Nyarinya Susah Setelah Didapat Dibuang: Kehidupan Susah Para Penyelam Rongsok di Tengah Laut

Pernahkah terbersit di benak kita bagaimana sulitnya mencari dan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, hanya untuk akhirnya memutuskan untuk membuangnya begitu saja? Begitulah yang dirasakan oleh para penyelam rongsok yang hidup di tengah laut, sebagai wajah lain dari perjuangan tak kenal lelah yang terjadi di balik hiruk pikuk cita rasa konsumsi modern kita.

Berdasarkan riset terkini, kehidupan penyelam rongsok bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap hari, mereka mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan mereka demi mencari barang-barang rongsokan yang berpotensi bernilai. Penuh semangat, mereka meluncur ke lautan dalam, berharap menemukan permata tersembunyi di tengah tumpukan sampah plastik dan logam karatan.

Namun ironisnya, setelah usaha keras itu, apa yang didapat oleh penyelam rongsok sangat sering berakhir di tempat pembuangan akhir. Kita dapat membayangkan betapa pahitnya rasanya bagi mereka yang dengan gigih menyisir laut, berjuang melawan arus kuat, dan menghadapi berbagai risiko fisik. Semua itu, hanya untuk melihat hasil jerih payah mereka dengan cepat berakhir begitu saja.

Tahukah Anda bahwa sebagian besar barang rongsok yang terangkut dari kedalaman laut ini sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang signifikan? Banyak dari mereka dapat dijual kembali atau didaur ulang, memberikan manfaat bagi industri dan juga lingkungan. Ironis sekali, ketika kita baru-baru ini semakin sadar akan perlunya mengurangi sampah dan mencari alternatif ramah lingkungan, barang-barang ini justru disia-siakan begitu saja.

Begitu banyak potensi ekonomi yang terkubur bersama setiap potong rongsokan yang dibuang sia-sia. Sulit dipungkiri, penyelam rongsok adalah bagian penting dari rantai lingkar ekonomi, yang jika dikelola dengan baik, mampu memberikan keuntungan besar bagi semua pihak terlibat. Namun, keberadaan mereka hanya terbayangkan sebagai sekadar “pahlawan temporer” yang bergantung pada keberuntungan.

Oleh karena itu, saatnya bagi kita semua untuk memberikan apresiasi yang pantas bagi para penyelam rongsok ini. Selain mendukung inisiatif pengurangan sampah dan daur ulang, juga penting untuk memperhatikan upah dan kondisi kerja yang layak untuk mereka. Kita harus bersama-sama merangkul mereka sebagai mitra berharga dalam membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Mari kita buka mata, sejauh mana kita menyadari betapa berharganya setiap barang yang kita buang dengan sembarangan. Mari kita hargai jerih payah penelam rongsok, yang berani menyelam ke dalam lautan untuk mencari apa yang kita anggap sebagai “sampah”. Mari kita jadikan mereka sebagai inspirasi untuk hidup lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan kita, dan tidak lagi membuat mereka merasa bahwa “nyarinya susah setelah didapat dibuang.”

Parameter dalam Pemrograman

Parameter adalah nilai yang diberikan kepada suatu program atau fungsi sebagai masukan. Dalam pemrograman, parameter digunakan untuk mengirim data ke fungsi atau program, sehingga fungsi tersebut dapat mengolah dan mengembalikan hasil sesuai dengan data yang diberikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang parameter dalam pemrograman dan bagaimana penggunaannya secara efektif.

Apa itu Parameter?

Parameter adalah sebuah variabel yang digunakan untuk mengirim data ke suatu fungsi atau program. Ketika sebuah fungsi dipanggil, nilai-nilai yang dikirim melalui parameter ini akan digunakan dalam pemrosesan di dalam fungsi tersebut. Dengan menggunakan parameter, kita dapat membuat fungsi yang dapat digunakan berulang kali dengan data yang berbeda setiap kali dipanggil.

Tipe-tipe Parameter

Terdapat beberapa tipe parameter yang dapat digunakan dalam pemrograman, antara lain:

  • Parameter nilai (pass by value): Parameter ini mengirim nilai dari variabel asal ke fungsi. Perubahan nilai parameter di dalam fungsi tidak akan mempengaruhi nilai variabel asal.
  • Parameter rujukan (pass by reference): Parameter ini mengirimkan alamat dari variabel asal ke fungsi. Perubahan nilai parameter di dalam fungsi akan mempengaruhi nilai variabel asal.
  • Parameter default: Parameter yang memiliki nilai default. Jika tidak ada argumen yang dikirimkan saat memanggil fungsi, maka fungsi akan menggunakan nilai default yang telah ditentukan.
  • Parameter variadic: Parameter yang dapat menerima jumlah argumen yang tidak terbatas. Biasanya digunakan ketika kita ingin mengirim banyak nilai ke fungsi tanpa harus menentukan jumlah argumen secara eksplisit.

Penggunaan Parameter

Pada umumnya, parameter digunakan untuk membagi tugas di dalam sebuah program. Dengan menggunakan parameter, sebuah fungsi dapat menerima data dari luar dan mengolahnya sesuai dengan instruksi yang telah didefinisikan di dalam fungsi tersebut. Dalam contoh berikut, kita akan menggunakan fungsi penjumlahan dengan parameter:

“`python
def jumlahkan(a, b):
return a + b

angka1 = 5
angka2 = 3
hasil = jumlahkan(angka1, angka2)
print(hasil) # Output: 8
“`

Dalam contoh di atas, fungsi `jumlahkan` menerima dua parameter yaitu `a` dan `b`. Saat fungsi tersebut dipanggil dengan argumen `angka1` dan `angka2`, nilai `a` akan menjadi 5 dan nilai `b` akan menjadi 3. Setelah dilakukan penjumlahan, hasilnya akan menjadi 8.

Kegunaan Parameter

Penggunaan parameter dalam pemrograman memiliki beberapa kegunaan, antara lain:

  • Membuat fungsi yang dapat digunakan berulang kali dengan data yang berbeda.
  • Mengurangi duplikasi kode, karena kita dapat menggunakan parameter untuk mengirim data ke fungsi daripada menulis kembali kode yang sama di beberapa tempat.
  • Meningkatkan pembacaan dan pemahaman kode, karena fungsi yang menggunakan parameter akan lebih jelas dalam memproses data.

FAQ #1: Apakah fungsi dapat memiliki lebih dari satu parameter?

Ya, sebuah fungsi dapat memiliki lebih dari satu parameter. Ketika mendefinisikan fungsi, kita dapat menentukan jumlah dan tipe parameter yang diperlukan. Contoh di bawah ini adalah fungsi penjumlahan dengan tiga parameter:

“`python
def jumlahkan(a, b, c):
return a + b + c

angka1 = 5
angka2 = 3
angka3 = 2
hasil = jumlahkan(angka1, angka2, angka3)
print(hasil) # Output: 10
“`

Dalam contoh di atas, fungsi `jumlahkan` menerima tiga parameter yaitu `a`, `b`, dan `c`. Ketika fungsi tersebut dipanggil dengan tiga argumen, nilai-nilai tersebut akan ditambahkan dan menghasilkan 10.

FAQ #2: Bagaimana jika jumlah argumen yang dikirim saat memanggil fungsi tidak sesuai dengan jumlah parameter yang didefinisikan?

Jika jumlah argumen yang dikirim saat memanggil fungsi tidak sesuai dengan jumlah parameter yang didefinisikan, maka akan terjadi error. Misalnya, jika kita memiliki fungsi dengan dua parameter namun hanya mengirim satu argumen saat memanggil fungsi, maka akan terjadi error karena tidak ada argumen yang diberikan untuk mengisi parameter kedua.

Kesimpulan

Parameter adalah nilai yang diberikan kepada suatu program atau fungsi sebagai masukan. Dalam pemrograman, parameter digunakan untuk mengirim data ke fungsi atau program, sehingga fungsi tersebut dapat mengolah dan mengembalikan hasil sesuai dengan data yang diberikan. Terdapat beberapa tipe parameter yang dapat digunakan, antara lain parameter nilai, parameter rujukan, parameter default, dan parameter variadic. Penggunaan parameter dalam pemrograman sangat penting untuk membagi tugas dan memproses data dengan lebih efektif. Dengan menggunakan parameter, kita dapat membuat fungsi yang dapat digunakan berulang kali dengan data yang berbeda, mengurangi duplikasi kode, dan meningkatkan pembacaan serta pemahaman kode. Jadi, jangan ragu untuk menggunakan parameter dalam pemrograman Anda!

FAQ #3: Bagaimana cara mengubah nilai parameter di dalam sebuah fungsi?

Untuk mengubah nilai parameter di dalam sebuah fungsi, kita dapat menggunakan parameter rujukan atau pass by reference. Dengan menggunakan pass by reference, kita dapat mengirimkan alamat dari variabel asal ke fungsi, sehingga perubahan yang dilakukan di dalam fungsi akan mempengaruhi nilai variabel asal. Contoh di bawah ini adalah fungsi untuk mengubah nilai suatu variabel:

“`python
def ubah_nilai(var):
var = 10

angka = 5
ubah_nilai(angka)
print(angka) # Output: 10
“`

Dalam contoh di atas, fungsi `ubah_nilai` menerima parameter `var`. Ketika fungsi tersebut dipanggil dengan argumen `angka`, nilai `var` diubah menjadi 10. Karena menggunakan pass by reference, perubahan ini akan mempengaruhi nilai variabel `angka` di luar fungsi.

FAQ #4: Apakah tipe data parameter harus sesuai dengan tipe data yang didefinisikan?

Iya, tipe data parameter harus sesuai dengan tipe data yang didefinisikan saat mendefinisikan fungsi. Jika kita mendefinisikan tipe data parameter sebagai integer, maka saat memanggil fungsi harus mengirimkan argumen bertipe integer. Jika argumen yang dikirim tidak sesuai dengan tipe data yang didefinisikan, akan terjadi error.

Ayo Gunakan Parameter dengan Bijak!

Dalam pemrograman, penggunaan parameter sangat penting untuk mengirim dan memproses data dengan efektif. Dengan menggunakan parameter, kita dapat membuat fungsi yang dapat digunakan berulang kali dengan data yang berbeda, mengurangi duplikasi kode, dan meningkatkan pembacaan serta pemahaman kode. Jadi, jangan ragu untuk menggunakan parameter dalam pemrograman Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!

Artikel Terbaru

Nanda Surya S.Pd.

Hari ini, saya sedang mengajar topik sains yang menarik di kelas. Ayo lihat bagaimana ilmu pengetahuan menginspirasi generasi muda!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *