Konsep dasar akuntansi merupakan hal mendasar yang berupa asumsi, anggapan, maupun pandangan yang membangun informasi akuntansi. Konsep dasar ini begitu bermanfaat sebagai acuan dalam menyusun standar akuntansi yang digunakan dalam praktik akuntansi. Untuk itu, memang penting bagi para akuntan untuk mengetahui lebih lanjut apa saja konsep dasar akuntansi. Nah, berikut ini sajian penjelasan lengkapnya.
Asumsi dan Konsep Dasar
Dalam upaya untuk memahami implementasi konsep akuntansi yang lebih luas, pemahaman terkait asumsi dan konsep dasar akuntansi memang sangat diperlukan. Dalam hal ini, konsep dasar akuntansi terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu konsep entitas bisnis, konsep objektivitas, konsep satuan pengukuran, dan konsep keberlanjutan.
Konsep Entitas Bisnis (Business Entity Concept)
Konsep ini menyatakan bahwa data ekonomi yang dilaporkan merupakan akibat dari adanya transaksi yang dilakukan perusahaan. Dalam konsep ini, perusahaan tidak sama dengan pemilik sehingga terdapat pemisahan pelaporan antara harta pemilik dengan harta perusahaan.
Konsep Objektivitas (Objectivity Concept)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, objektivitas didefinisikan sebagai sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan saat proses pengambilan keputusan. Dalam bidang akuntansi, konsep objektivitas kemudian dinyatakan sebagai proses pencatatan dan pelaporan yang harus didukung oleh bukti yang andal.
Konsep Satuan Pengukuran (Unit of Measure Concept)
Konsep satuan pengukuran menyatakan bahwa laporan atau informasi akuntansi harus disajikan dalam satuan mata uang tertentu. Konsep ini penting dalam menyamakan nilai dan ukuran aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya dalam organisasi. Dengan menggunakan satuan pengukuran yang sama, laporan keuangan dapat menjadi lebih konsisten dan memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara periode waktu dan entitas bisnis yang berbeda.
Satuan mata uang yang umum digunakan dalam akuntansi adalah mata uang negara di mana organisasi beroperasi atau mata uang yang berlaku secara internasional, seperti dolar Amerika atau euro. Dengan mengikuti konsep satuan pengukuran, informasi akuntansi dapat disajikan dengan cara yang lebih relevan, bermanfaat, dan dapat dipahami oleh para pengguna laporan keuangan.
Konsep Keberlanjutan (Going Concern/Continuity)
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi diselenggarakan dengan diasumsikan akan terus beroperasi secara berkelanjutan. Oleh karena itu, nilai aktiva misalnya, selalu disajikan dengan menggunakan nilai perolehan dan bukan nilai pasar pada tanggal penyajian laporan keuangan. Hal ini karena akuntansi optimis bahwa operasi perusahaan akan berlanjut.
Persamaan Dasar Akuntansi
Konsep persamaan dasar akuntansi biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan dan penjelasan tentang posisi atau kondisi keuangan suatu perusahaan (neraca). Dalam persamaannya, terdapat rumus dasar yang menjelaskan keterikatan antara aktiva/harta (assets), kewajiban/hutang (liability), dan modal pemilik (capital) seperti berikut.
ASSETS (HARTA) = LIABILITIES (HUTANG) + OWNER’S EQUITY (MODAL PEMILIK)
Perlu diingat, jika assets dan modal pemilik merupakan suatu hal yang berbeda. Hal ini perlu dipahami dan dimengerti lebih lanjut lewat persamaan dasar akuntansi yang diuraikan sebagai berikut:
- Assets/harta adalah sumber daya/kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai uang dari masa lalu dan juga masa depan. Misalnya, uang kas, gedung, alat tulis kantor, dan lainnya).
- Liabilities/hutang adalah kewajiban yang harus dibayar suatu pihak ke pihak lain dalam kurun periode tertentu.
- Owner’s equity/modal pemilik adalah entitas yang menjadi kepunyaan pemilik usaha terhadap aset bersih. Dalam pengertian lain, owner’s equity berupa modal yang disetor kepada perusahaan oleh pemilik usaha.
Persamaan tersebut digunakan untuk menggambarkan dampak dari transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan transaksi bisnis adalah kejadian ekonomi yang secara langsung memengaruhi kondisi keuangan perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan.
Contoh Persamaan Dasar Akuntansi:
Untuk memahami lebih lanjut konsep persamaan ini, berikut adalah beberapa ilustrasi aplikasi persamaan dasar akuntansi dalam usaha berbentuk proprietorship atau perorangan:
Tuan Amir mendirikan perusahaan dengan nama AmazingNet. Pada tanggal 1 November 2016, Tuan Alex menyetor $25,000 ke bank sebagai modal perusahaan.
ASSET = OWNER’S EQUITY
Kas = Modal Tuan Alex = $25,000
Penjelasan: Dapat dimengerti bahwa dengan disetorkannya modal Tuan Alex sebesar $25,000, maka asset berupa kas milik perusahaan pun menjadi sebesar jumlah yang sama. Kemudian, pada tanggal 5 November, perusahaan membeli tanah $20,000 secara tunai seperti berikut:
ASSETS = OWNER’S EQUITY
Kas + Tanah = Modal Tuan Alex
$25,000 = $25,000
-$20,000+20,000 = 0
$5,000 + $20,000 = $25,000
Dari contoh di atas, tidak ada perubahan pada owner’s equity karena assets yang tidak berubah. Dapat dilihat pada perhitungan “–$20,000 + 20,000”, dan ini dapat dimengerti bahwa asset berupa kas berkurang sebanyak $20,000. Namun, berubah menjadi asset berupa tanah dengan nilai yang sama yaitu $20,000. Dengan demikian, tidak ada perubahan terhadap nilai assets maupun owner’s equity.
Selanjutnya, perusahaan membeli perlengkapan secara kredit senilai $1,350 sehingga perhitungannya menjadi seperti ini.
HARTA = HUTANG + MODAL PEMILIK
Kas + Tanah + Perlengkapan = Modal Tuan Alex
$25,000 = $25,000
-$20,000+20,000 = 0
$5,000 + $20,000 = $25,000
Harta = 1,350 + $ 25,000 = $26,350
Sebelumnya, diketahui nilai aset Tuan Alex sejumlah $25,000. Karena Tuan Alex membeli peralatan secara kredit, dengan demikian $1,350 dimasukkan sebagai hutang atau liabilitas. Sehingga dapat dikatakan jika total aset dari Tuan Alex mencapai $26,350.
Konsep Penjurnalan dalam Akuntansi
Output dari informasi akuntansi adalah laporan keuangan. Dalam praktiknya, terdapat tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan. Berikut adalah siklus akuntansi yang dimaksud:
Dalam bagan siklus di atas, penjurnalan masuk sebagai salah satu bagian dari siklus yang berupa kegiatan mencatat transaksi bisnis. Disisi lain, pembukuan adalah kegitan memindahkan penjurnalan transaksi tersebut ke buku besar. Dalam melakukan penjurnalan dikenal istilah yang disebut Double-entry Accounting (Akuntansi Pencatatan Ganda).
Istilah Double-entry merupakan suatu konsep sederhana ketika setiap pihak dalam transaksi bisnis akan “menerima” sesuatu dan “memberikan” sesuatu sebagai gantinya. Dalam istilah pembukuan, apa yang diterima adalah debit dan apa yang diberikan adalah kredit.
Dengan menggunakan contoh yang sama seperti ilustrasi konsep dasar akuntansi, berikut ilustrasi penjurnalan dalam akuntansi:
1 November 2016, Tuan Amir menyetor atau membuka rekening di bank atas nama perusahaan sebesar $25,000 sebagai modal perusahaan. | |||
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Nov 2016 | Kas | $ 25,000 | |
Modal Tn. Amir | $ 25,000 |
Pada tanggal 5 November, Perusahaan membeli tanah $20,000 secara tunai | |||
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
5 Nov 2016 | Tanah | $20,000 | |
Kas | $20,000 |
Pada tanggal 10 November Perusahaan membeli perlengkapan secara kredit senilai $1,350 | |||
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
10 Nov 2016 | Perlengkapan | $1,350 | |
Utang | $1,350 |
Kesimpulan
Dengan mengenal konsep dasar serta asumsi yang digunakan dalam akuntansi akan membantu pembuat ataupun pengguna laporan keuangan dalam memaksimalkan fungsi informasi keuangan. Proses pencatatan dengan konsep persamaan dasar akuntansi merupakan tahapan yang paling awal.
Oleh karenanya, masih diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pencatatan model double entry lainnya dan dengan menggunakan contoh kasus yang lebih kompleks untuk dapat mengoptimalkan pemahaman mengenai proses akuntansi.
Nah, seperti itu tadi beberapa konsep dasar akuntansi beserta dengan contoh persamaannya. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengelolahan data keungan dalam organisasi atau perusahaan. Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan bisa dijamin dengan baik.
Sumber:
Businessdictionary.com. Economic Entity.
Kemdikbud.go.id. Struktur Dasar Akuntansi.
Samryn, L. M. (2014). Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan Pendekatan Siklus Transaksi. Jakarta: Rajawali Pers.
Soemarso, S. R. (1982). Akuntansi Suatu Pengantar: Buku Satu. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.
Warren, C. S. (2014). Accounting: Indonesian adaptation. Jakarta: Salemba Empat.