Daftar Isi
- 1 Apa Itu Perkembangan Moral Menurut Kohlberg?
- 2 Cara Mengembangkan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
- 3 Tips untuk Mengembangkan Perkembangan Moral
- 4 Kelebihan dan Manfaat Mengembangkan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
- 5 Contoh Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
- 5.1 Tahap 1: Orientasi Berorientasi pada Hukuman dan Kepatuhan Individual
- 5.2 Tahap 2: Orientasi Berorientasi pada Kepuasan Pribadi
- 5.3 Tahap 3: Orientasi Berorientasi Pada Persetujuan Sosial
- 5.4 Tahap 4: Orientasi Berorientasi pada Hukum dan Ketertiban Masyarakat
- 5.5 Tahap 5: Orientasi Berorientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Asasi Manusia
- 5.6 Tahap 6: Orientasi Berorientasi pada Prinsip Etik Universal
- 6 FAQ: Apakah Perkembangan Moral Bersifat Tetap?
- 7 FAQ: Apa Dampak Perkembangan Moral yang Rendah?
- 8 Kesimpulan
Seiring berjalannya waktu, perkembangan moral seseorang telah menjadi topik yang menarik minat banyak orang. Salah satu teori terkenal tentang perkembangan moral ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Lawrence Kohlberg. Mari kita telaah secara santai mengenai contoh perkembangan moral menurut Kohlberg.
Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing terdiri dari dua tahap. Tingkat pertama adalah tingkat pra-konvensional, di mana anak-anak berfokus pada hukum dan ketertiban yang diterapkan oleh otoritas. Tahap pertama dalam tingkat ini adalah orientasi kepatuhan dan hukuman, di mana anak melihat moral berdasarkan konsekuensi fisik dari tindakan mereka.
Misalnya, Bayu, seorang anak berusia tujuh tahun, mungkin berpikir bahwa mencuri permen dari toko itu salah karena dia takut akan dihukum. Tahap kedua dalam tingkat pra-konvensional ini adalah orientasi individualitas dan pertukaran yang saling menguntungkan. Pada tahap ini, anak-anak memahami bahwa tindakan yang baik seharusnya menguntungkan diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, Rani yang berusia sembilan tahun mungkin mengatakan bahwa dia akan membantu temannya dalam belajar matematika hanya jika ada sesuatu yang dia dapatkan imbalannya seperti mengajak Rani bermain setelahnya. Itu membuatnya senang dan dia merasa telah melakukan sesuatu yang baik.
Tingkat kedua dalam perkembangan moral menurut Kohlberg adalah tingkat konvensional, yang terdiri dari orientasi yang baik dan sebagai peran sosial serta orientasi otoritas dan moralitas yang dipertahankan. Tahap pertama dalam tingkat ini adalah orientasi yang baik dan sebagai peran sosial, di mana individu memprioritaskan persetujuan sosial dan mengejar hubungan yang sehat dengan orang lain.
Sebagai contoh, Bagas, seorang remaja berusia 16 tahun, mungkin menjalankan tindakan yang dianggap baik oleh kelompok teman sebayanya, seperti mengenakan pakaian tertentu atau mendukung tim sepak bola favorit mereka, meskipun dia mungkin tidak sepenuhnya setuju dengan itu.
Tahap terakhir dalam perkembangan moral menurut Kohlberg adalah orientasi otoritas dan moralitas yang dipertahankan. Pada tahap ini, individu menghormati aturan dan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah atau institusi tertentu.
Seperti contoh, Yuli, seorang dewasa muda berusia 25 tahun, mungkin mengikuti aturan lalu lintas tanpa merasa perlu mempertanyakan keabsahan aturan tersebut. Baginya, menghormati hukum dan ketaatan terhadap peraturan adalah hal yang baik dan harus dipertahankan.
Dalam kesimpulan, perkembangan moral menurut Kohlberg melibatkan tiga tingkat utama: pra-konvensional, konvensional, dan post-konvensional. Setiap tingkat ini terdiri dari dua tahap yang mempengaruhi cara individu memandang baik dan buruk. Sementara itu, mari kita terus bertanya dan mempertanyakan mengapa kita memiliki pandangan moral yang kita miliki dan bagaimana kita dapat terus berkembang secara etis dalam dunia yang terus berubah ini.
Apa Itu Perkembangan Moral Menurut Kohlberg?
Perkembangan moral adalah suatu proses dimana individu mengembangkan pemahaman dan penilaian mereka tentang apa yang benar dan salah, serta bagaimana berperilaku secara etis. Menurut Lawrence Kohlberg, seorang psikolog Amerika, perkembangan moral terjadi dalam sejumlah tahapan berurutan, dimulai dari sejak usia anak-anak hingga menuju kedewasaan.
Tahapan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Kohlberg mengidentifikasi tiga tingkat perkembangan moral yang masing-masing terdiri dari dua tahapan. Berikut adalah tahapan tersebut:
1. Tingkat Pra-Konvensional
Tahapan pada tingkat ini mengacu pada sikap anak kecil yang cenderung mematuhi peraturan agar tidak mendapatkan hukuman dan mencari kepuasan pribadi. Tahapan pada tingkat pra-konvensional adalah:
a. Tahap 1: Orientasi Berorientasi pada Hukuman dan Kepatuhan Individual
Pada tahap ini, individu berperilaku dengan baik karena takut menerima hukuman dari orang tua atau pihak otoritas. Mereka melihat konsekuensi dari tindakan mereka daripada mempertimbangkan apakah tindakan tersebut benar atau salah secara moral.
b. Tahap 2: Orientasi Berorientasi pada Kepuasan Pribadi
Pada tahap ini, individu berperilaku yang dianggap “baik” ketika mereka mendapatkan kepuasan pribadi atau mendapatkan imbalan dari tindakan tersebut. Mereka melihat tindakan yang menguntungkan diri sendiri secara instrumental.
2. Tingkat Konvensional
Tahapan pada tingkat ini mengacu pada sikap individu yang berorientasi pada norma dan ekspektasi sosial. Tahapan pada tingkat konvensional adalah:
a. Tahap 3: Orientasi Berorientasi Pada Persetujuan Sosial
Pada tahap ini, individu mempertimbangkan perspektif orang lain dan berusaha untuk memenuhi harapan dan persetujuan sosial. Mereka ingin dilihat sebagai individu yang “baik” oleh orang lain dan sangat memperhatikan norma-norma yang ada.
b. Tahap 4: Orientasi Berorientasi pada Hukum dan Ketertiban Masyarakat
Individu pada tahap ini menghargai hukum dan ketertiban masyarakat. Mereka mematuhi aturan demi menjaga keharmonisan dan ketertiban sosial.
3. Tingkat Pasca-Konvensional
Tahapan pada tingkat ini mengacu pada individu yang mengembangkan pemahaman tentang moralitas yang lebih abstrak dan berprinsip. Tahapan pada tingkat pasca-konvensional adalah:
a. Tahap 5: Orientasi Berorientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Asasi Manusia
Pada tahap ini, individu mulai mempertimbangkan perspektif yang lebih luas dan cenderung melakukan tindakan yang menghargai hak-hak asasi manusia dan prinsip-prinsip keadilan. Mereka mempertimbangkan konteks sosial dan prinsip universal dalam membuat keputusan moral.
b. Tahap 6: Orientasi Berorientasi pada Prinsip Etik Universal
Individu pada tahap ini memiliki prinsip-prinsip etik yang telah mapan dan menganggap bahwa prinsip-prinsip tersebut melampaui hukum yang telah ditetapkan. Mereka berusaha menjalankan nilai-nilai yang mereka yakini sebagai benar, bahkan jika melanggar hukum atau norma yang ada.
Cara Mengembangkan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Untuk mengembangkan perkembangan moral menurut Kohlberg, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Berikan Pendidikan Moral yang Terarah
Pendidikan moral yang terarah sangat penting dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang nilai-nilai moral. Melalui pendidikan moral, anak-anak dapat diajarkan tentang konsekuensi dari tindakan mereka dan bagaimana melakukan pilihan yang benar secara moral.
2. Berikan Contoh Perilaku Moral yang Baik
Anak-anak belajar dengan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengajar untuk memberikan contoh perilaku moral yang baik. Dengan melihat perilaku moral yang baik, anak-anak akan terinspirasi untuk mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.
3. Diskusikan Perspektif Moral yang Berbeda
Mendorong anak-anak untuk berpikir kritis dan mempertimbangkan perspektif moral yang berbeda dapat membantu mereka memahami kompleksitas moralitas. Diskusi ini dapat melibatkan pertanyaan seputar apa yang benar dan salah, dan mengapa orang memiliki pandangan yang berbeda tentang etika dan moralitas.
4. Dorong Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung Jawab
Anak-anak harus diajarkan bagaimana membuat keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan pertimbangan moral. Mengajarkan mereka untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka dan mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain dapat membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab secara moral.
Tips untuk Mengembangkan Perkembangan Moral
Untuk membantu mengembangkan perkembangan moral seseorang, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Membaca dan Belajar tentang Moralitas
Meningkatkan pemahaman tentang moralitas dengan membaca buku, mengikuti kursus, atau mengikuti diskusi dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai moral.
2. Mencari Contoh Perilaku Moral yang Baik
Mencari dan mengamati contoh perilaku moral yang baik dalam masyarakat dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan moralitas yang lebih baik.
3. Melakukan Refleksi Diri
Melakukan refleksi diri dapat membantu dalam memahami nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip moral yang mendasari tindakan dan keputusan kita.
4. Mengatasi Dilema Moral
Menghadapi dilema moral dan mencoba untuk mencari solusi yang bertanggung jawab secara moral dapat membantu dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang moralitas dan nilai-nilai moral.
Kelebihan dan Manfaat Mengembangkan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Ada beberapa kelebihan dan manfaat dalam mengembangkan perkembangan moral menurut Kohlberg, antara lain:
1. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Moral
Perkembangan moral menurut Kohlberg membantu individu mengembangkan kemampuan berpikir moral yang lebih kompleks dan abstrak. Dengan demikian, individu dapat menjadi lebih mampu mempertimbangkan perspektif yang berbeda dan membuat keputusan yang lebih bertanggung jawab secara moral.
2. Meningkatkan Kesadaran tentang Etika dan Moralitas
Mengembangkan perkembangan moral membantu individu meningkatkan kesadaran tentang etika dan moralitas. Individu menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral.
3. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Norma dan Peraturan
Mengembangkan perkembangan moral yang baik dapat membantu individu menjadi lebih patuh terhadap norma dan peraturan yang ada dalam masyarakat. Hal ini membantu menjaga ketertiban dan keharmonisan sosial.
4. Memperkuat Hubungan Sosial
Perkembangan moral yang baik membantu memperkuat hubungan sosial dengan orang lain. Individu yang memiliki pemahaman moral yang baik lebih mungkin untuk menjalin hubungan yang sehat dan saling menghargai dengan orang lain.
Contoh Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan moral menurut Kohlberg, berikut adalah contoh perkembangan moral pada setiap tahapan:
Tahap 1: Orientasi Berorientasi pada Hukuman dan Kepatuhan Individual
Seorang anak usia sepuluh tahun yang mematuhi peraturan hanya karena takut mendapatkan hukuman dari orang tua atau gurunya.
Tahap 2: Orientasi Berorientasi pada Kepuasan Pribadi
Seorang remaja yang bekerja keras di sekolah hanya untuk mendapatkan pujian atau hadiah dari orang tua atau guru.
Tahap 3: Orientasi Berorientasi Pada Persetujuan Sosial
Seorang dewasa muda yang melakukan tindakan yang dianggap “baik” oleh masyarakat agar mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Tahap 4: Orientasi Berorientasi pada Hukum dan Ketertiban Masyarakat
Seorang pegawai pemerintah yang mematuhi aturan dan peraturan demi menjaga ketertiban dan keharmonisan sosial, tidak peduli apakah peraturan tersebut adil atau tidak.
Tahap 5: Orientasi Berorientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Asasi Manusia
Seorang aktivis hak asasi manusia yang berperan dalam memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial, meskipun itu melibatkan melanggar hukum yang tidak adil.
Tahap 6: Orientasi Berorientasi pada Prinsip Etik Universal
Seorang filsuf yang mengikuti prinsip-prinsip moral yang mapan dan bertindak sesuai dengan keyakinannya tanpa melihat hukum atau norma yang ada.
FAQ: Apakah Perkembangan Moral Bersifat Tetap?
Tidak, perkembangan moral bukanlah sesuatu yang berlaku dengan tetap atau tidak berubah. Perkembangan moral adalah suatu proses dinamis yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman hidup, nilai-nilai yang diinternalisasi, dan konteks sosial. Individu dapat mengalami pergeseran atau perubahan dalam tingkat-peringkat perkembangan moral seiring berjalannya waktu.
FAQ: Apa Dampak Perkembangan Moral yang Rendah?
Perkembangan moral yang rendah dapat memiliki dampak negatif pada individu dan masyarakat. Individu yang memiliki perkembangan moral yang rendah cenderung memiliki pemahaman yang kurang tentang etika dan moralitas, dan lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku yang tidak etis atau melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan norma yang ada. Selain itu, kurangnya perkembangan moral dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan sosial dan merusak kepercayaan antarindividu.
Kesimpulan
Dalam kelompok usia yang berbeda, manusia mengalami perkembangan moral menurut tahapan yang ditentukan oleh Lawrence Kohlberg. Proses ini melibatkan pemahaman dan penilaian yang semakin kompleks tentang apa yang benar dan salah secara moral. Melalui pendidikan moral yang terarah, memberikan contoh perilaku moral yang baik, diskusi tentang perspektif moral yang berbeda, dan mendorong pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, perkembangan moral seseorang dapat terus berkembang. Dengan perkembangan moral yang baik, individu dapat mengembangkan kemampuan berpikir moral yang lebih kompleks, memahami nilai-nilai etika dan moralitas, mematuhi norma dan peraturan, dan menjalin hubungan sosial yang sehat dengan orang lain. Penting bagi kita untuk memahami bahwa perkembangan moral bukanlah sesuatu yang bersifat tetap dan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kami mendorong semua pembaca untuk terus berkembang dalam hal moralitas dan etika, sehingga dapat menciptakan dunia yang lebih baik.
Apakah Anda siap untuk membangun perkembangan moral Anda? Mulailah sekarang!
