Kingdom Protista dan Peranannya dalam Kehidupan

Pernahkah kamu makan puding? Puding terbuat dari ganggang laut atau disebut juga rumput laut. Nah, tahukah kamu ternyata rumput/ganggang laut itu bukan tumbuhan lho, tetapi termasuk kedalam kingdom protista. Apakah kamu tahu apa protista itu? Bagaimanakah ciri-ciri protista tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan mengenai kingdom protista berikut ini.

Pengertian Protista

Istilah Protista berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang berarti pertama. Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel.

Baca juga: Mengenal Peran Bakteri dalam Kehidupan

Ciri-ciri Protista

Pada tahun 1886 seorang ahli biologi Jerman bernama Ernest Haeckel memperkenalkan kingdom ketiga yaitu kingdom protista untuk menempatkan organisme yang bukan hewan ataupun tumbuhan. Ciri-ciri protista ini menyerupai organisme lain (hewan, tumbuhan, dan jamur).

Adapun ciri-ciri protista yaitu sebagai berikut.

  1. Merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel)
  2. Merupakan organisme uniseluler dan multiseluler
  3. Protista ada yang hidup bebas di laut, air tawar, atau parasit pada makhluk hidup lain
  4. Protista ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, dan jamur
  5. Sebagian protista membuat makanan melalui proses fotosintesis
  6. Sebagian protista ada yang berperan sebagai plankton

Klasifikasi Protista

Setelah kalian mengetahui mengenai ciri-ciri protista, lalu apakah semua protista memiliki ciri-ciri yang sama atau masih di bagi lagi ke dalam beberapa kelompok?

Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain (hewan, tumbuhan, dan jamur), kingdom Protista diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Alga/Ganggang), dan Protista mirip jamur.

Untuk lebih memahami mengenai klasifikasi protista tersebut, yuk perhatikan penjelasan berikut ini.

Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Klasifikasi protista yang pertama adalah Protozoa. Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu proto = pertama dan zoa = hewan, jadi dapat diartikan bahwa Protozoa adalah hewan yang pertama. Protozoa adalah organisme uniseluler (bersel satu) yang menyerupai hewan.

Ciri-ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)

  • Protozoa bersifat mikroskopis (hanya dapat diamati dengan mikroskop)
  • Ukuran Protozoa sekitar 10 – 200 µm atau 0,01 – 0,2 mm, namun ada pula yang berukuran hingga 500 µm.
  • Protozoa termasuk organisme eukariotik (memiliki membran inti sel)
  • Protozoa umumnya dapat bergerak (motil)
  • Protozoa memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), rambut getar (silia), atau bulu cambuk (flagela)

Klasifikasi Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Berdasarkan alat geraknya, Protista mirip hewan (Protozoa) diklasifikasikan menjadi empat filum, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.

  • Rhizopoda (Sarcodina)

Alat gerak Rhizopoda (Sarcodina) berupa kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran sitoplasma yang terbentuk saat bergerak untuk mendekati sumber makanan. Selain sebagai alat gerak, kaki semu (pseudopodia) juga berfungsi untuk menangkap makanan.

Rhizopoda (Sarcodina) pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada pula yang hidup sebagai parasit dalam tubuh hewan dan manusia. Rhizopoda (Sarcodina) yang hidup di alam dapat ditemukan di air laut, air tawar, tanah yang basah, atau tempat yang berair dan lembap. Sedangkan Rhizopoda (Sarcodina) yang hidup sebagai parasit dapat menyebabkan penyakit.

Berikut adalah contoh dari Rhizopoda (Sarcodina)

Amoeba proteus

Amoeba proteus
Sumber: .sciencesource.com

Entamoeba coli

Entamoeba coli
Sumber: pinterest.com
  • Ciliata (Ciliophora/Infusoria)

Ciliata adalah protozoa yang memiliki alat gerak berupa rambut getar (silia). Habitat ciliata yaitu di air sawah, air sungai, air kolam, air selokan terutama yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan atau sampah organik.

Salah satu contoh Ciliata adalah Paramecium caudatum

Paramecium caudatum
Sumber: pinterest.com
  • Flagellata

Flagellata adalah Protozoa yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk (flagel). Selain untuk bergerak, flagel digunakan untuk berenang atau untuk mengatur arus air agar bisa membawa makanan ke dalam mulutnya.

Sebagian besar flagellate hidup bebas,tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit di tubuh hewan vertebrata dan juga manusia. Flagellata dikelompokkan menjadi dua yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.

  • Fitoflagellata

Fitoflagellata adalah jenis flagellata yang memiliki struktur tubuh yang mengandung pigmen klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis.

Berikut adalah contoh Fitoflagellata

Euglena viridis

Euglena viridis
Sumber: thoughtco.com

 Chlamydomonas

Chlamydomonas
Sumber: pinterest.com
  • Zooflagellata

Zooflagellata adalah jenis falgellata yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Cara hidup zooflagellata adalah dengan cara mengambil nutrisi yang ada di dalam air atau sebagai parasit pada hewan dan manusia.

Contoh zooflagellata adalah  Trypanosoma brucei gambiense

Trypanosoma brucei gambiense
Sumber: researchgate.net
  • Sporozoa

Sporozoa adalah jenis Protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan hidupnya sebagai parasit pada hewan dan manusia. Disebut sporozoa karena dapat berkembangbiak dengan spora. Contoh sporozoa yaitu Plasmodium sp.

Plasmodium
Sumber: pinterest.com

2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang)

Klasifikasi protista yang kedua adalah Protista Mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang).

Ciri-ciri Protista Mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang)

  • Tubuh alga berupa talus uniseluler maupun multiseluler, berfilamen atau pipih seperti pita.
  • Alga ada yang hidup di air tawar, air laut, ataupun di tempat yang lembap. Alga yang hidup di perairan berperan sebagai plankton yang melayang-layang dalam air.
  • Alga/ganggang dapat menyebabkan air danau, air sawah, air kolam, atau akuarium tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat sering keliru dan menyebutnya dengan lumut. Padahal alga dengan lumut sangatlah berbeda. Lumut tidak terendam dengan air, sedangkan alga/ganggang hidup di dalam air. Bila dipegang, lumut terasa seperti beludru dan lebih kering, sedangkan alga/ganggang terasa basah, licin, atau berlendir.
  • Alga berbeda dengan tumbuhan, karena alga tidak memiliki diferensiasi jaringan, tidak memilki akar, daun, atau batang yang sesungguhnya.
  • Alga memiliki klorofil, sehingga alga mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis

Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang)

Berdasarkan pigmen yang dominan, alga diklasifikasikan menjadi enam filum yaitu Euglenophyta, Chlorophyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Pyrrophyta (alga api), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).

  • Euglenophyta

Euglenophyta termasuk alga uniseluler, pada struktur tubuhnya terdapat  bintik mata berwarna merah (stigma), memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif (motil) seperti hewan, tetapi memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis seperti tumbuhan. Contoh Euglenophyta adalah Euglena viridis.

Euglena viridis
Sumber: thoughtco.com
  • Chlorophyta (alga hijau)

Pigmen dominan pada Chlorophyta (alga hijau) adalah klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan berupa karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil a dan klorofil b jumlahnya sangat banyak sehingga menutupi pigmen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Chlorophyta (alga hijau) berwarna hijau.

Chlorophyta (alga hijau) ada yang uniseluler soliter atau berkoloni dan multiseluler. Chlorophyta (alga hijau) uniseluler yang memiliki flagela dapat bergerak aktif (motil). Sedangkan Chlorophyta (alga hijau) multiseluler berbentuk benang atau lembaran.

Sebagian besar Chlorophyta (alga hijau) hidup secara fotoautotrof di air tawar, beberapa jenis lainnya hidup di air laut sebagai fitoplankton. Ada pula yang hidup di tanah yang lembap, menempel pada tumbuhan atau hewan atau hidup bersimbiosis dengan organisme eukariotik lainnya seperti lumut kerak (lichen).

Berikut adalah contoh Chlorophyta (alga hijau)

Ulva lactuca 

Ulva lactuca
Sumber: 振鐸 李 dari Pixabay

Caulerpa racemosa

Caulerpa racemosa
Sumber: pinterest.com
  • Chrysophyta (alga keemasan/alga pirang)

Chrysophyta adalah jenis alga bersel satu dan sebagian besar tidak memiliki dinding sel. Chrysophyta memiliki pigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, klorofil c, dan fukosantin (cokelat).

Jenis Chrysophyta ada yang uniseluler soliter, uniseluler berkoloni, dan ada pula yang multiseluler. Jenis alga ini hidup di air laut dan air tawar serta berperan sebagai plankton. Contoh Chrysophyta adalah Vaucheria.

Vaucheria sp.
Sumber: pinterest.com
  • Pyrrophyta (alga api)

Pyrrophyta (alga api) adalah jenis alga yang dapat menyebabkan air laut tampak bercahaya di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor. Pyrrophyta disebut juga Dinoflagellata karena memiliki flagela.

Kecepatan pertumbuhan populasi Pyrrophyta dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, nutrisi, serta kedalaman air laut. Jika terjadi pergerakan arus air dari bawah laut, nutrisi dari dasar laut akan terangkat ke permukaan dan populasi Pyrrophyta menjadi melimpah (blooming) sehingga timbul pasang merah (red tide) di laut.

Pasang merah sangat berbahaya bagi organisme laut dan manusia karena Pyrrophyta tersebut menghasilkan racun. Contoh Pyrrophyta adalah Ceratium

Ceratium
Sumber: sciencedirect.com
  • Phaeophyta (alga cokelat)

Phaeophyta adalah jenis alga yang memiliki pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil, sehingga alga ini berwarna cokelat.  Selain itu, Phaeophyta adalah alga multiseluler yang berbentuk benang atau talus (menyerupai tumbuhan tingkat tinggi).

Phaeophyta menyimpan cadangan makanan berupa minyak laminarin dan dinding selnya mengandung pectin dan asam alginat. Salah satu contoh Phaeophyta adalah Fucus sp.

Fucus sp.
Sumber: PollyDot dari Pixabay
  • Rhodophyta (alga merah)

Rhodophyta adalah alga yang berwarna merah karena mengandung pigmen dominan fikobilin yang terdiri atas fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Rhodophyta hidup di air tawar, air laut, dan dapat tumbuh beberapa puluh meter di bawah permukaan air laut.

Tubuh Rhodophyta umumnya multiseluler dan berbentuk benang atau lembaran. Dinding sel Rhodophyta mengandung selulosa dan pektin. Ada pula yang dinding selnya mengandung zat kapur (kalsium karbonat), misalnya Corralina.

Berikut adalah contoh Rhodophyta (alga merah)

Palmaria palmata

Palmaria palmata
Sumber: pinterest.com

Gracilaria

Gracilaria
Sumber: pinterest.com

3. Protista Mirip Jamur

Klasifikasi protista yang terakhir adalah Protista mirip jamur. Protista mirip jamur adalah anggota kingdom Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur. Organisme ini tidak dimasukkan kedalam kingdom Fungi karena struktur tubuh dan cara perkembangbiakkannya berbeda dengan Fungi.

Ciri-ciri Protista Mirip Jamur

  • Bersifat eukariotik
  • Tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis
  • Dapat menghasilkan spora
  • Heterotrof

Klasifikasi Protista Mirip Jamur

Protista jenis ini diklasifikasikan menjadi tiga filum yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomycota), jamur lendir seluler (Acrasiomycota), dan jamur air (Oomycota).

  • Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycota/jamur lendir tidak bersekat)

Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase) makan berbentuk massa ameboid (seperti Amoeba) dalam siklus hidupnya. Massa ameboid tersebut dinamakan plasmodium.

Plasmodium yang dimaksud di sini bukanlah plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria. Plasmodium pada jamur lendir adalah fase makan dalam siklus hidup jamur lendir. Tiap plasmodium memiliki banyak inti, terdiri atas ribuan inti sel.

Pada tahap plasmodium, jamur lendir ini memperoleh makanan dengan cara fagositosis. Makanan tersebut berupa sisa-sisa daun atau kayu yang membusuk dan bakteri. Jika habitat mulai mengering dan makanan tidak ada, plasmodium bergerak ke permukaan yang terbuka dan mulai masuk pada tahap reproduksi.

Baca juga: Mengenal Bagian Mikroskop

Berikut ini adalah beberapa contoh dari jamur lendir plasmodial (Myxomycota)

Physarum polycephalum

Physarum polycephalum
Sumber: pinterest.com

Fuligo septica

Fuligo septica
Sumber: pinterest.com
  • Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota/ jamur lendir bersekat)

Jamur lendir ini merupakan bentuk peralihan antara bentuk Amoeba dan badan penghasil spora. Jamur lendir ini akan membentuk struktur pseudoplasmodium (plasmodium palsu), ketika akan mencari dan mendapatkan makanan.

Struktur pseudoplasmodium terdiri atas sel-sel yang berkumpul menyerupai siput tanpa cangkang. Sel-sel tersebut bergerak sebagai satu kesatuan, tetapi tiap sel merupakan struktur yang berdiri sendiri.

Habitat jamur lendir seluler yaitu di air tawar, tanah lembap, atau bagian tanaman yang membusuk. Contoh dari jamur lendir seluler yaitu Dyctiostelium.

Dictyostelium discoideum
Sumber: pinterest.com
  • Jamur Air (Oomycota)

Jamur air (Oomycota) dikatakan sebagai jamur yang memiliki telur. Jamur air adalah protista menyerupai jamur yang tersusun atas sel-sel filamen bercabang. Berbeda dengan jamur, dinding sel pada jamur air tersusun atas selulosa, bukan kitin. Hidupnya sebagai parasit atau saprofit. Contoh jamur air yaitu Saprolegnia sp. 

Saprolegnia
Sumber: researchgate.net

Peranan Protista dalam Kehidupan

Bagaimanakah peranan protista dalam kehidupan? Apakah protista itu menguntungkan? Atau justru malah merugikan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan mengenai peranan protista berikut ini.

Peranan protista dalam kehidupan ada yang menguntungkan dan juga ada yang merugikan.

Peranan Protista yang Menguntungkan

Protista yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.

  • Euglena viridis adalah protista yang berperan sebagai indikator polusi air/sungai.
  • Fosil Foraminifera (Globigerina) digunakan untuk penanda (marker) umur batuan sedimen dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi
  • Radiolaria (Collosphaera dan Acanthometron), endapan cangkang (lumpur Radiolaria) digunakan sebagai bahan penggosok dan sebagai indikator sumber minyak bumi
  • Ulva digunakan sebagai sayuran
  • Caulerpa racemosa digunakan sebagai sayuran dan lalapan
  • Chlorella digunakan sebagai PST (protein sel tunggal) yang diproduksi menjadi makanan suplemen dan kosmetik
  • Laminaria digitalis sebagai penghasil iodin untuk obat penyakit gondok
  • Gelidium robustum dan Eucheuma spinosum digunakan sebagai bahan agar-agar
  • Palmaria palmata (dulse), Porphyra, Chondrus crispus, dan Mastocarpus stellatus diolah menjadi sop, salad, pizza, dan nori
  • Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus digunakan untuk membuat salep dan es krim
  • Navicula digunakan untuk bahan isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat dinamit, dan digunakan untuk campuran semen.

Peranan Protista yang Merugikan

Selain dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, Protista juga dapat merugikan. Protista dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Pada Manusia

  • Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria
  • Trypanosoma cruzi menyebabkan penyakit chagas yang menyerang hati, kelenjar limfa, dan sumsum tulang
  • Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur di daerah Afrika Tengah dan ditularkan oleh lalat tse-tse jenis Glossina palpalis
  • Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi, dan gusi
  • Balantidium coli menyebabkan disentri balantidium yang menyerang selaput lendir pada usus besar
  • Trichomonas vaginalis menyebabkan keputihan pada wanita

Pada Hewan

  • Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada hewan ternak seperti kuda dan sapi. Penyakit tersebut ditularkan oleh lalat kandang (Stomoxys calcitrans).
  • Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing
  • Trypanosoma vivax menyebabkan penyakit pada domba
  • Saprolegnia sp. hidup sebagai parasit pada ikan dan dapat menyebabkan kematian pada ikan air tawar

Pada Tumbuhan

  • Phytophthora faberi hidup parasit pada tanaman karet
  • Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang
  • Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau
  • Pythium menyerang pangkal batang kecambah

Baca juga: Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Pemahaman Akhir

Puding, yang terbuat dari ganggang laut atau rumput laut, menyajikan contoh yang menarik mengenai organisme yang termasuk dalam kingdom Protista. Protista merupakan organisme eukariotik paling sederhana yang memiliki membran inti sel. Ciri-ciri protista meliputi keberadaan organisme uniseluler dan multiseluler, hidup bebas di laut, air tawar, atau sebagai parasit pada makhluk hidup lain, serta menyerupai hewan, tumbuhan, dan jamur.

Protista diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain, yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Alga/Ganggang), dan Protista mirip jamur.

Protista mirip hewan (Protozoa) terdiri dari beberapa filum, seperti Rhizopoda (Sarcodina), Ciliata (Ciliophora/Infusoria), Flagellata, dan Sporozoa. Masing-masing filum memiliki alat gerak yang berbeda dan berperan dalam berbagai lingkungan hidup, baik sebagai organisme pengurai, plankton, atau parasit.

Protista mirip tumbuhan (Alga/Ganggang) termasuk Euglenophyta, Chlorophyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Pyrrophyta (alga api), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah). Alga/ganggang berbeda dengan tumbuhan sejati karena tidak memiliki diferensiasi jaringan, akar, daun, atau batang sesungguhnya. Namun, sebagian besar alga/ganggang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen klorofil.

Protista mirip jamur mencakup jamur lendir plasmodial (Myxomycota), jamur lendir seluler (Acrasiomycota), dan jamur air (Oomycota). Meskipun berkerabat dengan jamur, protista mirip jamur memiliki perbedaan struktur dan cara perkembangbiakkan.

Selain itu, protista memiliki peranan yang beragam dalam kehidupan. Beberapa protista menguntungkan seperti yang digunakan sebagai bahan makanan, sumber energi, atau bahkan sebagai indikator polusi air. Namun, ada pula protista yang merugikan karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Dengan pemahaman mengenai kingdom Protista dan peranannya, kita dapat lebih menghargai keberagaman organisme yang ada di alam dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi.

Itulah pembahasan mengenai kingdom protista beserta ciri, klasifikasi dan peranannya dalam kehidupan. Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu kan apa protista itu? Semoga pembahasan kali ini bermanfaat.


Sumber:

Irnaningtyas. (2014). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Pitoyo. Ari dan R.Anis Nurdina. (2013). Surakarta: PT. Masmedia Buana Pustaka.

Riandari, Henny dan Ifandari. (2013). BIOLOGI. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Efrina

Saya lulusan S1 Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, angkatan 2014. Saya lulus pada tahun 2018. Saya mulai menulis dari tahun 2016. Artikel yang pernah saya tulis diantaranya tentang budaya, tempat wisata di Indonesia, kuliner, hiburan/entertainment, dsb. Saya tertarik untuk menulis dengan tema pendidikan karena saya ingin berbagi ilmu/memberi wawasan khususnya kepada adik-adik yang sedang menimba ilmu di sekolah, agar lebih semangat lagi belajarnya.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *