebaran
Setiap objek, gejala, dan fenomena di permukaan bumi tersebar tidak merata dan bervariasi dari satu wilayah dengan wilayah yang lain. Dalam persebaran fenomena geosfer ini pula bisa diungkap hubungan satu wilayah dengan wilayah yang lain.
Contoh:
- Pulau terpadat di Indonesia adalah Pulau Jawa sedangkan pulau Papua tidak padat penduduknya.
- Tambang intan terdapat di Martapura sedangkan tambah emas banyak ditemukan di Tembagapura.
Prinsip Interelasi
Prinsip ini memandang fenomena alam dan manusia saling terkait satu sama lain atau fenomena yang terkait antar manusia. Prinsip ini berguna untuk mengungkap atau menemukan fakta geografi di suatu wilayah tertentu.
Contoh:
- Fenomena banjir dan tanah longsor terjadi karena kerusakan hutan yang disebabkan oleh ulah manusia à objek fisik dengan objek sosial.
- Daerah banjir erat kaitannya dengan kondisi morfolologi tanah yang lebih rendah dibandingkan areal sekitarnya à objek fisik dengan fisik
Prinsip Deskriptif
Fenomena alam dan manusia memiliki keterikatan antara aspek alam dengan aspek manusia. keterkaitan ini dapat dideskripsikan menjadi fakta, gejala, peristiwa, sebab akibat secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantaun peta, grafik, diagram, ataupun dalam eksplanasi deskripsi.
Contoh: untuk menjelaskan sebaran banjir di Jakarta maka dijelaskan secara rinci melalui Peta Persebaran Banjir di Jakarta.
Prinsip Korologi (Keruangan)
Prinsip ini mempelajari fenomena, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam satu ruang tertentu. Melalui prinsip ini, kita mempelajari perbedaan dan keterikatan ruang antar wilayah.
Contoh: Pulau Jawa menjadi sentral penghasil padi terbesar di Indonesia. Penyebabnya adalah tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Hal ini disebabkan banyaknya gunung berapi yang mengakibatkan tanah menjadi subur. Selain itu didukung dengan iklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan wilayah topografi berupa dataran luas. Sehingga Pulau Jawa cocok untuk daerah pertanian.
Pendekatan Geografi
Menurut R. Bintarto dan Surastopo Hadisumarno dalam Metode Analisis Geografi (1979:12) mengemukakan tiga pendekatan yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologis, dan pendekatan kompleks wilayah.
Pendekatan Keruangan
Ruang adalah seluruh atau sebagian permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan ini menganalisis gejala geografis berdasarkan penyebaran dalam ruang. Bintarto (1991:18) menyatakan bahwa seorang ahli harus memperhatikan unsur pola spasial, sistem spasial, dan proses spasial.
Data dalam analisis keruangan yang dapat dikumpulkan antara lain data lokasi berupa data titik dan data wilayah. Data titik meliputi ketinggian tempat tinggal, sampel batuan, sampel tanah, dan sampel air. Data wilayah meliputi luas hutan, luas kebun, ataupun luas pemukiman. Dengan menggunakan pendekatan keruangan, kita bisa mempelajari perbedaan lokasi dan sifat penting suatu tempat
Pendekatan Ekologis
Pendekatan ekologis didasarkan pada kajian ekologi. Ekologi adalah ilmu yang berkaitan antara organisme dengan lingkungan. Peran geografi di sini bersifat human oriented. Artinya geografi lebih fokus pada manusia dan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan biotik, abiotik, sosial, ekonomi, dan kulturnya.
Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan ini sebenarnya integrasi pendekatan keruangan dengan ekologis. Oleh sebab itu, pendekatan ini memberikan pemahaman tentang hubungan wilayah satu dengan yang lainnya. Yang dibandingkan bukan hanya fisik keruangannya saja namun hubungan manusia dengan lingkungannya pun ikut disorot dan menjadi satu kesatuan utuh.
Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala-gejala geografi tentu pernah kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Semua peristiwa itu ada yang pernah disaksikan secara langsung ataupun tidak langsung. Berikut beberapa gejala yang terdapat di geosfer.
Gejala pada Atmosfer
Berarti segala peristiwa yang terdapat di atmosfer atau lapisan udara. Misal, hujan yang terjadi ketika musim hujan. Selain itu, perbedaan iklim yang terjadi atara Indonesia dan Jepang. Indonesia memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau. Sedangkan Jepang memiliki empat musim karena berada di daerah subtropis.
Gejala pada Hidrosfer
Hidrosfer berarti lapisan air, sehingga semua peristiwa terjadi di lapisan air. Misal, peristiwa pasang dan surut air laut yang diakibatkan gaya gravitasi bulan. Selain itu, aliran sungai dari hulu ke hilir pada suatu wilayah.
Gejala pada Litosfer
Pernahkah melihat tanah longsor? Tanah longsor merupakan peristiwa bergeraknya tanah ke bawah sehingga tanah tidak stabil dan bisa menimbulkan kerusakan. Untuk mengatasi bencana tersebut maka diadakan penanaman pohon di daerah hutan, pinggir sungai, dan daerah tebing. Selain itu di daerah pegunungan menggunakan sistem sengkedan pada areal pertanian untuk menghindari bencana tanah longsor
Gejala pada Biosfer
Peristiwa biosfer berhubungan dengan makhluk hidup. Misalnya, peristiwa seekor kupu-kupu mengambil madu dari bunga. Tanaman padi yang menghasilkan beras sehingga berguna untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia merupakan kajian dari biosfer.
Gejala pada Antroposfer
Antroposfer merupakan lapisan kehidupan manusia. peristiwa yang ada di dalamnya sangat kompleks dan dinamis. Pernah memperhatikan interaksi yang ada di pasar? Interaksi antara penjual dan pembeli merupakan salah satu contoh dari fenomena antroposfer.
Manfaat Ilmu Geografi
- Membantu memahami kondisi negara dan hubungannya dengan negara lain (internasional).
- Membantu memahami kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
- Membantu memahami kondisi iklim global serta pengaruhnya bagi belahan bumi yang lain.
- Membantu memahami kondisi alam, topografi, dan mitigasi bencana.
- Membantu mengkaji bidang-bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perkebunan, industri, pariwisata, dan layanan jasa.
- Membantu mengkaji demografi penduduk serta perencanaan pembangunan yang berkelanjutan.
- Membantu kajian bentang alam, seperti posisi danau, sungai, rawa, gunung, dan sebagainya untuk studi kelayakan pemukiman penduduk.
- Pemanfaatan keindahan berbagai ekosistem flora dan fauna untuk tujuan pariwisata.
Pemahaman Akhir
Geografi telah mengalami perkembangan sejak zaman Yunani Kuno hingga saat ini. Pada masa Yunani Kuno, geografi disebut sebagai Geografi Klasik yang banyak dipengaruhi oleh mitologi Yunani. Namun, seiring berkembangnya Islam di Timur Tengah, pengetahuan tentang geografi semakin pesat. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan oleh bangsa-bangsa seperti Columbus dan Magellan juga memberikan dorongan pesat bagi perkembangan ilmu geografi.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan keruangan. Geografi mencakup tiga bidang utama, yaitu geografi fisik, geografi sosial, dan geografi lingkungan.
Pengertian geografi berasal dari kata “geographica” yang artinya penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Geografi melibatkan kajian tentang fenomena di atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, antroposfer, serta aspek fisik dan nonfisik yang terkait.
Geografi memiliki prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam mempelajari objek kajiannya. Beberapa prinsip tersebut meliputi persebaran, interelasi, deskriptif, dan korologi. Dalam pendekatan geografi, terdapat tiga pendekatan utama yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologis, dan pendekatan kompleks wilayah.
Gejala-gejala geografi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti peristiwa atmosfer seperti hujan dan perbedaan iklim antar negara. Fenomena di hidrosfer seperti pasang-surut air laut dan aliran sungai juga termasuk dalam gejala geosfer. Di litosfer, peristiwa seperti tanah longsor menjadi bagian dari kajian geografi. Sementara itu, peristiwa dalam biosfer melibatkan makhluk hidup seperti kupu-kupu mengambil madu dari bunga. Di antroposfer, interaksi manusia dalam pasar juga merupakan contoh fenomena geografi.
Ilmu geografi memiliki manfaat yang luas dalam memahami kondisi negara dan hubungannya dengan negara lain, sumber daya alam dan sumber daya manusia, iklim global, alam dan topografi, demografi penduduk, hingga bidang-bidang seperti pertanian, industri, dan pariwisata. Geografi juga membantu dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan serta memanfaatkan keindahan ekosistem flora dan fauna untuk tujuan pariwisata.
Dengan memahami perkembangan ilmu geografi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat lebih menghargai pentingnya pengetahuan tentang muka bumi dan lingkungan serta mengapresiasi betapa pentingnya ilmu geografi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.
Demikian pembahasan mengenai pengetahuan dasar ilmu geografi. Semoga pembahasannya bermanfaat dan bisa menambah sumber keilmuanmu.
Sumber:
Daldjoeni. (1982). Pengantar Geografi. Bandung: Penerbit Alumni.
Gatot Harmanto. (2016). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Khalid, Syaiful. (2013) Pengantar Geografi-Pemahaman Paradigma Geografi Sejati. Gresik: UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press).