Daftar Isi
Senyawa-senyawa, oh senyawa-senyawa… penasaran kan, ada apa aja sih yang nggak masuk golongan senyawa kovalen? Yuk, kita lempar pertanyaan ini ke udara!
Ragam Senyawa yang Bikin “Ngaco” Definisi Kovalen
Ternyata, ada beberapa senyawa yang bikin geger definisi senyawa kovalen. Nggak usah bingung, yuk kita bahas satu per satu!
1. Ionik Makin Picik
Senyawa yang pertama ini, nggak jauh-jauh dari senyawa ionik. Nah, senyawa ionik ini tuh istimewa banget. Kenapa? Karena di dalam struktur kimianya, mereka nggak main-main dengan pembagian elektron secara rata. Jadi, nggak ada ikatan kovalen di sini!
2. Logam Pegang Kendali
Ada lagi, senyawa logam. Ni senyawa logam memang ngebedain deh. Mereka punya gaya ikatan yang unik dengan logam-logam lain, yang disebut ikatan logam. Nah, nggak ada ikatan kovalen juga di sini, geng!
3. Kation yang Bersatu
Kation yang baik hati ini juga kesengsem sama ikatan ionik. Makanya, nggak ada ikatan kovalen di dalam tatanan ikatannya. Ibaratnya, mereka lebih suka “berpoltangan” dengan partikel bermuatan negatif.
Jadi, Apa yang Belum Kovalen Itu?
Senyawa-senyawa di atas, adalah contoh-contoh senyawa yang terbilang nakal dan nggak bisa dimasukkan ke dalam golongan senyawa kovalen. Mereka nekat, dengan soal ikatan kimia yang nggak biasa. Pokoknya, kalo lihat senyawa yang kayanya nggak cofused dengan ikatan kovalen, berarti mereka merupakan salah satu dari senyawa di atas, ya!
So, sekian deh artikel santai ini. Semoga bisa membantu teman-teman dalam memahami senyawa-senyawa yang nggak tergolong dalam golongan senyawa kovalen. Keep learning, keep exploring!
Jawaban deretan senyawa ini yang tidak tergolong senyawa kovalen
Sebelumnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan senyawa kovalen. Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan antara dua atau lebih atom yang saling berbagi elektron. Ikatan ini terjadi antara atom nonlogam, seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan sebagainya.
Namun, ada beberapa senyawa yang tidak tergolong ke dalam senyawa kovalen. Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa tersebut:
1. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida atau sodium chloride (NaCl) merupakan salah satu contoh senyawa ionik. Ini berarti natrium klorida terbentuk dari ikatan ion antara natrium positif (Na+) dan klorida negatif (Cl-). Dalam senyawa ini, terdapat pemindahan elektron dari natrium ke klorida, sehingga membentuk muatan listrik yang berbeda antara kedua atom. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara logam dan nonlogam, dan bukan melalui berbagi elektron seperti pada senyawa kovalen.
2. Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat adalah senyawa anorganik yang terdiri dari hidrogen (H), belerang (S), dan oksigen (O). Senyawa ini dikenal sebagai asam kuat dan digunakan dalam berbagai industri, seperti industri kimia dan industri petrokimia. Dalam asam sulfat, terdapat ikatan kovalen polar antara atom hidrogen dan atom oksigen. Hal ini mengakibatkan adanya muatan listrik yang berbeda pada masing-masing atom, tetapi senyawa ini tetap dikategorikan sebagai senyawa kovalen karena proses pembentukannya melibatkan berbagi elektron antara atom.
3. Magnesium Oksida (MgO)
Magnesium oksida adalah senyawa anorganik yang terbentuk dari ikatan antara atom magnesium (Mg) dan atom oksigen (O). Magnesium merupakan unsur logam, sedangkan oksigen merupakan unsur nonlogam. Dalam senyawa ini, terjadi pemindahan elektron dari magnesium ke oksigen, sehingga membentuk muatan listrik yang berbeda pada kedua atom. Oleh karena itu, magnesium oksida termasuk ke dalam senyawa ionik dan bukan senyawa kovalen.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apa perbedaan antara senyawa kovalen dan senyawa ionik?
Perbedaan utama antara senyawa kovalen dan senyawa ionik terletak pada jenis ikatan yang terbentuk antara atom-atom penyusunnya. Pada senyawa kovalen, ikatan terbentuk melalui berbagi elektron antara atom nonlogam, sedangkan pada senyawa ionik, terjadi pemindahan elektron dari atom logam ke atom nonlogam. Selain itu, senyawa kovalen umumnya memiliki titik lebur dan titik didih yang lebih rendah daripada senyawa ionik.
2. Apakah semua senyawa anorganik termasuk ke dalam senyawa kovalen?
Tidak, tidak semua senyawa anorganik termasuk ke dalam senyawa kovalen. Senyawa anorganik dapat terdiri dari senyawa kovalen maupun senyawa ionik, tergantung pada jenis ikatan yang terbentuk antara atom-atom penyusunnya. Sebagai contoh, asam sulfat (H2SO4) merupakan senyawa anorganik yang termasuk ke dalam senyawa kovalen, sedangkan natrium klorida (NaCl) merupakan senyawa anorganik yang termasuk ke dalam senyawa ionik.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dijelaskan beberapa contoh senyawa yang tidak tergolong ke dalam senyawa kovalen, yaitu natrium klorida, asam sulfat, dan magnesium oksida. Senyawa ini memiliki ikatan yang berbeda dengan senyawa kovalen, baik melalui pemindahan elektron atau melalui berbagi elektron antara atom. Penting untuk memahami perbedaan jenis ikatan ini dalam kimia, karena hal ini dapat mempengaruhi sifat-sifat senyawa tersebut, seperti titik lebur, titik didih, dan kelarutan. Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, disarankan untuk mencari literatur tambahan yang relevan atau berkonsultasi dengan ahli kimia. Selamat belajar!