Kalimat Efektif dan Tidak Efektif: Pengertian, Ciri, dan Contoh

Membuat suatu tulisan bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa membuat tulisan mengenai hal-hal apa saja yang ingin dibahasnya. Tapi, sayangnya belum semua orang tau dan paham tentang membuat tulisan yang enak dibaca, mudah dipahami, dan pastinya sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia. Percuma kan ya…kalau tulisan yang sudah kamu buat, tapi malah kurang menarik untuk dibaca.

Salah satu solusi yang tepat buat kamu yang hobi banget nulis, kamu perlu paham nih tentang kalimat efektif dan bukan kalimat efektif. Hal ini perlu diketahui dan dipahami agar tulisan yang sudah kamu buat jadi lebih mudah dipahami oleh pembaca. Jadi, informasi yang kamu sampaikan dalam tulisanmu dapat tersampaikan dengan baik.

Nah, agar kamu lebih paham lagi, maka pembahasan artikel kali ini akan mengulik seputar kalimat efektif. Pembahasan dimulai dari pengertian, ciri-ciri, syarat, perbedaan, dan contoh.

Pengertian Kalimat Efektif

kalimat efektif
Sumber: StockSnap dari Pixabay

Kalimat efektif adalah susunan kata yang terbentuk sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Hal ini tentu saja dilihat dari penggunaan tanda baca, struktur kalimat yang digunakan, pemilihan kata yang sesuai dengan konteks atau isi, dan beberapa poin penting lainnya. Agar kamu dapat mengetahui lebih jelas tentang poin-poin penting dalam kalimat efektif, simak penjelasan mengenai ciri-cirinya berikut ini.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Sebenarnya ada banyak ciri-ciri dari kalimat efektif. Namun, pada artikel ini menjelaskan tentang poin penting atau ciri-ciri yang perlu kamu ketahui dari sebuah kalimat efektif. Ciri-ciri kalimat efektif di antaranya.

Memiliki Unsur Kalimat yang Jelas, Minimal Subjek dan Predikat

Awal atau dasar dari suatu kalimat dinyatakan efektif dilihat dari segi struktur kalimatnya. Dalam suatu kalimat setidaknya menimial memiliki unsur subjek dan predikat. Namun, akan lebih jelas lagi apabila ditambahkan dengan unsur objek dan keterangan serta disisipi pelengkap.

Penggunaan Diksi yang Tepat

Pemilihan kata atau diksi yang tepat sangat mempengaruhi isi dalam sebuah tulisan. Apabila kamu kurang tepat dalam menggunakan kata untuk menyatakan sesuatu, maka sangat mudah terjadi kesalahpahaman pembaca untuk memahami bacaan tersebut.

Penggunaan Ejaan yang sesuai dengan PUEBI

Kini, semua tulisan yang dibuat dalam bahasa Indonesia harus mengacu pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Dalam PUEBI ini kamu dapat menemukan tata cara penggunaan ejaan yang benar mulai dari penggunaan huruf kapital, tanda baca, penggunaan huruf miring, dan sebagainya. Pokoknya sudah lengkap banget deh PUEBI ini.

Adanya Ide Pokok dalam Kalimat

Ciri berikut dari kalimat efektif, yaitu setiap kalimat yang ada harus mengandung ide pokok. Dalam setiap kalimat harus berisi sebuah informasi. Dengan demikian, dalam kalimat-kalimat tersebut akan memberikan satu informasi utuh dan makna setelah terbentuk menjadi satu paragraph utuh.

Tidak Boros dalam Penggunaan Kata

Yap, poin ini penting untuk kamu perhatikan, Masih ada sebagian orang yang kurang memperhatikan kata pada setiap kalimat. Terkadang dalam satu kalimat terdapat dua bahkan tiga kata yang sama. Hal inilah yang dinamakan pemborosan kata. Oleh karena itu, kamu perlu terus menambah kosakatamu agar terhindar dari pemborosan kata dan tulisanmu akan jadi lebih menarik untuk dibaca.

Baca juga: Contoh Teks Eksposisi

Syarat Kalimat Efektif

Kesatuan

Kesatuan dalam struktur kalimat efektif terbentuk dari keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Kedua harus seimbang agar tercipta suatu pemahaman yang lengkap terhadap pembaca. Apabila pikiran atau gagasan yang disampaikan tidak dengan struktur bahasa yang sesuai dengan aturan, maka dapat terjadi kesalahpahaman.

Kehematan

Pada penjelasan sebelumnya telah dikatakan bahwa jangan boros dalam menggunakan kata. Syarat hemat dalam penggunaan kata agar terhindar dari penggunaan kata yang tidak diperlukan pada kalimat atau pengulangan subjek. Contohnya dalam kalimat berikut ini.

  • Semua tamu-tamu dipersilakan duduk kembali. (SALAH)
  • Semua tamu dipersilakan duduk kembali. (BENAR)

Kelogisan

Segala ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan harus masuk akal. Tidak menciptakan makna ganda atau ambiguitas. Oleh karena itu, diperlukan penyampaian dan penulisan yang baik.

Contoh:

a. Kepada Ibu Desi, waktu dan tempat kami persilakan. (SALAH)

Kepada Ibu Desi, kami persilakan untuk menyampaikan sambutannya. (BENAR)

Pada kasus di atas, kata “waktu” dan “tempat” pada kalimat termasuk dalam kategori kata benda abstrak yang tentunya tidak bisa melakukan suatu kegiatan.

Kesejajaran

Syarat ini mungkin terlihat sepele, namun nyatanya ini sangat berpengaruh pada kalimat yang kamu buat. Kesejajaran yang dimaksud, yaitu berhubungan dengan kelas kata dan imbuhan yang kamu gunakan dalam kalimat. Dalam kalimat efektif harus memiliki kesejajaran atau kepaduan antara unsur-unsur yang membentuknya. Contohnya sebagai berikut.

  1. Mereka sedang memperhatikan cara membuang, memilah, dan pengolahan sampah yang efektif juga efisien. (SALAH)
  2. Mereka sedang memperhatikan cara membuang, memilah, dan mengolah sampah yang efektif juga efisien. (BENAR)

Pada kasus kalimat di atas terdapat kesalahan pada penggunaan kata untuk menjelaskan fungsi yang sama. Kesalahan terletak pada kalimat (1) yang tersusun dari kata membuang (VERBA), memilah (VERBA), dan pengolahan (NOMINA). Seharusnya, untuk menjelaskan fungsi yang sama harus menggunakan kelas kata yang sama seperti pada kalimat (2).

Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Perbedaan antara kalimat efektif dengan kalimat tidak efektif dapat dilihat dari bentuk struktur kalimatnya, urutan penjelasannya apabila sudah dalam bentuk paragraf, memiliki informasi atau ide pokok, dan penggunaan katanya.

Dalam mempermudah kalmu untuk melihat bentuk kalimat efektif dan kalimat tidak efektif dapat dilihat pada contoh berikut ini.

Kalimat tidak efektif

  • Suasana di taman ini sangat sepi sekali.

Kalimat efektif

  • Suasana di taman ini sangat (menggunakan SANGAT)
  • Suasana di taman ini sepi sekali. (menggunakan SEKALI)

Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

kalimat
Sumber: Free-Photos dari Pixabay

Pada penjelasan contoh kali ini akan dibagi berdasarkan ciri-ciri dasarnya di antaranya: (1) Memiliki sedikitnya unsur subjek dan predikat, (2) Penggunaan diksi yang tepat, (3) Penggunaan ejaan sesuai PUEBI, (4) Adanya ide pokok dalam kalimat, dan (5) Tidak boros dalam penggunaan kata. Berikut penjelasan mengenai kalimat efektif dan tidak efektif.

Memiliki Sedikitnya Unsur Subjek dan Predikat

Contoh Kalimat Tidak Efektif

  1. Koran di ruang kerja.
  2. Menunjuk Farhan sebagai ketua OSIS.

Apabila dilihat dan dibaca sekilas mungkin tidak ditemukan kejanggalan atau keanehan dari ketiga kalimat tersebut. Namun, coba kamu perhatikan dengan seksama. Berikut analisis ketiga kalimat tersebut.

  • Pada kalimat (1) seakan memberikan pernyataan bahwa koran ada di ruang kerja. Namun, struktur dari kalimat tersebut tidak lengkap karena tidak memiliki unsur subjek dan predikat.
  • Pada kalimat (2) sudah dapat dipahami maksud dan maknanya. Namun, kurangnya unsur subjek pada kalimat, membuatnya kurang lengkap sebab tidak diketahui siapa yang menunjuk Farhan untuk menjadi ketua OSIS.

Berikut hasil setelah diubah menjadi Kalimat Efektif.

  1. Andi membaca koran di ruang kerja.
  2. Bu Santi menunjuk Farhan sebagai ketua OSIS.

Penggunaan Diksi yang Tepat

Contoh Kalimat Tidak Efektif

  1. Ikan hias adikku meninggal karena akuariumnya jarang dibersihkan.
  2. Wajahnya sangat sedap untuk dipandang.

Perhatikanlah kata yang bercetak miring! Di mana letak kesalahan dari kedua kalimat di atas?

  • Pada kalimat (1) kata “meninggal” memiliki arti kehilangan nyawa atau tidak bernyawa. Namun, kata tersebut tidak cocok apabila dihubungkan dengan nomina yang berkategori binatang.
  • Pada kalimat (2) kata “sedap” memiliki makna enak, harum, lezat, dan nyaman. Namun, kata “sedap” umumnya digunakan untuk menyatakan rasa pada makanan. Oleh karena itu, kurang tepat apabila digunakan untuk menyatakan rupa atau wujud seseorang.

Berikut setelah diubah menjadi Kalimat Efektif

  1. Ikan hias adikku mati karena akuariumnya jarang dibersihkan.
  2. Wajahnya sangat indah untuk dipandang.

Penggunaan Ejaan Sesuai PUEBI

Kalimat Tidak Efektif

  1. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI) mengadakan acara bedah buku Hujan di Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
  2. Para wisatawan manca negara masih dilarang untuk memasuki wilayah Indonesia.

Perhatikan ketiga kalimat di atas! Ketiga kalimat di atas memiliki unsur-unsur kalimat yang lengkap. Lalu apa yang membuat ketiganya tidak efektif? Berikut analisisnya.

  • Pada kalimat (1) terdapat kesalahan pada penulisan judul buku yang akan dibedah. Berdasarkan aturan yang ada, penulisan judul, nama majalah, atau nama surat kabar harus ditulis dalam bentuk huruf miring atau cetak miring.
  • Pada kalimat (2) memiliki terdapat kata “manca-” yang merupakan bentuk terikat dan tidak memiliki makna apabila tidak digabungkan dengan kata dasar lainnya. Oleh karena itu, agar kata tersebut dapat memiliki makna harus diikuti dengan kata dasar lain.

Berikut hasilnya setelah diubah menjadi Kalimat Efektif

  1. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI) mengadakan acara bedah buku Hujan di Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
  2. Para wisatawan mancanegara masih dilarang untuk memasuki wilayah Indonesia.

Baca juga: Contoh Teks Prosedur

Adanya ide pokok dalam kalimat

Kalimat Tidak Efektif

  • Ondel-ondel memiliki beberapa bagian tubuh yang penting. Bentuk ondel-ondel yang tinggi dan besar dianggap ampuh untuk mengusir roh jahat. Dari segi wajah ondel-ondel laki-laki yang dibuat dengan mata melotot, kumis, dan senyuman menyeringai, menimbulkan kesan berani dan semangat. Lalu wajah ondel-ondel perempuan dibuat dengan bentuk mata yang besar, mulutnya tersenyum manis dengan diberi riasan warna merah untuk memberikan kesan kekuatan baik dan kesucian.

Apabila diperhatikan secara seksama, paragraf di atas terkesan tidak memiliki masalah. Namun, coba kamu lihat lebih teliti lagi. Apakah paragraf di atas memiliki ide pokok? Perlu kamu ketahui bahwa umumnya ide pokok dapat berada di awal atau di akhir kalimat.

Jika kamu perhatikan, paragraf di atas tidak memiliki ide pokok yang tepat. Hal ini terbukti dari kalimat pertama menuju kalimat-kalimat berikutnya tidak saling berhubungan. Kalimat kedua hingga kalimat keempat menjelaskan makna dari setiap bagian dari ondel-ondel. Namun, pada kalimat pertama justru sama sekali tidak membahas tentang makna dari setiap bagian ondel-ondel.

Berikut hasil setelah diubah menjadi Kalimat Efektif.

  • Pada setiap bagian ondel-ondel memiliki maknanya masing-masing. Bentuk ondel-ondel yang tinggi dan besar dianggap ampuh untuk mengusir roh jahat. Dari segi wajah ondel-ondel laki-laki yang dibuat dengan bentuk mata melotot, kumis, dan senyuman menyeringai, menimbulkan kesan berani dan semangat. Lalu wajah ondel-ondel perempuan dibuat dengan bentuk mata yang besar, mulutnya tersenyum manis dengan diberi riasan warna merah untuk memberikan kesan energi baik dan kesucian.

Tidak Boros dalam Penggunaan Kata

Kalimat Tidak Efektif

  1. Saya pemanasan terlebih dulu sebelum saya memulai latihan basket.
  2. Banyak pedagang-pedagang tidak ingin mengikuti rapid test yang dilaksanakan di Pasar Jambu, Bogor.

Apakah kamu menemukan kesalahan pada ketiga kalimat di atas? Ketiga kalimat tersebut mudah untuk dipahami, memiliki struktur kalimat yang lengkap, dan menggunaan ejaan sesuai aturan. Namun, apa yang membuatnya menjadi tidak efektif?

  • Pada kalimat (1) terdapat penggunaan subjek yang berlebihan, yaitu adanya dua penulisan kata “saya” dalam kalimat.
  • Pada kalimat (2) kata “banyak” memiliki makna lebih dari satu. Lalu, terdapat bentuk ulang atau reduplikasi dari kata “pedagang”. Reduplikasi dari kata “pedagang” memiliki makna adanya lebih dari satu pedagang atau banyak pedangan.

Berikut setelah diubah menjadi Kalimat Efektif

  1. Saya pemanasan terlebih dulu sebelum memulai latihan basket.
  2. Banyak pedagang tidak ingin mengikuti rapid test yang dilaksanakan di Pasar Jambu. Bogor.

Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi

Pemahaman Akhir

Kalimat efektif, dapat disimpulkan bahwa membuat tulisan yang enak dibaca, mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia memang memerlukan pemahaman mengenai kalimat efektif. Tulisan yang efektif memiliki ciri-ciri seperti memiliki unsur kalimat yang jelas, penggunaan diksi yang tepat, penggunaan ejaan sesuai dengan PUEBI, adanya ide pokok dalam kalimat, dan tidak boros dalam penggunaan kata.

Selain itu, terdapat pula syarat-syarat kalimat efektif, yaitu kesatuan dalam struktur kalimat, kehematan dalam penggunaan kata, kelogisan dalam penyampaian ide, dan kesejajaran antara unsur-unsur kalimat.

Perbedaan antara kalimat efektif dan tidak efektif terletak pada struktur kalimat, urutan penjelasan dalam paragraf, adanya ide pokok, dan penggunaan kata. Kalimat efektif lebih jelas, padat, dan memiliki kesejajaran antara unsur-unsur kalimat. Sedangkan kalimat tidak efektif dapat memiliki kekurangan dalam unsur kalimat, penggunaan diksi yang tidak tepat, ejaan yang tidak sesuai dengan PUEBI, kurangnya ide pokok, atau pemborosan kata.

Dalam penulisan, penting bagi penulis untuk memahami dan mengaplikasikan prinsip kalimat efektif agar tulisan dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dengan pemahaman mengenai kalimat efektif, penulis dapat menyampaikan informasi dengan baik dan menarik sehingga tulisannya dapat dinikmati oleh pembaca.

Nah, semoga pembahasan ini dapat membuat kamu lebih paham lagi tentang kalimat efektif dan tidak efektif. Terus asah kemampuanmu dalam berbahasa ya. Semoga bermanfaat, semangat belajar agar tambah pinter.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Tatiek

Saya lulusan S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Saya angkatan 2015 dan lulus tahun 2019. Saya sangat tertarik dan menyukai dunia pendidikan dan kepenulisan. Dalam bidang kepenulisan saya telah menulis dalam berbagai tema seperti pendidikan, budaya, kesehatan, hiburan, akuntansi, dan dunia anak. Selain itu, saya juga mahir dalam hal penyuntingan artikel.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *