Mengenal Dasar-Dasar Pemasaran

Pada 1650, ada orang di Britania Raya yang ingin menjual 12 kuda. Untuk mencari pembeli kuda miliknya, ia menggunakan koran untuk memberitahu kalau dia sedang jual kuda. Iklan penjualan kuda ini merupakan iklan koran pertama di dunia. Hal ini dapat terjadi sebagai dampak dari Revolusi Industri, salah satunya adalah kemunculan mesin cetak yang diciptakan oleh Johannes Gutenberg. 

Pada 1704, koran Boston News-Letter mengajak pembaca untuk menaruh iklan penjualan rumah, kapal, atau barang di korannya. Tidak lama setelahnya, muncullah iklan pertama di Amerika Serikat: dipasang di Boston News-Letter, berisi penjual yang mencari pembeli untuk rumah yang terdapat di Long Island.

Bisa kita lihat bahwa iklan adalah suatu hal yang telah muncul sejak beberapa abad yang lalu. Saat ini, kamu pasti sudah tidak bisa lagi menghindari iklan ataupun produk pemasaran lain. Contohnya, ketika kamu sedang scrolling scrolling Instagram, pasti ada post dari akun yang mempromosikan produknya. Atau ketika lagi nonton video tutorial di YouTube, pasti ada iklan yang gak bisa kamu skip sebelum videonya mulai.

Pengertian Pemasaran

Iklan adalah salah satu hasil dari strategi pemasaran sebuah produk atau perusahaan. Strategi pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan suatu produk (jasa, barang, ataupun ide) yang mereka jual. Pemasaran ini mencakup kegiatan periklanan, penjualan, dan pengiriman produk baik ke bisnis lain maupun ke konsumen. 

New York ads
Gambar oleh Fernando Gonzales dari Pixabay

The American Marketing Association (AMA), representasi pemasar profesional di Amerika dan Kanada, mendefinisikan marketing sebagai proses perencanaan dan eksekusi suatu konsep, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menimbulkan pertukaran yang dapat memuaskan individu dan organisasi. 

Baca juga: Manajemen Media Televisi

Mengenal Bauran Pemasaran

Terdapat beberapa unsur yang menjadi fokus dari pemasaran. Bauran ini biasa disebut sebagai P. P pertama adalah produk. Ketika jadi pemasar, kamu harus mengetahui kebutuhan pelanggan supaya bisa memberikan produk yang sesuai.

P kedua adalah price, atau harga. Harga yang kamu pasang untuk produkmu haruslah sesuai dengan kemampuan targetmu.

Ketiga, place atau tempat. Dengan mengetahui tempat pelangganmu berada, kamu bisa menyesuaikan dimana kamu bisa menjual produkmu. Tempat ini bisa dalam bentuk offline maupun online. 

P keempat adalah promosi. Promosi penting dalam proses pemasaran karena bisa membantu kamu untuk mengomunikasikan produk ke target konsumen kalian. Oleh karena itu, promosi kamu haruslah menarik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Kelima, ada people atau Sumber Daya Manusia (SDM). SDM ini penting karena SDM merupakan kunci dari sebuah perusahaan. Sumber daya yang memadai akan memungkinkan perusahaan untuk bekerja dengan baik dan terus maju. Selain itu, SDM juga bisa menampilkan nilai-nilai perusahaan ke pihak eksternal. Jadi, SDM juga bisa berpengaruh ke branding dan image dari perusahaan.

Teamwork
Sumber: Unsplash

Keenam, ada proses. Unsur ini meliputi pelayanan dan proses jual beli antara perusahaan dan pelanggan. Pengalaman yang menyenangkan akan meyakinkan konsumen untuk bertahan dengan produk yang kamu jual.

P terakhir dalam marketing mix adalah physical evidence, atau bukti nyata. Untuk konsumen bisa menjalin hubungan fisik dengan lebih nyaman, kamu bisa menyediakan kantor ataupun brosur yang menyediakan informasi tentang perusahaanmu.

Segmentation, Targeting, Positioning

Proses segmentasi pasar dan memilih audiens dapat dilihat sebagai awal dari semua keputusan pemasaran. Ketika membuat strategi pemasaran, kamu harus melakukan riset terhadap segmen, target, dan demografi pasar. Ketiga hal ini penting karena dapat membantu kamu untuk menebak perilaku konsumen kamu seperti apa. Ketika kamu sudah tahu perilaku konsumen, kamu akan dapat merancang strategi pemasaran yang efisien dan tepat.

Market segmentation

Segmen pasar adalah sekelompok konsumen yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama. Contohnya, kampanye pemasaran Netflix berfokus kepada anak-anak muda umur 20-23 yang menyukai film berkualitas dan ingin mengisi waktu luang dengan produktif, tetapi tetap bisa bersosialisasi. 

segmen
Foto oleh Elevate dari Unsplash

Secara umum, proses segmentation adalah kegiatan ketika kamu membagi-bagi pasar menjadi kelompok konsumen yang berbeda-beda, yang kemungkinan membutuhkan produk atau mix marketing yang berbeda.

Dalam proses segmentasi pasar, kamu dapat menentukan dasar perilaku dan demografis untuk menentukan segmen pasar yang ingin kamu tuju. Kamu juga bisa mengembangkan profil dari segmen yang telah kamu miliki. Beberapa poin yang biasanya dicari dalam segmentasi adalah: cara orang berperilaku, lifestyle, sikap, nilai, motivasi (psychographics), umur, pendapatan, etnisitas (demografi), atau tempat tinggalnya (geodemografi). 

Proses menentukan segmen ini jadi lebih mudah setelah adanya internet dan pemasaran digital, karena kamu dapat melacak  perilaku konsumen terhadap pemasaran digitalmu (digital ads, website, social media engagement)  secara lebih detail. Contohnya adalah melalui Google Analytics, Google Ads, Insights Instagram Ads, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal Jurnalisme Online

Market Targeting

Setelah pilihan segmen yang ingin dituju sudah ditentukan, pemasar harus menentukan apakah segmen tersebut menarik untuk dituju. Lima kriteria untuk efektivitas segmen:

  1. Bisa diatur: sejauh apa informasi berguna muncul di segmen tersebut
  2. Substansial: sejauh apa segmen tersebut dapat memberi keuntungan
  3. Aksesibel: sejauh apa pemasar dapat memfokuskan usaha pemasaran dalam segmen tersebut
  4. Dapat dibedakan: sejauh apa segmen tersebut unik dan akan memberikan respon terentu kepada marketing mix.
  5. Actionable: sejauh apa program dapat dirancang dan diimplementasikan.

Terdapat beberapa alternatif untuk memilih segmen yang akan menjadi target menarik. Pertama, adalah undifferentiated marketing yaitu ketika keseluruhan marketing mix dapat dipakai di pasar yang besar. Contohnya adalah McDonalds, yang sama di seluruh Indonesia. 

Kedua, differentiated marketing: marketing mix berbeda diterapkan dalam segmen yang berbeda. Contohnya adalah Samsung. Samsung di Indonesia mengeluarkan beberapa series yang ditujukan oleh segmen yang berbeda-beda. Seperti Samsung Galaxy ZFlip ditujukan untuk segmen pasar high class, sementara Samsung series A ditujukan untuk segmen pasar mahasiswa atau fresh grad muda yang hype dan sociable.

Ketiga, concentrated marketing, yaitu ketika keseluruhan marketing mix digunakan ke berbagai segmen yang berbeda. Contohnya adalah Mercedes Benz yang memasarkan produknya ke segmen high-end.

Market Positioning

Dalam proses positioning, brand akan menampilkan dan menetapkan  fitur utama, keuntungan, dan citra brand dalam pikiran audiensnya. Selain itu, positioning brand merupakan strategi untuk mengetahui citra brand menurut audiens jika dibandingkan dengan brand kompetitor. Positioning memberikan alasan kepada konsumen untuk membeli produkmu.

Contohnya, terdapat asosiasi dalam otakmu dengan merk merk ini: Dufan (hiburan keluarga), McDonalds (fast-food enak dan aman), Starbucks (kopi mahal dan berkualitas). Positioning yang baik harus memenuhi kedua syarat ini: menampilkan keunggulan kompetitif brand dan memotivasi konsumen untuk melakukan aksi (membeli, membicarakan, etc).

Marketing Battle Plan

Ketika menjalankan sebuah bisnis, maka kamu harus mampu menghadapi persaingan dengan kompetitor. Dalam menghadapi persaingan ini, kamu dapat mempersiapkan strategi yang disebut sebagai Marketing Battle Plan. Inti dari strategi ini adalah kamu harus mengetahui posisi brand kamu, lalu harus menyadari dan mengenal main competitor dari brand tersebut. Dengan battle plan ini, kamu bisa tahu posisi kamu di pasar dan strategi yang bisa kamu gunakan untuk bisa survive dan sustain.

Menurut Aretha, Business Analyst MarkPlus, Inc. dalam Marketing Battle Plan area pasar dikategorisasikan menjadi 4 area:

  1. Offensive: Strategi pemasaran ini dilakukan ketika bisnis tidak sebesar market leader, supaya kemudian perusahaan bisa melakukan penyerangan. Penyerangan yang dimaksud dapat berupa inovasi produk atau menyerang branding dari market leader.
  2. Defensive: Kategori ini hanya bisa dilakukan oleh market leader yang dianggap sudah menguasai pasar dan berada di posisi yang jauh lebih unggul. Yang bisa dilakukan oleh bisnis dalam kategori ini adalah melakukan inovasi secara terus menerus dan awas terhadap kompetitornya.
  3. Flanking: Bisnis yang ada kategori ini adalah bisnis yang memiliki perbedaan utama dari market leader. Contohnya adalah Bakmi Mewah. Dalam pasar mi instan di Indonesia, Indomie adalah market leadernya (defensive). Lalu, Bakmi Mewah yang berada di kategori flanking muncul dengan elemen surprise yang berbeda dari yang ditawarkan oleh Indomie maupun Mie Sedaap (offensive).
  4. Gerilya: Perusahaan yang termasuk dalam kategori ini adalah perusahaan yang masih kecil atau lokal. Namun, perusahaan ini memiliki segmen tertentu yang tidak dilirik oleh market leader-nya.

Baca juga: Dasar-dasar Ilmu Komunikasi

Perilaku Konsumen

Definisi dari perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Termasuk di dalamnya adalah proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut (Dharmensta dan Handdoko, 1982:9). Elemen penting dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik untuk dapat menilai, mendapatkan, dan menggunakan produk ekonomis.

joshua-rawson-harris-YNaSz-E7Qss-unsplash
Sumber: Unsplash

Menurut Assael (1992), terdapat empat perilaku konsumen:

  • Complex decision making: konsumen melakukan pembelian dengan pembuatan keputusan dan keterlibatan tinggi dalam pembeliannya.
  • Brand loyalty: konsumen melakukan pembelian terhadap satu merek tertentu secara berulang-ulang. Konsumen juga punya keterlibatan tinggi dalam proses pembeliannya.
  • Limited decision making: konsumen mengambil keputusan pembelian tanpa memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi. Mereka memiliki sedikit pengalaman dengan produk tersebut.
  • Inertia: konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, kurang terlibat ketika mengambil keputusan.

Branding dan Promosi

pemasaran
Foto oleh Carlos Muza dari Unsplash

Menurut Kotler, branding adalah kombinasi dari nama, istilah, simbol tanda, atau rancangan, yang digunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual serta untuk membedakan perusahaan tersebut dari kompetitornya. Branding adalah salah satu jenis kegiatan pemasaran. 

Dalam branding, pemasar menentukan persona dari perusahaan yang ingin diperkenalkannya. Persona ini dapat termasuk nama, logo, slogan, aset desain, dan lain sebagainya. Branding yang dibentuk dapat menjadi guideline bagi seluruh strategi komunikasi pemasaran ke depannya. Dengan branding yang baik, produk atau layanan bisa menjadi lebih kuat di pasar.

Kedua, ada iklan promosi. Iklan promosi adalah produk strategi komunikasi pemasaran yang paling terlihat. Pengertian iklan adalah bentuk terbayar komunikasi persuasif yang menggunakan media massa dan interaktif untuk meraih audiens yang luas. Komunikasi ini dilakukan untuk menghubungkan penjual dengan pembeli, memberi informasi tentang produk (jasa, barang, maupun ide) serta menjelaskan fitur produk menjadi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Periklanan adalah strategi pemasaran yang paling besar. Budget serta pengeluaran iklan adalah yang paling besar. Industri periklanan juga memiliki jumlah professionals yang sangat banyak, serta bernilai $30 miliar di Amerika Serikat.

Promosi juga bisa dilakukan melalui multi-level marketing, yaitu pemasaran yang melibatkan banyak orang untuk menjual produknya. Contohnya adalah menjual produk secara grosir ke retail, bekerja sama dengan KOL untuk komunikasi, dan lain sebagainya. Tenaga penjual akan mendapatkan komisi dari produk serta dari jaringan industrinya.

Dalam era digital ini, periklanan dan pemasaran juga semakin berkembang. Media digital memberikan pemasar kesempatan untuk berkomunikasi secara dua arah ataupun lebih. Komunikasi yang berkaitan dengan brand bisa dilakukan oleh konsumennya sendiri ke teman-temannya. Pesan dari konsumen juga bisa disampaikan langsung kepada perusahaan, memungkinkan adanya kontribusi langsung dari target audiens bagi perusahaan. 

Baca juga: Komunikasi Global: Sejarah, Teori, Serta Globalisasi

Pemasaran di media digital juga bisa jadi lebih personal karena pemasar bisa berinteraksi langsung dengan konsumennya. Contohnya, di media sosial seperti Twitter atau Instagram, kamu bisa ngobrol langsung sama akun Netflix Indonesia. Kalau lagi ada masalah internet mati, kamu bisa komplen dengan mudah lewat tweet yang ditag ke akunnya Indihome. Kamu, sebagai konsumen, bisa ngobrol one-on-one dengan brand yang kamu ikuti. Tanpa kamu sadari, brand itu sedang melakukan proses self-branding bagi kamu, target audiensnya.

Pemahaman Akhir

Pada abad ke-17, iklan koran pertama muncul di Britania Raya sebagai dampak dari Revolusi Industri, terutama dengan kemunculan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Kemudian, pada tahun 1704, muncul iklan pertama di Amerika Serikat dalam koran Boston News-Letter.

Iklan adalah hasil dari strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanan yang mereka jual. Pemasaran melibatkan kegiatan periklanan, penjualan, dan pengiriman produk kepada bisnis dan konsumen.

Dalam pemasaran, terdapat beberapa unsur yang menjadi fokus, yaitu produk, harga, tempat, promosi, sumber daya manusia, proses, dan bukti nyata. Penentuan segmen pasar dan target audiens juga penting dalam strategi pemasaran. Segmen pasar adalah kelompok konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, sedangkan targeting adalah memilih segmen yang menarik untuk dituju.

Positioning brand juga merupakan bagian penting dalam pemasaran, di mana brand menampilkan keunggulan dan citra brand di benak konsumen untuk memotivasi mereka untuk melakukan tindakan seperti membeli produk tersebut.

Dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor, perusahaan dapat menggunakan Marketing Battle Plan yang melibatkan strategi ofensif, defensif, flanking, atau gerilya, tergantung pada posisi brand dan pesaing di pasar.

Perilaku konsumen juga memainkan peran penting dalam pemasaran, di mana individu terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan produk serta dalam pengambilan keputusan pembelian. Perilaku konsumen dapat bervariasi dari pengambilan keputusan kompleks hingga pembelian berdasarkan kebiasaan.

Branding dan promosi juga merupakan bagian integral dari pemasaran. Branding melibatkan identifikasi perusahaan melalui nama, logo, dan citra, sedangkan promosi melibatkan komunikasi persuasif untuk menghubungkan penjual dengan pembeli dan memberikan informasi tentang produk.

Dalam era digital, pemasaran dan periklanan semakin berkembang dengan adanya media digital yang memungkinkan interaksi dua arah antara pemasar dan konsumen. Media sosial juga memberikan kesempatan untuk komunikasi langsung antara konsumen dan brand.

Dengan pemahaman tentang pemasaran dan penggunaan strategi yang tepat, perusahaan dapat mempromosikan produk mereka dengan lebih efektif dan mencapai kesuksesan dalam pasar yang kompetitif.


Sumber:

Shimp, T.A. & Andrews, J.C. (2013) Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated Marketing Communications, Ninth Edition. Ohio: South-Western

Assael, Henry, (1992) Consumer Behavior and Marketing Action, 4th ed, Boston: PWS-KENT Publishing Company

Artikel Terbaru

Avatar photo

Fransiska

Fransiska is an undergraduate student of Communication Studies, focusing on Advertising. She is passionate in the field of marketing, especially market research analysis, behavioural studies, advertising strategy, and business development strategy.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *