Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain

Hallo, readers! Tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah psikologi bukan? Atau mungkin beberapa readers yang sedang membaca artikel ini merupakan mahasiswa di jurusan psikologi.

Psikologi akrab atau erat dengan pengertian ilmu kejiwaan, mempelajari perilaku manusia, hingga beberapa ada yang menyimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu yang dapat membaca pikiran manusia. Nah, daripada readers masih bingung mengenai apasih ilmu psikologi itu? Yuk, simak artikel berikut ini!

Tujuan Ilmu Psikologi

Konsultasi
Sumber : Serena Wong dari Pixabay

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia dari berbagai sudut pandang kompleks. Dalam mempelajari sudut pandang yang kompleks tersebut Plotnik & Kouyoumdjian (2010) menjelaskan bahwa psikologi memiliki 4 tujuan sebagai berikut:

Mendeskripsikan beraneka macam cara manusia berperilaku

Tujuan yang pertama adalah untuk menggambarkan atau mendeskripsikan perilaku. Misalnya, ketika para psikolog mulai menggambarkan perilaku serta proses mental anak autis, seperti: kesulitan mempelajari bahasa, maka para psikologi akan mulai memahami bagaimana anak autis berperilaku. Ketika sudah memahami cara anak autis berperilaku, maka psikolog dapat mencoba menjelaskan perilaku, tujuan kedua.

Menjelaskan penyebab dari perilaku manusia

Penjelasan mengenai autisme pada awalnya memiliki pemahaman bahwa disebabkan karena roh jahat. Namun, pandangan tersebut telah berubah ketika para psikolog belajar lebih banyak mengenai anak autis. Pada tahun 1950-an, para psikolog menjelaskan bahwa penyebab anak menjadi autis adalah jika mereka dibesarkan oleh orang tua yang dingin (tidak memperhatikan) serta menolak keberadaan mereka (Blakeslee, 2000 dalam Plotnik & Kouyoumdjian, 2009).

Kemudian, pada tahun 1990-an, para psikolog menemukan bahwa autisme disebabkan oleh faktor genetik dan biologis yang mengakibatkan otak tidak berkembang (Courchesne dkk., 2003 dalam Plotnik & Kouyoumdjian, 2009). Setelah psikolog mampu untuk mendeskripsikan serta menjelaskan perilaku anak autis, maka kedua hal tersebut akan membantu untuk mencapai tujuan ketiga yaitu, memprediksikan perilaku.

Memprediksikan bagaimana manusia akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu

Tujuan ketiga adalah untuk memprediksi bagaimana organisme akan berperilaku dalam situasi tertentu. Namun, para psikolog mungkin akan mengalami kesulitan untuk memprediksikan bagaiman anak autis akan berperilaku dalam situasi tertentu, kecuali jika mereka sudah menggambarkan dan menjelaskan perilaku mereka.

Sebagai contoh dari tujuan pertama dan kedua, para psikolog mengetahui bahwa anak autis akan mengalami kesulitan belajar di lingkungan sekolah karena terdapat terlalu banyak kegiatan dan rangsangan dikelas (Helflin & Alaimo, 2006 dalam Plotnik & Kouyoumdjian, 2009). Ketika sudah dapat memprediksikan perilaku anak autisme, maka para psikolog akan dapat mengendalikan perilaku anak autis.

Mengendalikan perilaku manusia

Konsep mengendalikan perilaku manusia, memiliki sisi positif serta sisi negatif. Sisi positifnya adalah psikolog dapat membantu orang lain dalam mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, dengan menggunakan metode self-control yang lebih baik serta cara-cara untuk menghadapi situasi dan membina hubungan dengan lebih baik (Eikeseth dkk., 2007 dalam Plotnik & Kouyoumdjian, 2009).

Sementara itu, sisi negatifnya adalah kekhawatiran bahwa psikolog dapat mengendalikan perilaku seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut. Dalam mengatasi hal tersebut, sudah terdapat pedoman untuk mencegah terjadinya kemungkinan penyalahgunaan pengendalian perilaku serta untuk melindungi hak dan privasi individu dalam pengendalian perilaku.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain

Mind
Sumber : ElisaRiva dari Pixabay

Manusia adalah makhluk yang dinamis serta mengalami perkembangan baik dalam segi fisik, pikiran, hingga cara berinteraksi di lingkungan sosial. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari kompleksitas manusia tersebut tentunya membutuhkan ilmu pengetahuan dalam bidang lain agar dapat mempermudah dalam mempelajari manusia.

Baca juga: Pengertian Kepribadian dalam Psikologi

Dibawah ini Basuki (2008) memaparkan beberapa hubungan psikologi dengan ilmu pengetahuan yang lain dalam memahami manusia sebagai berikut:

Hubungan Psikologi dengan Biologi

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan, maka semua makhluk hidup menjadi objek biologi. Dengan demikian, psikologi dan biologi mempunyai hubungan karena manusia adalah makhluk hidup. Perbedaan kedua ilmu tersebut terletak pada fokus yang dipelajari. Namun, keduanya memiliki titik temu misalnya dalam hal keturunan.

Perihal keturunan, biologi mempelajari aspek-aspek kehidupan yang turun-temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya, misalnya hukum mendel. Sedangkan psikologi, lebih berfokus untuk mempelajari sifat inteligensi serta bakat yang terkait dengan faktor genetik dalam hal keturunan.

Hubungan Psikologi dengan Sosiologi

Manusia merupakan makhluk sosial yang juga menjadi objek dari sosiologi. Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan psikologi mempelajari perilaku manusia mempelajari perilaku manusia sebagai manifestasi psikenya.

Titik temu antara sosiologi dan psikologi terletak pada perilaku manusia, dimana sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat sementara psikologi mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan pribadinya. Hubungan antara ilmu psikologi dan sosiologi menimbulkan cabang baru dalam psikologi yang disebut dengan Psikologi Sosial.

Hubungan Psikologi dengan Filsafat

Filsafat mempelajari manusia sebagai objek studi. Filsafat berfokus untuk mempelajari hakikat kodrat manusia, tujuan hidup manusia, dan lain sebagainya, sehingga sifatnya lebih spekulatif. Pada sisi yang lain, psikologi lebih bersifat empiris. Titik temu antara psikologi dan filsafat adalah filsafat manusia / filsafat anthropologi.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Setelah memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan yang cukup pesat, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan alam mempengaruhi ilmu-ilmu lain termasuk psikologi, khususnya dalam hal metoda. Namun dalam perkembangan selanjutnya, metoda ilmu pengetahuan alam tidak dapat digunakan seluruhnya dalam psikologi karena objek studinya berbeda.

Baca juga: Teori Kepribadian Sigmund Freud

Ilmu pengetahuan alam mempunyai objek studi benda mati, sementara psikologi mempunyai objek studi manusia yang hidup dan merupakan makhkluk budaya, makhkluk dinamis, serta makhkluk berkembang yang dapat berubah setiap saat.

Pemahaman Akhir

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan memiliki tujuan-tujuan tertentu, yaitu mendeskripsikan perilaku manusia, menjelaskan penyebab perilaku manusia, memprediksi perilaku manusia, dan mengendalikan perilaku manusia. Psikologi memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan lain seperti biologi, sosiologi, filsafat, dan ilmu pengetahuan alam. Setiap ilmu memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda dalam memahami manusia, namun juga memiliki titik temu dan saling melengkapi dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas manusia.


Sumber:

Plotnik, R., & Kouyoumdjian, H. (2010). Introduction to psychology 9th edition. Canada : Wadsworth

Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma

Soeparno, K., & Sandra, L. (2011). Social psychology : The passion of psychology. Buletin Psikologi, 19, 16-28.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Priskila

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *