Pernahkah kamu mendengar pertanyaan ceritakan tentang diri anda? Pertanyaan tersebut sering sekali ditanyakan oleh pewawancara saat proses seleksi sebuah posisi atau jabatan. Bisa jadi jabatan anggota organisasi, anggota kepanitiaan, hingga mendaftar beasiswa dan mendaftar pekerjaan.
Sebagai seorang pelamar, tentu kita ingin menjawab pertanyaan tersebut dengan baik dan benar. Seperti yang kita ketahui, proses wawancara adalah fase yang sangat krusial dalam menentukan apakah kita akan diterima atau tidak. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menjawab pertanyaan ceritakan tentang diri anda?
Daftar Isi
Identitas
Ketika menjawab pertanyaan ceritakan tentang diri anda, terdapat beberapa poin jawaban yang perlu disampaikan. Di antaranya adalah identitas, pengalaman yang relevan, kelebihan dan kekurangan diri kita, serta hal-hal penting lainnya. Penting untuk diketahui, identitas adalah hal yang perlu kamu sampaikan di awal penyampaian jawaban.
Dalam menyampaikan identitas, terdapat beberapa hal wajib disampaikan. Mulai dari nama lengkap, nama panggilan, usia, dan alamat domisili. Sebaiknya, tidak perlu menyampaikan tempat dan tanggal lahir (karena akan memakan waktu pewawancara untuk menghitung usiamu). Cukup sampaikan usiamu saja. Untuk menyampaikan alamat domisili, cukup sampaikan nama kota tempat kamu tinggal saat ini.
Pendidikan
Apabila kamu mendaftar sebuah organisasi atau kepanitiaan di kampus, maka pendidikan yang disampaikan adalah pendidikanmu saat ini. Secara lengkap, sampaikan nama jurusan, nama fakultas, tahun angkatan, dan sudah semester berapa saat ini. Misalnya, kamu adalah mahasiswa Akuntansi dari Fakultas Ekonomi angkatan 2018 yang sedang menempuh semester 4.
Sementara itu, dalam mendaftar pekerjaan, kamu perlu menyampaikan pendidikan yang telah kamu tempuh sebelumnya. Cukup sampaikan dua pendidikan terakhir yang telah kamu tempuh. Jika kamu adalah lulusan Sarjana (S1), kamu cukup menyebutkan pendidikan S1 dan SMA saja. Perlu untuk diingat, tidak perlu menyebutkan kamu lulusan SD dan SMP mana.
Saat menyampaikan pendidikan, sebutkanlah nama jurusan, fakultas, universitas, tahun kelulusan, dan IPK (indeks prestasi akademik) kamu. Contohnya, pendidikan terakhir kamu adalah jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Maju Jaya, lulusan tahun 2019 dengan IPK 3,60. Sampaikan pendidikan terakhirmu dengan lengkap dan detail.
Di sisi lain, jika pendidikan terakhir kamu adalah SMA, sebutkanlah nama jurusan, nama SMA, kota asal SMA, beserta nilai Ujian Nasional kamu. Contohnya, pendidikan terakhir kamu adalah jurusan IPA di SMA Permata Mulia, Yogyakarta, dengan nilai Ujian Nasional 53,00. Jelaskan riwayat pendidikan dengan detail sehingga pewawancara tidak perlu menanyakan lebih lanjut.
Pengalaman Kerja
Hal selanjutnya yang perlu kamu sampaikan adalah pengalaman kerja yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, kamu melamar sebagai anggota divisi desain grafis pada sebuah organisasi. Apabila kamu memiliki pengalaman sebagai anggota desain grafis sebelumnya, maka sampaikanlah hal tersebut. Pengalaman yang kamu miliki akan menambahkan nilai plus bagi dirimu.
Selanjutnya, kamu juga dapat menyampaikan apa saja yang pernah kamu pelajari dari pengalaman kerja sebelumnya. Usahakan juga untuk menyebutkan keahlian-keahlian teknis yang kamu kuasai. Sebagai contoh, kamu memiliki pengalaman dalam menggunakan aplikasi Photoshop dan Corel Draw untuk membuat poster dan banner. Dengan demikian, kamu akan memiliki nilai plus saat melamar sebagai anggota divisi desain grafis.
Hobi
Kesenangan atau hobi sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang. Padahal, hobi dapat dijadikan nilai plus pada proses wawancara. Kebanyakan orang menuliskan dan menyebutkan hobi yang sebetulnya kurang berkaitan dengan jabatan yang dilamar. Sebenarnya, hal itu boleh-boleh saja, namun alangkah lebih baiknya jika hobi yang disebutkan ada kaitannya dengan jabatan tersebut.
Contohnya, posisi untuk seorang jurnalis, tentu akan menjadi nilai tambah jika pelamar memiliki hobi menulis. Seperti halnya untuk posisi desain grafis, akan menjadi nilai tambah jika pelamar memiliki hobi menggambar dan melukis. Hal ini juga berlaku untuk posisi-posisi lainnya. Menyampaikan hobi yang berkaitan dengan posisi yang dilamar akan meningkatkan nilai jualmu.
Kelebihan
Seperti yang kita tahu, kelebihan dan kekurangan dalam diri kita seringkali ditanyakan oleh pewawancara. Agar terlihat percaya diri saat menyampaikan hal tersebut, kamu perlu melakukan observasi dan evaluasi terhadap diri sendiri. Lalu, kamu juga dapat meminta pendapat orang lain untuk menilai apa kelebihan yang kamu miliki. Catatlah hal-hal tersebut dan pilih mana yang paling mendeskripsikan dirimu.
Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja
Kelebihan yang disampaikan bisa dalam bentuk sifat maupun keahlian teknis. Disiplin, rajin, tekun, pantang menyerah, adalah kelebihan yang berbentuk sifat. Sampaikan sejumlah kelebihan sifat yang kamu miliki. Untuk keahlian teknis, kamu dapat menyebutkan hal-hal apa yang kamu kuasai terkait dengan teknis jabatan yang kamu daftar. Sebagai contoh, kamu memiliki keahlian public speaking, mengoperasikan kamera, mengedit gambar dan video, dan lain sebagainya.
Sebuah tips, jangan hanya menyebutkan kelebihan sifat, namun juga kelebihan teknis yang kamu kuasai. Hal ini disebabkan karena sebuah sifat itu sulit untuk diukur dan dinilai. Sifat juga dapat dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan kenyataan. Di sisi lain, kemampuan teknis bisa diukur dan dinilai oleh pewawancara. Kemampuan teknis juga menunjukkan profesionalitas yang kamu miliki.
Kekurangan
Selain kelebihan, kekurangan yang kamu miliki juga perlu disampaikan saat proses wawancara. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kekurangan juga dapat berbentuk sifat maupun keahlian teknis. Pelupa, teledor, tidak bertanggung jawab, adalah kekurangan yang berbentuk sifat. Pada hal ini, kamu juga bisa meminta pendapat orang lain untuk menilai kekurangan apa yang kamu miliki.
Saat menyampaikan kekurangan, perlu juga untuk menyampaikan usaha apa yang telah dan akan kamu lakukan untuk mengantisipasi kekurangan tersebut. Misalnya, kekurangan yang kamu miliki adalah selalu gugup saat berbicara di depan orang banyak. Maka, sampaikanlah bahwa saat ini kamu sedang mengikuti kursus public speaking untuk melatih keterampilan berbicara.
Sebagai contoh lain, kekurangan yang kamu miliki adalah perfeksionis dan terlalu detail saat mengerjakan sesuatu. Nah, jangan lupa untuk menyampaikan bahwa walaupun kamu perfeksionis, kamu dapat mengerjakan sesuatu dengan gesit dan cepat. Intinya adalah, jangan lupa untuk memberitahu usaha apa yang telah dan akan kamu lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Contoh Jawaban Ceritakan Tentang Diri Anda
Berikut ini adalah contoh menjawab pertanyaan ceritakan tentang diri anda dengan baik dan benar. Kamu dapat menggunakan contoh ini sebagai referensi dan media untuk belajar menjawab pertanyaan ceritakan tentang diri anda. Sebagai contoh, Mawar Melati mendaftar sebagai anggota divisi desain dan fotografi.
Contoh:
Perkenalkan, nama saya adalah Mawar Melati, anda dapat memanggil saya Mawar. Usia saya 24 tahun dan saat ini berdomisili di Kota Jakarta Timur. Saya adalah lulusan Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Maju Jaya, lulus pada tahun 2019. Mendapat predikat Cumlaude, IPK saya adalah 3,65.
Untuk mendaftar sebagai anggota divisi desain dan fotografi, saya menawarkan sejumlah pengalaman kerja. Saat kuliah, saya pernah menjabat sebagai koordinator divisi desain dan fotografi selama dua tahun. Oleh karena itu, saya menguasai berbagai macam aplikasi desain grafis seperti Photoshop, Adobe Illustrator, dan Corel Draw. Selanjutnya, saya memiliki hobi fotografi yang telah ditekuni selama beberapa tahun. Sejumlah portofolio hasil fotografi saya telah diupload pada blog pribadi. Beberapa kali, saya menjadi juara kontes fotografi dalam tingkat universitas dan provinsi.
Selain kelebihan teknis yang telah dijelaskan sebelumnya, saya adalah orang yang suka tantangan dan mau mempelajari hal yang baru. Bekerja dengan rapi, cepat, dan profesional adalah pedoman saya. Tak dapat dipungkiri, saya memiliki kelemahan yaitu kurang percaya diri saat berbicara di depan orang banyak. Namun setelah mengikuti kursus public speaking, kemampuan saya telah meningkat jauh lebih baik dari sebelumnya.
Tips Wawancara
Thomas Hills (kontributor psychologytoday.com) menuliskan beberapa tips untuk menghadapi wawancara kerja. Salah satunya adalah practice, practice makes perfect. Cobalah untuk belajar menjawab pertanyaan dan belajar berbicara. Posisikan dirimu seolah-olah sedang menghadapi sebuah wawancara dan berpura-puralah menjawab pertanyaan.
Catatlah pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya akan kamu hadapi. Jika perlu, berlatihlah bicara di depan cermin agar kamu dapat melihat dirimu sendiri. Cara ini dapat meningkatkan rasa percaya dirimu jika dilakukan berulang-ulang. Selain itu, jawaban-jawaban tersebut juga akan terekam dengan baik di kepala sehingga nanti saat menghadapi wawancara, kamu tidak terlihat gugup.
Tips lainnya adalah tunjukkan dirimu sebagai orang yang profesional. Gunakan pakaian yang rapi dan formal saat wawancara. Kenali profesi dan organisasi tersebut dengan baik sehingga kamu terlihat antusias untuk berproses di sana. Tunjukkan rasa antusiasmu dengan ikut melontarkan pertanyaan seputar pekerjaan atau organisasi ke pewawancara agar komunikasi terjalin secara dua arah.
Baca juga: Mengenal Teori Motivasi
Pemahaman Akhir
Proses wawancara saat mendaftar posisi atau jabatan penting dalam menentukan diterima atau tidaknya seseorang. Pertanyaan “ceritakan tentang diri Anda” sering diajukan dalam wawancara tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan baik, beberapa poin penting perlu disampaikan, seperti identitas, pengalaman yang relevan, kelebihan dan kekurangan, serta hal penting lainnya.
Identitas menjadi poin pertama yang perlu disampaikan, termasuk nama lengkap, nama panggilan, usia, dan alamat domisili saat ini. Pendidikan adalah poin selanjutnya yang perlu dijelaskan, baik pendidikan saat ini (untuk organisasi atau kepanitiaan) maupun pendidikan sebelumnya (untuk pekerjaan). Penting untuk menyebutkan nama jurusan, fakultas, universitas, tahun kelulusan, dan IPK.
Pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar juga perlu disampaikan. Pengalaman ini dapat memberikan nilai tambah pada pelamar. Selanjutnya, menyebutkan hobi yang berkaitan dengan posisi yang dilamar juga meningkatkan nilai jual pelamar.
Kelebihan dan kekurangan diri perlu disampaikan. Kelebihan dapat berupa sifat atau keahlian teknis yang relevan dengan posisi yang dilamar. Kekurangan juga perlu disampaikan dengan menggambarkan usaha yang telah dilakukan atau akan dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Dalam menjawab pertanyaan tentang diri sendiri, penting untuk berlatih dan mempersiapkan jawaban. Practice makes perfect. Latihan menjawab pertanyaan di depan cermin dan mencatat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, penting juga untuk menunjukkan sikap profesional, menggunakan pakaian yang rapi dan formal, serta menunjukkan antusiasme terhadap pekerjaan atau organisasi yang dilamar.
Dengan memperhatikan poin-poin ini dan melakukan persiapan yang matang, seseorang dapat menjawab pertanyaan “ceritakan tentang diri Anda” dengan baik dalam proses wawancara.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga dapat memberikan manfaat dan pencerahan bagi kamu, ya. Khususnya bagi yang masih kebingungan bagaimana caranya menceritakan tentang diri kamu saat proses wawancara. Good luck untuk wawancaranya, semoga sukses!
Sumber: