Daftar Isi
“Kalau kamu punya anak suatu hari nanti, jangan lupa untuk memberikan mereka nama-nama bersejarah!” Begitu mungkin kalimat pertama yang terlintas di pikiran kita ketika membaca Matius 1 ayat 1-17, sebuah silsilah yang menjadi bagian dari Injil Matius di Alkitab. Meskipun terkesan kering dan membosankan bagi sebagian orang, tak dapat disangkal bahwa silsilah ini memiliki keunikan dan pesan yang tak terduga.
Silsilah ini dimulai dengan kata-kata, “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” (Matius 1:1). Lebih dari sekadar sebarisan nama, silsilah ini membawa perhatian kita pada hubungan keluarga dan peta perkawinan dalam sejarah familiar Yesus Kristus. Namun, mengapa Matius merasa perlu untuk memuat silsilah panjang ini dalam Injilnya?
Pendekatan jurnalistik santai dalam memahami Matius 1 ayat 1-17 memungkinkan kita untuk melihatnya sebagai resepsi pemberkatan yang membawa kita melintasi zaman dan cerita keluarga yang menegaskan kedudukan Yesus sebagai Mesias yang ditunggu-tunggu. Mari kita mencoba memecahkan misteri di balik silsilah ini.
Melihat ke saluran sejarah, kita menemukan adanya dua kelompok tokoh yang mencolok dalam silsilah ini: orang-orang yang terkait dengan konflik dan kejatuhan kerajaan, serta individu-individu yang terlibat dalam kejadian luar biasa dalam perjalanan orang-orang pilihan Tuhan. Matius ingin menekankan bahwa Yesus adalah titik fokus di antara mereka.
Momen bercampurnya keberhasilan dan kemalangan tampak ketika kita menemukan nama-nama seperti Daud, Salomo, dan keturunan raja-raja Yehuda lainnya. Mereka adalah orang-orang yang dikenal sebagai pemimpin hebat, tetapi juga sering jatuh ke dalam dosa dan mencari pembenaran. Perjalanan mereka menunjukkan betapa sangat manusiawinya mereka, yang memberikan prestasi tetapi juga tumpul dalam hal moralitas.
Sementara itu, silsilah juga memberikan sorotan pada perempuan-perempuan yang memiliki kisah yang tak biasa. Rahab, seorang perempuan pelacur yang menyembunyikan mata-mata Israel dan menjadi bagian dari penaklukan Yerikho, adalah salah satu contoh yang menonjol. Ada pula Maria, ibu Yesus, yang dipilih oleh Tuhan untuk membawa Anak-Nya ke dalam dunia.
Melalui silsilah ini, Matius ingin menunjukkan bahwa bahkan dalam kekacauan sejarah dan kondisi manusia yang tidak sempurna, Tuhan tetap membuat jalan-Nya. Dia mengambil orang-orang biasa dan terbelenggu dalam dosa, dan menggunakannya untuk membangun rencana-Nya yang sempurna.
Membaca Matius 1 ayat 1-17 bukan hanya sekadar mengenal daftar nama. Ini adalah perjalanan melintasi generasi dan peristiwa yang saling terhubung. Itu adalah kisah tentang tujuan Tuhan dalam menjalin kisah-Nya dengan kaum manusia. Matius ingin melibatkan kita dalam resepsi yang melampaui sejarah dan membawa kita ke dalam perjalanan besar keselamatan kita melalui Yesus Kristus.
Jadi, saat melihat daftar nama panjang itu, jangan abaikan atau putus asa. Lihatlah di balik barisan nama-nama itu dan temukan betapa Tuhan yang sempurna mengatur setiap detil hidup kita. Matius 1 ayat 1-17 adalah panggilan bagi kita untuk mengenali resepsi pemberkatan Tuhan dalam sejarah manusia kita sendiri.
Jawaban Matius 1 ayat 1 sampai 17
Matius 1 ayat 1 sampai 17 menjelaskan tentang silsilah Yesus Kristus. Ayat pertama mengatakan, “Inilah silsilah Yesus Kristus, putera Daud, putera Abraham.” Ayat ini menegaskan bahwa Yesus adalah keturunan Daud dan Abraham, sesuai dengan nubuatan-nubuatan dalam Alkitab tentang Mesias yang akan datang dari garis keturunan mereka.
Ayat 2 mengungkapkan, “Abraham memperanakkan Ishak; Ishak memperanakkan Yakub; Yakub memperanakkan Yehuda dan saudaranya.” Ayat ini menunjukkan silsilah dari Abraham sampai kepada Yakub dan kemudian tertuju kepada Yehuda dan saudaranya. Yehuda adalah suku yang dipilih Allah untuk menghasilkan raja-raja, dan dari garis keturunan Yehuda inilah kelak Yesus akan lahir.
Ayat 3 dan 4 melanjutkan menyebutkan keturunan Yehuda, yaitu Fares, Hezron, dan Aram. Ayat 5 menyebutkan Rahab sebagai ibu dari Boas. Ini merujuk kepada kisah Rahab, seorang perempuan pelacur yang menjadi orang yang takut akan Allah dan menyembunyikan mata-mata Israel ketika Jerikho dikepung. Boas kemudian menikahi Rut, yang juga merupakan perempuan bukan Israel.
Ayat 6 menyebutkan bahwa mereka memperanakkan Obed dari Rut, yang kemudian menjadi ayah Isai, nenek moyang Daud. Ayat 7 sampai 11 menyebutkan silsilah dari Isai sampai kepada kejatuhan raja-raja di Babel. Ayat 12 sampai 16 menyebutkan garis keturunan setelah kejatuhan raja-raja di Babel sampai kepada Yosef, suami Maria dan bapa angkat Yesus. Ayat ini menegaskan bahwa Yesus dilahirkan bukan dari Yosef, tetapi melalui telur anak dara Maria yang dijadikan manusia oleh Roh Kudus.
Ayat terakhir, yaitu ayat 17, mengungkapkan bahwa dari Abraham sampai kepada Daud terdapat 14 generasi, dari Daud sampai kepada kejatuhan raja-raja di Babel terdapat 14 generasi lagi, dan dari kejatuhan raja-raja di Babel sampai kepada Kristus terdapat 14 generasi lagi. Ini menunjukkan pola yang diatur sedemikian rupa oleh Allah dalam garis keturunan Yesus Kristus.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Mengapa Matius 1 ayat 1 sampai 17 begitu penting?
Jawaban: Matius 1 ayat 1 sampai 17 sangat penting karena menjelaskan silsilah Yesus Kristus dari garis keturunan Daud dan Abraham. Silsilah ini menunjukkan pemenuhan nubuatan-nubuatan dalam Alkitab tentang Mesias yang akan datang dari keturunan Daud, dan menguatkan kepercayaan kita bahwa Yesus memang adalah Mesias yang telah dinantikan.
2. Mengapa terdapat pembagian silsilah menjadi 14 generasi?
Jawaban: Pembagian silsilah menjadi 14 generasi dari Abraham sampai kepada Daud, dari Daud sampai kepada kejatuhan raja-raja di Babel, dan dari kejatuhan raja-raja di Babel sampai kepada Kristus memiliki makna tertentu. Angka 14 dipandang sebagai angka yang memiliki makna simbolis dalam budaya Yahudi pada saat itu. Dengan menggunakan pola ini, Matius ingin menunjukkan bahwa kedatangan Yesus Kristus adalah puncak dari sejarah keselamatan yang telah diatur oleh Allah sedari dulu.
Kesimpulan
Matius 1 ayat 1 sampai 17 memberikan informasi penting tentang silsilah Yesus Kristus serta pemenuhan nubuatan-nubuatan dari Alkitab. Silsilah ini menjadi bukti yang kuat bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dinantikan. Dalam membaca dan mempelajari Alkitab, kita dapat melihat rencana dan karya Allah yang sempurna dalam mempersiapkan kedatangan Yesus sebagai Juruselamat. Semua ini mengajak kita untuk mengenal dan mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.