600++ Contoh Judul Skripsi Kesehatan Gigi dan Mulut yang Menarik untuk Diketahui

Dalam dunia kedokteran gigi, skripsi menjadi salah satu tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Tidak jarang, para mahasiswa kesulitan mencari judul skripsi yang menarik terkait kesehatan gigi dan mulut. Nah, untuk membantu kamu dalam menemukan inspirasi judul, berikut ini ada 10 contoh judul skripsi yang dapat kamu pertimbangkan. Yuk, simak!

1. “Pengaruh Gaya Hidup dan Konsumsi Gula Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Generasi Milenial”

Dalam judul skripsi ini, kamu dapat meneliti seberapa besar pengaruh gaya hidup dan konsumsi gula pada kesehatan gigi dan mulut generasi milenial. Pasalnya, gaya hidup di era digital seringkali membuat generasi milenial lebih rentan terhadap masalah gigi dan mulut.

2. “Hubungan Antara Perawatan Gigi dan Kesehatan Tubuh secara Keseluruhan”

Dalam judul skripsi ini, fokus kamu adalah meneliti hubungan antara perawatan gigi yang baik dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bukankah kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh secara umum?

3. “Eksplorasi Pengaruh Diet Tinggi Serat Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut”

Pada judul skripsi ini, kamu dapat meneliti sejauh mana diet tinggi serat dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut seseorang. Apakah memang benar makanan tinggi serat dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut? Itu menjadi topik menarik, bukan?

4. “Analisis Efektivitas Perawatan Gigi Berbasis Teknologi dalam Menangani Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut”

Dalam judul skripsi ini, kamu dapat meneliti seberapa efektif perawatan gigi berbasis teknologi dalam menangani berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut. Bagaimana teknologi masa kini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka?

5. “Studi Deskriptif tentang Kebiasaan Menggunakan Pembalut Gigi Berbahaya dan Dampaknya terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut”

Melalui judul skripsi ini, kamu dapat menggali lebih dalam tentang kebiasaan penggunaan pembalut gigi yang berbahaya dan dampak negatifnya terhadap kesehatan gigi dan mulut. Banyak orang yang masih belum menyadari bahaya dari penggunaan pembalut gigi, bukan?

6. “Perbandingan Antara Penggunaan Sikat Gigi Manual dan Elektrik pada Kesehatan Gigi dan Mulut”

Dengan judul skripsi ini, kamu bisa meneliti perbandingan antara penggunaan sikat gigi manual dan elektrik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Apakah penggunaan sikat gigi elektrik lebih efektif dalam membersihkan gigi dan menjaga kesehatan gigi dan mulut?

7. “Studi Kasus Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pemeriksaan Gigi dan Mulut di Klinik Gigi”

Dalam judul skripsi ini, kamu dapat meneliti bagaimana persepsi masyarakat terhadap pemeriksaan gigi dan mulut di klinik gigi. Apakah masyarakat sudah cukup menyadari pentingnya pemeriksaan gigi reguler atau masih kurang perhatian dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka?

8. “Peran Edukasi Gigi dan Mulut dalam Pencegahan Penyakit Gigi pada Anak Usia Dini”

Pada judul skripsi ini, kamu dapat meneliti peran penting edukasi gigi dan mulut dalam pencegahan penyakit gigi pada anak usia dini. Apakah edukasi gigi dan mulut yang diberikan kepada anak usia dini dapat berpengaruh dalam menjaga kesehatan gigi mereka?

9. “Pengaruh Stres Emosional terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut”

Melalui judul skripsi ini, kamu dapat meneliti sejauh mana pengaruh stres emosional terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang. Bukankah stres emosional dapat memicu masalah gigi dan mulut, seperti bruxism?

10. “Studi Deskriptif tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menggosok Gigi pada Remaja”

Dalam judul skripsi ini, kamu dapat meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku menggosok gigi pada remaja. Apakah faktor lingkungan, pendidikan, atau gaya hidup yang berperan dalam membentuk kebiasaan menggosok gigi pada remaja?

Nah, itulah 10 contoh judul skripsi terkait kesehatan gigi dan mulut yang bisa kamu gunakan sebagai inspirasi. Semoga judul-judul tersebut dapat membantumu dalam menentukan topik yang menarik untuk skripsimu. Selamat menulis dan semoga sukses!

Tips Contoh Judul Skripsi Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah Dasar
Penjelasan:
Judul skripsi ini akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi karies gigi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya karies gigi pada anak usia ini. Dalam skripsi ini, penulis akan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan analisis data statistik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengembangan program-program kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar, serta memberikan rekomendasi untuk pencegahan dan penanggulangan karies gigi pada anak usia ini.

2. Evaluasi Efektivitas Program Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Mahasiswa
Penjelasan:
Judul skripsi ini akan membahas tentang evaluasi efektivitas program pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada mahasiswa. Dalam skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana program pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang telah dilaksanakan di sebuah perguruan tinggi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut mahasiswa. Metode penelitian yang akan digunakan meliputi survei, wawancara, dan analisis statistik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengembangan program-program pendidikan kesehatan gigi dan mulut di perguruan tinggi serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan program yang sudah ada.

Judul Skripsi Kesehatan Gigi dan Mulut

  1. Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Usia Sekolah.
  2. Korelasi antara Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda dengan Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  3. Analisis Hubungan antara Kebiasaan Menggunakan Produk Tembakau dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  4. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai Rokok dan Non-Pemakai Rokok di Kalangan Remaja.
  5. Investigasi Pengaruh Pola Konsumsi Buah-buahan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Pra-sekolah.
  6. Korelasi antara Frekuensi Menggunakan Pasta Gigi Berfluorida dengan Keberhasilan Pencegahan Karies pada Anak-anak Usia Sekolah.
  7. Studi Tentang Pengaruh Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Dewasa.
  8. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Penggunaan Sikat Gigi Manual dan Elektrik pada Remaja.
  9. Evaluasi Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Asam dengan Kondisi Erosi Gigi pada Dewasa Muda.
  10. Analisis Pengaruh Konsumsi Alkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Individu Usia Paruh Baya.
  11. Korelasi antara Penggunaan Tehnik Sikat Gigi yang Benar dengan Kondisi Gusi pada Remaja.
  12. Studi Mengenai Pengaruh Tingkat Konsumsi Gula pada Makanan dan Minuman terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  13. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Permen Karet di Kalangan Remaja.
  14. Investigasi Hubungan antara Konsumsi Minuman Berkafein dengan Risiko Karies pada Anak-anak Usia Sekolah.
  15. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  16. Evaluasi Pengaruh Pola Diet Vegetarian terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  17. Korelasi antara Kebiasaan Menggosok Lidah dengan Kebersihan Mulut pada Orang Dewasa.
  18. Studi Tentang Pengaruh Pola Konsumsi Susu terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  19. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Permen Karet pada Remaja.
  20. Analisis Pengaruh Tingkat Kalsium dalam Diet terhadap Keadaan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  21. Korelasi antara Penggunaan Pasta Gigi Berfluorida dengan Risiko Karies pada Individu Usia Paruh Baya.
  22. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Pedas dengan Keadaan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  23. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Rokok Elektrik di Kalangan Remaja.
  24. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Obat-obatan Terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  25. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengunyah Permen Karet dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  26. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Buah-buahan Asam terhadap Keadaan Erosi Gigi pada Remaja.
  27. Korelasi antara Kebiasaan Menggunakan Pembilas Mulut dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  28. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  29. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok di Kalangan Orang Dewasa.
  30. Analisis Pengaruh Pola Diet Rendah Gula terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  31. Korelasi antara Penggunaan Tehnik Menyikat Gigi dengan Risiko Gingivitis pada Individu Usia Paruh Baya.
  32. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Manis dengan Kondisi Karies pada Dewasa Muda.
  33. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Minuman Energi di Kalangan Remaja.
  34. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Produk Tembakau terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  35. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Asin dengan Keadaan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  36. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Susu Berfluorida terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  37. Korelasi antara Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dengan Risiko Karies pada Individu Usia Paruh Baya.
  38. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Makanan Bersoda terhadap Keadaan Erosi Gigi pada Populasi Dewasa Muda.
  39. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok Tembakau di Kalangan Remaja.
  40. Analisis Pengaruh Pola Diet Vegetarian terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  41. Korelasi antara Penggunaan Permen Karet dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  42. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Buah-buahan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  43. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Rokok Elektrik di Kalangan Dewasa Muda.
  44. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Produk Obat Kumur terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  45. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Menggosok Gigi setelah Mengonsumsi Makanan Asam dengan Risiko Erosi Gigi pada Remaja.
  46. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berkafein terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  47. Korelasi antara Penggunaan Produk Perawatan Gigi Malam hari dengan Kondisi Gusi pada Orang Dewasa.
  48. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Makanan Pedas terhadap Keadaan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  49. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok di Kalangan Populasi Usia Lanjut.
  50. Analisis Pengaruh Pola Diet Rendah Gula terhadap Kondisi Karies pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  51. Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Usia Sekolah.
  52. Korelasi antara Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda dengan Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  53. Analisis Hubungan antara Kebiasaan Menggunakan Produk Tembakau dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  54. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai Rokok dan Non-Pemakai Rokok di Kalangan Remaja.
  55. Investigasi Pengaruh Pola Konsumsi Buah-buahan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Pra-sekolah.
  56. Korelasi antara Frekuensi Menggunakan Pasta Gigi Berfluorida dengan Keberhasilan Pencegahan Karies pada Anak-anak Usia Sekolah.
  57. Studi Tentang Pengaruh Konsumsi Minuman Berenergi terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Dewasa.
  58. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Penggunaan Sikat Gigi Manual dan Elektrik pada Remaja.
  59. Evaluasi Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Asam dengan Kondisi Erosi Gigi pada Dewasa Muda.
  60. Analisis Pengaruh Konsumsi Alkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Individu Usia Paruh Baya.
  61. Korelasi antara Penggunaan Tehnik Sikat Gigi yang Benar dengan Kondisi Gusi pada Remaja.
  62. Studi Mengenai Pengaruh Tingkat Konsumsi Gula pada Makanan dan Minuman terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  63. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Permen Karet di Kalangan Remaja.
  64. Investigasi Hubungan antara Konsumsi Minuman Berkafein dengan Risiko Karies pada Anak-anak Usia Sekolah.
  65. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  66. Evaluasi Pengaruh Pola Diet Vegetarian terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  67. Korelasi antara Kebiasaan Menggosok Lidah dengan Kebersihan Mulut pada Orang Dewasa.
  68. Studi Tentang Pengaruh Pola Konsumsi Susu terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  69. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Permen Karet pada Remaja.
  70. Analisis Pengaruh Tingkat Kalsium dalam Diet terhadap Keadaan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  71. Korelasi antara Penggunaan Pasta Gigi Berfluorida dengan Risiko Karies pada Individu Usia Paruh Baya.
  72. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Pedas dengan Keadaan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  73. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Rokok Elektrik di Kalangan Remaja.
  74. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Obat-obatan Terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  75. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengunyah Permen Karet dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  76. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Buah-buahan Asam terhadap Keadaan Erosi Gigi pada Remaja.
  77. Korelasi antara Kebiasaan Menggunakan Pembilas Mulut dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  78. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  79. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok di Kalangan Orang Dewasa.
  80. Analisis Pengaruh Pola Diet Rendah Gula terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  81. Korelasi antara Penggunaan Tehnik Menyikat Gigi dengan Risiko Gingivitis pada Individu Usia Paruh Baya.
  82. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Makanan Manis dengan Kondisi Karies pada Dewasa Muda.
  83. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Minuman Energi di Kalangan Remaja.
  84. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Produk Tembakau terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Lanjut.
  85. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Asin dengan Keadaan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  86. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Susu Berfluorida terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  87. Korelasi antara Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dengan Risiko Karies pada Individu Usia Paruh Baya.
  88. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Makanan Bersoda terhadap Keadaan Erosi Gigi pada Populasi Dewasa Muda.
  89. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok Tembakau di Kalangan Remaja.
  90. Analisis Pengaruh Pola Diet Vegetarian terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  91. Korelasi antara Penggunaan Permen Karet dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  92. Studi Mengenai Hubungan antara Pola Konsumsi Buah-buahan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  93. Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pemakai dan Non-Pemakai Produk Rokok Elektrik di Kalangan Dewasa Muda.
  94. Investigasi Pengaruh Frekuensi Menggunakan Produk Obat Kumur terhadap Keadaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Usia Tua.
  95. Analisis Korelasi antara Kebiasaan Menggosok Gigi setelah Mengonsumsi Makanan Asam dengan Risiko Erosi Gigi pada Remaja.
  96. Evaluasi Pengaruh Pola Konsumsi Minuman Berkafein terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah.
  97. Korelasi antara Penggunaan Produk Perawatan Gigi Malam hari dengan Kondisi Gusi pada Orang Dewasa.
  98. Studi Tentang Pengaruh Tingkat Konsumsi Makanan Pedas terhadap Keadaan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  99. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut antara Pengguna dan Non-Pengguna Produk Rokok di Kalangan Populasi Usia Lanjut.
  100. Analisis Pengaruh Pola Diet Rendah Gula terhadap Kondisi Karies pada Anak-anak Usia Prasekolah.
  101. Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Manis Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Usia Sekolah Menengah.
  102. Kualitas Tidur dan Kesehatan Gigi: Sebuah Tinjauan pada Populasi Dewasa Muda.
  103. Analisis Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Permen Karet dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja.
  104. Peran Status Sosial Ekonomi dalam Menentukan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  105. Efek Konsumsi Minuman Bersoda terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  106. Hubungan Antara Kebiasaan Mengonsumsi Buah dan Sayuran dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Usia Lanjut.
  107. Faktor-faktor Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak di Daerah Pedesaan.
  108. Evaluasi Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Usia Remaja.
  109. Pola Konsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat dan Risiko Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  110. Perbandingan Tingkat Karies Gigi pada Anak-anak dari Berbagai Latar Belakang Sosial Ekonomi di Wilayah Perkotaan.
  111. Pengaruh Kebiasaan Mengisap Jempol pada Perkembangan Gigi dan Mulut Anak-anak Usia Dini.
  112. Perbandingan Efektivitas Antara Pasta Gigi Fluorida dan Non-Fluorida dalam Pencegahan Karies Gigi pada Remaja.
  113. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Teh Manis dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  114. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Menjaga Kesehatan Gusi pada Populasi Lansia.
  115. Efek Penggunaan Mouthwash dengan Kandungan Chlorhexidine dalam Pencegahan Gingivitis pada Remaja.
  116. Analisis Tingkat Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah dari Berbagai Latar Belakang Etnis.
  117. Pola Konsumsi Makanan Asam dan Risiko Terjadinya Erosi Gigi pada Remaja di Daerah Pesisir.
  118. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut Antara Pekerja Kantoran dan Pekerja Lapangan.
  119. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menyikat Gigi pada Remaja Usia Sekolah Menengah.
  120. Efektivitas Penggunaan Dental Floss dalam Mencegah Penyakit Periodontal pada Dewasa Muda.
  121. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Daun Sirih terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Perempuan Usia Dewasa.
  122. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  123. Perbandingan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut Antara Anak-anak dari Keluarga Berpendapatan Rendah dan Tinggi.
  124. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lansia di Pusat Kota.
  125. Analisis Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Kopi terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  126. Peran Pola Makanan Rendah Gula dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  127. Efektivitas Metode Menyikat Gigi dengan Pasta Gigi Berfluorida pada Populasi Remaja.
  128. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Mouthguard dengan Risiko Cedera Gigi pada Olahragawan Remaja.
  129. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  130. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Deterjen pada Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  131. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Kesehatan Gigi pada Remaja di Perguruan Tinggi.
  132. Analisis Faktor-faktor Pendidikan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak Usia Dini.
  133. Perbandingan Tingkat Karies Gigi pada Anak-anak dari Lingkungan Urban dan Rural.
  134. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja di Sekolah Menengah.
  135. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  136. Peran Pola Makanan Kaya Kalsium dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Tulang pada Orang Dewasa Muda.
  137. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik terhadap Pencegahan Penyakit Gusi pada Populasi Lansia.
  138. Analisis Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Perempuan.
  139. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja dari Keluarga dengan Akses Mudah dan Sulit ke Perawatan Gigi.
  140. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Perilaku Pencarian Perawatan Kesehatan Gigi pada Orang Dewasa.
  141. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Produk Pemutih Gigi terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  142. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Tembakau dengan Risiko Penyakit Gusi pada Pria Dewasa.
  143. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Susu.
  144. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  145. Analisis Peran Pola Makanan Kaya Antioksidan dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Dewasa Tua.
  146. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Asuransi Kesehatan Gigi.
  147. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia.
  148. Hubungan Antara Tingkat Stres dan Kualitas Tidur dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  149. Peran Pola Konsumsi Makanan Tinggi Serat dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  150. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  151. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Manis dan Asam terhadap Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  152. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menggosok Gigi dengan Tingkat Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  153. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Sekolah.
  154. Perbandingan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Retainer.
  155. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Risiko Penyakit Periodontal pada Pria Dewasa.
  156. Hubungan Antara Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Berenergi dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  157. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Mouthguard saat Berolahraga.
  158. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Pusat Kota.
  159. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Tembakau pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia.
  160. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Pola Konsumsi Makanan dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Muda.
  161. Peran Pola Makanan Kaya Kalsium dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  162. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  163. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak di Daerah Pedesaan.
  164. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Gigi di Daerah Urban.
  165. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa di Pusat Kota.
  166. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  167. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  168. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  169. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  170. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  171. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  172. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  173. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  174. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  175. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  176. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  177. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  178. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  179. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  180. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  181. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  182. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  183. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  184. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  185. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  186. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  187. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  188. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  189. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  190. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  191. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  192. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  193. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  194. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  195. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  196. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  197. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  198. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  199. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  200. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  201. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  202. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  203. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  204. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  205. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  206. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  207. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  208. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  209. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  210. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  211. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  212. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  213. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  214. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  215. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  216. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  217. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  218. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  219. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  220. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  221. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  222. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  223. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  224. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  225. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  226. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  227. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  228. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  229. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  230. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  231. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  232. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  233. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  234. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  235. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  236. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  237. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  238. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  239. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  240. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  241. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  242. Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Manis Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Usia Sekolah Menengah.
  243. Kualitas Tidur dan Kesehatan Gigi: Sebuah Tinjauan pada Populasi Dewasa Muda.
  244. Analisis Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Permen Karet dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja.
  245. Peran Status Sosial Ekonomi dalam Menentukan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  246. Efek Konsumsi Minuman Bersoda terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  247. Hubungan Antara Kebiasaan Mengonsumsi Buah dan Sayuran dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Usia Lanjut.
  248. Faktor-faktor Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak di Daerah Pedesaan.
  249. Evaluasi Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Usia Remaja.
  250. Pola Konsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat dan Risiko Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  251. Perbandingan Tingkat Karies Gigi pada Anak-anak dari Berbagai Latar Belakang Sosial Ekonomi di Wilayah Perkotaan.
  252. Pengaruh Kebiasaan Mengisap Jempol pada Perkembangan Gigi dan Mulut Anak-anak Usia Dini.
  253. Perbandingan Efektivitas Antara Pasta Gigi Fluorida dan Non-Fluorida dalam Pencegahan Karies Gigi pada Remaja.
  254. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Teh Manis dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  255. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Menjaga Kesehatan Gusi pada Populasi Lansia.
  256. Efek Penggunaan Mouthwash dengan Kandungan Chlorhexidine dalam Pencegahan Gingivitis pada Remaja.
  257. Analisis Tingkat Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah dari Berbagai Latar Belakang Etnis.
  258. Pola Konsumsi Makanan Asam dan Risiko Terjadinya Erosi Gigi pada Remaja di Daerah Pesisir.
  259. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut Antara Pekerja Kantoran dan Pekerja Lapangan.
  260. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menyikat Gigi pada Remaja Usia Sekolah Menengah.
  261. Efektivitas Penggunaan Dental Floss dalam Mencegah Penyakit Periodontal pada Dewasa Muda.
  262. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Daun Sirih terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Perempuan Usia Dewasa.
  263. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  264. Perbandingan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut Antara Anak-anak dari Keluarga Berpendapatan Rendah dan Tinggi.
  265. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lansia di Pusat Kota.
  266. Analisis Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Kopi terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa.
  267. Peran Pola Makanan Rendah Gula dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  268. Efektivitas Metode Menyikat Gigi dengan Pasta Gigi Berfluorida pada Populasi Remaja.
  269. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Mouthguard dengan Risiko Cedera Gigi pada Olahragawan Remaja.
  270. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  271. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Deterjen pada Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  272. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Kesehatan Gigi pada Remaja di Perguruan Tinggi.
  273. Analisis Faktor-faktor Pendidikan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak Usia Dini.
  274. Perbandingan Tingkat Karies Gigi pada Anak-anak dari Lingkungan Urban dan Rural.
  275. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja di Sekolah Menengah.
  276. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  277. Peran Pola Makanan Kaya Kalsium dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Tulang pada Orang Dewasa Muda.
  278. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik terhadap Pencegahan Penyakit Gusi pada Populasi Lansia.
  279. Analisis Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Permen Karet terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Perempuan.
  280. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja dari Keluarga dengan Akses Mudah dan Sulit ke Perawatan Gigi.
  281. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Perilaku Pencarian Perawatan Kesehatan Gigi pada Orang Dewasa.
  282. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Produk Pemutih Gigi terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  283. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Tembakau dengan Risiko Penyakit Gusi pada Pria Dewasa.
  284. Perbandingan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Susu.
  285. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  286. Analisis Peran Pola Makanan Kaya Antioksidan dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Dewasa Tua.
  287. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Asuransi Kesehatan Gigi.
  288. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia.
  289. Hubungan Antara Tingkat Stres dan Kualitas Tidur dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Dewasa Muda.
  290. Peran Pola Konsumsi Makanan Tinggi Serat dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  291. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  292. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Manis dan Asam terhadap Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.
  293. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menggosok Gigi dengan Tingkat Karies pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  294. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Sekolah.
  295. Perbandingan Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Retainer.
  296. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Risiko Penyakit Periodontal pada Pria Dewasa.
  297. Hubungan Antara Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Berenergi dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  298. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Mouthguard saat Berolahraga.
  299. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Pusat Kota.
  300. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Tembakau pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia.
  301. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Pola Konsumsi Makanan dengan Kondisi Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Muda.
  302. Peran Pola Makanan Kaya Kalsium dalam Pencegahan Karies Gigi pada Anak-anak Usia Sekolah Dasar.
  303. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Remaja.
  304. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak di Daerah Pedesaan.
  305. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Gigi di Daerah Urban.
  306. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa di Pusat Kota.
  307. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  308. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  309. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  310. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  311. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  312. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  313. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  314. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  315. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  316. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  317. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  318. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  319. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  320. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  321. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  322. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  323. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  324. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  325. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  326. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  327. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  328. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  329. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  330. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  331. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  332. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  333. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  334. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  335. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  336. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  337. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  338. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  339. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  340. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  341. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  342. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  343. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  344. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  345. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  346. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  347. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  348. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  349. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  350. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  351. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  352. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  353. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  354. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  355. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  356. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  357. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  358. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  359. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  360. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  361. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  362. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  363. Efektivitas Penggunaan Sikat Gigi Elektrik dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Putri.
  364. Analisis Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengunyah Permen Karet pada Anak-anak Usia Dini.
  365. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Perawatan Kesehatan Gigi di Daerah Urban.
  366. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Teh Manis terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  367. Hubungan Antara Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi pada Remaja di Daerah Perkotaan.
  368. Perbandingan Tingkat Gingivitis pada Remaja yang Mengonsumsi dan Tidak Mengonsumsi Permen Karet.
  369. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan Dental Floss pada Populasi Dewasa Muda.
  370. Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Remaja di Daerah Perdesaan.
  371. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Frekuensi Kunjungan ke Dokter Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak-anak.
  372. Peran Pola Konsumsi Makanan Asam dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  373. Efektivitas Penggunaan Mouthwash Beralkohol dalam Pencegahan Penyakit Periodontal pada Remaja.
  374. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak-anak di Daerah Perkotaan.
  375. Perbandingan Tingkat Karies pada Anak-anak dari Keluarga dengan dan tanpa Akses ke Layanan Kesehatan Gigi di Daerah Pedesaan.
  376. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Pipa Rokok terhadap Kondisi Gigi dan Mulut pada Pria Dewasa di Daerah Perkotaan.
  377. Hubungan Antara Kebiasaan Mengunyah Deterjen dan Kondisi Gigi dan Mulut pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  378. Perbandingan Kualitas Tidur pada Remaja dengan dan tanpa Riwayat Penggunaan Retainer.
  379. Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggosok Gigi pada Orang Dewasa di Daerah Perdesaan.
  380. Pengaruh Kebiasaan Mengunyah Sirih pada Kesehatan Gigi dan Mulut pada Populasi Lansia di Pusat Kota.
  381. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang Dewasa Tua.
  382. Peran Pola Makanan Tinggi Serat dalam Pencegahan Gingivitis pada Anak-anak Usia Pra-Sekolah.
  383. Pengaruh konsumsi makanan manis terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja.
  384. Korelasi antara pola makan dan kejadian karies gigi pada populasi dewasa.
  385. Peran hygiene gigi dan mulut dalam mencegah penyakit periodontal pada lansia.
  386. Pengaruh paparan rokok terhadap kesehatan jaringan mulut pada perokok aktif.
  387. Hubungan antara kebersihan mulut dan tingkat keparahan penyakit gusi pada ibu hamil.
  388. Perbandingan antara frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  389. Analisis asupan kafein dan efeknya terhadap kesehatan gigi dan mulut pada mahasiswa.
  390. Hubungan antara kebiasaan mengunyah permen karet dan kejadian dislokasi temporomandibular pada remaja.
  391. Peran fluor dalam mencegah pembentukan plak dan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  392. Pengaruh faktor psikologis terhadap kepatuhan perawatan gigi pada pasien dewasa.
  393. Korelasi antara konsumsi minuman berkarbonasi dengan kerusakan enamel gigi pada remaja.
  394. Perbandingan status gizi dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut pada populasi lansia.
  395. Analisis hubungan antara tingkat stres dan penyakit periodontal pada pekerja kantoran.
  396. Peran fluoridasi dalam mengurangi kejadian karies gigi pada anak-anak di daerah perkotaan dan pedesaan.
  397. Hubungan antara kebiasaan merokok dan keparahan penyakit periodontal pada penderita diabetes.
  398. Pengaruh pola makan vegetarian terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja.
  399. Korelasi antara tingkat pendidikan dengan perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  400. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara atlet dan non-atlet di universitas.
  401. Analisis hubungan antara konsumsi alkohol dengan keparahan penyakit periodontal pada pria dewasa.
  402. Peran perawatan ortodontik dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan maloklusi.
  403. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap aksesibilitas layanan kesehatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  404. Korelasi antara penggunaan gigi tiruan dengan kondisi kesehatan jaringan lunak mulut pada lansia.
  405. Hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan teknik yang benar dan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  406. Perbandingan antara penggunaan obat-obatan tertentu dengan risiko karies gigi pada pasien kanker.
  407. Analisis pengaruh konsumsi buah-buahan terhadap kesehatan gusi pada anak-anak usia sekolah.
  408. Peran perawatan ortodontik dalam meningkatkan estetika wajah pada pasien dengan maloklusi.
  409. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  410. Korelasi antara pola makan dan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa muda.
  411. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan keparahan penyakit periodontal pada remaja.
  412. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara petani dan pekerja kantoran di daerah pedesaan.
  413. Analisis pengaruh konsumsi minuman bersoda terhadap pH saliva pada remaja.
  414. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan gigi.
  415. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan periodontal pada pasien dengan penyakit jantung.
  416. Korelasi antara durasi menyusui dengan kejadian maloklusi pada anak-anak usia dini.
  417. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan ortodontik pada keluarga menengah ke bawah.
  418. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  419. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan kejadian leukoplakia pada populasi lansia.
  420. Peran pola makan sehat dalam mencegah penyakit periodontal pada pasien dewasa dengan penyakit jantung.
  421. Pengaruh tingkat pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap praktik menjaga kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  422. Korelasi antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian pengikisan enamel gigi pada populasi dewasa.
  423. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  424. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara individu yang rutin berolahraga dan yang tidak.
  425. Analisis pengaruh kebiasaan mengonsumsi makanan keras terhadap risiko kerusakan gigi pada remaja.
  426. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada anak-anak usia sekolah.
  427. Pengaruh kebiasaan merokok pada kebersihan mulut dan tingkat plak pada populasi remaja.
  428. Korelasi antara status gizi dengan kejadian maloklusi pada anak-anak usia prasekolah.
  429. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pemahaman tentang perawatan gigi pada keluarga miskin.
  430. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mencegah karies gigi pada remaja.
  431. Analisis pengaruh pola makan vegetarian terhadap pH saliva pada populasi dewasa.
  432. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  433. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap praktik menggosok gigi pada anak-anak usia sekolah.
  434. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  435. Hubungan antara kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  436. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara individu dengan penyakit kronis dan yang sehat.
  437. Analisis pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  438. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan gigi berkala.
  439. Pengaruh kebiasaan merokok pada kejadian karies gigi pada populasi remaja.
  440. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia sekolah.
  441. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan keparahan penyakit periodontal pada dewasa muda.
  442. Perbandingan antara efektivitas obat kumur beralkohol dan non-alkohol dalam mengurangi plak gigi pada populasi remaja.
  443. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko leukoplakia pada remaja.
  444. Peran teknologi dalam meningkatkan kualitas perawatan ortodontik pada pasien dewasa.
  445. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia prasekolah.
  446. Korelasi antara frekuensi menyikat gigi dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada lansia.
  447. Hubungan antara pola makan tinggi asam dengan erosi enamel gigi pada populasi remaja.
  448. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara perokok aktif dan non-perokok.
  449. Analisis pengaruh kebiasaan minum kopi dengan kejadian pigmentasi gigi pada populasi dewasa.
  450. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada remaja.
  451. Pengaruh kebiasaan merokok pada keparahan penyakit periodontal pada pasien dengan penyakit ginjal.
  452. Korelasi antara pola makan tinggi lemak dengan tingkat plak gigi pada populasi remaja.
  453. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  454. Perbandingan antara efektivitas obat kumur berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah penyakit periodontal pada populasi dewasa.
  455. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko kanker mulut pada dewasa muda.
  456. Peran teknologi dalam meningkatkan pemahaman tentang perawatan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  457. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap kepatuhan perawatan gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  458. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  459. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  460. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara pengguna gigi tiruan dan non-pengguna pada populasi lansia.
  461. Analisis pengaruh kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  462. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan periodontal.
  463. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan jaringan mulut pada remaja.
  464. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  465. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan kejadian karies gigi pada dewasa muda.
  466. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mengurangi plak gigi pada anak-anak usia sekolah.
  467. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko leukoplakia pada populasi dewasa.
  468. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  469. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  470. Korelasi antara frekuensi menyikat gigi dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada lansia.
  471. Hubungan antara pola makan tinggi asam dengan erosi enamel gigi pada populasi dewasa muda.
  472. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara perokok aktif dan non-perokok.
  473. Analisis pengaruh kebiasaan minum kopi dengan kejadian pigmentasi gigi pada populasi remaja.
  474. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada remaja.
  475. Pengaruh kebiasaan merokok pada keparahan penyakit periodontal pada pasien dengan penyakit ginjal.
  476. Korelasi antara pola makan tinggi lemak dengan tingkat plak gigi pada populasi remaja.
  477. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  478. Perbandingan antara efektivitas obat kumur berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah penyakit periodontal pada populasi dewasa.
  479. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko kanker mulut pada dewasa muda.
  480. Peran teknologi dalam meningkatkan pemahaman tentang perawatan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  481. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap kepatuhan perawatan gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  482. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  483. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  484. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara pengguna gigi tiruan dan non-pengguna pada populasi lansia.
  485. Analisis pengaruh kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  486. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan periodontal.
  487. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan jaringan mulut pada remaja.
  488. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  489. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan kejadian karies gigi pada dewasa muda.
  490. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mengurangi plak gigi pada anak-anak usia sekolah.
  491. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko leukoplakia pada populasi dewasa.
  492. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  493. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  494. Korelasi antara frekuensi menyikat gigi dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada lansia.
  495. Hubungan antara pola makan tinggi asam dengan erosi enamel gigi pada populasi dewasa muda.
  496. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara perokok aktif dan non-perokok.
  497. Analisis pengaruh kebiasaan minum kopi dengan kejadian pigmentasi gigi pada populasi remaja.
  498. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada remaja.
  499. Pengaruh kebiasaan merokok pada keparahan penyakit periodontal pada pasien dengan penyakit ginjal.
  500. Korelasi antara pola makan tinggi lemak dengan tingkat plak gigi pada populasi remaja.
  501. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  502. Perbandingan antara efektivitas obat kumur berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah penyakit periodontal pada populasi dewasa.
  503. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko kanker mulut pada dewasa muda.
  504. Peran teknologi dalam meningkatkan pemahaman tentang perawatan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  505. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap kepatuhan perawatan gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  506. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  507. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  508. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara pengguna gigi tiruan dan non-pengguna pada populasi lansia.
  509. Analisis pengaruh kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  510. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan periodontal.
  511. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan jaringan mulut pada remaja.
  512. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  513. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan kejadian karies gigi pada dewasa muda.
  514. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mengurangi plak gigi pada anak-anak usia sekolah.
  515. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko leukoplakia pada populasi dewasa.
  516. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  517. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  518. Korelasi antara frekuensi menyikat gigi dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada lansia.
  519. Hubungan antara pola makan tinggi asam dengan erosi enamel gigi pada populasi dewasa muda.
  520. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara perokok aktif dan non-perokok.
  521. Analisis pengaruh kebiasaan minum kopi dengan kejadian pigmentasi gigi pada populasi remaja.
  522. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada remaja.
  523. Pengaruh kebiasaan merokok pada keparahan penyakit periodontal pada pasien dengan penyakit ginjal.
  524. Korelasi antara pola makan tinggi lemak dengan tingkat plak gigi pada populasi remaja.
  525. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  526. Perbandingan antara efektivitas obat kumur berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah penyakit periodontal pada populasi dewasa.
  527. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko kanker mulut pada dewasa muda.
  528. Peran teknologi dalam meningkatkan pemahaman tentang perawatan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  529. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap kepatuhan perawatan gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  530. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  531. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  532. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara pengguna gigi tiruan dan non-pengguna pada populasi lansia.
  533. Analisis pengaruh kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  534. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan periodontal.
  535. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan jaringan mulut pada remaja.
  536. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  537. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan kejadian karies gigi pada dewasa muda.
  538. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mengurangi plak gigi pada anak-anak usia sekolah.
  539. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan risiko leukoplakia pada populasi dewasa.
  540. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  541. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  542. Korelasi antara frekuensi menyikat gigi dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada lansia.
  543. Pengaruh konsumsi makanan manis terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja.
  544. Korelasi antara pola makan dan kejadian karies gigi pada populasi dewasa.
  545. Peran hygiene gigi dan mulut dalam mencegah penyakit periodontal pada lansia.
  546. Pengaruh paparan rokok terhadap kesehatan jaringan mulut pada perokok aktif.
  547. Hubungan antara kebersihan mulut dan tingkat keparahan penyakit gusi pada ibu hamil.
  548. Perbandingan antara frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia prasekolah.
  549. Analisis asupan kafein dan efeknya terhadap kesehatan gigi dan mulut pada mahasiswa.
  550. Hubungan antara kebiasaan mengunyah permen karet dan kejadian dislokasi temporomandibular pada remaja.
  551. Peran fluor dalam mencegah pembentukan plak dan karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  552. Pengaruh faktor psikologis terhadap kepatuhan perawatan gigi pada pasien dewasa.
  553. Korelasi antara konsumsi minuman berkarbonasi dengan kerusakan enamel gigi pada remaja.
  554. Perbandingan status gizi dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut pada populasi lansia.
  555. Analisis hubungan antara tingkat stres dan penyakit periodontal pada pekerja kantoran.
  556. Peran fluoridasi dalam mengurangi kejadian karies gigi pada anak-anak di daerah perkotaan dan pedesaan.
  557. Hubungan antara kebiasaan merokok dan keparahan penyakit periodontal pada penderita diabetes.
  558. Pengaruh pola makan vegetarian terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja.
  559. Korelasi antara tingkat pendidikan dengan perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  560. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara atlet dan non-atlet di universitas.
  561. Analisis hubungan antara konsumsi alkohol dengan keparahan penyakit periodontal pada pria dewasa.
  562. Peran perawatan ortodontik dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan maloklusi.
  563. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap aksesibilitas layanan kesehatan gigi dan mulut pada keluarga miskin.
  564. Korelasi antara penggunaan gigi tiruan dengan kondisi kesehatan jaringan lunak mulut pada lansia.
  565. Hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan teknik yang benar dan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  566. Perbandingan antara penggunaan obat-obatan tertentu dengan risiko karies gigi pada pasien kanker.
  567. Analisis pengaruh konsumsi buah-buahan terhadap kesehatan gusi pada anak-anak usia sekolah.
  568. Peran perawatan ortodontik dalam meningkatkan estetika wajah pada pasien dengan maloklusi.
  569. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah.
  570. Korelasi antara pola makan dan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa muda.
  571. Hubungan antara tingkat stress psikososial dengan keparahan penyakit periodontal pada remaja.
  572. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara petani dan pekerja kantoran di daerah pedesaan.
  573. Analisis pengaruh konsumsi minuman bersoda terhadap pH saliva pada remaja.
  574. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan gigi.
  575. Pengaruh kebiasaan merokok pada kesehatan periodontal pada pasien dengan penyakit jantung.
  576. Korelasi antara durasi menyusui dengan kejadian maloklusi pada anak-anak usia dini.
  577. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan aksesibilitas perawatan ortodontik pada keluarga menengah ke bawah.
  578. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi berkadar fluoride rendah dan tinggi dalam mencegah karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  579. Analisis pengaruh kebiasaan mengunyah tembakau dengan kejadian leukoplakia pada populasi lansia.
  580. Peran pola makan sehat dalam mencegah penyakit periodontal pada pasien dewasa dengan penyakit jantung.
  581. Pengaruh tingkat pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap praktik menjaga kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  582. Korelasi antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian pengikisan enamel gigi pada populasi dewasa.
  583. Hubungan antara pola makan tinggi gula dengan risiko karies gigi pada anak-anak usia sekolah.
  584. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara individu yang rutin berolahraga dan yang tidak.
  585. Analisis pengaruh kebiasaan mengonsumsi makanan keras terhadap risiko kerusakan gigi pada remaja.
  586. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan pola makan sehat pada anak-anak usia sekolah.
  587. Pengaruh kebiasaan merokok pada kebersihan mulut dan tingkat plak pada populasi remaja.
  588. Korelasi antara status gizi dengan kejadian maloklusi pada anak-anak usia prasekolah.
  589. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pemahaman tentang perawatan gigi pada keluarga miskin.
  590. Perbandingan antara efektivitas pasta gigi alami dan pasta gigi komersial dalam mencegah karies gigi pada remaja.
  591. Analisis pengaruh pola makan vegetarian terhadap pH saliva pada populasi dewasa.
  592. Peran teknologi dalam meningkatkan kepatuhan perawatan ortodontik pada pasien remaja.
  593. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap praktik menggosok gigi pada anak-anak usia sekolah.
  594. Korelasi antara frekuensi konsumsi makanan manis dengan risiko penyakit periodontal pada remaja.
  595. Hubungan antara kebiasaan minum alkohol dengan kejadian abses periapikal pada populasi dewasa.
  596. Perbandingan kondisi kesehatan gigi dan mulut antara individu dengan penyakit kronis dan yang sehat.
  597. Analisis pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.
  598. Peran pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan gigi berkala.
  599. Pengaruh kebiasaan merokok pada kejadian karies gigi pada populasi remaja.
  600. Korelasi antara pola makan tinggi karbohidrat dengan tingkat plak gigi pada anak-anak usia sekolah.

Kesimpulan

Dari kedua contoh judul skripsi di atas, kita dapat melihat betapa pentingnya penelitian dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Kedua topik tersebut memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut serta efektivitas program-program pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut kita sendiri maupun orang lain. Penting bagi kita untuk mengutamakan kesehatan gigi dan mulut, karena itu adalah bagian yang penting dari kesehatan secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut kita, seperti menjaga kebersihan gigi dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi. Kesehatan gigi dan mulut yang baik adalah investasi yang penting untuk masa depan kesehatan kita.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Iko Mawandar PhD

Seorang yang sangat mencitai belajar dan membaca buku. Berbagi ilmu lewat tulisan adalah sebuah kebahagiaan

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *