Golongan boron sering disebut dengan golongan IIIA atau grup elemen 13. Penyebutan itu sesuai dengan posisinya di tabel periodik yang terdiri dari boron (B), alumunium (Al), galium (Ga), indium (In), dan talium (Ti).
Unsur–unsur dalam golongan ini memiliki sifat yang hampir mirip, contohnya tekstur golongan ini bersifat lunak kecuali boron. Untuk mengenal lebih jauh seperti apa golongan boron ini dalam kimia logam dan non logam, berikut kamu bisa menyimak penjelesannya.
Boron
Boron adalah unsur kimia nomor atom 5 yang diperoleh dari alam dalam bentuk kernite (Na2B4O5(OH)4.2H2O) dan borax (Na2B4O5(OH)4.8H2O) dan kernite (Na2B4O5(OH)4.2H2O). Boron memang memiliki perbedaan dengan unsur dalam satu golongannya, tetapi ternyata juga memiliki beberapa kesamaan dengan unsur silikon (Si) yang ada di golongan IVA.
Contohnya, boron dan silikon membentuk oksida asam B2O3 dan SiO2, serta membentuk berbagai macam struktur oksida polimer. B2O3 dan SiO2 merupakan suatu asam alamiah yang dapat digunakan untuk melarutkan oksida logam, untuk membentuk borat dan silikat sebagai bahan material pembuatan kaca mata. Hidrida boron dan silikon mudah menguap dan mudah terbakar
Kristal boron sangat sulit bereaksi secara kimiawi, HCl ataupun HF panas pun tidak berpengaruh terhadap oksidasi kristal boron, tetapi akan teroksidasi perlahan oleh panas dengan konsentrasi oksidator yang cukup banyak. Selain itu, kristal boron juga memiliki ekspansi termal yang lebih tinggi daripada kristal kaca biasa.
Karena sifat itu, kristal boron banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya menjadi bahan dasar pembuatan kacamata, ada juga sebagai bahan dasar pot, vas, piring dan wajan keramik.
Alumunium
Alumunium adalah suatu unsur dengan nomor atom 13 yang menjadi suatu logam penting dalam kehidupan sehari-hari, selain Fe. Alumunium pada dasarnya merupakan suatu logam, namun sering juga disebut suatu metaloid (suatu unsur yang dapat bercampur dengan logam untuk membentuk campuran logam) contohnya dalam kriolit (Na3AlF6), feldspar (KalSi3O8) dan lain-lain.
Selain membentuk campuran logam, alumunium juga bisa ditemukan dalam bentuk mineralnya seperti bauksit (Al2O3nH2O), alumina (Al2O3) dan lain-lain. Alumunium yang merupakan logam ringan, bersifat elastis dan kedap air, sehingga pemanfaatannya sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Sifatnya yang ringan sehingga sangat berguna untuk membuat komponen otomotif, bahan-bahan konstuksi, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Alumunium yang bersifat elastis dan merupakan penghantar yang baik sering digunakan dalam industri instalasi listrik.
Sifat kedap airnya digunakan sebagai pengemas makanan yang biasa kita sebut dengan alumunium foil. Oksida logam alumunium juga digunakan sebagai pelapis suatu logam untuk melindungi dari proses korosi. Dalam reaksi kimia, logam alumunium dimanfaatkan sebagai suatu agen reduktor (suatu zat untuk mereduksi).
Galium
Galium adalah suatu unsur dengan nomor atom 31 yang merupakan suatu logam perak berwujud cairan. Di alam, kelimpahan galium sangat banyak namun galium tidak terkonsentrasi selektif dalam suatu mineral.
Contohnya dalam bauksit mengandung sedikit kadar galium dan pada batu bara juga memiliki kandungan galium. Galium yang merupakan logam berwujud cairan pada suhu 30 0C–2420 0C, sehingga mudah membentuk paduan logam dengan logam lain, contohnya RbGa7 dan K3Ga13.
Indium
Indium adalah suatu unsur dengan nomor atom 49 yang merupakan suatu logam lunak sama seperti talium. Logam indium biasanya digunakan sebagai pelindung permukaan logam lainnya agar tahan korosi, contohnya logam indium yang digunakan untuk melindungi hematite (α-Fe2O3).
Selain itu, indium juga digunakan dalam photoelectrochemical bersama CdSe dengan substrat stainless steal. Dalam reaksi kimia, logam indium juga dimanfaatkan sebagai material layar tipis seperti dalam atomic layer deposition (ALD) dan chemical vapor deposition (CVD).
Talium
Talium adalah suatu unsur dengan nomor atom 81 yang merupakan suatu logam lunak sama seperti indium. Talium biasanya digunakan dalam fotolistrik, saklar, lampu, bahan-bahan elektrnok, dan lain-lain.
Talium sulfat (TI2SO4) merupakan salah satu komponen dalam racun tikus. Dalam bidang kimia, biasanya talium digunakan sebagai katalis dalam suatu reaksi, contohnya TIOH yang digunakan dalam produksi senyawa talium lainnya.
Itulah dia penjelasan tentang kimia logam dan non logam yang terkait dengan boron, aluminium, gallium, indium, dan talium. Meski ada dalam golongan yang sama, unsur-unsur tersebut memiliki karakter yang jauh berbeda.
Sumber:
Atkins, P. (2010). Shriver & Atkins’ Inorganic Chemistry. (5th ed). New York: W. H. Freeman and Company.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., Murillo, C. A., & Bochmann, M. (1972). Advance Inorganic Chemistry A Comprehensive Text. (3rd ed.). USA: Interscience Publishers.
Housecroft, C. E., & Sharpe, A. G. (2005). Inorganic Chemistry. (2nd ed.). Inggris: Pearson Prentice Hall.
Krehula, S., Risti, M., Reissner, M., Kubuki, S., & Musi, S. (2017). Synthesis and properties of indium-doped hematite, Journal of Alloys and Compounds, 695, 1900–1907. https://doi.org/10.1016/j.jallcom.2016.11.022.
Raut, V. S., Lokhande, C. D., & Killedar, V. V. (2017). Photoelectrochemical studies on electrodeposited indium doped CdSe thin fi lms using aqueous bath. Journal of Electroanalytical Chemistry, 788, 137–143. https://doi.org/10.1016/ j.jelechem.2017.02.010.