Kohlberg Moral Judgement Scale: Pengukuran Moralitas dengan Cara Santai

Saat ini, banyak orang mungkin tidak terlalu memikirkan tentang moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebenarnya, moralitas sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat moralitas seseorang adalah “Kohlberg Moral Judgement Scale”.

Skala ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Lawrence Kohlberg pada tahun 1958. Tujuan utama pengembangan skala ini adalah untuk memahami bagaimana orang dewasa membuat keputusan moral. Jadi, jika kamu ingin tahu sejauh mana tingkat moralitasmu, skala ini bisa menjadi panduanmu.

Jadi, bagaimana cara kerja skala ini? Dalam pengukuran moral menggunakan skala ini, responden akan diberikan serangkaian cerita atau skenario yang berhubungan dengan konflik moral. Kemudian mereka akan diminta untuk membuat keputusan dan menjelaskan alasan di balik keputusan mereka.

Skala Kohlberg Moral Judgement terdiri dari enam tingkatan moral: Pre-konvensional, Konvensional, dan Post-konvensional. Setiap tingkatan dibagi menjadi dua tahap, sehingga total ada enam tahap perkembangan moral yang berbeda.

Pada tingkatan pre-konvensional, orang cenderung mengikuti aturan hanya demi mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman. Ini adalah tingkatan moralitas yang paling dasar dan biasanya ditemui pada anak-anak prasekolah.

Pada tingkatan konvensional, orang mulai memahami pentingnya mematuhi aturan sosial dan menjaga hubungan timbal balik dengan orang lain. Mereka mengikuti aturan demi mendapatkan persetujuan sosial dan membangun hubungan harmonis dengan orang lain.

Sementara itu, tingkatan post-konvensional adalah tingkatan moralitas yang lebih kompleks. Orang pada tingkatan ini cenderung mengikuti prinsip moral universal yang mengutamakan keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia. Mereka tidak hanya mematuhi aturan yang berlaku, tetapi juga mempertimbangkan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi.

Skala Kohlberg Moral Judgement Scale sangat berguna dalam bidang pendidikan dan psikologi. Dengan mengetahui tingkat moralitas seseorang, pendidik dan psikolog dapat memberikan pendekatan yang lebih tepat dalam memberikan bimbingan moral.

Terlepas dari itu, kita juga bisa menggunakan skala ini sebagai alat introspeksi pribadi untuk mengevaluasi perilaku dan keputusan moral kita sendiri. Meski sifatnya “santai”, skala ini bisa membuka wawasan kita tentang moralitas dan memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik.

Jadi, ayo coba pertimbangkan moralitas kita dengan menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale. Mari kita berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjalani kehidupan dengan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi!

Apa Itu Kohlberg Moral Judgement Scale?

Kohlberg Moral Judgement Scale adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mengukur perkembangan moral individu berdasarkan teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg. Teori tersebut berfokus pada kemampuan individu dalam memahami dan mempertimbangkan masalah moral serta mengambil keputusan berdasarkan prinsip moral.

Teori Perkembangan Moral Kohlberg

Menurut Kohlberg, ada enam tingkat atau tahapan perkembangan moral yang masing-masing dibagi lagi menjadi dua subtingkat. Tahapan tersebut meliputi:

Tingkat Pra-Konvensional

1. Orientasi Hukum dan Ketertiban
Pada tahap ini, individu mengambil keputusan berdasarkan adanya hukum atau peraturan yang berlaku. Mereka mematuhi aturan untuk menghindari hukuman dan mendapatkan imbalan.

2. Bertukar Kepentingan
Pada tahap ini, individu tahu bahwa hubungan sosial adalah saling memberi dan menerima. Mereka berasumsi bahwa tindakan moral adalah tindakan yang dilakukan dengan harapan mendapatkan balasan yang sepadan.

Tingkat Konvensional

3. Norma Sosial
Pada tahap ini, individu mempertimbangkan norma dan ekspektasi sosial dalam mengambil keputusan. Mereka ingin memenuhi harapan sosial agar diterima oleh kelompok.

4. Perkawanan dan Relasi Interpersonal
Pada tahap ini, individu mulai memahami pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Mereka mengambil keputusan berdasarkan jangka panjang dan menghormati perspektif orang lain.

Tingkat Pasca-Konvensional

5. Kontrak Sosial
Pada tahap ini, individu menganggap bahwa hukum dan peraturan adalah kesepakatan sosial yang bisa diperbaiki jika ada yang tidak adil. Mereka mulai mempertimbangkan prinsip-prinsip yang melampaui hukum.

6. Prinsip Etika Universal
Pada tahap ini, individu mengambil keputusan berdasarkan prinsip moral universal yang dianggap benar secara abstrak, terlepas dari norma dan kesepakatan sosial. Mereka menghargai hak asasi manusia dan nilai-nilai etika universal.

Cara Menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale

Untuk menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

1. Pilih Responden

Pilih individu yang akan mengikuti tes Kohlberg Moral Judgement Scale. Biasanya, tes ini digunakan untuk mempelajari perkembangan moral pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

2. Penjelasan Tes

Penjelasan tentang tujuan dan mekanisme tes harus diberikan kepada responden. Pastikan mereka memahami bahwa tes bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan moral mereka.

3. Presentasikan Skenario serta Pertanyaan

Presentasikan serangkaian skenario moral kepada responden dan mintalah mereka untuk mengambil keputusan dalam setiap situasi. Setelah itu, berikan pertanyaan terkait dengan alasan mereka mengambil keputusan tersebut.

4. Skoring dan Analisis

Skor jawaban responden dan analisislah berdasarkan tahapan perkembangan moral Kohlberg. Identifikasi tahapan perkembangan moral yang paling dominan pada responden.

5. Interpretasi Hasil

Interpretasikan hasil tes Kohlberg Moral Judgement Scale dengan membandingkan tahapan perkembangan moral responden dengan tahapan yang telah ditentukan dalam teori Kohlberg.

Tips Meningkatkan Perkembangan Moral Menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale

1. Diskusikan Masalah Moral: Melibatkan responden dalam diskusi masalah moral dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep moral dan memperluas perspektif mereka.

2. Berikan Dukungan Emosional: Dukungan emosional dari orang tua, guru, atau peran model penting lainnya dapat membantu responden mengembangkan moral yang kuat dan memilih tindakan yang tepat.

3. Beri Contoh Perilaku Moral: Menjadi contoh yang baik dalam mengambil keputusan moral dapat mempengaruhi perkembangan moral responden. Tunjukkan integritas, empati, dan tanggung jawab dalam tindakan sehari-hari.

4. Buat Lingkungan yang Mendukung: Ciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral dengan memberikan kesempatan bagi responden untuk mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

5. Latih Kemampuan Pemecahan Masalah: Ajarkan responden keterampilan pemecahan masalah yang kuat agar mereka dapat mengatasi dilema moral dengan berpikir kritis dan mengevaluasi konsekuensi dari setiap kemungkinan tindakan.

Kelebihan Kohlberg Moral Judgement Scale

a. Mengukur Perkembangan Moral: Kohlberg Moral Judgement Scale adalah alat yang efektif untuk mengukur perkembangan moral individu dan untuk mengetahui kemajuan mereka dalam memahami dan mempertimbangkan masalah moral.

b. Objektif dan Sistematis: Tes ini dirancang dengan baik untuk menghindari bias dan memberikan hasil yang objektif. Proses pengukuran yang sistematis memungkinkan interpretasi yang akurat tentang perkembangan moral individu.

c. Mendukung Proses Pembelajaran: Dengan mempelajari tahapan perkembangan moral individu, Kohlberg Moral Judgement Scale dapat membantu pendidik dan praktisi dalam mengenali kebutuhan dan kelemahan responden dalam hal moralitas.

Manfaat Kohlberg Moral Judgement Scale

a. Pemahaman Lebih Mendalam tentang Perkembangan Moral: Tes ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan moral individu, termasuk keterampilan pemecahan masalah moral, empati, dan pengambilan keputusan moral.

b. Identifikasi Potensi Perkembangan Moral yang Lebih Tinggi: Dengan mengetahui tahapan perkembangan moral responden, dapat diketahui apakah mereka memiliki kemampuan untuk mencapai tahapan yang lebih tinggi dan mengembangkan pemahaman moral yang lebih kompleks.

c. Panduan untuk Perkembangan Moral yang Lebih Lanjut: Hasil tes Kohlberg Moral Judgement Scale dapat menjadi panduan bagi pendidik, orang tua, dan praktisi dalam merancang pendekatan pembelajaran dan pengembangan moral yang sesuai untuk responden.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Berapa tingkat perkembangan moral dalam teori Kohlberg?

Menurut teori Kohlberg, terdapat enam tingkat perkembangan moral yang masing-masing dibagi lagi menjadi dua subtingkat. Tahapan tersebut meliputi tingkat pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.

2. Apakah Kohlberg Moral Judgement Scale dapat digunakan untuk semua kelompok usia?

Ya, Kohlberg Moral Judgement Scale dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan moral pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Namun, perlu disesuaikan dengan konteks dan tingkat pemahaman responden.

Kesimpulan

Dengan menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale, kita dapat memahami perkembangan moral individu berdasarkan tahapan perkembangan moral Kohlberg. Tes ini memberikan insight tentang kemampuan individu dalam memahami dan mempertimbangkan masalah moral serta mengambil keputusan berdasarkan prinsip moral.

Untuk meningkatkan perkembangan moral, kita dapat melakukan diskusi masalah moral, memberikan dukungan emosional, memberi contoh perilaku moral, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan melatih kemampuan pemecahan masalah. Kelebihan dari tes ini adalah mengukur perkembangan moral, objektif dan sistematis, serta mendukung proses pembelajaran.

Dengan mengetahui perkembangan moral individu, kita dapat mengidentifikasi potensi perkembangan moral yang lebih tinggi dan memberikan panduan untuk pengembangan moral yang lebih lanjut. Kohlberg Moral Judgement Scale adalah alat yang bermanfaat dalam memahami dan mempelajari perkembangan moral individu, serta merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai.

Jadi, mari kita menggunakan Kohlberg Moral Judgement Scale sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan moralitas dan mengembangkan kemampuan individu dalam mengambil keputusan moral yang baik.

Artikel Terbaru

Vicky Wirawan S.Pd.

Penulis yang senang belajar. Saya adalah dosen yang suka mengajar, membaca, dan menulis.