Contoh Majas Hiperbola: Pengertian, Ciri, dan Tujuan

Majas hiperbola sangat mudah dikenali karena menggunakan bahasa yang sedikit berbeda dibandingkan dengan majas lainnya. Pada majas ini, kamu akan menemukan kata-kata yang bersifat berlebihan. Lalu, bagaimana pengertian, ciri, tujuan, dan contoh majas hiperbola? Berikut ialah penjelasan lengkapnya. Simak artikelnya sampai habis ya!

Pengertian Majas Hiperbola 

Pengertian Majas Hiperbola
Sumber foto: ClaudioKapeller dari Pixabay

Tanpa kamu sadari, mungkin kamu pun sering mengatakan atau mendengar kalimat yang menggunakan majas ini, lho. Pernah mendengar kalimat-kalimat yang mendramatisir? Hal tersebutlah yang dimaksud dengan majas hiperbola.

Hiperbola atau hiperbolis berasal dari bahasa Yunani yang berarti berlebihan. Hal tersebut sejalan dengan ahli bahasa yaitu Gorys Keraf yang mengatakan majas hiperbola adalah gaya bahasa yang berlebihan dan membesar-besarkan sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa majas hiperbola adalah salah satu jenis gaya bahasa yang mengandung kata, frasa, ataupun kalimat yang berlebih-lebihan, baik dari sifatnya, ukurannya, dan jumlahnya.

Baca juga: Contoh Majas Personifikasi

Tujuan Majas Hiperbola

Tujuan Majas Hiperbola
Sumber foto: PanBrodacz dari Pixabay

Majas ini termasuk ke dalam majas perbandingan, maka dari itu tujuan dari majas hiperbola adalah membandingkan sesuatu hal dengan cara melebih-lebihkan. Dengan begitu, pendengar atau pembaca dapat merasakan ekspresi dari kalimat tersebut.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa tujuan majas hiperbola juga berguna untuk memberikan penekanan terhadap suatu hal untuk memperhebat dan meningkatkan kesan serta pengaruhnya.

Ciri-ciri Majas Hiperbola

Ciri-ciri Majas Hiperbola
Sumber foto: Foto-Rabe dari Pixabay
  • Bersifat membandingkan sesuatu dengan cara melebih-lebihkan dan terkadang tidak masuk akal.
  • Biasanya digunakan dalam kalimat humor, kegembiraan, kesusahan, dan berbagai macam emosi lainnya.
  • Digunakan untuk memberikan kesan yang lebih dalam dan dramatis.

Contoh Majas Hiperbola

  1. Saya menunggu di taman sendirian sudah seperti tengkorak saja.
  2. Lihatlah tubuh kurus kerontangnya, pasti mudah tertiup angin.
  3. Dentuman suara bom Hiroshima seolah membelah dunia.
  4.  Air mataku mengalir deras menuju palung terkelam.
  5. Berita hoax tentang Covid-19 begitu banyak dan menyebar secepat kilat.
  6. Kalimat Bung Tomo dalam pidatonya sangat menggelegar dan membakar semangat pejuang lainnya.
  7. Senyuman manis perempuan itu akan membuat semua orang diabetes.
  8. Sifat dan hatinya sehitam arang dan tak ada yang mampu mengubahnya, sekalipun itu orang tuanya.
  9. Beban tas ini sangat berat seperti di dalamnya ada berton-ton beras.
  10. Instagram lama-lama seperti racun yang membunuh perlahan, selalu jadi tempat untuk inscure.
  11. Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon menjadi pemain ganda putra Indonesia terbaik sepanjang masa.
  12. Kalimat ‘putus’ yang dilontarkannya, membuat jantungku copot rasanya.
  13. Sinar matahari pukul 12 siang ini membakar kulitku.
  14. Kebaikan hatinya seluas samudera.
  15. Hanya kamu lah satu-satunya orang yang tak tergantikan.
  16. Jika aku pulang larut malam, Ayahku pasti membunuhku.
  17. Tugas ini akhirnya selesai, setelah aku mengerjakannya ribuan tahun.
  18. Hubungannya sudah berakhir, tetapi kenangannya tetap tinggal berabad-abad.
  19. Di balik senyuman indahnya, ada hatiku yang berbunga-bunga.
  20. Harum masakan Ibu sudah tercium dari jarak satu mil jauhnya.
  21. Melihat wajah idol kesayangan sudah membahagiakan berkali-kali lipat.
  22. Suara lantunan ayat suci menggetarkan kalbuku.
  23. Sejauh ini, Cikarang kota terpanas kayak di neraka yang kurasakan.
  24. Macet saat liburan tahun baru membuatku tua di jalan.
  25. Menunggu anak gadis mandi memang lebih baik pergi umroh dulu, soalnya lama banget.
  26. Cerita tentang dia sudah kubuang ke antartika.
  27. Kolam renang kompleks di hari minggu sangat sesak, sampai aku tak bisa bernapas.
  28. Udara di pagi hari memang menyejukan dan ku merasa tenang seperti di nirwana.
  29. Suaranya membuat gendang telinga kita pecah, dia tidak berbakat dalam bernyanyi.
  30. Ratusan kali saya menonton film ini, sangat seru untuk ditonton!
  31. Demi diterima cintanya oleh gadis itu, Joko rela memindahkan gunung sekali pun.
  32. Sehabis memakan seblak, perut saya terasa sangat panas seperti lava pijar.
  33. Dia mengunjungi rumahku melebihi sholat lima waktu dalam sehari.
  34. Tak ada yang lebih tabah dibanding cintanya kepadamu.
  35. Terdapat jutaan manfaat dari memakan rebusan air jahe.
  36. Cara bicaranya sangat cepat seperti seratus kilometer per menit.
  37. Ini kosan atau kandang babi? Jarang kau bersihkan ya?
  38. Keningnya sangat lebar, kau pasti bisa bermain tenis di sana.
  39. Tidak ada cemilan di rumah membuatku mati kelaparan nanti malam.
  40. Kolam air itu sangat panas, kau bisa rebus telur hingga matang.
  41. Tumpukan buku ini seberat dosa-dosaku.
  42. Cahaya lampunya sangat terang mengalahkan mentari.
  43. Wajah tampannya menyaingi Nabi Yusuf A.S.
  44. Tubuhku mendadak membeku bagai es saat berpapasan dengannya.
  45. Kenangan yang membekas akan tersimpan sampai sepanjang hayat.
  46. Badannya segemuk gajah yang sedang mengandung.
  47. Tinggi tubuh Rita memang segawang sepak bola.
  48. Untungnya dosen penguji skripsiku adalah dosen paling baik sedunia.
  49. UAS Matematika ini membuatku pusing tujuh keliling.
  50. Berita kematiannya menghantam saya dan saya hanya bisa tertunduk lemas.

Baca juga: Contoh Majas Asosiasi

Pemahaman Akhir

Majas hiperbola adalah salah satu jenis gaya bahasa yang berlebih-lebihan dalam penggunaan kata, frasa, atau kalimat. Tujuan dari penggunaan majas hiperbola adalah untuk membandingkan sesuatu dengan cara melebih-lebihkan, sehingga memberikan kesan dramatis dan ekspresif. Ciri-ciri dari majas hiperbola antara lain mengandung perbandingan berlebihan yang terkadang tidak masuk akal, sering digunakan dalam kalimat humor, ekspresi emosi, dan kegembiraan, serta memberikan kesan yang dalam dan dramatis.

Contoh-contoh majas hiperbola dapat ditemukan dalam berbagai kalimat seperti penggambaran sifat atau penampilan seseorang yang berlebihan, perbandingan tentang ukuran dan jumlah, serta penekanan terhadap perasaan dan emosi. Majas hiperbola memberikan warna dan kekuatan pada kalimat, membuatnya lebih menarik dan memikat perhatian pembaca atau pendengar. Dengan demikian, majas hiperbola merupakan salah satu alat retorika yang efektif untuk menciptakan kesan yang kuat dalam bahasa Indonesia.

Itulah penjelasan lengkap tentang majas hiperbola yang terdiri dari pengertian, ciri-ciri, tujuan, dan contoh. Bagaimana? Sangat mudah, bukan? Apabila kamu sudah memahami majas hiperbola, maka kamu akan mengerti bahasa Indonesia. Semangat terus dalam belajar bahasa Indonesia, ya!


Referensi:

Agustinalia, Irma. 2018. Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia. Sukoharjo: CV Graha Printama Selaras.

Gunawan, Hadi. 2019. Majas dan Peribahasa. Yogyakarta: Cosmic Media Nusantara.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Zia

Bekerja sebagai buruh tulis dalam bidang pendidikan, penulisan kreatif, dan teknologi

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *