Pemasaran merupakan hal krusial dalam kegiatan berbisnis. Tanpa adanya pemasaran, suatu bisnis tidak akan mampu mendapatkan konsumen dan keuntungan. Dalam penerapan pemasaran atau marketing, dibutuhkan yang namanya manajemen pemasaran. Apakah maksud sebenarnya dari manajemen pemasaran? Kamu bisa dapatkan jawabannya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Pemasaran
Ketika menjalankan suatu bisnis, manajemen pemasaran menjadi hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Dalam bukunya “The Principal of Marketing” karya Kotler, pemasaran atau marketing diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan keuntungan dari penyampaian nilai-nilai suatu barang/jasa kepada konsumen.
Dalam pengertian lain, pemasaran diartikan sebagai proses yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat guna mengambil manfaat dari konsumen atau pelanggan berupa penjualan, laba, atau ekuitas konsumen dalam jangka panjang.
Namun, banyak orang salah mengira bahwa marketing hanya seputar penjualan dan iklan. Kita seringkali disuguhi iklan komersial melalui televisi, katalog, telepon dari agen sales, bahkan diprospek melalui surat elektronik. Padahal, penjualan dan iklan hanyalah bagian kecil dari ‘gunung es’ pemasaran.
Kini, pemasaran perlu dipahami bukan dengan cara lama sebagai upaya untuk menghasilkan penjualan semata, melainkan dalam pemahaman baru yaitu memuaskan kebutuhan konsumen. Jika seorang pemasar memahami tentang kebutuhan konsumen, mengembangkan produk yang memberikan nilai tambah kepada konsumen, dan menetapkan harga, distribusi, serta promosi secara efektif, produk mereka akan terjual dengan mudah kepada konsumen.
Peter Drucker menjelaskan bahwa tujuan dari marketing adalah untuk membuat penjualan yang tidak dibutuhkan. Iklan hanyalah sebagian kecil dari luasnya alat pemasaran yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Marketing juga bertujuan untuk menarik konsumen baru dengan menawarkan nilai produk atau jasa terbaik bagi konsumen. Selain itu, marketing berfungsi untuk menjaga serta menumbuhkan konsumen yang sudah ada dengan memberikan kepuasan konsumen yang baik.
Pengertian Pasar dan Kebutuhan Konsumen
Untuk dapat mengerti bagaimana manajemen pemasaran dapat bekerja dengan optimal, maka perlu pengetahuan tentang pasar dan kebutuhan konsumen yang merupakan perhatian utama dari manajemen pemasaran. Pasar dapat diartikan sebagai suatu entitas atau kelompok yang berpotensi menjadi pembeli dari suatu barang atau jasa.
Kebutuhan konsumen berarti segala sesuatu yang dapat memberi kepuasan kepada konsumen yang dapat berupa barang atau jasa. Kemudian, pemasaran berarti mengatur pasar untuk membawa kepada hubungan konsumen yang menguntungkan.
Untuk menciptakan hubungan seperti ini, tentu akan membutuhkan kerja keras. Penjual harus datang kepada pembeli, mengidentifikasi kebutuhan merek, mendesain tawaran pasar yang menarik, menentukan harga, mempromosikan, dan menyampaikan produk atau jasa tersebut kepada konsumen. Aktivitas seperti riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi, distribusi, penentuan harga, dan jasa adalah inti dari kegiatan pemasaran.
Konsep paling dasar dari sebuah pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah sesuatu yang tidak dapat dicabut dari kehidupan manusia. Hal itu termasuk adalah kebutuhan fisik seperti keperluan untuk makanan, pakaian, kehangatan, dan keamanan.
Selain itu juga kebutuhan sosial untuk memiliki, kebutuhan individu akan pengetahuan, serta kebutuhan berekspresi. Para pemasar tidak membuat kebutuhan-kebutuhan ini, itu semua adalah bagian dasar dari manusia.
Keinginan adalah bentuk dari kebutuhan manusia yang terbentuk dari budaya serta kepribadian. Misalkan orang Amerika membutuhkan makanan, namun mereka ingin kentang goreng, soda, dan burger. Namun, orang Indonesia membutuhkan makanan tapi ingin nasi padang, es teh manis, dan es cendol.
Keinginan terbentuk dari masyarakat dan dideskripsikan secara istilah dalam obyek yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Ketika dibungkus dengan kekuatan pembeli, keinginan berubah menjadi permintaan. Keinginan dan sumber daya yang terpenuhi, permintaan masyarakat akan produk dengan keuntungan yang memberi nilai tambah dan kepuasan.
Meskipun kita secara normal berpikir bahwa pemasaran dibawa oleh seorang penjual, namun pembeli juga melakukan pemasaran. Konsumen pasar ketika mereka mencari produk, berinteraksi dengan perusahaan untuk mengumpulkan informasi, dan membuat pembelian.
Faktanya, teknologi digital sekarang ini, melalui website dan jejaring sosial hingga telepon selular, telah menguatkan konsumen dan membuat pemasaran sebagai hubungan yang interaktif.
Perencanaan Pemasaran yang Terintegrasi
Strategi marketing perusahaan dimana konsumen yang dilayani dan bagaimana mereka akan menciptakan nilai untuk para konsumen mereka ini. Selanjutnya, para pemasar membangun sebuah program pemasaran yang terintegrasi yang sesungguhnya akan memberi nilai yang tepat bagi target pasar.
Program pemasaran akan membangun hubungan dengan konsumen dengan mengubah strategi pemsaran menjadi tindakan nyata. Ini terdiri atas marketing mix dari perusahaan, seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasaran mereka.
Keutamaan dari marketing mix diklasifikasikan ke dalam empat grup utama yang disebut 4P, yaitu product, price, place, promotion. Untuk menyampaikan nilai tambah dari sebuah produk atau jasa, perusahaan perlu untuk membuat produk yang memenuhi kebutuhan pasar (product). Lalu, memutuskan berapa besar produk itu dihargai (price), bagaimana penawaran produk tersebut dapat dijangkau pasar (place).
Terakhir, produk perlu dikomunikasikan dengan target pasar tentang penawaran dan mencoba memberi pengaruh mereka agar bersedia membeli (promotion). Perusahaan perlu mengolah masing-masing marketing mix kedalam program pemasaran yang terintegrasi yang mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai yang tepat kepada konsumen terpilih.
Nah, sekian penjelasan pengantar manajemen pasar. Manajemen pemasaran ini begitu diperlukan untuk menjaga perusahaan agar tetap menjalankan bisnisnya sesuai dengan value proposition perusahaan.
Sumber:
Philip Kotler, G. A. (2012). The Principal of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.