Daftar Isi
Pernahkah Anda penasaran mengenai etika dan pedoman moral yang dijalani oleh para bhikkhu dan bhikkhuni? Dalam tradisi agama Buddha, etika ini menjadi pilar utama dalam menjaga kemurnian hati dan pikiran. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai aturan-aturan yang mengikat mereka dalam perjalanan spiritual mereka.
Sebagai seorang bhikkhu atau bhikkhuni, menjaga etika menjadi tugas yang sangat penting. Dalam proses mencari pencerahan dan mencapai kebebasan dari penderitaan, mereka mengikuti serangkaian pedoman moral yang dikenal sebagai Vinaya. Vinaya ini berfungsi sebagai pemandu dalam menjalani kehidupan religius yang terpusat pada kemurnian hati dan pikiran.
Salah satu aturan yang paling terkenal adalah larangan terhadap kekerasan. Para bhikkhu dan bhikkhuni dilarang secara tegas untuk melakukan kekerasan terhadap makhluk hidup apapun. Dalam dunia yang penuh kekerasan ini, ajaran Buddha menekankan pentingnya kasih sayang dan belas kasih. Dengan menghindari kekerasan, mereka mencoba menyebarkan kebaikan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Selain larangan terhadap kekerasan, mereka juga diharapkan menjauhi perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Etika bhikkhu dan bhikkhuni melibatkan larangan terhadap pencurian, kebohongan, tindakan seksual yang tidak sepatutnya, serta konsumsi alkohol dan narkoba. Dalam menjaga keutuhan spiritual dan moral mereka, mereka diarahkan untuk hidup sederhana, tanpa keinginan yang berlebihan dan selalu berbuat baik kepada sesama.
Namun, etika yang menjadi pedoman moral bagi bhikkhu dan bhikkhuni bukanlah sekadar aturan-aturan kering tanpa makna. Dalam praktik sehari-hari mereka, etika ini mengajarkan mereka untuk menjadi individu yang berkontribusi kepada masyarakat, memiliki komitmen terhadap pelayanan publik, dan mendorong terciptanya perdamaian dunia.
Dalam era digital seperti saat ini, etika bhikkhu dan bhikkhuni juga menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Mereka mengajarkan pentingnya menjaga sikap bijaksana dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, serta menjauhi perilaku online yang merugikan seperti bullying, penyebaran berita palsu, dan ketidaktahuan digital.
Pada akhirnya, etika pedoman moral bhikkhu bhikkhuni ditempuh untuk mencapai tujuan yang lebih besar: mencapai pencerahan dan kebebasan dari penderitaan. Meskipun terdengar kaku, etika ini sebenarnya memberikan kebebasan kepada mereka untuk hidup dengan bijaksana dan penuh kasih sayang.
Bagi kita yang bukan bhikkhu atau bhikkhuni, etika ini juga dapat menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai etika ini ke dalam tindakan kita sehari-hari, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis bagi semua makhluk hidup.
(Sumber foto: pexels.com)
Apa Itu Bhikkhu dan Bhikkhuni?
Bhikkhu dan bhikkhuni adalah kata yang berasal dari bahasa Pali yang berarti biksu dan biarawati dalam agama Buddhisme. Mereka adalah anggota terhormat dalam komunitas agama Buddha yang menjalani kehidupan religius dan mencurahkan diri mereka untuk mencapai pencerahan dan mencapai kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian.
Cara Menjadi Bhikkhu dan Bhikkhuni
Proses menjadi bhikkhu atau bhikkhuni bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan komitmen penuh pada ajaran Buddha. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti untuk menjadi bhikkhu atau bhikkhuni:
1. Menjadi Samanera atau Samaneri
Langkah pertama dalam menjadi bhikkhu atau bhikkhuni adalah menjadi samanera atau samaneri. Samanera adalah seseorang yang telah mengambil tiga kembali (trisaranakletha) yaitu:
- Kembali dari kesenangan sensorik
- Kembali dari keinginan untuk merampungkan pekerjaan atau tugas
- Kembali dari kesalahan dalam kondisi mental dan fisik
Setelah menjadi samanera, proses selanjutnya adalah mempelajari aturan dan tata tertib komunitas bhikkhu atau bhikkhuni.
Keistimewaan Menjadi Bhikkhu dan Bhikkhuni
Menjadi bhikkhu atau bhikkhuni adalah pilihan yang mengagumkan dan istimewa. Berikut adalah beberapa keistimewaan menjadi bhikkhu atau bhikkhuni:
1. Kebangkitan Spiritual
Menjadi bhikkhu atau bhikkhuni memberikan kesempatan untuk mencurahkan diri sepenuhnya pada kehidupan religius dan berkembang secara spiritual. Dengan menjalani kehidupan yang sederhana dan berfokus pada latihan meditasi, mereka dapat mencapai tingkat pencerahan yang tinggi.
2. Kontribusi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bhikkhu dan bhikkhuni memiliki peran penting dalam masyarakat. Mereka berfungsi sebagai guru spiritual, membimbing orang dalam praktik agama, memberikan nasihat dalam hal moral dan etika, serta memberikan dukungan dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.
3. Pemahaman yang Mendalam tentang Dukkha dan Nirwana
Sebagai bhikkhu atau bhikkhuni, mereka memiliki kesempatan untuk menggali pemahaman yang mendalam tentang konsep Dukkha (penderitaan) dalam kehidupan manusia dan jalan menuju Nirwana, yang merupakan pencapaian kebebasan absolut dari segala macam penderitaan.
Tips Menjadi Bhikkhu dan Bhikkhuni
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam perjalanan menjadi bhikkhu atau bhikkhuni:
1. Jaga Kualitas Mental
Menjaga kualitas mental yang positif sangat penting dalam menjalankan kehidupan keagamaan. Dengan menjaga pikiran yang tenang dan penuh kasih sayang, dapat membantu dalam mengatasi rintangan dan tantangan dalam perjalanan spiritual.
2. Perhatikan Keseimbangan
Perhatikan keseimbangan antara latihan spiritual dan kesehatan fisik serta emosional. Mengurus tubuh dengan baik dan menjaga kesehatan jiwa dapat membantu menjaga kualitas latihan spiritual.
3. Terus Belajar
Belajar tentang ajaran Buddha dan kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya merupakan langkah penting dalam perjalanan menjadi bhikkhu atau bhikkhuni. Teruslah mempelajari dan berdiskusi dengan para orang bijak untuk memperluas pemahaman dan wawasan spiritual.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Q: Bagaimana proses ordainasi menjadi bhikkhu atau bhikkhuni?
A: Proses ordainasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama, calon bhikkhu atau bhikkhuni harus mencari seorang guru yang akan memberikan mereka pelatihan dan pembimbingan. Kemudian, mereka harus mengikuti proses persiapan fisik, mental, dan spiritual yang intensif. Setelah itu, mereka mengikuti upacara ordainasi di hadapan komunitas bhikkhu atau bhikkhuni yang sudah terlatih.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Q: Apakah menjadi bhikkhu atau bhikkhuni berarti meninggalkan dunia?
A: Ya, menjadi bhikkhu atau bhikkhuni berarti meninggalkan dunia materi dan mengabdikan diri sepenuhnya pada praktik spiritual. Namun, perlu dicatat bahwa meninggalkan dunia tidak berarti tidak ada kontribusi pada masyarakat. Sebaliknya, bhikkhu dan bhikkhuni berfungsi sebagai pembimbing spiritual dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Kesimpulan
Menjadi bhikkhu atau bhikkhuni adalah keputusan yang membutuhkan komitmen penuh pada ajaran Buddha dan perjalanan spiritual. Dalam praktik kehidupan religius ini, mereka memiliki kesempatan untuk berkembang secara spiritual, memberikan kontribusi yang berarti untuk kesejahteraan masyarakat, dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang penderitaan dan kebebasan dari segala macam penderitaan.
Jika Anda tertarik untuk mengeksplorasi jalan spiritual ini, penting untuk mencari bimbingan dan dukungan dari guru yang terlatih serta melakukan persiapan yang intensif untuk perjalanan ini. Hidup sebagai bhikkhu atau bhikkhuni bukanlah hal yang mudah, tetapi dapat memberikan pengalaman hidup yang bermakna dan penuh dengan makna.
Tenangkan pikiran Anda, cari kebijakan dalam hati Anda, dan ikuti jalan spiritual dengan komitmen dan keyakinan yang kuat. Dengan begitu, Anda dapat merayakan kehidupan religius yang menyeluruh dan memiliki dampak yang positif pada diri Anda sendiri dan masyarakat di sekitar Anda.
