6 Cara Menjawab Pertanyaan Penting Saat Interview Kerja

Hallo readers tambahpinter! Kembali lagi dengan pembahasan mengenai wawancara kerja yang sering membuat jobseekers takut hingga akhirnya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan HRD dengan baik.

Jobseekers mungkin akan memutuskan untuk mempersiapkan wawancara kerja karena ingin memberikan jawaban terbaik untuk setiap pertanyaan yang diajukan HRD atau recruiter.

Namun, tahukah jobseekers jika pertanyaan-pertanyaan interview kerja merupakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada rumusnya? Karena jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah berbeda satu dengan yang lain.

Namun, sebenarnya setiap pertanyaan dalam interview kerja adalah pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kata kunci untuk dapat menjawabnya dengan baik. Nah, apa saja kata kunci tersebut dan bagaimana cara menjawabnya? Berikut adalah tips-tipsnya!

Jelaskan Secara Singkat Mengenai Dirimu

Wawancara Kerja
Sumber : Pintera Studio dari Pixabay

Pertanyaan ini pada umumnya adalah pertanyaan pertama yang akan kamu jawab dalam sesi interview. Mengapa demikian? Tentu saja karena jobseeker dengan recruiter adalah orang asing yang belum saling mengenal, sehingga memberikan penjelasan yang lengkap namun tidak bertele-tele adalah poin yang perlu kamu ingat.

Baca juga: 5 Cara Menemukan Lowongan Kerja Yang Tepat

Dalam menjawab pertanyaan ini, kata kuncinya adalah “singkat” dan “dirimu”. Ya tentu saja dalam konteks yang profesional. Tidak dianjurkan menjawab pertanyaan ini dengan menjabarkan permasalahan pribadi, karena perkenalan secara singkat namun berbobot ini masih dalam konteks profesional.

Jika kamu bingung harus menjabarkan apa saja, coba lihat kembali CV yang kamu buat. Kamu bisa mulai memperkenalkan nama, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja / magang / organisasi, hingga kemampuan yang sudah tersertifikasi selama hal tersebut masih berkaitan dengan posisi yang kamu lamar.

Apa Ekspektasi Kamu Mengenai Posisi yang Dilamar?

Pertanyaan ini memiliki dua kata kunci, yaitu: ekspektasi (harapan) dan posisi pada pekerjaan yang kamu lamar. Jika berbicara mengenai ekspektasi apa saja yang ada di dalam pikiran jobseeker?

Jobseeker dapat mengutarakan harapan yang diinginkan dan tentu saja harapan tersebut berkaitan dengan posisi dari pekerjaan yang dilamar. Harapan tersebut tentunya dapat memberikan sumbangsih untuk jobseeker maupun perusahaan.

Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, kamu dapat mencoba memikirkan hal-hal yang akan membuat dan mendukung kamu berkembang secara profesional dalam suatu pekerjaan dan juga membawa keuntungan pada perusahaan karena memiliki karyawan yang berbakat seperti kamu!

Bagaimana Melihat Diri Kamu Dalam 5 Tahun Kedepan?

Untuk pertanyaan ini, beberapa jobseeker mungkin sering mendengarnya dengan pertanyaan yang agak mirip, seperti: apa tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang dimiliki? Kata kunci pada pertanyaan ini adalah diri kamu dan 5 tahun kedepan.

Kandidat mungkin akan memberikan jawaban mengenai pernikahan atau berencana untuk memiliki anak. Jawaban tersebut tidaklah salah. Namun, kandidat juga harus memberikan penjelasan mengenai kehidupan profesional seperti apa yang dia inginkan atau yang sedang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.

Tidak sedikit kandidat yang ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan ini atau kebingungan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dianjurkan untuk dihilangkan atau dihindari ya sahabat tambahpinter! Pertanyaan ini berkaitan erat dengan tujuan karir atau ambisi seseorang yang seharusnya sudah dirancang dengan baik, karena seseorang tersebut benar-benar menginginkan kehidupan profesional seperti yang dia jabarkan.

Apa Saja Kekurangan dan Kelebihan Kamu?

Pertanyaan keempat merupakan pertanyaan yang mungkin paling sering membuat jobseeker selaku kandidat pada proses interview menjadi bingung dan takut dalam menjawabnya. Pertanyaan ini memiliki dua kata kunci, yaitu: kekurangan dan kelebihan.

Tentu saja jawaban dari pertanyaan ini harus berkaitan dengan profesionalitas seseorang dalam dunia kerja. Selain itu, kamu juga harus ingat bahwa kekurangan seseorang dapat menjadi kelebihannya, begitu juga sebaliknya.

Misalnya saja perfeksionis, perfeksionis dapat menjadi karakteristik seseorang yang mencerminkan kelebihan atau kekurangannya, tergantung dari pekerjaan yang dikerjakan orang tersebut. Jika seseorang tersebut bekerja sebagai seorang analis, akunting, atau keuangan maka karakter perfeksionis tersebut akan menjadi suatu keunggulan. Dalam menjawab pertanyaan ini, kamu selaku jobseeker dapat menjelaskan kelebihan yang kamu miliki untuk dapat berkembang secara profesional pada posisi yang kamu lamar.

Sementara itu, untuk poin kekurangannya maka kamu dapat menjelaskan kekurangan yang kamu miliki untuk posisi tersebut beserta dengan solusinya. Mengapa demikian? Karena perusahaan menginginkan orang-orang yang dapat tetap terus maju dan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik walaupun menghadapi banyak keterbatasan. Dengan kata lain, perusahaan berusaha menyampaikan bahwa sukses tidak butuh penjelasan, kegagalan tidak mengizinkan alibi (Hill, 2003).

Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?

Wah, jika membahas mengenai pertanyaan kelima maka jawabannya akan sangat beragam sekali ya! Selain itu, pertanyaan ini juga termasuk dalam kategori pertanyaan yang horror bagi kandidat dalam proses wawancara. Bagaimana tidak? Pertanyaan ini berhubungan dengan gaji yang merupakan kata kuncinya, sehingga membuat kandidat menjadi gugur ataupun diterima oleh suatu perusahaan.

Masing-masing perusahaan tentunya mempunyai penilaiannya dalam menentukan gaji seseorang. Namun sebagai jobseeker, kamu juga dapat melakukan proses negosiasi gaji dan pastikan bahwa proses tersebut tetap masuk akal serta berjalan dengan lancar ya!

Bagaimana caranya? Sebelum melamar suatu posisi dalam perusahaan, maka sudah menjadi kewajiban bagi jobseeker untuk mencari range gaji yang ditawarkan oleh perusahaan pada posisi yang kamu lamar. Hal ini sangatlah berfungsi dalam tahapan negosiasi gaji, karena kamu sudah mengetahui nominal maksimal dan minimal upah yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu, akan lebih baik lagi jika jobseeker juga mengetahui UMP / UMK yang berlaku pada perusahaan tersebut.

Jangan lupa, dalam proses negosiasi gaji kamu dianjurkan untuk menghitung biaya-biaya yang kamu butuhkan selama bekerja, seperti biaya transportasi dari rumah kekantor hingga biaya makan.

Baca juga: Contoh Surat Lamaran Pekerjaan

Apakah Kamu Memiliki Pertanyaan Untuk Kami?

Untuk pertanyaan ini, ada banyak sekali kandidat yang ragu dalam menyampaikan pertanyaannya karena takut bahwa recruiter atau HRD memiliki pandangan bahwa orang tersebut sedang “cari muka” dengan perusahaan.

Asumsi tersebut tidaklah benar ya, sahabat tambahpinter! Ketika pertanyaan tersebut diajukan kepada kandidat, maka saat itu recruiter sedang memberikan kesempatan pada jobseeker selaku kandidat untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami. Misalnya saja, jobseeker dapat bertanya mengenai proses recruitment yang sedang diikuti hingga kapan jobseeker dapat bergabung dalam perusahaan tersebut.

Dari enam pertanyaan tersebut, masing-masing pertanyaan tentu saja mempunyai kata kunci. Kata kunci tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran dalam menjawab pertanyaan pada wawancara kerja.

Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa kata kunci tersebut tidak dapat dijadikan sebagai pedoman mutlak dari proses berlangsungnya interview. Karena setiap orang harus menyesuaikan jawaban yang diberikan sesuai dengan kondisi maupun pengalamannya masing-masing.

Baca juga: Contoh Surat Kontrak Kerja

Pemahaman Akhir

Proses wawancara kerja adalah momen penting bagi para jobseekers untuk memberikan jawaban terbaik kepada HRD atau recruiter. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara tidak memiliki rumus pasti, namun setiap pertanyaan memiliki kata kunci yang harus diperhatikan dalam menjawabnya.

Pertanyaan pertama, “Jelaskan Secara Singkat Mengenai Dirimu,” memerlukan penjelasan singkat dan profesional mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan kemampuan yang relevan dengan posisi yang dilamar.

Pertanyaan kedua, “Apa Ekspektasi Kamu Mengenai Posisi yang Dilamar?” menuntut jobseekers untuk menyampaikan harapan dan sumbangsih yang dapat diberikan pada perusahaan dengan mengisi posisi yang sedang dilamar.

Pertanyaan ketiga, “Bagaimana Melihat Diri Kamu Dalam 5 Tahun Kedepan?” mengarahkan kandidat untuk menjelaskan tujuan karir dan ambisinya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, terkait dengan posisi yang dilamar.

Pertanyaan keempat, “Apa Saja Kekurangan dan Kelebihan Kamu?” mengharuskan jobseekers untuk mengenali sisi positif dan negatif dari diri mereka sendiri, serta menyampaikan bagaimana kekurangan dapat diatasi atau diubah menjadi kelebihan.

Pertanyaan kelima, “Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?” merupakan pertanyaan sensitif yang memerlukan pengetahuan tentang kisaran gaji di perusahaan dan industri yang relevan, serta kemampuan untuk melakukan negosiasi gaji dengan masuk akal.

Pertanyaan terakhir, “Apakah Kamu Memiliki Pertanyaan Untuk Kami?” adalah kesempatan bagi jobseekers untuk bertanya tentang proses recruitment dan hal-hal lain yang belum dipahami, bukan berarti mencari muka.

Meskipun ada kata kunci dalam menjawab pertanyaan wawancara, setiap jawaban harus disesuaikan dengan pengalaman dan kondisi masing-masing individu. Selain itu, kesiapan dan persiapan yang matang akan membantu jobseekers memberikan jawaban yang lebih percaya diri dan mengesankan dalam proses wawancara kerja.

Nah, bagaimana sahabat tambahpinter? Apakah kata kunci yang sudah dijabarkan dalam enam pertanyaan wawancara tersebut sudah dapat dimengerti dan cukup membantu dalam memberikan pandangan untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja?


Sumber :

Hill, N. (2003). Think & grow rich : cara para jutawan dan miliarder meraih kekayaan. Jakarta : Gramedia.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Priskila

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *